Dijodohkan || Choi Hyunsuk

By jiyaaa_jl

13.1K 1.5K 131

"Yaudah, sekalian ngamuk ke nyokap gue." - Hyunsuk. "Demi deh, lo ngeselin, kayak hari senin." - Nata. ••• @... More

Cast
One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Thirteen
Fourteen
Fifteen
Sixteen
Eighteen
Nineteen
Twenty
Twenty One
Twenty Two
Twenty Three
Twenty Four
Twenty Five
Twenty Six
Twenty Seven
Twenty Eight
Twenty Nine
Thirty
Thirty One
Thirty Two
Thirty Three
Thirty Four
Thirty Five

Seventeen

355 45 1
By jiyaaa_jl

"Udah satu bulan aja." Nata bergumam sembari mengangkat cincin pertunangannya dengan Hyunsuk.

Ditatapnya benda itu lamat lamat, kemudian Nata menghela napas, dan dia memakai cincin itu di jari manisnya.

Kemudian bersiap siap, karena malam ini dia dan ibunya hendak pergi ke rumah Hyunsuk untuk makan malam bersama.

Atas permintaan mama Ital, kedua keluarga itu akan makan malam bersama setiap bulannya tepat ditanggal pertunangan Nata dan Hyunsuk.

"Nat, sudah siap?" tanya mama Tiff dari arah luar.

"Sebentar, ngikat rambut." jawabnya.

"Enggak di urai aja, Nat?" tanya mama Tiff, dia agak gimana aja gitu, soalnya Nata jarang banget ngikat rambutnya.

"Enggak, lagi pengen diikat." sahut Nata yang kini sudah selesai mengikat rambutnya.

"Ohh, yaudah, mama tunggu di depan ya, Nat." ujar mama Tiff.

Nata hanya berdehem sambil sibuk merapikan ulang pakaiannya.

Setelah itu ia menyemprotkan parfum ke bajunya, kemudian mengambil topi hitam dan handphone nya.

Nata baru melangkah beberapa langkah dari kamarnya, Handphone nya berdering panjang.

Nata langsung saja melihat siapa yang menelpon, ternyata Hyunsuk.

"Gue udah mau jalan kok." ucap Nata setelah menerima panggilan, ia menebak Hyunsuk akan menanyai dia dimana, soalnya dia pikir ini sudah telat.

"Gue yang jemput, tunggu bentar, ini ada macet dikit."

"Gak usah, gue udah mau otw banget nih."

"Gue udah dijalan, lagian mama yang minta gue jemput kalian, tunggu aja, gue gak lama kok."

"Yaudah deh, serah lo, kak." final Nata tak mau berdebat.

Kemudian dia memutuskan panggilannya.

Dan menyusul mama Tiff yang katanya menunggu diluar.

"Ayo, Nat, kayanya kita udah mau telat nih, kasian mereka nunggu." ucap mama Tiff setelah Nata menutup pintu rumah.

"Tadi kak Hyunsuk telpon, katanya dia yang jemput, kita diminta tunggu." sahut Nata sambil mendudukan diri di kursi.

"Iya kah?"

Nata mengangguk sebagai respon.

Mama Tiff pun mengangguk angguk paham.

"Eh Nat, kamu sama Hyunsuk gimana sejauh ini? Ada perkembangan?" tanya mama Tiff mengisi pembicaraan sambil menunggu Hyunsuk datang.

"Kalau Nata masih sama keputusan yang pertama, berenti setelah enam bulan." sahut Nata tanpa ekspresi.

"Masih belum ada rasa nyaman ya?"

"Ya gitu." sahut Nata.

"Sayang banget kalau kamu enggak sama Hyunsuk, Nat, dia baik banget loh, udah gitu keluarga cukup berada, mama bukannya yang mandang harta, tapi mama pikirin gimana kamu kalau nikah sama laki laki yang kurang berada."

Nata menoleh kearah mama Tiff, ia mengulum bibirnya kedalam, tapi ia tidak bersuara sama sekali untuk merespon ucapan mama Tiff.

"Nata, mama jodohin kamu sama Hyunsuk karena mama tau Hyunsuk gimana, dia penyayang Nat, enggak kasar, dia juga perhatian. Bukan semata mata karena dia berasal dari keluarga yang cukup berada, tapi karena dia 'Hyunsuk' Nat."

Nata diam, ucapan mama Tiff di Nata, masuk telinga kanan keluar telinga kiri, begitulah siklusnya.

Tidak lama sebuah mobil berwarna hitam berhenti didepan rumah mereka, dan Hyunsuk keluar dari mobil itu untuk menghampiri Nata dan mama Tiff.

"Assalamualaikum." salamnya sambil mencium punggung tangan mama Tiff.

"Waalaikumsalam." jawab mama Tiff.

"Udah lama nunggu, ya?" tanya Hyunsuk merasa tidak enak karena terlambat menjemput mereka.

"Enggak juga, nak." jawab mama Tiff.

Hyunsuk mengangguk angguk, "Yaudah ayo, langsung aja." ajak Hyunsuk.

Nata dan mama Tiff langsung mengikuti Hyunsuk.

