Yes, you can hold my hand | J...

By LiterallyAyi

113K 5.8K 78

[REVISI] [COMPLETE]✓ "Aku tidak bisa mengendalikan tubuhku" Jungkook mengerang di tengah-tengah ciuman mereka... More

N O T E
T R A I L E R
1. How It Started
2. Those Black Eyes
3. I Like Your Voice
4. You are Invited
5. Marking You as Mine
6. How Was I To Know
7. Just Me
8. Hwaiting!
9. You Look Beautiful
10. I Want You Still
11. Loving You Girl
12. We Fucked Up, Are We ?
13. Im Sorry Manager Sun
14. Sleepover
15. The In-between
16. I Miss Your Touch
17. Dont You Want Me ?
18. Yes, I am Yours - I
20. Layla First Single Album
22. Reckless
23. Wait For Me
24. Suga and Ari
25. When l Was Wrong
26. Flashback Elio
27. f*** All Night
28. F*** All Night II
29. The Word dont Mean a Thing
30. Rival ?
31. Hate Everything
32. You Are Mine I
33. You Are Mine II
34. Everlasting Ego
35. I Dont Feel Euphoria Now
36. After Break Up
37. Important lesson
38. She's Mine !
39. Sober or Drunk I
40. Sober or Drunk II
41. Pretty Little Thing
42. Under Promise
43. Jiyoon Side
44. Strawberry Lips & Wine Sips I
45. Strawberry Lips & Wine Sips II
46. The Deepest Pit of Hell.
47. He Gets Me
48. Whenever They Fight
49. Jiyoon's Unexpected Request
50. Leaving a Kiss Mark
51. Solitude
52. You are the Star [S]
53. Taking My World
54. A Wish Come True
55. Tell Your Side of The Story
56. Someone Has Died
57. Get This Close
58. Those Sweet Lips
59. I Need Vitamin
60. The Best Gift
61. I Love You More [End]

19. Yes, I am Yours - II

2.2K 114 2
By LiterallyAyi

Gemercik air yang meluncur mengisi sebuah bathup berbahan perunggu murni malam itu sukses menarik kembali kesadaran Layla dari lamunannya. Seolah ia tidak takut untuk mengakui perasaannya, Layla kini tengah menahan debaran jantungnya yang berpacu tatkala ia akhirnya menerima tawaran Jungkook untuk masuk ke dalam bak mandi bersamanya.

Aroma lilin yang berfungsi sebagai penenang jiwa dan raga tidak berlaku untuk rasa gugupnya saat ini. Meski ia mati-matian menahan perasaan tersebut, matanya kerap menuntut untuk terus menilik ke arah pintu saat Jungkook meninggalkannya sebentar mengambil sesuatu.

Rasa seperti tercekik. Benak Layla.

Layla kembali menoleh ke arah bak sesaat, setelah air berhasil memenuhi seisi di dalamnya. Tangannya pun mengulur, lalu memutar keran itu dan kembali memandangi genangan mengepul tersebut.

Akan sangat memalukan jika ia melepas semua pakaiannya selagi Jungkook datang dan mengamatinya dari arah belakang. Jadi, dengan inisiatif yang tiba-tiba saja muncul di dalam pikirannya, Layla pun akan menjadi orang pertama yang masuk kedalam bak sebelum Jungkook kembali dari urusannya.

Satu persatu pakaian ia lepaskan, meninggalkannya di lantai seraya melangkah dengan kaki menjinjit. Ujung kakinya mengecap suhu pada air itu terlebih dahulu, lalu perlahan masuk sampai kehangatan lembut mengepung tubuhnya. Jika di ingat-ingat sudah berapa lama Layla tidak melakukan aktivitas ini, hampir seluruh harinya bekerja dan tumbang di atas ranjang segera setelah ia tiba di rumah. Mungkin kali ini Jungkook benar, berendam air hangat adalah hal yang sangat ia butuhkan.

"Apakah airnya terlalu panas ?"

Layla menoleh setelah mendengar suara Jungkook dari arah pintu yang terbuka. Dia tersenyum lunak, dan melihat Jungkook berjalan perlahan-lahan ke arahnya.

Dia memeluk lututnya. "Ini sudah pas," jawab Layla penuh rasa malu.

"Haruskan aku bergabung ?" Pria itu melepas pakaiannya, melempar tali pinggang serta celananya ke udara. Setelah seluruh tubuhnya terekspos tanpa seutas benang, ia pun mendorong lembut punggung Layla untuk memberinya ruang.

"Kenapa kau duduk di belakangku ?" tanya Layla yang kaget.

