SHAGA (SELESAI)

By destharan

5.4M 680K 228K

JUDUl AWAL HAZEL. *** Shaga Putra Mahatama, menyesal karena menyetujui perjodohan nya dengan gadis asing, ena... More

SHAGA || PROLOG
SHAGA || ONE
SHAGA || TWO
SHAGA || THREE
SHAGA || FOUR
SHAGA || FIVE
SHAGA || SIX
SHAGA || SEVEN
SHAGA || EIGHT
SHAGA || NINE
SHAGA || TEN
SHAGA || ELEVEN
SHAGA || TWELVE
SHAGA || THIRTEEN
SHAGA || FOURTEEN
SHAGA || FIFTEEN
SHAGA || SIXTEEN
SHAGA || SEVENTEEN
SHAGA || EIGHTEEN
SHAGA || NINETEEN
SHAGA || TWENTY
SHAGA || TWENTY ONE
SHAGA || TWENTY TWO
SHAGA || TWENTY FOUR
SHAGA || TWENTY FIVE
SHAGA || TWENTY SIX
SHAGA || TWENTY SEVEN
SHAGA || TWENTY EIGHT
SHAGA || TWENTY NINE
SHAGA || THIRTY
SHAGA || THIRTY ONE
SHAGA || THIRTY TWO
SHAGA || THIRTY THREE
SHAGA || THIRTY FOUR
SHAGA || THIRTY FIVE
SHAGA || THIRTY SIX
SHAGA || THIRTY SEVEN
SHAGA || THIRTY EIGHT
SHAGA || THIRTY NINE
SHAGA|| FORTY
SHAGA || QnA
SHAGA | QnA
SHAGA || FORTY ONE
SHAGA || FORTY TWO
SHAGA || FORTY THREE
SHAGA || FORTY FOUR
SHAGA || FORTY FIVE
SHAGA || FOURTY SIX
SHAGA || FORTY SEVEN
SHAGA || FORTY EIGHT
SHAGA || FORTY NINE
SHAGA || FIFTY
SHAGA || FIFTY ONE
SHAGA || FIFTY TWO
SHAGA || FIFTY THREE
SHAGA || FIFTY FOUR
SHAGA || FIFTY FIVE
SHAGA || FIFTY FIVE (2)
SHAGA EKSTRA CHAPTER
SHAGA EKSTRA CHAPTER 01
TERBIT + VOTE COVER

SHAGA || TWENTY THREE

87K 11.7K 3.7K
By destharan

Halo!

Buset, gercep banget ya tiba2 4K komen aja di bab 22. Makasih lho pren, khususnya bagi kalian yang spam. ku lihat lumayan banyak yang bantu, terharu lho 🥺🥰

Okaayy, untuk target next chapter, votes 1.8K dan komen 2K. Bisa lah ya? 🥰

Baca sampai bawah ya karena ada Author Note di sana, juga ada gambar receh kayak kucing tadi wkwk

Vote, komen, dan share 🔥

Tandai kalau ada typo pren 🙈

Happy Reeading...

***

"Aku juga cinta sama kamu, Nat. Dari dulu," jawab Shaga sambil melepas pelukan, "K-kamu cinta sama aku?" tanya nya seolah tak percaya. Di rangkumnya wajah Natasya dengan tangan nya yang besar. Saat Natasya mengangguk atas pertanyaan nya, segera saja Shaga mendekatkan wajah dengan posisi miring. Shaga pertemukan bibir mereka tanpa ragu, mencium Natasya untuk pertama kalinya dan rasanya sangat mendebarkan.

            Harusnya, itulah yang terjadi ketika Shaga tahu bahwa Natasya mencintainya. Harusnya, Shaga bahagia mendengar ungkapan cinta dari Natasya. Harusnya, Shaga tidak diam saja ketika Natasya menanyakan perasaan nya.

            Bukankah ini yang Shaga inginkan? Mencintai Natasya dan di cintai gadis itu?