Cowok itu membukakan pintu belakang untuk mama Tiff dan Nata.

"Nata di depan sama Hyunsuk, sayang, kayak supir jadinya kalo kamu dibelakang sama mama." ucap mama Tiff saat Nata hendak duduk di kursi sampingnya.

Nata menahan napas beberapa detik, kemudian tanpa bicara apa apa, cewek itu beralih ke kursi depan, dan duduk di samping Hyunsuk.

"Seatbelt nya, Nat, mau gue pasangin?" tawar Hyunsuk.

"Enggak, gue bisa sendiri." tolak Nata langsung.

Setelah semuanya memasang seatbelt masing masing, Hyunsuk langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan normal.

Perjalanan kali ini hanya diisi oleh obrolan ringan antara Hyunsuk dan mama Tiff, sementara Nata memilih untuk diam dan menyimak tanpa minat pembicaraan mereka berdua.

"Makan malam bulan pertama, ya." ucap mama Tiff.

Hyunsuk tersenyum sembari melirik mama Tiff lewat kaca, "Enggak berasa udah satu bulan aja." katanya.

"Nata sopan sopan aja kan sama kamu? Enggak yang bikin kesel gitu?" tanya mama Tiff.

Nata menghela napas mendengarnya.

"Kadang bikin kesel sih, tapi gak papa, masih bocah juga." jawab Hyunsuk sambil melirik Nata dengan tatapan jahil.

Mama Tiff menggeleng, "Nata, jangan gitu lain kali, gak boleh bikin orang lain kesel, ya." tegur mama Tiff.

"Apaan dah, orang lo yang duluan, kak." Nata membela diri.

"Ehh? Ini anak di tegur juga." tegur mama Tiff lagi.

"Gak papa, ma." Hyunsuk tak mempermasalahkan itu.

Nata menyandarkan dirinya, mulai merasa pusing,  benar dugaannya, ia tidak bisa naik mobil, soalnya pasti mabuk.

Berkali kali Nata mengerjapkan mata, barangkali pusingnya berkurang, tapi yang ada malah tambah pusing.

"Cepetan dikit bisa gak?" tanya Nata ke Hyunsuk.

Hyunsuk melirik kearah cewek itu, "Gak bisa, Nat, di depan macet, liat kan?"

Nata hanya bisa menghela napas, "Kalo gitu freshcare atau minyak telon ada gak?" tanya nya.

Alis Hyunsuk bertaut, "Kenapa?" tanya Hyunsuk sambil sesekali membagi fokusnya antara jalan dengan Nata.

"Gak ada?"

"Pusing?" tanya mama Tiff.

"Dikit." jawab Nata seadanya.

Hyunsuk mencari cari freshcare di laci mobilnya, untung saja ada, "Nih, pake sendiri ya? Gue nyetir." Hyunsuk menyerahkan freshcare nya kepada Nata.

Nata menyambutnya sambil bergumam pelan, "Gak ada yang nyuruh lo ngolesin juga."

Hyunsuk menoleh karena samar samar mendengar apa yang Nata gumamkan. Tapi cowok itu tidak mengambil peduli dengan hal itu.

-

Akhirnya mereka sampai di rumah Hyunsuk.

"Kok lama sayang? Macet, ya?" tanya mama Ital kepada Hyunsuk yang baru saja datang.

"Iya ma, lumayan panjang juga tadi macetnya, jadinya telat deh." jawab Hyunsuk.

Mama Ital mengangguk angguk, "Yaudah ayo, Tiff duduk." mama Ital mempersilakan.

"Iya, Tal." dan mama Tiff langsung saja duduk di kursi yang sudah tersedia.

Sementara Nata masih merasakan kepala pusing yang semakin menjadi jadi, "Kampungan banget gue, baik mobil, pusing."

"Nata kok pucat, sayang?"tanya mama Ital yang menyadari itu.

"Hah? Iya?"

"Iya, pucat loh, sakit?" tanya mama Ital khawatir.

Nata lekas menggeleng, "Enggak kok, ma." jawabnya.

"Anakmu enggak sakit kan Tiff?" tanya mama Ital kepada Tiffany.

"Enggak, Tal. Pusing dia itu, mabuk di mobil tadi." jawab Tiffany sambil tertawa kecil.

"Ya ampun, ih!" mama Ital memukul paha Hyunsuk pelan, "Jemput nya pake mobil sih."

"Ya kalo pake motor, mama Tiff dimana?" jawab Hyunsuk.

Seketika papa Jong dan mama Tiff tertawa pecah, Hyunsuk juga ikut ikutan tertawa.

Sedangkan mama Ital tertawa malu, "Iya, ya?" dia menggaruk garuk belakang telinganya.

"Sudah sudah, lebih baik kita makan dulu, nanti lanjut ngobrol setelah makan malam." kata papa Jong.




To Be Continued

Hallo....
21/04/2022
Hyunsuk Birthday

Selamat hbd, leader 🤍

Continue Reading

You'll Also Like

293K 22.7K 104
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
306K 25.6K 37
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
279K 28.9K 31
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
52.3K 5.4K 19
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG