CARAKHA (selesai)

By caramelcal20

1.4M 114K 4.8K

FOLOW SEBELUM MEMBACA! "Saya minta kamu jadi istri saya!" sebuah kalimat yang merubah kehidupan seorang gadi... More

PROLOG
1. perjodohan?
2. kena tilang!
3. mengulangi hal yang sama
4. WHAT?! jadi istri?!
5. ketemu camer
6. lima polisi ganteng
7. calon istri or ex?
8. Queen in the police
9. Baper??
10. halu yang menjadi nyata
11. first night
12. drama pasutri baru
14. anak baru
15. Deep talk
16. janji
17. manja
18. buat caramel
19. perempuan beruntung
20. buna kesayangan.
21. dinner with husband
22. malam bahagia.
23. Bidadari saya.
24. cuddle
25. Karena kamu cuman satu
26. night ride
27. kesempurnaan cinta
28. city lights date
29. Basket
30. Hujan
31. Tuan putri tersayang
32. air mata berharga
33. a day with my love
34. Polisi cengeng
35. Kado terindah
36. night with family & friend
37. tambah bucin
38. jatuh cinta berkali-kali
39. don't forget to be happy
40. Cazra?
41. hati yang tulus
42. akhir untuk awal (end)
43. sempurna
baca ini yaaa!!!
44. Bumil nyusahin ( extra part )

13. doraemon & panda

34.2K 2.8K 44
By caramelcal20

Happy reading!

jangan lupa folow

•••

Setelah pertemuan yang tidak di sengaja dengan Raksa dan Alisa, pasutri tersebut kembali mencari barang yang mereka ingin beli.

Saat semuanya telah selesai, mereka pergi ke sebuah rumah dengan bernuansa hitam putih. saat memasuki rumah tersebut tanpa mengucapkan salam, Camelia langsung menyelonong masuk dengan berlari ke arah ruang tamu.

"HALLO GENGS, ACA GUE BAWA DORAEMON!" teriak Camelia membuat keempat laki-laki yang berada di ruang tamu tersebut terkejut dan menatap Camelia tajam, terkecuali satu laki-laki yang hanya fokus pada tontonannya di ponsel.

"Sorry, sorry." ucap Camelia dengan cengirannya.

"Suara lo kek toak anying!" ucap Kafir menatap Camelia sinis.

"Nyenyenye!" balas Camelia, membuat Kafir memutar bola matanya.

"Caaaaa!" panggil Camelia dengan langsung menduduki diri di sebelah Aca yang sedang fokus pada ponselnya sejak tadi.

"Acaaaa!" panggil Camelia kesal pada Aca yang sangat fokus menonton doraemonnya.

"Lo mau panggil seribu kali juga dia ga bakal denger, kalo udah nonton doraemon seakan tuli dia." sahut Tabin dengan tawanya.

"Hedeh, kalo dia punya cewe, orang ketiganya bukan cewe lain, tapi doraemon." ucap Camelia membuat yang lain tertawa.

"Emang bisa dia punya cewe?" sahut Kafir membuat atensi teman-temannya ke dirinya.

"Bisa lah goblok! lo pikir teman lo belok?" ucap Ivan dengan menoyor kepala Kafir membuat Kafir menatapnya tajam.

"Apasih ribut-ribut?" tanya Aca dengan meletakan ponselnya di meja yang berada di hadapannya.

"Ipisi ribit-ribit!" ucap Camelia dengan menirukan Aca.

Aca mendengus kesal, matanya tak sengaja menangkap boneka doraemon yang sedang berada di pangkuan Camelia, membuatnya langsung merebut boneka itu dari pangkuan Camelia.

"Wah, doraemonnya lucu!" ucap Aca gemas dengan memeluk bonekanya dengan senang hati.

Camelia yang melihat itu bergidik geli, namun juga tak bisa di pungkiri, ia sangat gemas dengan wajah Aca.

"Ku kira jamal, ternyata janah!" batin Camelia melihat Aca.

"Ngapa lo Ca? ngeliatin Aca segitunya banget dah." tegur Tabin saat melihat Camelia tidak ada henti memperhatikan Aca yang sedang berbicara dengan doraemonnnya.

"Baru tau gue, ada polisi umur 21 terus tontonan doraemon, suka boneka, mana tingkah lakunya bocil." ucap Camelia geleng-geleng kepala tidak percaya.

