Yes, you can hold my hand | J...

By LiterallyAyi

113K 5.8K 78

[REVISI] [COMPLETE]✓ "Aku tidak bisa mengendalikan tubuhku" Jungkook mengerang di tengah-tengah ciuman mereka... More

N O T E
T R A I L E R
1. How It Started
2. Those Black Eyes
3. I Like Your Voice
4. You are Invited
5. Marking You as Mine
6. How Was I To Know
7. Just Me
8. Hwaiting!
9. You Look Beautiful
10. I Want You Still
11. Loving You Girl
12. We Fucked Up, Are We ?
13. Im Sorry Manager Sun
14. Sleepover
15. The In-between
16. I Miss Your Touch
17. Dont You Want Me ?
18. Yes, I am Yours - I
19. Yes, I am Yours - II
20. Layla First Single Album
22. Reckless
23. Wait For Me
24. Suga and Ari
25. When l Was Wrong
26. Flashback Elio
27. f*** All Night
28. F*** All Night II
29. The Word dont Mean a Thing
30. Rival ?
31. Hate Everything
32. You Are Mine I
33. You Are Mine II
34. Everlasting Ego
35. I Dont Feel Euphoria Now
36. After Break Up
37. Important lesson
38. She's Mine !
39. Sober or Drunk I
40. Sober or Drunk II
42. Under Promise
43. Jiyoon Side
44. Strawberry Lips & Wine Sips I
45. Strawberry Lips & Wine Sips II
46. The Deepest Pit of Hell.
47. He Gets Me
48. Whenever They Fight
49. Jiyoon's Unexpected Request
50. Leaving a Kiss Mark
51. Solitude
52. You are the Star [S]
53. Taking My World
54. A Wish Come True
55. Tell Your Side of The Story
56. Someone Has Died
57. Get This Close
58. Those Sweet Lips
59. I Need Vitamin
60. The Best Gift
61. I Love You More [End]

41. Pretty Little Thing

1.3K 95 3
By LiterallyAyi

Layla terbangun karena kilau cahaya yang menyinari wajahnya. Dia dengan susah payah membuka matanya yang berat dan kaget pada suasana ruangan asing di sekelilingnya. Setelah duduk Layla mengerang kesakitan sambil memegangi dahinya yang berdenyut seperti membelah dua kepalanya.

Perutnya kembung karena angin dan seluruh tulangnya terasa pegal. Mendapati dirinya sendiri tak berpakaian Layla menarik nafas kaget sambil memeluk selimutnya.

"Di-dimana ini ?"

Dia menyadari satu hal, bahwa dia tidak pernah sekalipun merasa sangat bergairah di dalam mimpinya. Matanya bergerak gelisah mengingat tubuhnya meringkuk dalam pelukan seorang pria tadi malam, sampai akhirnya dia merasa malu. 

Layla membenamkan wajahnya yang bengkak ke dalam selimut dan melihat arah jendela. Meski saat pagi terbangun seorang diri, peperangan dalam logikanya semakin rumit perihal mengapa kini dia bangun dengan keadaan tanpa busana.

Di tengah lamunannya Layla mendengar bunyi tombol pada keamanan pintu yang terbuka secara tiba-tiba. Dengan sekuat tenaga dia berteriak dalam keputus asaan.

"Ja-jangan masuk ! Aku tidak berpakaian"

Jungkook berhenti di ujung pintu membalas tatapannya yang bingung. Topi dan jaket parka serba hitam membuat Layla mengira bahwa kamarnya telah dimasuki oleh seorang pencuri, dia lalu berteriak kembali penuh ketakutan.

"Kyaaa !"

"Hei.. hei.. ada apa ? Apa yang terjadi ?"

Tapi entah bagaimana suara lembut itu langsung masuk ke telinganya. Dia buru-buru mundur mencoba untuk menjauh, tetapi karena mustahil Layla membuka matanya. 

"Jungkook ?"

"Kenapa berteriak ?" 

"Kenapa kau disini ?"

Layla menekan bibirnya sendiri saat kaget setengah mati mendapati Jungkook duduk tepat di depannya. Beberapa minggu lalu pria ini sangat dingin dan sulit untuk di dekati, namun kenyataannya entah bagaimana dia muncul dengan reaksi wajah bercahaya dan penuh perhatian.

Layla menatapnya heran.

"Apa yang terjadi ? Apa yang kau lakukan ?"