            Tapi, kenapa Shaga tidak merasakan apa-apa, tidak ada secuilpun rasa bernama bahagia menjamah hatinya. Bahkan, ketika kini Natasya melepas pelukan dan mencoba meraih wajahnya, Shaga malah menjauhkan diri. Membentang jarak dengan terang-terangan, membuat Natasya kebingungan, terlebih ketika Shaga menatapnya asing. "Shaga."

            "Aku nggak bisa lama-lama di sini, Hazel di rumah sendirian." Shaga berbalik badan namun lagi-lagi tertahan karena baju nya di tarik Natasya. "Nat, jangan bikin aku muak."

            "Jawab dulu, baru aku lepas. Kamu cinta nggak sama aku? Iya atau nggak?" Natasya tetap bersikukuh. "Anggukin kepala kamu kalau iya, dan sebaliknya. Kamu cinta atau ngg—" Natasya mendecih tak percaya ketika di detik yang sama Shaga menggelengkan kepala.  "Fine. Kamu bisa pergi sekarang."

            Shaga pergi dari kamar Natasya, tanpa sedikitpun menoleh, cowok itu bahkan berlari kecil menuruni tangga terlihat buru-buru. Natasya terkekeh sinis melihat itu, dia kembali masuk ke kamar dan mulai melukai dirinya sendiri, lagi.

***

            Pukul setengah sebelas malam, Shaga sampai di rumahnya. Terburu-buru, cowok itu masuk ke dalam rumah dan menemukan Ranti tengah ada di ruang tamu dengan Riko.

            "Ma."

            "Shaga, dari mana kamu?"

            "Rumah Nat," jawab Shaga. "Bentar, aku ke atas dulu." Cowok itu naik ke lantai atas di mana kamarnya berada. Membuka pintu dengan pelan, Shaga dapati Hazel masih tertidur pulas. Setelah memastikan tidur gadis itu tidak terganggu, dia tutup pintu itu kemudian kembali ke lantai bawah menemui Ranti dan Riko.

            "Jaket kamu, darah semua itu," ucap Riko melihat banyak nya darah di bagian lengan jaket dan sekitar pundak. "Kamu abis tawuran apa gimana, Shaga?"

            Shaga buka jaket itu. "Natasya, ribut sama mama nya."

            "Lah terus? Saling bacok mereka?" sambar Ranti heran.

            Shaga menggeleng. "Nat kalau kesel atau lagi marah emang suka gitu, she hurt herself," ungkapnya sambil duduk dan mengusap wajah.

            "Terus sekarang gimana?"

            "Udah cukup tenang pas aku tinggal."

            "Kamu belajar jauhin, Nat, Ga. Dia bakal ketergantungan terus sama kamu. Bukan nya apa-apa, kamu juga punya kehidupan kamu sendiri, kamu masih muda juga. Mana kamu udah punya Hazel, nggak panteslah terlalu deket sama dia. Mama nggak suka," peringat Ranti.

            Shaga mendelik. "Mama kenapa, sih, nggak suka sama Nat? dia itu baik, kok."

            Ranti berdeham. "Pokoknya nggak suka aja."

            "Dia itu temen aku dari kecil, Ma. Mama juga tahu itu. Dia yang nemenin aku di masa-masa sulit. Keluarga dia juga kan yang kasih donor kornea buat aku. Jangan begitulah."

            Ranti mendecih tak percaya. Mulutnya gatal sekali ingin mengatakan hal yang sebenarnya. Bahwa pendonor untuk Shaga sebenarnya adalah Emilly. "Pokoknya mama nggak suka kamu deket-deket sama dia."

            Shaga meggumam saja sambil berdiri. "Aku ke kamar dulu."

            "Heh mau ngapain?! Jangan tidur bareng Hazel!"

            Berputar bola mata Shaga mendengar itu. "Aku ambil baju ganti doang, mau mandi di kamar tamu. Kotor banget ini." Shaga akhirnya undur diri dari sana, meninggalkan Ranti dan Riko berdua.

