Yes, you can hold my hand | J...

By LiterallyAyi

113K 5.8K 78

[REVISI] [COMPLETE]✓ "Aku tidak bisa mengendalikan tubuhku" Jungkook mengerang di tengah-tengah ciuman mereka... More

N O T E
T R A I L E R
1. How It Started
2. Those Black Eyes
3. I Like Your Voice
4. You are Invited
5. Marking You as Mine
6. How Was I To Know
7. Just Me
8. Hwaiting!
9. You Look Beautiful
10. I Want You Still
11. Loving You Girl
12. We Fucked Up, Are We ?
14. Sleepover
15. The In-between
16. I Miss Your Touch
17. Dont You Want Me ?
18. Yes, I am Yours - I
19. Yes, I am Yours - II
20. Layla First Single Album
22. Reckless
23. Wait For Me
24. Suga and Ari
25. When l Was Wrong
26. Flashback Elio
27. f*** All Night
28. F*** All Night II
29. The Word dont Mean a Thing
30. Rival ?
31. Hate Everything
32. You Are Mine I
33. You Are Mine II
34. Everlasting Ego
35. I Dont Feel Euphoria Now
36. After Break Up
37. Important lesson
38. She's Mine !
39. Sober or Drunk I
40. Sober or Drunk II
41. Pretty Little Thing
42. Under Promise
43. Jiyoon Side
44. Strawberry Lips & Wine Sips I
45. Strawberry Lips & Wine Sips II
46. The Deepest Pit of Hell.
47. He Gets Me
48. Whenever They Fight
49. Jiyoon's Unexpected Request
50. Leaving a Kiss Mark
51. Solitude
52. You are the Star [S]
53. Taking My World
54. A Wish Come True
55. Tell Your Side of The Story
56. Someone Has Died
57. Get This Close
58. Those Sweet Lips
59. I Need Vitamin
60. The Best Gift
61. I Love You More [End]

13. Im Sorry Manager Sun

2K 138 1
By LiterallyAyi

Hallo readers, setelah aku lihat-lihat banyak di antara kalian hanya numpang lewat atau membaca tanpa meninggalkan jejak. Ayo dong hargai jerih payah penulisnya, tidak perlu komen juga tidak masalah, vote saja di setiap bab agar aku juga senang.

Buat yang sudah vote kalian orang-orang baik. Aku doakan kalian masuk surga!  

.

"YA! JEON JUNGKOOK !" Manager Sun berada si pintu studi, berteriak amat keras setelah melihat Jungkook tepat di depan matanya.

"Eonni..?" Layla sempat tersentak kaget ke arahnya, melihat wanita itu berdiri kokoh dan mencolok, kilatan di atas dahinya menandakan ia berkeringat cukup banyak disana.

Jimin menyapa dengan nada aegyo, "Noona~" Lantunnya sambil berjalan mendekati manager Sun. Itu adalah caranya menyapa dan menggoda beberapa wanita di perusahaan, bukan berarti Jimin tidak memiliki sopan santun, lebih tepatnya ia sudah sangat akrab dengan noona-noona perusahaan. "Noona berkeringat, apa noona baru saja jogging ?" Tanyanya lagi.

Manager Sun mengabaikan Jimin dengan melangkah maju secepat kilat ke ara Jungkook, dia mengeluarkan sepatu sneaker entah milik siapa dari balik punggungnya. Berniat akan memukul, manajer Sun mengayunkannya ke udara.

"Ya!" Pekik Jimin memegang lengannya di udara "Apa yang akan noona lakukan ?!" Tanyanya lagi.

Tentu saja tindakan tersebut mengagetkan semua orang yang berada disana. Panik bukan main, Jimin mendongak sambil menahan pergelangan manager Sun yang sudah 90 derajat di atas udara. Sementara itu di saat yang bersamaan Jhope dan Jungkook langsung mundur selangkah demi selangkah untuk menghindar.

"Jungkook ! Bagaimana keadaan mobil mu ?! Apa masih mogok ?!" Tidak sampai disitu, wajah manajer Sun berubah menjadi merah, dia bolak-balik berteriak untuk menggertak Jungkook.

Beberapa kali menggeliat seperti ular yang tercekik, manajer Sun hanya mempu menendang-nendang udara untuk melampiaskan kemarahannya. Dia benar-benar kehilangan akal sehat, tidak salah lagi wanita itu sangat ingin memukul Jungkook sekuat tenaga.

