MFLJ (Discontinue).

By chiscakeu

20.1K 814 56

Cerita awal mula pacaran.. Sampai ke jalan pernikahan. Satu per satu rahasia Jimin terbongkar dengan lancar... More

01💙
02💙
03💙
04💙
05💙
06💙
07💙
spesial.
08💙
09💙
10💙
11💙
12💙
13💙
14💙
15💙
16💙(spesial chap)
17💙
18💙
19💙
20💙(Spesial!)
21💙
22💙
23💙
bukan up:)
24💙
25💙
26💙(Baby park🐣).
27💙
28💙(Bca aja).
29💙
30💙
31💙
32💙
33💙
Mistery : 01
Mistery : 02
Mistery : 03
34💙
35💙
36💙
37💙
38💙
39💙
41
42
43
hai?

40😭🔞

769 23 6
By chiscakeu

Happy reading
Moga sukaa <3

WARNING : mention of lesbi4n. Kamu bisa skip jika tidak suka ok?

••••••

Yang EunJi ; gadis berparas cantik nan gemas tersebut berjalan perlahan menuju kursi yang tak jauh dari jangkau'an dirinya itu langsung mendudukan diri disana, Ia menghela napas lalu mulai mengambil sebatang rokok lalu membakar nikotin tersebut.

"Nonna, Saya dengar - dengar tuan Jimin akan berulang tahun yang ke 23 tahun besok.." Ucap salah satu bawahan EunJi padanya, EunJi mengernyit bingung lalu mulai menghisap rokok dan menghembuskannya lalu menatap sang bawahannya.

"Ulang tahun ya? Dia mau ku bawakan apa ya? Sekarung emas? Ah tidak, lebih baik sekarung ular hahah.." EunJi berucap sambil tertawa akibat ucapannya sendiri, Menggelikan jika dia sampai membawakan Jimin bunga dan ucapan Selamat ulang tahun. Sementara sang bawahan hanya mampu menunduk, Jika ia berbicara 1 bait kata saja.

Maka tatapan tajam EunJi akan keluar, Sejujurnya EunJi tak suka diganggu saat ia berbicara. Terkecuali pemuda bernama Park Jimin yang selalu menyela pembicaraan dirinya.

Seorang Yang Eunji tidak akan pernah takut pada apapun, Ada 2 hal yang membuat dirinya takut. Hanya 2 hal.

Sang Ayah, Dan Seseorang yang ia sembunyikan nama-nya. Menurutnya hanya dia yang akan tau siapa seseorang yang ia takuti setelah sang ayah. Dia bergender sama seperti ayahnya, Ya benar laki - laki.

EunJi bangga dengan jabatan yang ia miliki sekarang, Seorang boss. Boss tentu memiliki jabatan tinggi kan? Maka dengan menggunakan jabatannya tersebut dia bisa menyuruh siapapun untuk tunduk pada kakinya.

Gadis kelahiran China dan Korea tersebut menatap suka pada Hadiah yang ia pegang, Sebuah Mobil keluaran terbaru. Kuncinya ia lambai - lambaikan didepan mata miliknya, Indah sekali.

Dirinya masukkan Kunci tersebut menuju kantong saku celana yang ia pakai, Dia rasa memakai pakaian seperti ini pada Park Jimin tidak buruk. Besok tepat Pemuda itu ber-ulang tahun ya? Tentu EunJi tak akan lupa.

"Aku harus menemui gadis itu sendiri," Monolognya sambil mengambil Kunci Motor kawasaki Ninja miliknya, Tak lupa ia mengambil helm lalu menjalankan Motor tersebut dengan kecepatan tinggi atau diatas rata - rata.

Hembusan angin dengan nakal menyelinap menuju mata miliknya, Dirinya berdecak malas saat angin tersebut dengan gampangnya meniup mata miliknya. Gadis yang sedang membawa motor tersebut dengan cepat menutup kaca helmnya agar angin tak lagi masuk.

10 menit kemudian dirinya sampai pada Sebuah Club, Club ialah tempat yang jarang ataupun tak pernah EunJi datangi. Dia dengan tatapan datar langsung saja memarkirkan motor miliknya, Dan membuka helm.

