Under the Same Umbrella

By CNScarlett

2.6K 320 30

Sinopsisnya cuma bilang kisah putra mahkota yang jatuh cinta pada putri count, dan bla-bla-bla. Namun begitu... More

prolog
🐞1🐞
🐞2🐞
🐞3🐞
🐞4🐞
🐞5🐞
🐈‍⬛6🐈‍⬛
🐈‍⬛7🐈‍⬛
🐈‍⬛8🐈‍⬛
🐈‍⬛9🐈‍⬛
🐈‍⬛10🐈‍⬛
🐞11🐞
🐞12🐞
🐞14🐞
🐈‍⬛15🐈‍⬛
🐈‍⬛16🐈‍⬛
The Twins

🐞13🐞

102 13 0
By CNScarlett

Marinette lupa caranya bernafas.

Adrien sang putra mahkota mengulurkan tangan di depan altar pernikahan.

Terlihat tepat seperti di dalam setiap mimpi.

Dengan kemeja, vest, jas, jubah serba putih berhias berbagai sulaman emas dan manik-manik permata zambrud serta mahkota putra mahkota dengan lambang keluarga kerajaan terukir diantara permata. Serasi dengan rambut pirang sempurna dan pahatan karya Tuhan dari ujung kepala sampai ujung kaki, Marinette jatuh cinta pada pria itu lagi dan lagi.

Manik hijau itu menatap sayu. Seluruh suara bising dalam catedral membaur, buyar, dan perlahan senyap. Mr Ramier kw di belalang altar berbicara lantang namun yang didengar sang lady adalah rentetan kalimat yang keluar dari putra mahkota mempesona di depannya.

"I do.."

Yang kemudian senyuman yang selalu berhasil membuat Marinette merasa meleleh itu tergambar disana.

Mitos mengatakan kalau menyimpan foto orang yang disuka dibawah ranjang maka orang tersebut akan menyukai balik, karena itu kenapa dia punya sekitar dua ratus lembar guntingan majalah dan cetakkan glossy paper wajah Adrien Agreste disana, itu adalah sebagian kecil dari usaha yang Marinette Dupain Cheng lakukan agar bisa ada di posisi ini.

Berdiri berhadapan diatas altar yang sama dengan Adrien Agreste yang menggenggam tangannya dan menatap penuh cinta, menggumamkan kalimat janji suci dan dia akan menjawab dengan kata "ya.." kemudian jemari lentik itu mengangkat veil di depan wajah Marinette yang memerah, dan...

Cuu..

Ok, yang jelas gadis itu baru sadar kalau yang barusan dia tidak sedang melamun atau bukan khayalan manapun.

Ingat berapa detik usaha Ladybug dari Paris mengembalikan kesadaran Chat Noir dari panah sihir Dark Cupid hari Valentine lalu? Seperti itu kawan-kawan, hanya saja sekarang kejadiannya terjadi dalam posisi vertikal. Dan yang baru sadar adalah Marinette.

"Dengan berkat Tuhan, saya nyatakan pernikahan putra mahkota Adrien Athanase Agreste dan putri mahkota Marinette de la Agreste resmi.."

Sir Ramier.. duh,

Audience yang masih membatu karena 'serangan' tiba-tiba dari Adrien mulai kembali mencair dengan dua tepukan tangan Countess Alya de Ceisaer. Suara tepukan tangan riuh rendah mengiringi gerakan pengantin wanita yang melayang di udara karena sang pengantin pria mengangkatnya dengan kedua tangan. Jantung gadis itu terasa pindah ke telinga.

Marinette meremas buket putih di pelukannya dengan wajah bersandar tepat di dada bidang sang suami. Putra mahkota memangku dia dan 6kg baju pengantin mewah putih itu dengan enteng, berjalan menuju keluar ruangan gereja digiring para bridesmaid setengah berlari. Baru di depan kereta kencana, dia merebut buket bunga mempelai wanita dan melemparnya ke belakang.

"Yang dapet nyusul!"