"Noona tenanglah, ayo tenang !" Jimin masih memeganginya, kali ini juga melingkari lengannya di pinggul wanita marah tersebut. 

Setelah mereka saling berpandangan, manajer Sun membentaknya."Jimin ! Biarkan aku untuk memukul kepalanya sekali, aku benar-benar kesal!" 

"Aku tidak bisa noona, kau sudah gila" Jawab Jimin.

"Gila ?" Lugasnya, lalu tersenyum gesit. "Orang gila mana yang membawa mobil mogok dan menculik artisku semalaman !"

"Tapi noona tidak boleh memukulnya"

"Ya! Dia sudah berjanji, tapi aku cukup bodoh mempercayainya" Manajer Sun mengutuk pria yang menurutnya bajingan mesum itu.

"Tunggu-tunggu ! Mobil siapa yang mogok ?" Jhope bertanya penuh kepanikan, dia memasang badan di depan Jungkook dengan gaya pertahanan ala kung fu. 

Manajer Sun mengerjap "Sulit di percaya, kau sudah mencuci otak teman-temanmu ?!" Lugasnya dengan tatapan miring ke arah seseorang di belakangnya.

"Noona, sebenarnya apa yang terjadi ?" Jimin bertanya dengan intonasi sangat frustasi sekaligus kebingungan.

Manajer Sun merasakan kekesalan yang amat memuncak, menyentuh dahinya dengan geram karena sesuatu yang menyakitkan menghantui kepalanya. "Jungkook menculik Layla!" Jelasnya dengan singkat. sontak seluruh keributan itu berubah menjadi hening, termasuk Layla yang memang sejak telah mati kutu.

Ketiga pria itu memberikan raut wajah yang sama, "Eh ?" buncah Jimin, "Menculik Layla ?"

"Noona tapi, Layla disini" Ujar Jhope yang secara teknis benar.

"Untunglah setelah Layla mengangkat panggilanku, aku sedikit lebih tenang. Tapi aku masih tidak bisa menerima bahwa mereka menghilang sepanjang malam"

Jimin menyipitkan mata karena bingung "Mereka hilang ? Maksud noona Layla dan Jungkook ?" 

"Aku tidak mengerti" Sambung Jhope.

"Sulit aku jelaskan" Tutur manajer Sun sambil menggelengkan kepala, "Yang jelas, Jungkook meminta izin untuk mengantar Layla pulang setelah pemotretan. Tapi tidak aku sangka mereka belum kunjung kembali dan menginap di hotel semalaman" 

"Mereka pergi ke hotel ?" Jimin mencoba mengkonfirmasi kalimat wanita itu, lalu memindahkan pandangannya ke arah Layla dan Jungkook.

Tatapan semua mata akhirnya jatuh kepada Layla, hal yang sebenarnya dia takutkan sejak keributan itu di mulai. Dia meremas kedua tangannya karena gelisah kemudian menundukkan kepala untuk menutup rasa malu.

Manajer Sun melanjutkan, "Jhope, kau tau seseorang yang membawa wanita tanpa memberi kabar lalu menghilang di sebut apa ?" Jhope tertarik oleh kalimatnya lalu menatap ragu wajah Jungkook dan wanita itu secara bergantian. "Itu di sebut penculikan" Sambungnya lagi.

Manajer Sun lalu mencondongkan tubuhnya, berusaha melepaskan diri selagi keheningan itu datang. Tak sempat tenggelam, Jimin cukup peka setelah menyadari manajer Sun menarik lengannya dan kabur ke arah Jungkook. Dia lalu memeluknya dari belakang, menahan manajer Sun sampai kedua kakinya menancap kuat di atas lantai, mencoba menahan pergerakan brutal.

"Noona tapi kau tidak perlu sampai ingin memukul Jungkook" Seru Jimin padanya. "Lagi pula itu bukan penculikan, Jungkook hanya membawa Layla pergi—"

"Jiminah! Itu sama saja, kau bodoh ?" Lontar manajer Sun.

"Tapi Jimin benar noona" Sahut Jhope yang sedang berpikir, "Itu tidak bisa disebut penculikan—Hsss kalimatnya saja yang berbeda" Dia bermaksud menarik kesimpulan lain untuk menenangkan manajer Sun, dan tanggapan itu terdengar seperti mereka mencoba melindungi Layla dan Jungkook.