            "Ma, kita coba lagi buat jujur soal pendonor itu," usul Riko setelah kepergian Shaga.

            Ranti hela napas. "Mama pengen nya jujur, Pa. Tapi Hazel ngelarang."

            "Kenapa? Shaga jadi salah paham terus kalau begini. Mama suruh dia jauhin Nat, tapi gimana bisa, saat yang dia tahu keluarga Nat yang nolongin dia? Shaga itu Papa didik jadi anak baik dan bisa menghargai, Ma. Jadi jangan nekan dia buat jauhin keluarga Nat, yang perlu itu kasih tahu dia kalau selama ini dia salah paham. Jadi dia bisa menghargai orang yang benar."

            "Papa ngomong nya enteng begitu. Tapi semuanya nggak semudah yang Papa omongin, Pa. Memori ingatan Shaga rusak. Bukan hanya tentang masa lalu aja, tapi hal-hal kecil juga dia sering lupa. Daya ingat dia itu nggak sebagus yang lain. Seberapa sering kita kasih tahu kebenaran ini sama dia? Tapi nggak ada hasil, malah memperburuk keadaan dia, Pa."

            Selain buta karena kecelakaan 11 tahun lalu, Shaga juga mengalami Amnesia Disosiatif, di mana penyakit ini merenggut sebagian ingatan yang sebenarnya sangat penting. Seperti halnya Shaga, melupakan Hazel, yang di mana sebelumnya gadis itu adalah salah satu orang terpenting untuk Shaga.

            Ranti tidak begitu tahu, sebesar apa efek amnesia ini karena setiap orang berbeda kasus. Hanya saja, amensia ini juga membuat Shaga menjadi seseorang pelupa. Apalagi jika pembicaraan nya berhubungan dengan sesuatu yang membuat nya Trauma, Shaga pasti akan secara otomatis memblokir ingatan itu agar tidak mengganggu nya.

            Pernah suatu hari Ranti mengatakan kebenaran mengenai siapa pendonor sebenarnya. Dia mengatakan bahwa Emilly lah pendonor tersebut, Ranti juga menjelaskan secara rinci bagaimana terjadinya kecelakaan Shaga. Di mana Emilly tidak sengaja menabrak Shaga dan berakhir membuatnya hilang ingatan juga buta. Ranti juga menjelaskan bagaimana Emilly bisa menjadi pendonor untuk anaknya itu, tapi yang terjadi adalah Shaga yang mengerang kesakitan sambil memukul-mukul kepala. Hari itu Shaga pingsan tiga hari lama nya, dan ketika sadar, Shaga sama sekali tidak mengingat apa yang mereka bicarakan sebelumnya.

            Kemudian, pernah Ranti berbicara dengan Shaga. Coba membantu anaknya itu untuk mengingat Hazel, Ranti ceritakan dari awal pertemuan sampai akhirnya dua bocah itu menjadi teman. Shaga mendengarkan dengan baik kala itu, sampai akhirnya Ranti mengatakan bahwa Hazel adalah anak Emilly. Saat itu juga, Shaga akan langsung ketakutan. Bocah itu akan mengerang dan mengeluh sakit kepala. Shaga akan terus memukul kepalanya dengan brutal. Dan sama seperti sebelumnya, Shaga berakhir pingsan lima hari lama nya.

            Dan saat terbangun, Shaga seolah lupa dengan pembicaraan mereka. Shaga lupa bahwa Ranti pernah menceritakan siapa Emilly dan siapa Hazel sebenarnya. Menurut Dokter, itu adalah efek dari kecelakaan hebat yang menimpa Shaga. Anaknya itu jadi tidak bisa menerima ingatan tentang kecelakaan dan orang terkaitnya.

            Itulah, alasan Shaga selalu lupa dengan nama Emilly dan Hazel, padahal sejak kecil bahkan setelah kecelakaan pun, Hazel selalu ada untuk Shaga. Sungguh berat untuk Hazel dan tidak adil bagi gadis itu, tapi inipun bukan keinginan Shaga.