Putri mahkota baru yang penasaran mengintip dari balik pundak Adrien, Lady Alya mematung dengan buket pengantin di tangannya.

***

Maid Nadya, kepala maid kastil duke Dupain pernah menjelaskan tepat sehari sebelum Lady Marinette Dupain Cheng dijemput kereta kerajaan ke ibukota. Tentang apa saja yang terjadi dalam acara pernikahan kerajaan de Liberte Athanasius. Selain ucapan janji suci, pemberkatan, tidak ada kontak fisik kedua mempelai sampai hari baik yang ditentukan cenayang kerajaan untuk melakukan malam pertama. Jadi dia pikir hidupnya aman sentosa sampai beberapa hari ke depan.

Nyatanya Marinette sekarang duduk ditengah ranjang hias setelah kejadian heboh yang terjadi dalam setengah hari. Suara gemercik air terdengar samar dari ruangan sebelah, lebih berefek mungkin karena hanya ada dia di ruangan luas itu, atau kupingnya jadi lebih sensitif karena orang kedua yang ada di sana adalah Adrien.

"Byu..."

"Hwakk!.."

Marinette menjerit tertahan seperti tikus. Melompat secara reflex ke sudut ranjang atas. Sesuatu yang tak asing baginya tertawa terpingkal-pingkal dengan reaksi gadis itu. Sampai kaki mungil itu menendang udara dan tangan kecilnya menahan perut atau memukuli selimut.

"Adrien, istrimu sungguh menggemaskan!" Plagg berteriak ke arah pria pirang yang baru keluar dari kamar mandi.

"Plagg..."

Kwami dengan bentuk kucing hitam super lucu itu menggembungkan pipinya. "Hmph!"

Kasur itu mengampul saat putra mahkota merayap duduk mendekati gadis itu. Handuk kimono tebal yang memperlihatkan seluruh tubuh seorang pria dengan cara sensual, seperti ini bukan kali pertama Marinette melihat Adrien dalam keadaan basah hanya dengan kolor renang, setetes air yang mengalir dari ujung rambut pirang melewati pipi, leher dan ceruk dada yang mengintip. Dikamar bernuansa honeymoon suit, berdua..

Glup..

Mau tidak mau serigala yang bersembunyi di dalam diri Marinette berteriak 'awoawowooo..'

"Mari.."

Bulu mata lentik yang membingkai bola emerald itu berkedip pelan sebelum menatap sang lady dalam gaun pengantin dengan setengah terbuka. Bibir peach itu bergerak sensual memanggil namanya, dengan pipi merona, sebelum sebuah seringai nakal menggoda terbentuk disana.

Grep..

Adrien sang putra mahkota de Liberte Athanasius merapatkan jubah mandi yang dia kenakan. Memeluk dadanya sendiri dengan mata menggerling kearah Marinette. "Ouh, ini masih siang m'lady..."

Sebuah kerutan kesal di wajah gadis berambut biru gelap itu muncul tiba-tiba. Alih-alih Adrien Agreste sang model terkenal yang duduk di depannya di kelas, cinta dalam hidupnya seperti yang dia bayangkan saat di chappel, Marinette merasa telah menikahi Chat Noir dengan tidak sengaja.

Bukk.. bukk..

"Ahhahaha.. maaf, ahaha.."

Lady Marinette atau yang sekarang putri mahkota memukuli putra mahkota dengan bantal. Dua buah bantal. Adrien menahannya dengan kedua tangan sambil tertawa, meninggalkan Plagg yang terbang melayang ke sisi ranjang yang lain.

"Pengantin baru ini membuatku mual, blekk.." komentarnya, kwami lain yang berwarna merah keluar dari  tas kecil mewah di sofa.

"Aww, mereka romantis bukan?"

"Plagg. Kwami kehancuran, senang bertemu denganmu lagi.. uh.." Plagg yang kini duduk diatas lampu memperhatikan Tikki yang mengelilingi toples teh dan gula balok di meja. "... Sugarcube?"