Ia menghela napas saat ditempat parkiran banyak sekali bau alkohol, Sial ia tak suka tempat ini.

Dengan segera EunJi mendatangi pintu Club, Mau tak mau dirinya harus masuk. Tadi sebelum meracau dia sempatkan melacak GPS milik seseorang. Dan berakhir disini, Suara music besar. Alkohol, Maupun suara kecupan dimana mana.

EunJi berjalan lurus menuju satu pandangan didepan, Lagi lagi gadis itu bersenang - senang ditempat menjijikkan seperti ini. Suara kecupan serta lenguhan semakin jelas terdengar ditelinga EunJi.

"Enghh.. Da-niel jangan emut telingaku babe.." EunJi menatap malas pada Yeoja didepannya yang dengan sengaja memamerkan belahan dadanya, Matanya lagi dan lagi melihat tangan Namja yang disebut Daniel tersebut menelusupkannya ke area yang lebih intim.

"Ahh yeah niel.." Desahan Yeoja didepannya membuat EunJi muak. Ia dengan segera menarik seseorang yang dirinya butuhkan, EunJi menarik perempuan tersebut ke tempat sepi, Bisa disebut keluar dari Club.

"mhh.. Kau siapa? Lepaskan aku! Dasar gadis aneh,"

Gumamnya pada EunJi, Dengan segera EunJi mendudukkan gadis tersebut dikursi yang ada disana. Matanya menatap nyalang ke arah Gadis mabuk didepannya, Ia mendesis perlahan. Memikirkan cara menyadarkan seseorang dari pengaruh alkohol.

Park Soran, EunJi dengar - dengar gadis bermarga Park ini pernah berhubungan dengan Jimin. Sebenarnya ia sedikit tak mengenal gadis dihadapannya, Tapi mendengar tentang Jimin dirinya langsung melesat tanpa memikirkan kenal atau tidaknya.

EunJi hanya akan menanyakan sesuatu, Tapi sekarang dirinya malah tak tau cara menyadarkan orang yang terkena mabuk alkohol. Saat sedang berpikir tangan ditarik oleh tangan lain!

Cup!

Kecupan tiba - tiba mendarat dibibir-nya, Dia melotot saat tau siapa orang yang mencium bibir miliknya. Soran dengan keadaan mabuk langsung melumat bibir ranum milik EunJi, Posisi mereka sangat pas. Berhadapan.

Memudahkan Soran yang berbadan sedikit besar menarik tubuh EunJi untuk naik kepangkuannya, EunJi tentu memberontak tapi usaha tersebut berkemungkinan kecil bagi tubuhnya lepas dari pelukan erat Soran.

Dia tak membalas lumatan Soran tersebut, Gadis bermarga Yang tersebut ingin sekali menyingkirkan tangan yang seenaknya memeluk pinggangnya. Tapi dirinya tak bisa berkutik apa - apa! Otaknya seolah kosong.

EunJi bahkan melupakan hal yang ingin ia bicarakan pada gadis didepannya.

Skip ; ciuman mereka terlepas karna tiba - tiba Soran mendengkur lembut, Dia tertidur meninggalkan EunJi yang hanya bisa menggeram dalam hatinya. Pipinya memerah malu, Dengan cepat dirinya mencari segelas air.

Saat didepannya ada air dia dengan cepat membawanya mendekat pada Soran, Mengguyur tubuh penuh bau alkohol tersebut dengan sikap antara emosi dan malu. Soran dengan cepat terbangun membersihkan mukanya yang basah kuyup meski hanya segelas air.

"Sial, Apa yang kau lakukan gadis sialan!" Ucap Soran sambil bangkit, Namun saat bangkit dirinya merasa kepalanya pening luar biasa. Dia mendesis pelan sambil memegang kursi yang ada didekatnya, ia pegang erat sambil berusaha mengembalikan pandangannya yang tadi mem-blur.

"Aku tidak melakukan apapun, Berhenti berceloteh dan ikuti aku." EunJi membalikkan badan miliknya saat ia selesai dengan ucapannya pada Soran, Gadis yang mendengarnya hanya mampu menatap gadis lain didepannya yang tidak ia kenal. Siapa dia berani memerintah?

