EPISODE SEBELUMNYA
"Gimana abang-abang Sasa? Dia tuh selama ini pura-pura polos loh. Dia cuma manfaatin kalian."
"Ayo dong buka mata kalian. Sasa itu munafik, kasar, dan dia cuma memanfaatkan kalian."
Bara, Biru, Vano, Vino, Elvan, Bunga, dan Belva hanya diam dengan wajah datar.
Sasa terbahak, "lo tau nggak je? Lo mengingatkan gue sama uang lima ratus rupiah. Bermuka dua dan tidak berharga, alias murahan. Cara lo terlalu murahan untuk menjatuhkan gue, je."
"Lo berkoar sana sini menebar kebencian. Lo berkoar koar sana sini tanpa bukti yang jelas. Cih ... sekali lagi, cara lo terlalu murahan."
Dan semenjak hari itu, orang-orang mulai berspekulasi yang tidak-tidak mengenai Sasa maupun keluarga Robert.
━━━━━━━━━━━━━━━
"SIALANN!!"
"Bang, tenang."
"Gimana bisa tenang mom? Mereka udah fitnah adek! Kita nggak bisa diem aja kaya gini!" tegas Biru dengan wajah merah padam.
Semuanya membuang napas kasar.
Vino menatap Sasa yang tengah melamun. "Dek. Kita tau kamu nyembunyiin sesuatu dari kita. Abang harap, kamu mau kasih tau kita."
Sasa yang mendengar itu lantas menoleh. Dia membuang napas kasar lalu mengubah posisinya menjadi menghadap keluarganya dan menatap mereka serius.
Mungkin ini hari yang tepat untuk memberi tahu kepada keluarganya tentang rahasianya.
"Eumm, gini...."
______________
"Daddy, uncle, bang steff, sama bang Rion jangan dikasih tau yaa..." pinta Sasa dengan wajah memelas.
"Nggak. Ini masalah serius dan mereka harus tahu," bantah Bara tegas.
Selepas menceritakan semuanya, keluarga Sasa sedikit terkejut. Terkejut karena Sasa selama ini ketua geng, dan juga terkejut karena Sasa memiliki musuh yang cukup banyak. Bahkan temannya dulu, kini juga menjadi musuhnya.
Sedari tadi, Sasa meminta keluarganya untuk diam dan tidak memberi tahu Daddy, Hendrik, Steff, dan Rion.
"Sa. Denger gue!" Sasa menoleh ke Elvan.
"Mereka pasti udah tau. Beritanya udah nyebar, dan nggak mungkin mereka ngga tau. Mata-mata mereka disini banyak, Sa." Elvan menjelaskan dengan lembut.
"Ya tap-"
Drrtt drrttt drtt
Deringan ponsel mommy mengalihkan perhatian mereka. Mommy pun segera mengangkat teleponnya saat mengetahui suaminya lah yang meneleponnya.
"Iya, mas?"
"Aku akan segera mengurus masalah ini. Kalian disana tenang saja dan jaga Sasa. Jauhkan dia dari media sosial untuk sementara."
"Baik mas. Tapi, bagiamana kalian disana? Baik-baik saja kan?"
"Lebih dari baik. Oh ya, sampaikan maaf kami karena tidak bisa pulang di saat seperti ini, karena disini sendiri juga masih kacau."
"Iya mas. Yang penting kalian disana baik-baik saja."
"Hmm. Aku tutup ya. Love you. Assalamualaikum."
"Too. Wa'alaikumussalam."
Tutt
"Ada apa mom?" tanya Vano.
"Mereka sudah tahu masalah ini dan akan segera mengurusnya. Jadi, kalian tenang saja okey?"
"Dan Sasa, kamu sementara jangan sekolah ataupun keluar dulu ya. Ini demi kebaikan kamu. Kami janji akan segera menyelesaikan masalah ini," tambah mommy seraya mengusap pipi anak perempuannya.
Sasa menggeleng lalu menggapai tangan mommy nya yang bertengger di pipinya. "Mom, ini masalah Sasa. Pelakunya emang sengaja nargetin Sasa. Jadi, biar Sasa yang menyelesaikannya. Sasa nggak mau libatin kalian dalam masalah ini. So, please-"
"Jangan bandel sa. Kita ada disini buat bantu lo. Jangan ngerasa lo paling bisa ngadepinnya," sela Elvan dengan ketus.
Sasa melirik Elvan sinis. "Ngeremehin gue, lo? Nggak usah sok deh," cibir Sasa.
"Idih si monyet. Di bantuin malah ogah. Nggak tau terima kasih lo," balas Elvan kesal.
"Kalau gue monyet, lo apa? Babi? Jiakhh." Gadis itu langsung lari saat mendapat pelototan mata dari Elvan.
Sedangkan yang lain hanya bisa menggelengkan kepala. Satu yang mereka tahu, Elvan dan Sasa tidak bisa akur.
________________
Unknown
|Gimana? Suka ngga sama kejutan
dari gue??
|Ini masih awalan, Sasa
Ini belum apa-apa
|Tunggu kejutan gue selanjutnya, sayang
Idih si babi, gue ngga lesbong 🙏🏿|
TBL TBL TBL |
TAKUT BANGHETTT LOCHH
😱😵😰😥😕🥺🖕🏻
Jujur saja, Sasa sendiri tidak mengetahui siapa yang mengechat nya ini. Tapi entah kenapa pikirannya reflek menuju si Jeje. Tapi entahlah, dia akan mencari tau siapa dia.
Dan dia bersumpah akan membalasnya.