Clang..

"Namaku Tikki, duh.." kepala merah dengan bintik hitam besar di pipi itu menyundul tutup toples gula dari dalam. Dia memakan balok-balok gula itu dengan kunyahan besar sampai terdengar bunyi "krauk.. krauk" renyah.

Plagg menemukan hal itu menggemaskan karena suatu hal.

"Mmmhh.."

Tikki sangat menikmati gula balok itu dengan sepenuh hati. Satu, dua, lagi dan lagi. Dia memakan seluruh isi toples di meja tapi perutnya masih berbunyi. Hidung kecil itu mengendus sekeliling. Mencari keberadaan gula balok putih lezat seperti yang dia rasakan di lidah mungil itu barusan. Ngidam makan yang menjerat kerongkongan dirasakan kwami kecil itu sampai bola mata dan tubuh mungilnya bergetar.

"Lagi, aku mau lagi!"

"Kutunjukkan dimana para manusia menyimpan makanan!"

Plagg membawa Tikki menembus lantai. Meninggalkan Adrien yang masih bercanda ria bersama Marinette dikamar pengantin mereka.

"Aku tidak percaya kau melakukan ini padaku, hmp!"

"Ayolah putri, aku hanya bercanda.."

Keduanya terhenti dengan nafas terengah.

Dengan posisi sang pria rebahan dibawah istri yang baru saja dia nikahi, dua bantal mantan senjata yang terlempar keluar arena, keduanya saling tatap penuh cinta sebelum tersadar dan bangkit pada posisi duduk dengan dehaman canggung.

"Jadi.."

Keduanya membuka kesunyian secara bersamaan. "Hahaha.."

"Ladies first.."

"Ekhm.." Marinette membetulkan posisi duduknya, menghela nafas dan melepaskannya dengan panjang demi mengembalikan kesadaran yang hampir dia buang keluar jendela. "Tentang sesuatu yang ingin anda bicarakan ketika di kereta?"

"Ah, itu.. aku tidak tau harus memasukkannya ke dalam berita bagus atau buruk.." Adrien membenarkan letak jubah mandi yang dia kenakan. "Kerajaan kita punya krisis yang sedikit mepet ke bencana darurat yang berhubungan dengan.. makhluk magis.."

"Makhluk magis?"

"Ya, seperti Plagg yang kau temui barusan Lady, makhluk ini disebut kwami. Memiliki kekuatan luar biasa melebihi sihir yang mampu mendatangkan sejenis bencana di kerajaan.." Adrien menjelaskan mengenai kwami dan miraculous yang kemungkinan tersebar di seluruh penjuru de Liberte Athanasius. Termasuk Kaalki yang berhasil ditemukan di perbatasan bekas wilayah de Vanilly.

Marinette mengerti inti permasalahannya, kemudian dia tersadar akan sesuatu yang terjadi saat akuma di Paris menembaknya. Ladybug waktu itu seorang guardian. Kemungkinan serangan itu mengacaukan yoyo yang terhubung ke Miracle box di kamarnya, atap loteng toko roti Dupain Cheng, dan para kwami dan seluruh miraculous ikut terisekai.

Begitu kira-kira teori yang ada dibenak Marinette de la Agreste. Yang isinya masih Marinette putri pemilik toko roti terbaik di Paris.

"Ini salahku.." gumamnya.

"Kita akan, pasti bisa mengatasi itu m'lady.. dengan kekuatan kreasi yang kau pegang dan penghancur yang kupegang, semua akan baik-baik saja." Adrien meyakinkan, "Ah, dan kita masih punya pesta resepsi malam ini, sampai besok.. dan debutante beserta festival musim semi."

Artinya mereka punya beberapa jam istirahat sebelum bersiap untuk pesta malam nanti. Adrien turun dari ranjang dan mengganti piyama mandinya dengan baju yang lebih nyaman sementara Marinette berlari ke kamar mandi untuk membasuh seluruh make up di wajah.