Manajer Sun menegakan tubuh dan menatap keduanya. Nada suaranya menjadi sangat frustrasi. "Bocah-bocah ini!"

Disatu sisi, setelah beberapa saat bungkam dalam ketidaktahuan, Jungkook mencoba membuka suara untuk berdebat "Noona, tapi mobilku tidak mogok saat itu" 

Jhope dengan cepat menoleh ke arah Jungkook, dia sedikit mengecutkan bibirnya. Jimin di arah lain, yang sudah merasakan sakit di kepalanya melepas pelukan manager Sun dan pergi memeluk lengan Jhope. Sepertinya dia tau bahwa peperangan selanjutnya akan terjadi tanpa dirinya dan Jhope.

Manakala manajer Sun masih terdiam kaku seribu bahasa mendengar pernyataannya, Jungkook kembali menjelaskan maksudnya. "Mobilku baik-baik saja, siapa yang mengatakan mobilku mogok ?"

"Jangan menipuku" Manajer Sun ragu, tetapi masih bersiteguh pada kemarahannya.

"Aku tidak, lagi pula aku pergi dengan mobilku pagi ini" Jelasnya lagi, dengan mengeluarkan kunci mobilnya dari saku celana.

Alis manajer Sun bertautan, sangat kesal saat pria itu berbicara dengan percaya diri. "YA! Jadi mengapa kau tidak memberiku kabar ? Bahkan kedua nomor kalian mati, bukankah kau sudah kelewatan ?"

"Ah, aku saat itu—" Jungkook menahan kalimatnya segera setelah melihat ke arah Jimin dan Jhope di sudut ruangan, wajah mereka menunjukan ekspresi penuh harapan, seperti ingin tau bagaimana adik kecilnya tumbuh menjadi pria dewasa. 

Karena bingung dan ragu untuk melanjutkan, Jungkook melempar sugestinya ke arah Layla. Ketika semua orang juga ikut memindahkan padangan ke arah gadis itu, Layla seperti akan pingsan. Dia ingin sekali kabur dari atmosfer tersebut, tetapi sudah terlambat untuk berlari menurutnya, jadi dia menegak ludah yang tercekat dan membuka suara. 

"Be-begini, eonni.." Suara Layla bergetar penuh ketakutan, dia memberanikan diri untuk menerima semua resiko dari kesalahannya sendiri. "Sebenarnya, akulah yang meminta Jungkook untuk tidak pulang lebih dulu"

"Apa ?" Manajer Sun sontak kaget mendengarnya.

"Aku tidak pergi ke hotel saat itu" Lanjutnya lagi.

"Jadi kemana kalian pergi ?" 

Mata Layla dan Jungkook saling mengait, kemudian di susul oleh sebuah anggukan dari wajah prianya. "Aku menginap di apartemen Jungkook" Jelas Layla. Seperti berdiri di ujung jurang, kalimat penuh keberanian itu akhirnya berhasil Layla lontarkan.

Ketiga mata orang-orang itu terbelalak kaget. Terdengar seperti lelucon, tetapi sepertinya hanya manajer Sun yang tidak bisa menerima penjelasana tersebut.

*

Jungkook, Layla, Jimin dan Jhope hanya menunduk kaku saat Manager Sun berdiri tepat di depan tubuh mereka. Ke empatnya sedang duduk belutut, menatap lutut dan kedua tangan mencengkram paha masing-masing. Jangan tanya mengapa Jimin dan Jhope juga ikut duduk disana, yang jelas mereka hanya ingin tetap hidup.

Sebuah suara yang amat rendah terdengar di tengah-tengah keheningan, membuat seluruhnya bergidik karena kaget. "Layla-ssi ?" Manajer Sun memanggil.

Layla menelan ludah. Dia menatap wajah yang jauh lebih tinggi dari pandangannya saat jantungnya berdetak kencang. Bukan panggilan itu yang membuatnya gugup, tetapi raut wajah wanita yang mengerikan itu.

"Ada yang ingin kau katakan lagi ?" Tanya manajer Sun, dan sekali lagi jantung Layla teramat akan meledak.