            Sebenarnya, jika kecelakaan itu tidak di ungkit, keadaan Shaga akan terlihat baik dan normal saja. Namun, jika kejadian tragis sudah diungkit, maka keadaan Shaga akan kembali drop, dan seluruh ingatan nya akan kembali pada masa kecil sebelum kecelakaan, tidak peduli seberapa besar pun usia Shaga sekarang.

            Padahal, satu tahun sesudah kecelakaan, Shaga sudah mulai bisa menerima Hazel dan mulai berteman seperti awal, namun karena Ranti yang saat itu tidak sabaran denga ingatan Shaga yang tidak kunjung pulih, nekat memberi tahu kebenaran yang dia sembunyikan. Sayang, alih-alih mengingat Hazel dan Emilly, Shaga malah melupakan gadis itu lagi dan kembali menganggap Hazel sebagai orang asing.

            Terakhir kali Emilly mengungkit tentang kecelakaan, pendonor dan semua kebaikan Emilly serta Hazel itu satu tahun lalu. Niatnya, Ranti ingin Shaga mengingat Hazel sebelum dia menentukan pertunangan anaknya itu. Namun, hal buruk itu terjadi lagi. Shaga koma, dan bangun dengan keadaan ingatan yang semakin buruk. Shaga kembali lupa pada Hazel padahal dua tahun terakhir, mereka cukup dekat dan sesekali bertemu.

            Sungguh, Ranti sangat menyesal. Andai saja tahun lalu dia tidak nekat, mungkin, Shaga tidak akan seasing itu dengan Hazel ketika delapan bulan lalu di pertemukan saat makan malam. Ranti masih ingat, Shaga tampak tidak suka pada Hazel, sementara walau tatapan nya datar, tapi Ranti tahu, Hazel pasti sedih karena Shaga tidak meningatnya untuk kesekian kali.

            "Mama juga pengen, Pa. Bicarain lagi soal kebenaran yang kita kubur ini. Mama kasihan sama Hazel yang selalu Shaga lupain, mama juga muak lihat keluarga Anthon memanfaatkan kondisi Shaga yang nggak stabil demi mementingkan anaknya. Tapi, kalau Mama nekat bicara lagi sama Shaga. Apa yang bakal terjadi, Pa?

Shaga pasti bakal koma lagi, entah berapa lama. Dan kalau kali ini trauma nya parah, bukan hal mustahil, Shaga bakal amnesia total. Mama nggak mau ambil risiko lagi, Pa. apalagi sekarang Shaga dan Hazel mulai dekat. Biarin mereka habiskan waktu dulu. Mama yakin, kalau Shaga bareng Hazel terus, sedikit demi sedikit ingatan dia bakal pulih kok," ucap Ranti menutup obrolan malam itu.

            Sedangkan Shaga, yang tadi pamit membersihkan diri, baru saja keluar dari kamar mandi dengan keadaan segar. Dia pakai piyama tidur nya, dan segera membaringkan tubuhnya yang cukup lelah. Shaga pejamkan mata, namun beberapa menit berlalu, kantuk tak juga datang.

            Berdecak keras, Shaga akhirnya bangkit sambil membawa selimut tebal dan juga bantal. Dia keluar dari kamar, dengan menyeret selimut itu malas-malasan. "Hazel, aku tidur di sini ya," ucapnya meminta ijin.

            Tidak ada jawaban dari Hazel, jadi Shaga anggap itu di setujui. Shaga terkekeh atas pemikiran nya sendiri sembari mendorong pintu kamarnya dan masuk pelan-pelan. Shaga dekati ranjang, kemudian dia menggelar selimut yang dia bawa di lantai tepat di pinggir ranjang. Shaga simpan bantal di sana, namun alih-alih berbaring, Shaga justru berjongkok menatap wajah pulas Hazel dari bawah.