Kamar mandi istana memiliki pekakas serupa. Seluruh sabun dan wewangian berbagai aroma ada di rak seperti di toko kosmetik, Marinette mencampur beberapa jenis menjadi satu untuk mendapatkan aroma yang mirip dengan sabun yang dia pakai di Paris. Sesuatu yang menjadi ciri khas dia dan membuatnya nyaman. Sudah agak lama rasanya dia memiliki privasi setelah pelayanan penuh para maid yang diderita gadis itu sejak membuka mata pertama kali di kamar mewah lady Marinette, putri duke Dupain.

Marinette merasa pelayanan maid yang dia butuhkan cukup untuk membantu memasang gaun saja. Sisanya gausah.

Sreet..

"Wow..."

Dia dengar dari Lady Juleka kalau mereka mengatur kamar sementara Marinette tinggal bersama putra mahkota sesuai titah, hanya saja dia tidak pernah mengira mereka sampai mengepak gaun-gaun baru dalam satu ukuran sebanyak dua kali isi lemari sang lady di kastil duke. Marinette tidak bisa membayangkan sampai kapan dia bisa menamatkan seluruh pakaian mewah ini.

Tok.. tokk.. tok..

"Tuan putri, apa sudah selesai? Mohon maaf tapi kita punya sedikit masalah.."

Marinette memakai pakaian apapun yang tangannya bisa pegang dengan cepat sebelum keluar ruang ganti. Sebuah gaun dalam ruangan berwarna merah muda dengan bentuk meniru cemise, namun dengan bahan halus tebal dan berlengan panjang. Dia keluar dengan disambut langit yang gelap dan salju turun meski suhu ruangan masih sama seperti semula. Gadis itu yakin baru saja matahari masih terlihat agak sedikit condong ke arah barat, sekitar jam dua atau setengah tiga sore kira-kira, dan dia yakin tidak menghabiskan waktu selama itu di kamar mandi.

"Apa yang terjadi?" Marinette menghampiri Adrien yang berdiri di balkon kamar.

"Kemungkinan Tikki mengalami craving cosmic."

Adrien menunjuk kearah titik merah yang melayang-layang sambil tertawa di kejauhan. "Yang kita lihat sebagai salju sebenarnya gula."

Melirik ke langit, sesuatu yang sangat besar menutupi matahari. Mata putri mahkota tidak bisa melihatnya dengan jelas tapi putra mahkota menjelaskan kalau sesuatu yang sangat besar itu memiliki pola bintik-bintik hitam, seperti lucky charm yang dia kenal, dan membuat hujan gula terlihat seperti turun salju.

"Kita bisa mengatasinya dengan cataclysm. Plagg bersamamu kan?"

"Itu benar tapi kemungkinan benda itu berada di luar angkasa. Kalau beruntung, itu masih ada di orbit bulan."

Penjelasan Adrien mendasar pada pengalaman galatte raksasa yang pernah dia cataclysm sebagai Chat Noir di Paris pada King's day. Benda itu melayang di sekitar orbit Venus. Dan dia yakin balokan gula raksasa itu juga sama. Masalahnya akan selesai kalau keju-keju ajaib juga ikut terisekai bersama.

Kalaupun dia bisa berubah menjadi Chat Noir, itu tidak akan berguna tanpa perubahan Astrocat.

"Kita bisa mengatasinya." Marinette membawa guci porselen gambar naga seukuran kuali tanah liat untuk ramuan. "Apa anda bisa percaya padaku, yang mulia?"

Wajah shock putra mahkota berubah menjadi serius. "Selalu, my lady.."

"Adrieeeeen.."

Plagg yang menghilang entah kemana tiba-tiba datang seperti pesawat. "Adrien, kami pergi ke gudang makanan karena Tikki lapar, dan, dia menghabiskan sekarung gula balok kemudian.. tiba-tiba.."

"Kami tau kelanjutannya, Plagg. Jangan khawatir. Kita akan menyelesaikannya."