______________
Tok tok tok
Mendengar ketukan dari luar, Sasa pun segera membuka kamarnya.
"Haii cantik."
Suara berat itu membuat senyum Sasa mengembang. Itu Kenan!!
"Kenn." Sasa langsung memeluk erat tubuh tegap kenan.
"Are you okay?"
"Yess. I'm ok."
"Syukurlah," balas Kenan tersenyum tipis. Walaupun dia tahu, pasti Sasa saat ini sedang kewalahan menghadapi masalah ini.
Gadis itu melepas pelukannya. Hidungnya mengendus aroma yang berbeda dari tubuh Kenan.
"Ken, lo ganti parfum?"
"Ha? Oh iya. Udah bosen sama yang dulu," jawab Kenan.
Sasa mengernyitkan keningnya, "padahal harum yang dulu. Yang ini baunya menyengat banget, terus juga baunya kaya cewe."
Kenan hanya membalasnya dengan kekehan singkat lalu duduk di kasur empuk Sasa.
"Sudah tau siapa orangnya?" tanya Kenan tiba-tiba.
Sasa yang mengetahui arah pembicaraan Kenan pun menoleh, "belum. Tapi tadi dia chat gue. Dan disaat gue mau hack nomor dia, nomornya udah ngga ada. Dia pake nomor yang cuma sekali pakai. Gue yakin, dia pasti udah ngatur semuanya dengan baik," ujar Sasa.
"Mau saya bantu?" tawar Kenan.
"Ngga usah ken. Gue nggak mau libatin orang yang ngga ada sangkut pautnya sama masalah ini."
"Tapi say-"
"Please ..."
Kenan yang melihat wajah memelas Sasa lantas membuang napas kasar. Inilah Sasa, keras kepala.
"Tapi kamu sudah ada tersangka?"
"Ada. Jeje. Tapi dia masih tersangka sementara karena gue sendiri belum punya bukti. Untuk sekarang, yang perlu gue lakuin adalah bersihin reputasi gue dan keluarga ini," kata sasa serius.
"Baiklah, saya akan selalu mendukung kamu. Jika kamu butuh bantuan, saya akan selalu ada," cetus Kenan seraya membelai surai hitam Sasa.
Sasa meresponnya dengan senyuman tipis.
Drtt drtt
Bunyi dering yang berasal dari ponsel Sasa memecahkan keheningan.
Kenan melirik ke arah ponsel gadisnya, tertera nama 'Alex' yang membuat Kenan mengepalkan tangannya. Apalagi melihat Sasa yang sedikit menjauh untuk mengangkat telepon dari Alex sialan itu.
"Sialan."
Di sisi lain...
"Halo?"
"Sa. Besok pagi bisa kita ketemu? Ada yang mau gue bicarain tentang masalah lo yang lagi viral ini."
Sasa terdiam sejenak.
"Oke."
"Thanks. Kalau bisa, lo datang sendiri. Karena ini penting banget."
"Tenang aja."
"Love you."
Tutt
Sasa terdiam mendengar penggalan kata terakhir yang Alex ucapkan. Dia bukan ciri-ciri orang yang baper hanya karena kata-kata seperti itu. Tapi, entahlah kali ini hatinya sedikit bergetar. Ingat hanya sedikit!
"Sayang."
Sasa segera membalikkan badannya.
"Ya?"
"Ada apa sama cowok itu?"
"Gapapa kok. Dia cuma tanya kabar aku aja dan khawatir tentang masalah aku. Tapi kamu tenang aja, okey?"
Kenan hanya mendengus kecil lalu merebahkan dirinya di kasur Sasa.
Sasa yang melihat itu pun hanya diam.
"Sandiwara yang memuakkan."
_________
SPOLERR NEXT PART!!
QUEENCY ALISA ROBERT, cucu perempuan satu-satunya di Robert family, diduga pelaku pembunuhan Robert, yang tak lain kakeknya sendiri. Dugaan itu berdasarkan bukti yang cukup jelas, yang terdapat di akun Instagram @shdiexx
__________
HAYOO MAKSUDNYA APA HAYOO 😎
CALM OKEH 😘🙏🏿
GUYSS APA KABARR 🥺
KANGEN BANGET HUHU
SORRY NGILANG LAMA 🙏🏿🙏🏿
MAAP YAA, MUNGKIN UNTUK SELANJUTNYA AKU SLOW UPDATE 🥺🙏🏿 KARENA AKHIR" INI AKU SIBUK SEKOLAH HUHU :(
BTW MINAL AIDZIN WAL FAIZIN, MAAP TELAT NGUCAPINNYA HUHU 💗
BETEWEE GUYSS, SASA, ALEX, DAN KENAN UDAH ADA IG!! LANGSUNG FOLLOW KUYY!!
@alexander.alstr
@ken.xavr
@sasa.rbrt
DAN FOLLOW JUGA IG AKUU 💗💗
@aemx_y
Aku rajin bikin SG kok wkwk, kita jg bisa seru-seruan. Kalau mau kasih saran, tanya-tanya, atau kritik, bisa DM aku, insyallah aku respon kok. Asal gunakan bahasa yg baik 🙏🏻
Aku tau kalian pasti tau dan paham
cara menghargai suatu karya
seseorang (◠‿◕)
Kalau mager komen, seenggaknya vote. Tinggal klik bintang doang kok, ngga bakal menghabiskan kuota banyak ^^
SPAM 'NEXT 🤍' BANYAK" BIAR AKU CEPET UP 👉🏻
SEE YOU 🦋