"Tambahin, minum susu pake botol doraemon!" sahut Ivan dengan tertawa.

"Doraemon lovers HAHAHAHA!" celetuk Camelia dengan tertawa geli.

"Ya, olokin aja terus!" ucap Aca kesal, sedari tadi teman-temannya tiada henti meledeknya.

"Ca, kenapa lo suka doraemon?" tanya Camelia dengan menatap Aca yang berada di sampingnya.

Aca berhenti pada aktivitasnya, dan menoleh pada Camelia yang menatapnya minta jawaban, Aca menarik napas dalam lalu menghembuskannya dengan pelan.

"Doraemon punya kantong ajaib, kantong ajaib yang bisa mengeluarkan barang apapun. Aca cuman berharap bisa dapat barang yang bisa menghilangkan Aca dari dunia ini." ucap Aca membuat para sahabatnya bingung, termasuk Raksa yang dari tadi menatap ponsel, kini menatap Aca.

"Hubunganya apa, Ca?" tanya Camelia semakin bingung dengan jawaban yang keluar dari mulut Aca.

"Gak ada si, hehe." ucap Aca dengan cengirannya.

"Aneh lo bocah!" ucap Kafir.

"Lo suka doraemon karena kantong ajaibnya?" tanya Ivan yang paham dengan jawaban Aca.

Aca pun menoleh pada Ivan dan mengangguk. "Terus kata-kata barang yang bisa ngehilangin lo dari dunia?" tanya Ivan dengan menaikkan alisnya satu.

"Nggak papa. Aca cuman bercanda, kan gak ada juga, barang yang bisa menghilangkan kita dari dunia. yang bisa ngehilangin kita dari dunia, bunuh diri." ucap Aca di akhiri dengan tawanya.

"Udah ah! Aca cuman bercanda, kenapa kalian serius?" ucap Aca yang melihat sahabatnya pada terdiam menatap dirinya.

"Caca itu pandanya Caca?" tanya Aca mencairkan suasana.

Camelia menoleh pada Aca yang menunjuk boneka panda yang di pegang oleh Rakha, lalu ia mengangguk.

"Iya, panda gue." jawab Camelia.

"Wah, lucu ya, kaya Aca." ucapnya dengan terkekeh.

"Iya, lo mau kenalan gak?" tanya Camelia bergerak mengambil boneka pandanya pada Rakha.

Camelia mengubah posisi menjadi bersila di hadapan Aca yang berada di sebelahnya, dan memangku boneka pandanya.

"Hallo, namaku panda!" ucap Camelia dengan suara anak-anak dan mengarahkan tangan panda pada Aca yang sedang memangku doraemonnya.

"Hallo, aku doraemon. kamu lucu ya? kayak aku!" ucap Aca dengan suara anak kecil dan mengarahkan tangan doraemonnya pada tangan panda Camelia.

"Hihi, aku suka makan daging, kamu makan apa? pasti makan lele ya?" tanya Camelia dengan menggerakkan bonekanya. membuat yang berada di situ tertawa mendengarnya, mereka hanya menonton dua orang yang sedang bermain boneka dengan sangat asik.

"Semoga bahagia selalu, Lia, Aca." batin Rakha yang memperhatikan kedua orang yang ia sayang sedang bermain boneka, dan terlihat sangat menggemaskan.

♡!

"Rakha gue besok pake momo aja ya?" bujuk Camelia, pada suaminya yang sedang menonton film.

"Tidak. saya sudah bilang, mulai sekarang saya yang antar." ucap Rakha membuat Camelia mendengus kesal.

"Is, gue kangen sama momo! lagian ya kasian momo ga pernah di pake!" ucap Camelia kesal.

"Jual saja." ucapan yang keluar dari mulut Rakha membuat Camelia menatap Rakha kesal dan siap untuk mengeluarkan sumpah serapah.

"Brengshake lo! itu gue beli pake uang hasil jerih payah anj! gue kerja pulang sekolah, nabung, terus lo dengan seenak jidat bilang jual aja? oh tidak semudah itu ferguso! momo bagaikan pujaan hati gue, ya ga akan gue biarkan dia pergi!" omel Camelia menggebu-gebu.