Marinette menambahkan penjelasan yang Adrien buat, "benda besar itu butuh di cataclysm."

"Ah, tentu saja.. catacl.. hmmmhh"

"Plagg, shut.."

Kwami berbentuk kucing seukuran tikus itu nyaris menimbulkan bencana lain jika saja Adrien terlambat menggunakan kata perintah ajaib. Mulut Plagg langsung terkunci seketika. "Apa kau tidak kapok dengan kepunahan dinosaurus? Kau mau manusia punah juga?"

Mata kucing itu membulat dan memipih. Gumaman yang bernada seperti "bagaimana kau tau hal itu?" Dan "hei, aku masih muda waktu itu.." dengan panik.

"Tidak ada cataclysm tanpa pemilik, mengerti?"

Sebuah gelengan sebagai jawaban, Adrien mengancam akan membuat larangan makan keju untuk Plagg dengan kata ajaib jika dia tidak setuju. Dengan wajah serius. Kemudian anggukan beruntun menyusul dari sang kwami. "Bagus.."

Ctyakk..

Adrien menjentikkan jari.

Mulut Plagg yang terkunci kembali seperti semula. Wajah kwami itu sangat horror seperti mimik Marinette yang setengah tak percaya menyaksikan bagaimana bisa putra mahkota tau cara rahasia mengontrol kwami lewat miraculous. Mustahil pria itu tau sesuatu yang hanya guardian yang tau.

Yang dia tidak tau adalah kebenaran Chat Noir dari Paris sebenarnya ada dalam tubuh Adrien sang putra mahkota. Master Fuu pernah mengajari Adrien Agreste bagaimana cara menahan Plagg yang kadang suka seenaknya sendiri agar tidak menghancurkan kota sembarangan, setelah bencana ternyaris saat dia tidak sengaja jadi patung glitter, dan sebelum beliau memindahkan kotak miraculous pada Ladybug.

"Oh ya, kita harus bergegas."

"Benar!"

Marinette langsung berlari kearah meja kerja putra mahkota. Mencari kertas, sekotak tinta dan pena bulu. Ingatan gadis itu samar mengenai bahan-bahan ajaib dari seluruh ramuan modifikasi kwami, dia tulis semua. Yang pasti dia sudah banyak membuat sesuatu seperti itu di Paris, jadi dia sedikit percaya diri salah satu campurannya akan bisa menghasilkan ramuan ungu.

Adrien ikut membantu setelah menyuruh Plagg mengawasi Tikki selama mereka bersiap. Membentangkan peta di tempat tidur,  dia dan Marinette berdiskusi mengenai habitat bahan-bahan tersebut kemungkinan berada, dan menandai kordinatnya. Mereka beruntung setidaknya miraculous kuda sudah ditemukan.

"Jika hanya lima meter masuk ke air, sepertinya tidak masalah tapi kita butuh beberapa makanan untuk transformasi setiap pindah tempat." Marinette bergumam.

"Itu tidak masalah tuan putri, kita 20 tahun sekarang. Orang dewasa bisa memakai kekuatan miraculous tanpa batas transformasi." Jelas Adrien, Marinette bersumpah baru dengar hal itu. "Pangeran Felix satu tahun diatas kita, seusia dengan dame Luka. Adiknya Luka setahun dibawah kita. Aku, Nino, kau dan lady Alya ada di satu tahun yang sama."

"Semoga saja.." gumam Marinette.

Jiwa di dalam 20 tahun tubuh Marinette de la Agreste sebenarnya gadis berusia 15 tahun. Kalau ketahuan berabe kan.

Continue Reading

You'll Also Like

94.1K 13.3K 29
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
627K 18.3K 14
LAPAK BROTHERSHIP ✔️ NOT BOYS LOVE...❌ SUDAH END TAPI TETEP VOTE + FOLLOW PROSES REVISI Kamu tahu obsessi? Ya apa saja bisa dilakukan bahkan bisa m...
144K 14.6K 38
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
452K 45.7K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...