Tapi sialnya ia malah menurut.

"Gadis aneh, benar - benar aneh.." Gumam Soran sambil berjalan mengikuti EunJi yang sudah berdiri didepan Motornya. Soran menatap bingung pada EunJi, Ya tuhan bagaimana ia naik ke atas sana? Dirinya memakai rok pendek yang ketat.

"Kau gila? Aku memakai rok---"

"Kita pergi menggunakan mobilmu, Bukan motorku." Ucap EunJi memotong ucapan Soran yang menurutnya pening, EunJi langsung merogoh ponsel miliknya dan memencet beberapa tombol.

Soran hanya mampu menunggu, Sambil sesekali ia mengingat kejadian tadi. Ia sebenarnya ke club hanya untuk senang - senang saja. Dia sedang stres karna kekasihnya yang baru saja ia pacari selingkuh, Dirinya tak begitu pikirkan tentang mantan kekasihnya yang bernama DongHae tersebut.

Sebenarnya dirinya sudah biasa putus cinta, Dirinya tak begitu cengeng seperti kebanyakan Yeoja lain.

"Hei kau!" Teriakan didekat telinganya mampu membuat Soran terjengkit kaget akibatnya, Dia mendesis lagi sebab kakinya yang tak memakai apapun menginjak batu kerikil. EunJi didepannya hanya bersikap biasa saja.

"Aku sudah menelpon seseorang untuk menjemput motorku kemari, Ia akan datang mengambilnya dengan kunci cadangan. Sekarang ayo pergi.." EunJi kembali berjalan lebih dulu tanpa menunggu jawaban dirinya, Benar - benar gadis aneh.

Soran melangkah mengikuti EunJi yang sudah menjauh dari jangkauannya, Dia berdesis kasar pada dirinya sendiri. Kakinya sakit asal kau tau. Ini semua gara - gara EunJi.

•••••••

Yoongi menatap ngantuk pada pintu didepannya, Ia menunggu Jimin pulang. Ini sudah lewat dari jam yang dijanjikan, Ya tuhan suaminya ini selalu saja tidak ingat waktu. Jimin memang harus selalu ia ingatkan ditelpon ataupun saat pagi sebelum pemuda Park itu berangkat.

Padahal Yoongi sudah bilang kalo Suaminya harus pulang lebih awal, Sesungguhnya dia membutuhkan Jimin. Akhir - akhir ini tingkat nafsunya bertambah asal kalian tau.

Dirinya bahkan sering merasakan panas pada sekujur tubuhnya, Aneh sekali. Seingatnya dia tak punya obat perangsang atau semacamnya, Jimin juga pernah bilang bahwa Pemuda itu tak pernah ingin menyimpan hal - hal berbau sex.

Entah itu mainannya, obatnya, terutama pasal kondom. Kalo soal videonya, ya tentu dirinya jarang ataupun kadang menonton jika moodnya sedang ingin. Sebagai seorang laki - laki tentu Jimin juga pasti seperti kebanyakan laki - laki lain diluar sana kan?

Dirinya sudah menonton berkali - kali tentang sex education, entah itu hubungan laki - laki dan perempuan. gay dan kedua perempuan yang juga ternyata bisa berbagi kenikmatan. Kata dasar yang ku maksud ya itu lesbian.

Jimin bukan pecandu sex, seperti teman - teman masa sekolahnya dulu. Diamerika dulu hubungan semacam sex memang bukan hal yang aneh lagi, ia bahkan selalu melihat dimana - mana penggoda perempuan. Dari dulu Jimin tak tertarik pada Sex awal sekolah.

Menurutnya membuang waktu bagi dirinya yang sibuk selalu, Jimin termasuk orang yang normalkan? Ia tahu dirinya laki - laki tapi dia tak pernah ke Club. Pernah 1 kali diajak oleh temannya yang dijepang.

(Waktu itu dirinya sedang pergi liburan bersama teman - teman masa SMAnya, Dia dipaksa sebenarnya. Yasudah mau bagaimana lagi kan?)