"Aku ingin menikmati ini sambil memelukmu." balasnya saat air itu meluap keluar dari baknya. "Kemarilah."

Jungkook menarik pinggul Layla dan mendudukkannya di antara kakinya. Dia melingkari lengannya di atas perut Layla, dan tangan satunya menyisir surai gadis itu dengan gerakan yang hati-hati.

"Aku akan membuatmu nyaman, jadi jangan khawatir." timpalnya lagi yang sukses membuat Layla tidak berkutik.

Layla tahu Jungkook sedang memancingnya, tetapi perlakuannya yang tak terduga namun manis, selalu menjadi alasan Layla untuk membiarkannya. Dia bahkan sekarang merasakan kehangatan yang berlipat-lipat ganda setelah Jungkook datang.

Matanya menatap kosong tangan yang ada di perutnya, memikirkan banyak implikasi dari sentuhan itu jika berlama-lama di bawah sana. Jungkook yang menganggapnya terlalu lama melamun memberikan kecupan ringan di atas kulitnya.

"Apa yang kau pikirkan ?" tanyanya memecahkan keheningan.

"Tidak ada." Layla mengangkat matanya dan menoleh ke arah Jungkook "Aku hanya belum terbiasa dengan hal seperti ini."

Jungkook tertawa pelan, "Untuk apa membiasakannya, kau cukup menikmatinya saja."

"Tapi, kenapa harus bersama? Bak ini bahkan tidak mampu menampung tubuh kita berdua." kilah Layla.

"Aku juga merasa lelah setelah latihan, waktu konser sudah mau dekat. Aku harus banyak beristirahat." Sekali lagi Jungkook melingkari tangannya di perut Layla dengan posesif, mencoba menariknya lebih dekat.

"Ah benar, konsermu. Kalian akan menggelarnnya di luar negeri bukan? Itu artinya kita tidak akan saling bertemu saat itu." 

"Iya, dan kau tidak bisa ikut. Karena kau harus mempersiapkan hari debutmu." ucap Jungkook menghela nafas.

Gadis itu menaikkan alisnya. "Ikut ? Mengapa aku harus ikut jikalau aku bisa?" tanyanya. 

Jungkook mengecup belakang kepala Layla dan meletakkan seluruh rambut di satu sisi bahunya sehingga dia dapat melihat jelas leher putih milik Layla. 

"Karena aku tidak ingin jauh darimu, bahkan saat masa hukuman itu, aku benar-benar bisa mati karena merindukkanmu" bibirnya turun menyentuhnya lembut.

Layla bergidik tatkala Jungkook memberikan sensasi menggelikan di antara bahu dan belakang lehernya. Dia mengecupnya secara bergantian, namun semakin lama berlambat laun, sentuhan itu menjadi bom waktu yang siap meledak. Percikan air yang dia ciptakan menjadikan bukti bawah tangan yang sejak tadi bersarang di atas perut Layla naik menguliti benda lain. 

Satu desahan lolos dari mulut Layla saat sesuatu yang liar menyerang gumpalan dadanya. "Haruskah kau melakukan ini ?" lirihnya menahan ampun.

"Jika kau tidak menyukainya, aku akan berhenti." maniknya menipis penuh kekuasaan.

Dalam posisi ini tidak ada kata lagi bisa menghentikkan Jungkook. Kedua tangan pria itu berhasil mengambil ahli nahkoda kewarasan seorang Kim Layla, membawanya pada lautan ombak yang begitu dasyat dan liar, sehingga kapal yang sejak awalnya berlayar penuh kedamaian, terombang-ambing dan tenggelam ke dasar lautan. 

Pusat tubuh Layla berkedut tidak menentu, dan saat detik itu pula tanda penolakan pun tidak terlihat dari surut matanya. Jungkook yang sejak tadi telah menarik dagunya untuk melihat, menanamkan sebuah ciuman kuat dan menantang. Sehingga Layla mau tidak mau harus berurusan dengannya. 

"Buka kakimu, akan aku berikan sesuatu yang sangat kau inginkan." katanya dengan suara yang teramat memabukkan.

Perasaan panas datang saat tangan kuat Jungkook mulai menelusuri kulit di bawah perutnya, mengelus kedua pahanya yang perlahan terbuka sesuai perintahnya. Tidak menunggu lama, dua jari Jungkook berhasil menyelinap masuk ke dalam inti tubuhnya.