            "Aku tadi ingkar janji," ucapnya pelan. "Maaf, tapi aku nggak bisa abai sama orang yang minta tolong sama aku, terlebih orang yang aku kenal," lanjutnya.  Dengan pelan dan hati-hati, Shaga mengambil tangan kiri Hazel untuk dia genggam. "Kalau kamu marah, nggak apa-apa, tapi cincin nya jangan di lepas, ya?"

            "Iya sayang," tentu saja bukan Hazel yang menjawab, melainkan Shaga sendiri yang meniru suara gadis itu, Shaga terkekeh, lalu melepas tangan Hazel. Dia kemudian berbaring di lantai, meringkuk memeluk bantal yang seharusnya dia pakai di kepala, saat menarik napas panjang, terciumlah aroma khas Hazel, dan itu membuat Shaga mengantuk dan berakhir dengan kedua nya tidur pulas.

            ***

To be continued...
Published: January 12, 2021.

Pren aku nggak tahu menahu soal medis, aku dapat info soal Amnesia Disosiatif ini dari google dan aku lihat ada blog beberapa pasien yang mengidap amnesia jenis ini. So aku gabungin semua yang mereka alami, dan di satukan menjadi teori di sini. Mohon maaf apabila da kesalahan ya, dan bantu koreksi kalau ada yang lebih ngerti 🤗

Jadi pren udah tau yah, alasan kenapa Hazel dan Ranti nggak kasih tahu soal kebenaran yang mereka sembunyikan. Itu demi kebaikan Shaga. Karena kalau kejadian masa lalu yang berakaitan dengan kecelakaan, pendonoran, dan nama Emilly di bawa-bawa. Shaga pasti bakal drop keadaan nya.

Kenapa tiap inget Emilly jadi drop? Karena sebelum nggak sadar diri pas kecelakaan, yang Shaga liat itu Emilly yang keluar dari mobil terus lari dan meluk dia. Jadi tanpa sengaja nama Emilly jadi trauma khusus bagi Shaga.

Shaga juga pelupa sama2 hal kecil, karena efek kecelakaan. Beberapa kali aku singgung di narasi kalau Shaga pelupa sksksk

Dia juga lupa sama Hazel walau udah berkali2 kenalan. Pokoknya tiap trauma Shaga kambuh dia pasti pingsan, dan setelah bangun, dia nggak akan ingat Hazel.

So jangan hujat dia secara berlebihan karena kesalahan yang nggak sengaja dia lakuin, ya. Kalau dia lakuin kesalahan secara sadar kayak Adipati, baru hujat 😭🙏🏻

Nggak apa2 sih sebenernya kalau kesel, cuma jangan sampai ngatain anji** dan hewan lain nya, please. Sakit aja baca nya sksksk. Apalagi Shaga udah pakai visial Bright, aku jadi takut buat masukin foto2 Bright, takut di katain hewan ☹

Udah gitu aja,

Apa kalian ada yang bingung dengan bab ini? Kalau bingung simpan pertanyaan di sini ya. Tapi bukan pertanyaan yang jawaban nya akan mengandung spoiler. Itu aku nggak akan jawab, okay? 😭🙏🏻

See you on next chapter pren ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

17.3M 724K 39
[COMPLETED] Seorang gadis yang 'terpaksa' tinggal satu flat dengan lelaki menyebalkan di asrama. Segala sesuatu mereka lakukan bersama, hingga tumbuh...
2 REY By zulfanuru

Teen Fiction

3.7M 230K 58
"REY!!" Satu panggilan itu mampu membuat dua orang sekaligus berbalik sambil sama-sama berteriak, "APA?!" Semua berawal dari tiga huruf itu.
8.2M 452K 51
[COMPLETED] "Seandainya aja gue gak kenal dia, hidup gue nggak akan merana." Dia Abel Ghisa, seorang siswi dengan penuh penderitaan di sekolah barun...
2.8M 131K 50
Berkat beasiswa yang diterimanya, Kinara akhirnya berhasil masuk di salah satu SMA swasta yang menjadi sekolah favoritnya sejak dulu. Awalnya Kinara...