Disana banyak sekali perempuan cantik, sexy, nan berdada besar. Tapi Jimin hanya memandang biasa saja, Dari awal dia sudah bilang. Dia tak tertarik. Sampai pada akhirnya matanya melihat seorang Namja manis tengah mabuk ditengah - tengah gemerlap nan riuhnya Club ini.

Dirinya lantas menghampiri Namja manis tersebut, Entah kerasukan apa dirinya malah menghampiri seseorang yang bergender sama dengan dirinya. Sedangkan teman - temannya yang lain sudah bersenang - senang dengan Perempuan jepang.

Hari - hari berlalu mereka berdua semakin dekat, Kita sebut saja si Namja manis adalah Kim MinHae. MinHae tentu tahu maksud dari Jimin mendekatinya adalah ingin mengambil hati miliknya, Ia tak bodoh untuk mengetahui niat terselubung Pemuda Park tersebut.

1 bulan pendekatan yang dilakukan Jimin berjalan mulus, Tak ada tolakan dari MinHae. Toh ia senang - senang saja bersama Jimin! Hingga akhirnya Jimin memberanikan diri menyatakan apa maksud dari semua ini. MinHae tentu pura - pur terkejut, Tapi belum sempat MinHae memberi jawaban.

Jimin sudah dipanggil oleh kelima temannya untuk kembali ke Amerika, Terhitung mereka diJepang sudah 1 bulan lebih 7 hari. Mau tak mau Jimin meninggalkan Jepang dan MinHae.

MinHae pernah bilang padanya, Ia berasal dari Seoul. Makanya nama miliknya berunsur korea selatan, MinHae juga tak lama lagi akan kembali ke Seoul. Dari sana Jimin mendapat ide, Karna mereka berdua berasal dari Korea selatan.

Itu artinya mereka bisa bertemu disana laim waktu. Ide bagus Jimin.

Sejak saat itu entah apa yang merasuki Jimin, Dirinya seringkali merasakan tubuhnya panas. Seperti dirasuki oleh orang lain, Dirinya bahkan hampir mengelak saat akan menyewa orang untuk sekedar memuaskan nafsunya, Tapi saat akan meniduri orang itu. Ia teringat janji miliknya.

Disanalah dirinya mulai meninggalkan hal - hal yang berbau sex, Dirinya tak mau merusak dirinya sendiri sebelum ia menikah dan mempunyai keluarga. Ia ingin masa depan dia cerah, Tidak buruk ditengah jalan.

Time skip ; Back to story.

"Sayang, Aku pulang." Suara Jimin sedikit pelan sambil melangkah menuju ke dalam mansion, Sepi sekali. Padahal tadi siang ada Jungkook, Jimin edarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan Mansion. Kemana Yoongi?

"Yoongi sayang? Apa dia sudah tidur?" Ia gumamkan pertanyaan yang diucapkan, Jimin terus berjalan sampai akhirnya ia lihat Seseorang dengan perut bulatnya mengusel manja pada Sofa didepan tv.

Itu Yoongi, Jimin terkekeh saat melihat kelakuannya yang menurutnya menggemaskan. Seperti kucing yang mencari induknya! Ia lantas menghampiri si manis lalu berjongkok mengusap perlahan pucuk kepalanya. Mengecup singkat pipi gembil Yoongi.

Kalimat terakhir memang sudah Jimin lakukan setelah pulang dari kantor, Selelah apapun dirinya ia pasti akan lakukan cium - mencium Yoongi. Jimin rentangan tangan miliknya lalu dengan perlahan namun pasti, Ia angkat tubuh Yoongi menggunakan cara bridal style.

(entah, lia gatau bener atau salah😭)

Yoongi sebenarnya tidak tidur, Dia tadi memang mengantuk. Tapi kantuknya hilang saat mendengar sebuah mobil berhenti dan mematikan mesin didepan Mansionnya. Ia dengan segera menutup matanya dan berpura - pura tidur. Dengan tahu dia mendekatkan diri pada Jimin, Mencari kehangatan.