"Ya sudah. pakai aja sekolah," ucap Rakha membuat Camelia berbinar.

"Yes!"

"Tapi tetap di kawal!"

Camelia melotot mendengarnya. "Ih setan! lo pikir gue buronan? yang kemana-mana harus di kawal?! bisa ga sih biarin gue hidup bebas, damai, tentram dan abadi?!" ucapnya kesal dan melempar bantal yang ia pegang ke arah suaminya.

Rakha menoleh pada Camelia yang membuang muka, dan mendekat pada istrinya itu. Setelahnya membawa wajah Camelia agar menatapnya, ia menatap bola mata Camelia dalam.

"Mulutnya." bisik Rakha membuat Camelia merinding.

"Mau di bersihin?" lanjut Rakha tambah membuat Camelia merinding.

Rakha memajukan tubuhnya pada Camelia, akan tetapi Camelia langsung mendorong tubuh Rakha.

"BAJINGAN!" umpat Camelia dengan berlari ke arah kamarnya dan menutup pintu dengan sangat keras.

Rakha di buat bingung dengan sifat Camelia yang sangat aneh, bajingan?

"Salahnya dimana?" gumam Rakha yang tak mengerti.

Rakha langsung mematikan tv, dan berdiri untuk menyusul istrinya ke dalam kamar. saat sampai ia membuka pintu kamarnya, tak terbuka.

"Lia," panggil Rakha dari luar namun tidak ada sahutan dari dalam.

Hiks hiks

Rakha dapat mendengar isakkan Camelia dari luar membuatnya khawatir dengan kondisi istrinya. ia tidak mengerti kenapa istrinya bisa menangis tiba-tiba?

Rakha terus mengetok pintu, namun tidak di buka sama Camelia. akhirnya Rakha membuka ponselnya untuk menghubungi seseorang yang dia berharap akan membantunya.

"Apaan?"

"Saya minta tolong tanyakan Lia, dia kenapa, dan tolong suruh dia buka pintu kamar, saya khawatir." ucap Rakha pada orang tersebut.

"Ha kenapa anjir? ok ok bentar!" jawab orang tersebut, dan langsung mematikan telfon mereka.

Setelah 30 menit Rakha menunggu di luar kamar, akhirnya pintu kamar terbuka, menampakkan seorang gadis dengan piyamanya, rambut acak-acakkan dan mata yang terlihat sangat bengkak.

Rakha langsung mendekat pada istrinya dan mendekap tubuh istrinya, mengusap lembut surai hitam milik istrinya.

"Kenapa, Lia?" tanyanya menaruh dagunya di atas kepala Camelia.

Camelia hanya menjawab dengan gelengan kepala dalam dekapan suaminya, namun air matanya masih menetes membasahi kaos suaminya.

"Sorry," lirih Camelia yang masih pada dekapan Rakha.

"It's okay honey." bisik Rakha.

Rakha mengendong istrinya membawa ke dalam kamar, dan merebahkan istrinya di ranjang. lalu ia merebahkan diri di sebelah istrinya.

Rakha menarik selimut agar menutupi kedua tubuh mereka, setelah itu tangannya bergerak menghapus air mata yang tersisa di pipi Camelia, dan mengecup kedua mata Camelia.

Camelia dengan perlahan menutup matanya yang terasa berat dan masuk dalam alam mimpinya, Rakha yang melihat itu langsung mendekatkan badan Camelia pada dirinya, dan mengecup kening Camelia singkat.

"Selamat tidur, panda saya."

♡!

Rakha membuka mata secara perlahan karena alarmnya yang berbunyi, saat membuka yang pertama ia lihat adalah, wajah cantik istrinya.

Rakha tersenyum dan mengecup singkat kening istrinya, dan mengelus lembut pipi Camelia.

"Bangun, cantik." ucap Rakha dengan suara seraknya.

Camelia tidak terbangun sama sekali, ia sangat nyenyak dalam tidurnya. Rakha pun masih memperhatikan wajah cantik milik istrinya.

Rakha yang tidak tega membangunkan istrinya pun, langsung pergi mandi, setelah itu melakukan hal wajibnya sebagai umat muslim.

Setelah selesai melakukan kewajibannya, ia kembali mendekati istrinya yang masih terlelap. Rakha mengelus lembut pipi milik istrinya itu, dan mengecupnya singkat.

