GANTENG GANTENG SERIGALA (2)

By Inayah_Aliwia

48.3K 2.6K 493

Lanjutan Ganteng-Ganteng Serigala versi saya. Jangan lupa vote ya! Setelah Agra menyatakan bahwa Nayla dan Di... More

Sebuah Rencana
Kisah dimulai
Anak Baru yang Aneh
Si Over Protektif
Super Hero?
Acara Tahunan Sekolah
Persiapan Kamping
Tak mudah jatuh cinta
Ditipu Pangeran?
Melanggar Pantangan?
"temuin Pangeran, gue bakal maafin lo!"
Dikejar Serigala
Ditemukan
Galang?
Pelindung Pangeran?
Bertarung dalam Kelas
Tertabrak Mobil
Seperti Tak Nyata
Seperti Tak Nyata (2)
Kisah Hidup Pangeran
Janggal
Kembali Hadir
Lolongan Sang Pangeran Serigala
Separuh Kekuatan Pangeran
Menerima Kenyataan
Kembali
Membela
Kekasih?
Hukuman Mati Untuk Sang Pangeran
Mulai Cinta?
Tumpahnya Darah Suci
Keceplosan
Vampir
Selena
Kabar Buruk Dari Salwa
Curiga
Bersatu Demi Jessica
Pangeran Ada Dua?
Jessica Mulai Tahu
Pertemuan Galang Dengan Ali
Berkhianat
Pertarungan Saudara
Tuduhan Pada Pangeran
Pertengkaran Pangeran Dan Louis
Aura Yang Berbeda
Tak Terkendali
Mengisi Kekosongan Hati, Kecemburuan
Ungkapan Perasaan, Menjalin Kesepakatan?
Strategi
Pengakuan Hati
Belajar Dari Kesalahan
Kisah Galang Dan Sisi (part flashback)
Ingatan Yang Kembali
Rencana Tristan
Melanjutkan Perjuangan
Jangan Memaksa
Ingin Bertemu
Kematian Sebagai Bayaran
Bukan Sekarang
Ada Apa Dengan Jessica?
Mengembalikan Jeff dan Dinda
Demi Yang Dicinta
Peperangan Tak Seimbang
Hubungan Yang Terkuak
Memberikan Ruang
Pengorbanan
Ingin Mendengar Sebuah Legenda?
Legenda Pusaka Macan

Anak Baru

707 31 3
By Inayah_Aliwia


***

Jeff memarkirkan Mobilnya, kemudian dia bersama ketiga sudaranya turun. Namun mereka tidak langsung masuk kedalam Gedung Sekolah. Mereka memutuskan untuk menunggu Dinda meskipun bel masuk akan segera berbunyi.

"Gue khawatir sama Dinda, Jeff," ujar Fita terus dihantui rasa kecemasan pada Dinda yang sampai saat ini belum datang menyusul.

"Gue juga. Kenapa sampai sekarang dia belum juga datang?" Tambah Stanley.

"Kalo si Vicky berani macem-macem sama Dinda, gue gak bakal biarin dia! Gue bakal habisin dia!" Ujar Louis emosi.

"Tenang, Louis. Gue yakin Dinda gak papa. Kita tunggu aja dia datang," ucap Jeff mencoba menenangkan mereka.

Tak lama kemudian, Jeff, Fita, Stanley dan Louis melihat Pangeran datang dengan motornya. Mereka terkejut ketika tahu Dinda datang bersama Pangeran.

Setelah motor Pangeran berhenti, Dinda turun dari sana lalu menghampiri Jeff serta yang lainnya.

Louis langsung menarik Dinda dan menjauhkannya dari Pangeran, "Heh, tengil! kenapa lo boncengin saudara gue? Awas aja kalo lo macem-macemin dia!"

Pangeran turun dari motor dengan raut wajah yang kesal, "heh, Bocil! Enak aja ya lo nuduh-nuduh gue. Nih, kalo gak ada gue, si Dinda udah dibawa tuh sama cowo gila yang ngaku-ngaku Vampir." Balasnya. Dia melirik Dinda yang hanya menunduk, "lo lagi, Bukannya belain gue atau bilang makasih gitu sama gue karena gue udah bantuin lo. Ini malah nunduk mulu, sakit leher baru tau rasa lo!"

"Iya, sorry. Makasih lo udah bantu gue tadi," ucap Dinda.

"Sama-sama," balas Pangeran. "Udah, gue mau ke kelas. Lain kali tuh saudara lo dijagain, jangan sampai kalo dia ilang lo nuduh-nuduh gue yang nyulik dia."