Seolah tau, Jimin mengeratkan pegangan miliknya pada Yoongi, Tubuh gempal istrinya tak main - main asal kalian tahu. Seiring berjalannya waktu tubuh gempal Yoongi bertambah, Nafsu makannya yang kadang meningkat. Dengan perut yang membulat lucu.

Jimin usahakan agar Yoongi dengan cepat pindah menuju kamar milik mereka berdua, Ia buka pintunya menggunakan kaki miliknya. Meski tak jenjang seperti Yoongi, Dia tutup kembali pintu tersebut dengan kaki miliknya. Pemuda Park itu turunkan perlahan tubuh si manis menuju kasur empuk mereka.

Suami dari Yoongi itu tatap lembut si manis lalu ia lebarkan selimut, Tentu saja hal selanjutnya adalah menyelimuti si manis. Kekehan keluar lagi dari bibir Jimin, Merasa semua bebannya berkurang saat menatap Yoongi. Entah kenapa ada perasaan aneh saat menatap kaki mulus nan putih Si manis Min.

Yang hanya memakai celana pendek, Makanya tadi ia langsung memindahkannya menuju kamar. Takut - takutkan si manis kedinginan, Jimin kembali kecup pelan bibir si manis Min.

Setelahnya ia berjalan menuju pintu kamar, Langsung menutup rapat dan mengunci pintu tersebut. Perlu kalian tahu Kamar Jimin kedap suara! Meski seseorang dari dalam menjerit. Tak akan terdengar keluar, Semua sisi dikamar itu kedap suara.

Jimin sempatkan melihat Jam dingding sebelum sesaat ia mengambil handuk, Jam 7:45 PM. Hampir jam 8 malam dirinya baru bisa pulang, Ia sebenarnya akan pulang jam 6 sore.

Tapi Dahyun terus - menerus menahannya agar tak pergi, Jimin sudah membuat alasan. Dari yang klasik sampai spesifik. Perdebatan itu berlangsung 30 menit lamanya, Sampai akhirnya dia mengalah menemani gadis Bermarga Kim itu makan malam. Mana dia diajak berputar - putar lagi! Dia tak bodoh untuk mengetahui hal tersebut.

(oh iyaa soal dahyun, dia liburan ceritanya. jadi kemarin digantikan sama irene sementara ehehe. lia lupa ada dahyun yang jadi sekertaris Jimin)

"Capek sekali hari ini,," Jimin kembali bergumam sambil menghela napas. Dengan tanpa ba-bi-bu lagi dirinya langsung pergi menuju kamar mandi yang berada didalam kamarnya, Pintu kamar mandi tertutup rapat dan suara air mengalir menyusul saat itu juga.

10 menit berlalu, Jimin keluar dari kamar mandi. ia dudukkan pantatnya dipinggir kasur! Sambil mengeringkan rambut basahnya. Saat seperti itu, Dia rasakan sesuatu memeluk perutnya.

"Jiminiee.." Yoongi usap usapkan wajahnya pada punggung Jimin yang telanjang, Suaminya itu memang belum memakai baju. Hanya memakai celana pendek saja.

"Sayang? Kau terbangun ya? Maafkan aku ya, pasti karna aku.." Jimin berucap sambil membalikkan badan miliknya, Lalu ia dengan santai memeluk si manis mengabaikan handuknya dan keadaannya yang telanjang setengah badan.

"Hem tak apa, Aku mau sesuatu.."

"Kau mengidam? Oke mau apa?" Ucap Jimin mencium pipi si manis Min, Sementara si Manis hanya tersenyum lalu senyuman itu ditarik menjadi seringaian. Jimin memandang blank pada atensi didepannya, Ada tangan lain yang menyentuh privasinya.

"Ayo, Aku sedang ingin. Biarkan aku diatasmu Jimin.." Yoongi berucap seduktif ditelinga sang suami, Sementara Jimin bergidik ngeri. Tak mengerti akan kejadian yang dialaminya tadi, Kini ia sudah dibawa bersandar pada ranjangnya.

Tangan Yoongi dengan perlahan menyentuh dada bidang Jimin lembut namun menuntun, Jimin hanya mampu melihat dan mencerna apa yang sedang Yoongi lakukan.