"Bangun, Sayang."

Rakha mengeluarkan jurusnya memberikan kecupan terus-menerus membuat istrinya itu terganggu, dan bergerak mengusap pipinya.

"Diam. jangan ganggu."

"Bangun, mau telat?"

"Gue masih ngantuk, Rakha."

Rakha menarik tangan Camelia agar bangun, spontan membuat Camelia membuka mata dan menatap Rakha kesal. "Isss, matahari belum terbit, ya Tuhan!"

"Jangan nunggu matahari terbit, itu kamu udah telat. kamu sekarang mandi, terus siap-siap, ntar juga selesai kamu mandi matahari terbit." ucap Rakha membuat Camelia mendengus.

"Nanti ajalah!" ucap Camelia ingin merebahkan diri kembali namun di tahan oleh Rakha.

Tanpa aba-aba Rakha langsung menggendong Camelia, dan membawa ke dalam kamar mandi. setelah itu ia kembali keluar, dan mengambilkan handuk milik Camelia, dan mengantungkannya di belakang pintu kamar mandi.

"Saya ke depan dulu. jangan tidur lagi, nanti kalo udah selesai langsung ke meja makan." ucap Rakha pada Camelia yang masih memejamkan mata dan bersender pada dinding kamar mandi.

"Lia," panggil Rakha namun Camelia tidak menyahutinya.

"Lia," panggil Rakha lagi membuat Camelia membuka matanya secara paksa.

"Iya-iya! keluar sana lo!" ucap Camelia dengan mendorong Rakha agar keluar sari kamar mandi.

"Jangan tidur lagi." peringat Rakha dari luar kamar mandi.

"IYAA PAK POLISI YANG JELEK!" teriak Camelia dari dalam kamar mandi.

♡!

Setelah selesai bersiap-siap Camelia berjalan menuju meja makan. sesampainya di meja makan ia tidak melihat Rakha, saat ia mengalihkan pandangan ia melihat Rakha yang sedang memasak.

Camelia pun duduk di kursinya, dan memainkan ponselnya. tak lama kemudian Rakha kembali dengan membawa satu piring berisikan nasi goreng.

Camelia pun mengangkat pandangannya dan melihat nasi goreng matanya berbinar. "Paling tau kesukaan gue." ucap Camelia yang di balas senyuman oleh Rakha.

Rakha mendudukkan diri di sebelah Camelia, dan memperhatikan Camelia yang sedang makan nasi gorengnya. Camelia yang merasa di perhatikan pun menoleh pada Rakha, lalu ia mengarahkan sendoknya pada Rakha.

"Kamu aja," ucap Rakha mengarahkan sendok ke mulut Camelia, namun Camelia menariknya dan mengarahkannya ke Rakha.

"Makan, jangan mentingin gue terus." ucap Camelia masih menunggu Rakha membuka mulutnya.

"Saya ga bisa makan pagi." ucap Rakha membuat Camelia memutar bola mata.

"Gak usah bohong, Rakha. gue udah tanya Bunda, lo bisa aja sarapan." ucap Camelia membuat Rakha terdiam.

"Ayo, aaa!" ucap Camelia tangannya masih setia menunggu Rakha membuka mulut.

Rakha pun akhirnya membuka mulutnya dan Camelia langsung menyuapkan nasi goreng tersebut, membuat sudut bibir Camelia mengembang.

Setelah itu mereka makan dengan tenang, Camelia yang tetap menyuapkan Rakha setelah dirinya.

♡!

Thank youu, jangan lupa vote.

Continue Reading

You'll Also Like

683K 22.6K 47
Jangan pernah berpikir bahwa yang cuek padamu tidak akan pernah peduli dengan apapun yang terjadi. Dirinya peduli, walau sebatas lirikan ekor mata. A...
1.1M 109K 58
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
1M 53.9K 59
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] "DOKTER SONGONG!!!!" teriak Starleen dengan nada yang sangat nyaring. "Apa kamu bilang?!" tanya Kenan sambil melotot. "SO...
3.5K 155 28
Galen Vero Wijaya anak dari Marsel Vero Wijaya dan Vilia Valencia Florenza tampan, baik hati, penyanyang, tidak tegaan dan manja itulah sifat Galen. ...