Layla menggelengkan kepala "Ti-tidak ada" 

Manajer Sun menjelaskan, "Karena perbuatanmu, aku meninggalkan rapat bersama director pagi ini, menggeser jadwal syuting video clip karena mengira kau hilang, lalu berlari-lari seperti orang gila di gedung untuk mencari Jungkook"

Jungkook yang juga memdengarnya menelan ludah sambil terus menundukan kepala, sedangkan Layla berkedip beberapa kali saat memproses informasi itu. "Ya, ma-maafkan aku—" 

"Apa kata maaf itu cukup ?" Manajer Sunmemotongnya. "Sekarang kau telah melewati jadwal latihanmu dan membawa mobilmu pribadi ke perusahaan. Kau tau banyak wartawan yang mengikuti mobilmu secara diam-diam ? Masih baik kau pergi ke perusahaan, bagaimana jika kau pergi menuju ke apartemen Jungkook ?"

Kata-kata itu mengejutkan pikiran Layla, benarkan wartawan mengikutinya ? Atau sebenarnya manajer Sun hanya menakut-nakutinya. Layla terdiam disana selama beberapa detik, membayangkan apa yang bisa terjadi jika benar wartawan itu ada.

Manajer Sun menghela nafas, sepertinya dia sudah tidak marah lagi, lagi pula dia tidak bisa marah terlalu lama kepada Layla. Menurutnya ini sudah lebih dari cukup. "Ya baiklah" Ucapnya dengan hembusan nafas yang legah.

Ke empat kepala yang menunduk itu naik dengan kompak, menatap manajer sun yang berkacak pingang penuh kelelahan. "Aku akan menghukummu" Dia menjuk Layla dengan jarinya.

"Aku melarangmu untuk pergi terkecuali rumah dan perusahaan, aku akan menyita kunci mobilmu, dan selalu mengantarmu pulang dan pergi menggunakan mobil perusahaan"

"Aku di hukum ?" Layla terisak, tapi mau bagaimana pun dia hanya bisa menerimanya.

"Iya" Jawabnya singkat. "Sekarang, berikan kunci mobilmu, aku akan mengantarkanmu sore ini" Sambung manajer Sun lagi sambil mengulurkan tangan, meminta kunci itu di letakkan di telapak tangannya.

Layla mendongak tidak percaya, lalu merogoh tasnya dan memberikan kunci mobil pada manajernya. Dia mengambil napas dalam-dalam, melirik kaki itu melangkah menuju Jungkook di sisinya.

"Jungkook ?" Jungkook mangangkat wajahnya segera setelah manager Sun memanggilnya. "Aku akan memberi tau hal ini kepada manajer Sejin.  Aku yakin kau juga merahasiakan ini darinya"

"Ya, baiklah noona" Jungkook mengangguk seperti anak kecil yang telah memecahkan gelas ibunya, dia lalu kembali menurunkan pandangannya untuk mengindari tatapan mangerikan itu. 

Disisi lain, di ruangan yang sama namun dengan suasana yang berbeda. "Hyung, kenapa kita juga ikut menunduk?" Bisik Jimin ke arah telinga Jhope yang duduk di sebelahnya. Dia mencari kesempatan untuk berbicara dengan Jhope selagi manajer Sun menceramahi Jungkook.

Jhope menekan bibir Jimin dengan jari telunjuknya. "Diamlah, Aku masih ingin hidup"

Jimin tertawa kecil, "Aku belum pernah melihat noona seperti ini"

"Aku juga tidak pernah, tapi yang jelas mulai sekarang jangan pernah membuat masalah dengan manager Sejin"

"Manager Sejin tidak mungkin seperti noona" Bantah Jimin, dia berpikir apa hal terburuk yang bisa manajer Sejin lakukan ? Karena yang dia tau, manajer mereka tersebut berhati baik dan lembut.

"Kau tidak lihat manajer Sun ? Siapa yang mengira manajer Sejin juga memiliki wajah mengerikan di balik kaca matanya. Lihat saja wajah cantik itu menyimpan raut yang mematikan" Ujar Jhope, mencoba meyakinkan Jimin.

Jimin sekilas menatap wajah manajer Sun, lalu mengangguk untuk membenarkan ucapak Jhope.

"Baiklah, aku akan kembali untuk mengurus kekacauan tadi, kalian bubarlah, terutama kau Jungkook" Suara manajer Sun sekarang tertuju untuk kesemua member.

"Aku harus pergi ?" Tanya Jungkook polos.

"Aku juga menghukummu, kau ingat ?" Kembali manajer Sun mengulang kalimatnya tadi, "kau dilarang menemui Layla sampai masa hukumannya berakhir"

Jungkook merasa tidak enak badan, tetapi Jimin dan Jhope mengelus punggungnya untuk menyemangati.