Sampai pada Akhirnya Tangan Yoongi sudah tepat pada selangkangan Jimin, Jimin tiba - tiba menahan tangan Yoongi yang akan membuka celana miliknya. Itu satu - satunya kain yang menutupi bagian bawah milik Jimin.

"Tidak sekarang Yoon, Ayo tidur. Sudah malam." Ucapan Jimin membuat Yoongi kaget serta kecewa setengah mati, Jimin menurunkan Si Manis dari pangkuannya. Lalu pemuda park itu dengan cepat mengambil kaos hitam, Dan memakainya.

Tubuh gempalnya diam tak berkutik, Yoongi menatap Jimin yang kini mendekatinya sambil mencoba menarik dirinya. Dia akhirnya bisa membawa Yoongi agar berbaring disebelahnya, Tapi tentu saja dengan muka yang tidak melihat ke arah Jimin.

"Kau marah sayang? Aku minta maaf ya? Kandunganmu sudah berumur 7 bulan, Takut aku menyakitimu. Kau taukan bagaimana aku? Aku akan kewalahan Jika sudah berhubungan denganmu kau tahu.."  Jimin berbicara didekat telinga si manis Min, Ia kecup pelan pipi Yoongi. Posisi Yoongi menghadap ke kanan, bisa dikatakan Yoongi mendengar semuanya.

Yoongi tak membalas ucapan Jimin, Namja manis tersebut hanya berdehem sebagai jawaban. Jimin menghela napas Jika sudah seperti ini, Ini artinya keingin-an Yoongi mutlak ingin dipenuhi.

Dirinya buka laci disamping tempat tidur, Jimin ambil sebuah botol kecil didalam laci tersebut. Jimin mantapkan diri sebelum akhirnya ia turunkan celananya lalu mengoleskan sesuatu dari isi botol tersebut, Ia mengoleskan lubrica(?) pada penisnya dengan pelan sambil mengurut miliknya tersebut.

Dia dekatkan diri pada Yoongi, Sebenarnya pemuda manis tersebut belum tertidur. Hanya saja ia sedang berusaha menahan agar dirinya tak menjadi seperti tadi, Binal sekali pikirnya. Saat sedang mencoba menyingkirkan pikiran kotornya, Ada tangan yang menyentuh pantat miliknya.

Tangan tersebut menurunkan celana hitam pendek milik Yoongi, Jimin. Pemuda berstatus Suami-nya itu membalikkan badan miliknya menjadi terlentang. Saat akan membuka mulut menanyakan apa yang terjadi, Jimin langsung mencium bibir milik Yoongi dengan terburu - buru.

Lumatan demi lumatan Jimin berikan pada bibir manis milik dirinya, Yoongi hanya mampu pasrah pada kelakuan tiba - tiba pemuda diatasnya. Sementara ada tangan lain yang menelusup masuk menuju kaos tipis milik si manis Min, Tangan tersebut seolah mencari sesuatu.

"ahh.. Jimh, nghh.." Yoongi mendesah tertahan saat tangan tersebut menemukan puting mencuat miliknya, Itu tangan Jimin yang memilin. Memutar dan mencubit gemas Puting merah muda miliknya. Jimin bahkan bisa meremas dada Yoongi, Entah apa yang terjadi. Dada milik istrinya semakin membesar.

Sebuah keajaiban.

Ciuman mereka Jimin lepaskan sepihak, Dirinya berpindah tempat leher si Manis. Menghisap, Menggigit, Dan Menjilat leher miliknya menimbulkan tanda kemerahan disana. Jimin jauhkan wajahnya dari leher Yoongi, Dia dekatkan wajahnya pada telinga si manis.

"Kita selesaikan ini dengan cepat ya sayang," Bisik Jimin dengan suara rendahnya, Tak lupa dia memberikan sedikit emutan pada telinga merah muda Yoongi. Sementara yang digagahi hanya mampu mengangguk meng-iyakan.