Jeff, Fita, Stanley dan Louis hanya menatap dingin Pangeran hingga Pangeran berlalu dari pandangan mereka.

"Lo gak papa, Din?" Tanya Stanley.

"Gue gak papa," sahut Dinda.

"Tapi tadi si Pangeran bilang lo mau dibawa sama si Vicky. Itu bener?" Stanley menanyakan kebenaran dari perkataan Pangeran tadi pada Dinda.

"Iya, gue hampir dibawa sama Vicky. Dia gak mau lepasin gue sebelum gue mau maafin dia dan balikan lagi sama dia," Dinda membenarkan.

"Gila tuh orang!" Umpat Louis.

"Terus gimana Pangeran bisa bantu lo?" Tanya Jeff.

"Waktu Vicky narik-narik tangan gue, Pangeran dateng dan bantuin gue lepas dari Vicky. Tapi..." Dinda menggantungkan kalimatnya membuat keempat saudaranya itu penasaran.

"Tapi apa?" Tanya Fita.

"Pas Pangeran datang, gue sama Vicky mencium aroma serigala ditubuh dia. Tapi anehnya, Pangeran membantah semua itu seolah dia gak tahu kalo dia itu Manusia serigala," jelas Dinda.

"Jangan sampai kita terkecoh. Pasti ada yang lagi direncanain sama tuh orang," pikir Louis.

Stanley mengangguk setuju, "Gue juga mikirnya gitu."

"Tapi jujur gue gak lihat kebohongan dimata Pangeran. Kayaknya dia emang gak sadar kalo dirinya itu manusia serigala," tambah Dinda.

"Kalo emang si Pangeran gak sadar dirinya serigala, terus gimana dia bisa nyerang Jeff sampai terluka parah kemarin?" Tanya Louis.

"Pangeran ini bener-bener orang yang misterius," desis Fita.

"Bagaimanapun Pangeran, mau dia tahu tentang dirinya sendiri ataupun nggak, kita harus tetap berhati-hati. Walaupun Pangeran gak tau kalo dirinya itu manusia serigala, tetap aja kalo jiwa serigala yang ada ditubuh dia bangkit kita bisa dalam bahaya,"  ucap Jeff.

Fita, Stanley, Dinda dan Louis mengangguk mendengarkan intruksi dari Saudara tertuanya itu.

***

Pangeran berjalan di Koridor kelas dengan langkah terburu-buru. Tangannya tampak sibuk membuka buku paket yang dia bawa.

"gawat-gawat-gawat! Haduh! Kenapa gue belum ngerjain tugas Biologi yang minggu kemarin sih? Gak bakal sempet nih nyontek ke yang lain. Udahlah Pangeran, pasrah aja. Double hukuman lagi nunggu di klaim sama lo," monolog Pangeran.

Bruk, buku ditangan Pangeran jatuh ke lantai sesaat dirinya tak sengaja menabrak seseorang.

"Eh, Sorry-sorry." Ucap Pangeran sambil meraih bukunya yang jatuh.

"Gak masalah," balas orang itu. "Um... nama lo Pangeran, kan?"

Pangeran yang sedang membersihkan debu dibukunya langsung menoleh, "iya. Kenapa emang? Tapi bentar. Gue kayak baru lihat lo. Lo anak baru ya?"

"Iya, gue anak baru. Nama gue Adhitya, adek lo," ucapnya keceplosan.

"Adek?"

Beberapa saat Pangeran memandangi Adhitya yang tersenyum penuh semangat, "Maksud lo, lo adek kelas gue?"

Senyum dibibir Adhitya seketika pudar. Padahal tadi dia sangat berharap jika Pangeran mengenali dirinya. Dia sangat menginginkan sosok Kakak yang dahulu dititipkan ke sepasang suami istri, bisa kembali bersama dirinya dan dia dapat merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang Kakak.

"Suka gue sama gaya lo. Gak canggung kalo ngomong sama gue. Biasanya nih ya, cowo-cowo di Sekolah ini tuh segan banget sama gue. Mereka hormat banget sama gue. Ya wajar lah, gue ketua Paskibra yang udah berhasil bawa nama baik sekolah ke tingkat Provinsi, " ucap Pangeran membual.

Walaupun memang benar bahwa tim Paskibra yang diketuai olehnya berhasil membawa nama baik Sekolah ke tingkat Provinsi. namun, jika sampai membuat semua siswa enggan karena hormat pada dirinya, itu semua hanya halu dari seorang Pangeran saja.

"Eh, btw. Apa kelas lo?" Tanya Pangeran.

"Kelas X Biologi, Bang," jawab Adhitya.