"Aku Pergi" Ucap manager Sun seraya meninggalkan ruang latihan, ketukan sepatu heelsnya yang nyaring kini perlahan-lahan memudar di telan dunia. Jimin dan Jhope mengatakan bahwa normal jika manajer Sun marah, jadi Layla tidak perlu memikirkan apapun selain mengikuti perintahnya.

Satu isakan terdengar dari bibir Layla "Layla jangan menangis" Jimin mengelus surainya dan mencoba mengusap air matanya. 

"Maafkan aku sunbaenim, karena aku kalian juga ikut dimarahi" Layla harus menunjukkan rasa bersalahnya dengan meminta maaf lebih dulu, tapi sepertinya rasa sedih dan malu itu tidak kunjung hilang setelah dia mengutarakannya.

"Kami tidak dimarahi, lagi pula ini semua salah Jungkook" ujar Jimin yang kini menatap Jungkook dengan tatapan nakal. Dia pikir sepertinya adik kecilnya telah melakukan peningkatan.

Jungkook menoleh ke arah Jimin dengan wajah aneh, "Diamlah" ketusnya.

"Karena Jungkook oppa, Layla sampai tidak pulang kerumahnya, kasihan sekali, kau pasti ketakutan tidur dengan monster otot ini bukan, layla ?" Ujar Jimin kembali.

"Jekey sepertinya kau sudah tumbuh dewasa" Sahut Jhope.

Jimin menggoda, "Tolong ceritakan semuanya, apa yang kalian lakukan sampai-sampai kedua ponsel kalian mati ? Apa kalian terlalu sibuk ?" Semangatnya sambil bergantian melihat ke arah Jungkook dan Layla. 

Jhope tertawa keras, "Ya, jangan menanyakan hal itu, Layla masih menangis" 

Wajah Layla berubah menjadi merah dalam sekejap, kini dia hanya bisa saling melempar pandangan ke arah Jungkook lalu menutup wajah dengan erat.

"Kalian tidak perlu tau, lebih baik pulang saja, sana!" Lugas Jungkook kepada Jimin.

"Kenapa kami yang pulang ? Bukankah kau yang menerima hukman ? Layla tidak boleh bertemu denganmu dulu" 

Jhope dan Jimin semakin tidak bisa mengontrol gelak tawa mereka, melebihin beberapa detik, Jungkook hanya bisa mengusap rambutnya menunggu gelak mereka yang tidak kunjung berhenti.

Layla memperhatikan tangan Jungkook membungkus kedua pipinya, kemudian mengecup dahinya dengan cepat sebelum meninggalkan ruangan, "Aku akan menghubungimu nanti malam, mengerti ?" 

"Iya" Layla mengangguk cepat.

Jungkook berniat akan mencium bibir Layla untuk terakhir kalinya, namun tiba-tiba tangan Jimin menghalang penyatuan itu dan menolak wajahnya ke arah berlawanan "Kau di hukum ingat ? Mungkin mencium bibir juga tidak boleh"

"Kau bercanda ? Aku boleh menciumnya" Ujar Jungkook.

"Tidak bisa, kami melarangnya, dan jangan kira aku tidak berani melaporkan ini pada manajer Sun" 

Jungkook mengerutkan kening, beberapa detik kemudian dia bangkit dan pergi dari ruangan. Layla yang memperhatikannya punggungnya menghela nafas dengan senyuman samar.

"Kau boleh menciumnya saat hukuman Layla selesai" teriak Jimin sebelum Jungkook benar-benar menghilang dari balik pintu.

Jungkook menjawab kesal. "Berisik, hyung"

***

Terima kasih telah membaca.

Continue Reading

You'll Also Like

229K 1.7K 3
Keheningan tetangga barunya membuat atensi Jiyeon bertanya-tanya. Kim Taehyung tak banyak bicara . Pria yang lebih tua 12 tahun darinya itu hanya s...
212K 13.2K 62
COMPLETE ✅ IDOL LIFE. [SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] Ketika seorang fans memiliki takdir dengan Idolanya ~ Sejauh apapun aku berl...
2.1M 31.2K 46
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
119K 9.7K 30
Seorang guru bahasa inggris yang sangat tampan, bertemu dengan seorang gadis cantik yang sejatinya adalah muridnya sendiri. Jeon Jungkook seorang gur...