Saat Yoongi akan menyentuh penis miliknya, Tangan Jimin menahan tangannya. Pemuda Park itu menggeleng pada Sang Submisive, Menandakan Tidak. Dengan cepat Jimin membuka kaos yang tadi sempat ia anggurkan.

Puting merah muda milik Yoongi kembali tegang akibatnya, Jimin memberikan senyuman aneh. Tak lama ada wajah yang mendekat pada dadanya, Yoongi mencoba menahan desahan demi desahan yang keluar lewat mulutnya.

Hisap, sedot, gigit. Jimin lakukan diputing milik sang istri, Seolah dada yang biasa ia lecehkan akan mengeluarkan sesuatu. Yoongi yang mendapat perlakuan seperti itu hanya mampu mendesah dan mendesah, Seolah ia sudah berada dipuncak kenikmatan.

"Jimh, ahh.." Penis mungil miliknya menegang sempurna, Jimin yang melihatnya langsung mengocok dengan cepat penis Yoongi. Hal tersebut membuat si manis menggelinjang panas akibatnya, Saat akan mencapai putihnya. Jimin menghentikan kocokan miliknya saat tau Pemuda dibawahnya akan mencapai putihnya.

"Tidak sekarang sayang," Jimin berucap pelan didepan wajah si manis yang sudah penuh dengan keringat, Padahal se-ingatnya mereka baru saja bermain 10 menit yang lalu. Jimin terkekeh sesaat sebelum dirinya kembali mencium bibir kecil milik Yoongi.

Dia mencium bibir tersebut dengan terburu - buru, Dengan tangan kanan miliknya mencari sesuatu dibawah selangkangan Yoongi.

"Mhh jiminh.." Desahan Yoongi tertahan akibat ciuman Jimin masih dibibirnya, Jari telunjuk Jimin ㅡmeski tak terlalu panjangㅡ mencoba menerobos masuk menuju lubang anal miliknya. Jimin dengan cepat memasukkan satu jarinya menuju lubang tersebut, Agar jarinya menembus lebih dalam.

Gerakan jari milik Jimin kembali membuat penis Yoongi menegang lagi, Jimin sudah melepaskan Ciumannya sedari tadi. Kini pemuda bermarga Park tersebut memfokuskan kegiatannya pada lubang merah muda milik si manis Min.

Menggunting, Jimin mencoba membuka lebar jalan dilubang analnya. Agar memudahkan penis miliknya masuk, Saat akan menambahkan jari lainnya. Terdengar desahan Yoongi yang begitu kencang, Disusul dengan dirinya yang mencapai putihnya.

"Jimin, Ahh berhen nghh ti." Paha dalam Yoongi bergetar hebat saat dia mencapai puncaknya, Dadanya naik turun akibat hal tersebut. Lelah? Iya dirinya lelah. Tapi Jimin pasti tidak akan membiarkannya ber-istirahat walau hanya 5 menit.

"Nakal sekali, Kau hanya keluar dengan jariku sayang. Bukan milikku," Jimin dalam mode begini sangat menakutkan asal kalian tahu, Aura mendominasi miliknya keluar saat dirinya membuka kaos polos yang baru saja ia pakai tadi. Keringat bercucuran dari sana.

Jimin dengan terang - terangan menunjukan perut kotak - kotak miliknya yang membuat Yoongi menatap kagum, Meski sudah melihatnya beberapa kali. Dia tetap memuja perut Jimin, Terlihat sexy.

Park Jimin, Namja itu langsung membuka lebar paha milik Yoongi. Tapi sebelum itu dia dekatkan wajahnya pada perut bulat milik sang istri, Dia sempatkan kecup perut bulat tersebut dan bergumam. Seolah bayi didalam kandungannya akan tahu.

"Hei kecil, Appa akan masuk nee? Doakan semoga Appa tak kasar. Baik - baik didalam sana ya, Appa menyayangimu." Yoongi yang mendengarnya hanya mampu tersipu malu, Ya tuhan dia malu karna dua hal. Pertama dirinya telanjang (bukan masalah besar sih), Kedua Jimin mengatakannya dihadapan dirinya.

Hatinya menghangat, Seolah tahu dirinya takut. Jimin mengatakan hal tersebut pada bayinya, Ya kalian tahu lah seperti perantara.