Jungkook melepaskan topinya setelah meletakkan paperbag itu di tempat tidur di sebelah Layla, kemudian menyisir rambutnya yang setengah basah ke belakang dengan jarinya. Layla buru-buru menaikkan balutan selimut itu sampai ke atas bahu.

"Kau tidak ingat ?" Suara Jungkook penuh kelembutan.

"Ti-tidak.."

"Sedikit pun ?"

Layla pusing saat menggali ingatannya yang benar-benar telah hilang. Dia lalu hanya menggoyangkan kepalanya tidak tahu.

"Setelah aku kembali, Jimin bilang kau pergi bersama gadis-gadis itu"

"Ah, iya Eunji.. apa yang mereka lakukan setelah kami mabuk ?"

"Entahlah, aku hanya melihatmu seorang diri disana" Jungkook yakin dia memiliki kepekaan yang tajam, dan tidak ragu-ragu mengatakan itu.

"Aku tidak tau, sekarang kau menjadi seorang peminum berat seperti itu"

"Ak-aku.. tidak bermaksud untuk minum sebanyak itu" Layla menundukkan wajahnya.

"Bahkan setelah mabuk teman-temanmu tidak bisa melindungimu dengan baik"

"Apa yang terjadi ?" 

"Seseorang mencoba membawamu jadi aku... Membuat sedikit keributan disana"

Layla memiringkan kepalanya kebingungan dan menganggap Jungkook tidak serius dengan kata-katanya barusan.

"Kau ..apa ?"

"Setelah itu kau sempat menolak untuk pulang"

"...."

"Karena aku tidak tau gedung apartemenmu jadi aku membawamu kesini"

Dengan mata tidak puas Layla melihat ke bawah tubuhnya lalu menelan ludah.

"A-apa yang.. kau lakukan.. setelah itu ?" 

Untuk pertama kalinya dia merasa sangat malu pada kegagapannya. Layla ingin tahu apa yang pria itu lakukan kepadanya.

Jungkook berdiam diri sejenak. Sebenarnya dia merasa bersalah kepadanya namun jauh lebih buruk jika Layla tau bahwa dia sendirilah yang memberinya izin untuk menyentuhnya lebih jauh. Mengingat juga dia yang lebih dulu mencium Layla, Jungkook lalu mengeluarkan sesuatu dalam paperbag-nya.

"Setelah kau tidur aku berpikir akan meninggalkanmu begitu saja, tapi kemudian kau terbangun dan langsung muntah di atas pakaianmu sendiri"

Layla tersentak sambil menutup mulutnya.

"Aku muntah ?"

"Ya, kau mengotori dirimu sendiri, jadi aku melepasnya dan ....membersihkannya"

Setelah Layla merasa sangat malu telah menjadi seorang peminum kini dia memiliki aib yang lebih membuat harga dirinya jatuh terhina. Dia seperti akan menangis dan ingin melompat keluar jendela.

"Kau tidak perlu merasa malu" Jungkook segera tersenyum. Dia menyadari kondisi Layla dengan cepat.

"Aku membelikanmu baju ganti, gaunmu juga sudah di cuci pelayan jadi pakailah ini sebelum mereka datang mengantarnya"

Layla dengan patuh mengangguk.

Sementara melihat Jungkook bangkit dari tempat tidur Layla meraba bahan tunik polos itu dengan jarinya. Untuk sesaat mereka saling bertukar pandangan, Jungkook memandangnya cukup lama seperti melihat anak anjing sedang menurunkan kedua telinganya yang menggemaskan.

Layla membuang muka untuk menghindari tatapan Jungkook.

"Bi-bisakah... kau berbalik.."

Layla tau jika dia melihat cermin saat ini, dia akan mendapati wajahnya memerah seperti rebusan. Dia bahkan tidak mau mengingat sudah berapa kali Jungkook menyentuh tubuhnya, yang jelas dia merasa seperti tidak pernah telanjang seumur hidupnya.

Jungkook diam-diam menyeringai saat berbalik. Dia menahan nafasnya yang sedikit tertawa saat membayangkan betapa lugunya Layla dengan nada sepolos itu.

Disela-sela kepanikannya yang buru-buru, Layla mencuri tatapannya ke arah punggung Jungkook yang menjadi objek paling dia sukai saat menyentuhnya. Dia merasa seperti ingin langsung memeluknya dari belakang dan mengatakan betapa dia merindukan pria itu. 