Layla menganga manakala merasakan jari telaten bergerak sesuai dengan dugaannya. Dengan tempo, Jungkook ciptakan sangat kecepatan. Bagaikan mesin yang melau sampai gadis itu mengerang penuh kenikmatan. Bibir tipis yang menempel di balik kepala Layla pun ikut memberikan kesan yang sama, dia tersenyum sesekali menggigit leher Layla untuk memicu hasratnya yang lebih besar. Sungguh Jungkook sangat lihai dalam hal-hal seperti ini.

"Ju-Jungkook..." lirih gadis itu saat ia mulai kehilangan kewarasannya. 

"Oh, kau suka saat aku melakukan ini?" ucap Jungkook dengan seringai di sudut bibirnya, menandakan ia sangat bangga pada dirinya sendiri.

"Aku tidak bisa menahan ini." 

"Haruskah aku memasukimu sekarang, sayang?" 

Kalimat itu menyadarkan Layla pada sesuatu yang mengeras dan mengganjal di bawah tubuhnya, dia menilik ke bawah, dan menemukan suatu maha karya yang membesar menyapa celah terbukanya.

Jungkook dengan cepat mengangkat tubuh Layla naik di atasnya, selanjutnya tekanan yang menusuk berhasil menobrak pintu milik Layla. Tangannya memegangi pinggang ramping itu, lalu membantunya bergerak naik dan turun dengan tempo yang cepat. Layla bersumpah, bahwa sensasi yang ia rasakan sangat ini adalah kenikmatan yang tiada tara, penyatuan panas antara dia dan Jungkook sangat berbeda saat terakhir kali dia melakukannya.

Layla mengigit bibirnya sendiri seraya memejamkan mata. Tangannya berpegangan pada pinggiran bak, sementara pinggulnya bergerak seimbang dan selaras. Rasanya benar-benar gila, bahkan jika dia memiliki kondisi kesehatan yang baik, ia ingin terus berguling dan menyatu dengan milik pria ini. Seluruh pandangan Layla memudar, hitam dan putih jika ia mencoba memfokuskannya. Detik-detik berikutnya seiring pergerakannya yang kian cepat dan nafas yang sudah terengah-engah, titik klimaks dan rasa lelahnya hadir di saat yang bersamaan, sehingga Layla mulai merasa kepusingan.

Jungkook bukannya tidak merasakan hal yang sama, ia jauh lebih ingin mencapai titik klimaksnya saat menikmati himpitan yang menjepit miliknya yang besar. Hingga pada akhirnya, di akhir hentakannya yang cukup kuat, Jungkook pun melepaskan pelepasannya.

Layla menghembus nafas kasar segera jatuh di atas dada besarnya, dia tidak tumbang, sebab Jungkook segera menangkapnya saat ia tiba disana. Detak jantung yang bedegup kencang belum hilang begitu begitu saja, namun matanya yang teduh serta nafasnya yang menggebu-gebu segera berlalu.

"Sayang?" Jungkook memanggilnya seraya tetap mengeratkan pelukannya. Layla yang sudah tidak sadarkan diri, dia dapati pingsan begitu saja di atas tubuhnya. " Sayang, kau tidur ? Kita harus membersihkan diri setelah ini."

Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut gadis itu. Ia sudah kehilangan seluruh kesadarannya. Jungkook mengela nafas ringan seraya menyanggah kepalanya kebelakang, memberikan Layla posisi yang lebih nyaman di dalam pelukannya. Dalam keheningan meratapi, matanya memperhatikan wajah cantik itu tidur seperti bayi yang polos. 

Kemungkinan obat yang Jungkook berikan memberikan efek mengantuk berat yang kuat, sehingga sangat wajar jika Layla langsung merasa lelah dan meninggalkannya tidur begitu saja. Meski Jungkook merasa bersalah, ia tidak bisa berhenti tertawa melihatnya.

"Mari bertemu di dalam mimpi kita, sayang." titahnya yang melayangkan satu kecupannya di atas dahi gadisnya. Ia sangat mencintai Layla.

***

 - Lets meet in our dreams, love. -

Terima kasih telah membaca. 

Continue Reading

You'll Also Like

212K 13.2K 62
COMPLETE ✅ IDOL LIFE. [SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] Ketika seorang fans memiliki takdir dengan Idolanya ~ Sejauh apapun aku berl...
2M 30.8K 46
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
20.4K 1.4K 40
Kisah ini akan terasa nyata, membayangkan masa depan mu menjadi istri seorang Min Yoon Gi. *** "Yoon, tolong katakan, kenapa kau tiba-tiba seperti in...
229K 1.7K 3
Keheningan tetangga barunya membuat atensi Jiyeon bertanya-tanya. Kim Taehyung tak banyak bicara . Pria yang lebih tua 12 tahun darinya itu hanya s...