"Jangan panggil Bang dong. Emangnya gue Abang tukang baso? Panggil aja Pangeran. Biar lebih akrab,"

"Oke, siap Bang,"

"Pangeran,"

"Oke, Bang Pangeran,"

"Pangeran aja jangan pake Bang,"

"Iya, Pangeran,"

"Yaudah, ntar gue samperin lo deh. Tapi sekarang gue harus buru-buru masuk kelas nih. Bentar lagi bel bunyi, dan gue belum selesain tugas-tugas gue. Gue duluan ya," pamit Pangeran lantas pergi sambil melambaikan tangan kepada Adhitya.

Adhitya memandangi Pangeran yang semakin menghilang dari pandangannya. Senyumnya kembali memudar, "Padahal gue masih pengen bareng lo, Bang," lirihnya.

Sisi sudah menugaskan dirinya untuk berbaur dengan manusia di Sekolah ini agar dirinya bisa memantau Pangeran yang belum menerima takdirnya sebagai serigala.

Adhitya dengan senang hati menerima tugas itu. Karena tugas tersebut bisa membuat dirinya dekat dengan Pangeran.

Namun, ternyata semua yang diharapkan tak seindah kenyataan. Adhitya harus menerima bahwa dirinya tidak bisa lebih dekat dengan sang kakak dalam waktu yyang singkat. Pangeran butuh waktu untuk menerima takdirnya dan Adhitya akan menunggu sampai Kakaknya itu siap.

***

"Yaampun, Jessica... lo kemana sih? Kenapa belum datang juga? Ini bel udah mau bunyi lo malah belum nongol juga. Gak bakal masuk sekolah apa?" Salwa tampak menggerutu kesal sambil mondar mandir di depan pintu Kelas menunggu sahabatnya itu datang.

Salwa berhenti mondar-mandir ketika melihat Pangeran datang, "eh, eh, Pangeran!" Dia berdiri di ambang pintu menghalangi Pangeran masuk.

"Apa sih, Centil? Ngapain lo ngalangin jalan gue?!" Cibir Pangeran.

"Dimana Jessica?" Salwa tak mengindahkan cibiran dari Pangeran dan langsung menanyakan dimana keberadaan Sahabatnya itu pada cowo tersebut.

"Masih mandi kali,"

"What?!" Jawaban santai Pangeran dibalas dengan pekikan Salwa hingga membuat Pangeran harus menutup telinganya.

"Kok bisa sih masih mandi? Ini udah jam 7, bentar lagi bel bunyi. dan pelajaran Biologi udah mau dimulai. Gimana sih dia? Tumben banget dia kek gini," omel Salwa.

"Ah, lo mah sok peduli gini sama si Jessica karena belum ngerjain tugas Biologi, ya kan? Kalo gak nyontek sama si Jessica ya nilai Biologi lo bakal -100 alias gak terdeteksi," ledek Pangeran dilanjutkan dengan tawanya yang menggelegar. Namun tawanya itu terhenti sesaat dia menerima toyoran dari Salwa.

"Aduh, kok lo mukul gue sih?" Ringis Pangeran.

"Lo udah lancang ngomong yang nggak-nggak sama gue! Enak banget lo ngomong kalo gue deket sama Jessica karena mau manfaatin dia supaya nilai Biologi gue bagus. Heh, lo camkan ini Pangeran! Gue itu bukan fake friend. Inget itu!" Ucap Salwa menegaskan.

"Gue cuma bercanda kali... skip ah, Baperan lo mah!" Balas Pangeran malas. Dia sedikit mendorong tubuh Salwa agar meminggir dan dirinya bisa masuk ke dalam Kelas.

"Baperan-Baperan, semenjak ada kata Baperan orang-orang jadi selalu sembunyi di balik kata itu kalo ngeledekin orang lain. Siapa sih yang ciptain kata gak guna itu? Kesel deh!" Gerutu Salwa.

***

Continue Reading

You'll Also Like

8.2K 524 43
bercerita tentang kisah cinta pemuda yang merupakan reinkarnasi dari ilalang
18.7K 1.2K 20
Menceritakan perjuangan cinta uchiha sarada mendapatkan uzumaki boruto Bagaiman kisah cinta uchiha sarada? Yuk langsung saja baca cerita bertemakan r...
33.7K 5.4K 40
rumah tangga mereka selalu harmonis Mew sangat mencintai istrinya begitu pun sebaliknya
random By gaby

Short Story

24.6K 4.3K 20
[ 𝐡𝐢𝐚𝐭𝐮𝐬 ] 𝗢𝟭. kesabaran jennie. ⠀ #1 in jennie [O1O221]