"Huh ?"

Jungkook mendengar Layla mendengus. Dia bertanya tanpa membelikkan punggungnya.

"Ada apa ?"

"Dimana kalungku ? Sepertinya tidak semudah itu jika dia lepas dengan sendirinya" Layla meraba seluruh tubuhnya dalam kehawatiran. "Apa terjatuh saat aku menari ? Atau aku melepasnya sen-"

Layla menghentikan celotehannya saat menyadari sesuatu yang lebih rumit jika dia terus membahas itu. Spontan dia memelototi Jungkook dengan kecepatan jantung yang bergejolak.

Layla dapat mendengar helaan nafas Jungkook saat dia memperbaiki posisi kakinya.

"...Aku meletakkannya di atas meja"

"Ng.. "

"Aku melepasnya bersama aksesoris lain"

Layla menatapnya dengan cemas.

"Be-begini Jungkook.. kalung itu ah, bukan.. para stylish lupa membawa beberapa aksesoris.. e-eonni bi-bilang kalau itu lebih cocok... ji-jika aku pakai dengan gaunku.. jadi kau.. ma-maksudku.. A-aku tidak bisa membantah mereka"

Layla mati-matian berbicara seperti robot yang rusak, dia gugup saat mulutnya membuka dan menutup sambil menjelaskan. Jungkook yang pelan-pelan menoleh kepadanya melangkah dan menarik tangannya yang dingin.

"Sebenarnya berapa banyak rahasia aneh yang kau sembunyikan dariku ?"

"A-apa ?"

Ekspresi tidak sabar tiba-tiba muncul di wajah Jungkook. Bahu Layla menegang saat pria itu membentuk sebuah celah di antara wajahnya sampai dia tidak dapat melihat bibirnya yang tipis.

"Aku.. aku tidak punya ...rahasia ?"

"Benarkah ?"

"I..i..iyaa" Layla menelan ludah. 

"Bagaimana jika membahas Jiyoon kali ini ?"

Layla terkejut dengan kalimatnya. Seketika ingatannya yang bercabang seperti akar pepohonan, menyatu ke satu titik bumi lalu menulusuri jalannya.

"Aku tidak ingin juga membahasnya dan memulai pertengkaran, tapi aku harus mengatakan apa yang harus aku katakan"

Layla memperhatikannya. Kini dia merasa kesal memikirkan Jungkook pergi bersamanya malam itu, melakukan banyak hal setelah putus dengannya.

"Un-untuk apa membahasnya, bukankah malam itu... kau sudah menghabiskan waktumu bersamanya ?"

"Kau melihatnya ?"

Layla menundukkan pandangannya "Mmm.."

"Hanya itu tanggapanmu ?"

"Apa maksudmu ? Kau ingin.. aku menangis di depanmu saat itu ?"

Jungkook tau Layla sedang berbohong dari bahasa tubuhnya yang khas, tapi raut wajahnya mengekspresikan sebuah kejujuran yang mendalam. 

"Ley kau mengerti kemana arah pembahasanku ?"

"Aku tahu. Maksudku, karena kita telah putus ka-kau.. pergi dengannya, seolah mengolok-ngolokku saat kalian berpacaran"

"Aku tidak mengolok-ngolokmu"

"Ya-ya, sudahlah! Hentikan pembahasan ini"

Layla mengusap air matanya yang berlinang seperti anak kecil. Wajahnya masih memerah, bukan malu namun kekesalan pada dirinya sendiri. Di saat bersamaan Jungkook memegangi wajahnya yang basah.

"Inilah mengapa aku menyuruhmu untuk lebih terbuka kepadaku"

"..hah.."

"Malam itu aku menemuinya" Ucap Jungkook dengan frustasi. "Aku hampir kehilangan kesabaran saat tau dia melakukan hal buruk kepadamu"

Layla mengangkat wajahnya.

Suaranya meredam saat tangan Jungkook naik ke lehernya dan mengelus kulitnya yang gemetar dengan gerakan hati-hati.

"Kau tau ?" Tanya Layla.

"Aku terkejut mengetahuinya"

"Ba-bagaimana ?"

"Apa maksudmu bagaimana ? Kau tidak bisa membiarkan hal seperti itu terjadi di perusahaan"

"Maafkan aku.."

"Seharusnya kau bilang kepadaku ! Apapun yang terjadi, apapun itu, katakan padaku !"

"Ju-Jungkook aku benar-benar minta maaf"

Sebelum melanjutkan kalimatnya Layla kaget saat Jungkook berbicara dengan nada mengamcam dengan pikiran yang bersikeras.

"Kita batalkan kontrak dengan mereka"

"Membatalkannya ?"

"Kau harus menuntut agensi RB karena tindakan artis mereka" 

"Ta-tapi Jiyoon.. bagaimana dengannya ?" 

Layla melebarkan matanya penuh ketakutan. Itu adalah percakapan yang membingungkan, terlebih dari mana berita itu bisa sampai kepadanya

"Untuk apa mengurusnya ?"

"Ba-bagimana jika Jiyoon kembali kesal ?"

"Ley, semua staff manajemen sudah melihat rekaman cctvnya, mereka telah berunding dan memutuskan untuk tidak menjual lagu Suga kepada mereka"

Layla membalas menatapnya dengan wajah tidak senang. "Semua melihatnya ?"

"Semuanya dan kau tidak perlu khawatir, mereka akan melindungimu apapun yang terjadi"

Layla meresakan getaran tipis di telapak tangan Jungkook, lalu suaranya yang keras tadinya berubah menjadi lemah.

"Aargh.. aku hampir gila saat kau memutuskanku" 

"Maaf.."

Setelah ragu-ragu, Layla mengulurkan tangannya di atas tangan Jungkook yang masih memegangi wajahnya. Dia meratapi kesedihannya sampai kemudian mereka saling menyandarkan dahi.

"Mau mendengarnya ?"

"Ya ?" Layla mengangguk.

"Aku duduk sendiri saat itu, rasanya seperti terlalu lama. Dan bertanya-tanya apakah kamu merasakan segela hal menjadi jauh lebih buruk setelah itu "

Jungkook menghela nafas kasar, lalu melanjutkan kalimatnya.

"Melihat kalung itu melingkarimu, membuatku semakin berharap, ...bahkan ragu apakah aku boleh berharap kepadamu.."

"Yaa.."

"Aku ingin tahu, saat kau mengenakannya. Apakah kau merasakan hal yang sama denganku ?"

Layla mengangguk dan melingkari kedua lengannya pada Jungkook. Dia memeluknya sangat erat sampai dia lupa apakah dia belum pernah merasakan pelukkannya menjadi semakin erat setelah mengatakan dia sangat menyesal dalam hidupnya. 

Kehangatan Jungkook menyebar jauh ke lubuk hati Layla. Tangannya yang besar menyentuh rambut halusnya yang beraroma pagi seraya menjelaskan dalam bisikan nafas yang menerpa telinga Layla.

Jungkook mengerang di tengah-tengah keheningan. "Aku menemukan hal kecil yang indah" 

"Apa.. ?" 

"Senyumanmu di sela-sela ciumanku"

Kalimatnya mudah untuk di mengerti, saat bibirnya mulai bergerak menuntunnya untuk ikut menari. Memberikan rasa keinginan untuk menariknya lebih dekat melampaui sentuhan kecil secara fisik. 

Jungkook turun mengigit pangkal tenggorokannya seraya berfantasi lalu meredam di bawah dagunya.

"Ley.." 

"Ngh..?"

"Bolehkah aku memilikimu sekali lagi ?"

Layla tersenyum setelah mengikuti caranya menjawab pertanyaan. Dia menanamkan ciuman kecil pada bibir Jungkook sebagai tanda bahwa dia yakin Jungkook mengerti hal apa yang akan terjadi setelah dia melakukan. Dengan luapan kegembiraan yang berlebihan Jungkook dan Layla menyatukan tubuh dengan sensasi yang belum pernah mereka rasakan.

***

- i'm literally crying rn -

Terima Kasih telah membaca

Continue Reading

You'll Also Like

493K 55.6K 63
Yoo Heeko, gadis keturunan Jepang dan Korea mencoba mencari peruntungan di negeri Ginseng sembari belajar hidup mandiri. Gadis itu baru saja mulai me...
2.4M 23.5K 27
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
2.8M 141K 61
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
412K 37.4K 57
"Kau percaya padaku kan? I'm not gonna hurt you, Bae. Beritahu jika terasa sakit, oke?"-Myg -Namanya Min Yoongi. Si kucing tsundere berkulit pucat ya...