"Kamu yakin mau dilanjutin?" Jimin kembali menegakkan tubuhnya sambil menggoda lubang anal Yoongi dengan menggesekkan penis miliknya disana, Dia bertanya pada Yoongi sembari melihat si manis yang sekarang hanya mengangguk iya.

Kekehan Jimin kembali keluar, Dia lirik sebentar jam dinding. Masih jam 9 malam, Tak lama ia langsung kembali memfokuskan diri pada kegiatan yang sedang ia lakukan, ia usap perlahan wajah penuh keringat milik pasangannya dengan lembut. Lalu

Dengan perlahan namun pasti Jimin masukkan penisnya pada lubang Anal Yoongi. Bisa di-lihat Pemuda manis yang digagahinya menahan desahan, Dengan dorongan yang pasti. Penis Jimin masuk seutuhnya pada lubang milik Yoongi.

"ahh.. Jimin," / "shh babe, jangan ketatkan lubangh mu.." Desah keduanya bersamaan.

"Jimin, bergerak. lubangku penuh," Pinta Yoongi pada Jimin, Tentu dengan senang hati Jimin meng-iyakan perintah si manis Min. Dia bergerak dengan pelan namun mampu membuat orang dibawahnya menjerit keenakan, Dengan gerakan maju mundurnya dia seimbangkan saat Yoongi mencoba membantu sang suami bergerak.

"Tidak, biarkan aku yang bergerak sayang." Bisik Jimin didepan telinga miliknya, Entah sejak kapan wajah Jimin dekat sekali dengan telinganya. Jimin mengemut sebentar telinga sensitif milik ibu dari MinJi tersebut.

Tak lupa dengan gerakan maju mundur dan tangannya yang kembali melecehkan dada Yoongi, Pastinya dengan gerakan memilin dan mencubit. Paha milik Jimin dan pantat milik Yoongi membuat suara yang begitu nyaring apabila bertabrakan.

Penyatuan keduanya terus dilakukan, Dengan Jimin yang mencoba mencapai puncaknya. Tak banyak desahan diruangan tersebut, Hanya berisik karna tabrakan paha dan pantat milik keduanya.

Sesudah puas dengan dada sang istri, Jimin pindahkan tangannya menuju Penis mungil yang daritadi menegang keras menahan percum yang sedari tadi keluar. Jimin pegang lalu kocok menggunakan tangan miliknya.

Panas, Tubuh keduanya panas. Padahal AC kamar mereka menyala, Bosan dengan posisinya. Jimin mencabut Penisnya dan menyuruh sang submisive bangkit dari tidurnya, Dia dudukkan pantatnya lalu menyuruh si manis untuk naik ke pangkuannya.

Dengan posisi seperti ini, Jimin dapat merasakan penis miliknya masuk lebih dalam pada lubang Yoongi. Begitu pula dengan Yoongi yang dapat merasakan Penis Jimin menyentuh titik ternikmat didalam dirinya.

Jimin terus - terusan mempompa miliknya didalam lubang Yoongi, Membiarkan si manis yang bergerak diatasnya. Bisa dilihat tatapan Yoongi sayu, Tapi terlihat sexy pikir Jimin. Tanpa berlama - lama dia langsung meraup puting merah muda didepan wajahnya, Kembali menghisap puting tersebut dengan cepat.

Kita kembali dengan Yoongi yang kini hanya bisa pasrah mendesah serta menggoyangkan pinggulnya naik turun, Dia juga dengan pelan mengocok penis miliknya dan lalu kembali mendesah.

"ahh.. Jiminh, Aku ingin keluar mhh.." Yoongi yang sudah tak tahan hanya bisa mendesah akhirnya ia keluarkan suaranya, Sementara Jimin melepaskan emutan serta hisapannya pada puting milik Yoongi.

"shh.. tentu sayang, bersama ya." Jimin berucap sambil membantu menaikkan paha miliknya, Keduanya mendesah hebat saat ruangan tersebut begitu panas akibat kegiatan yang mereka lakukan. Seolah tak peduli akan suara yang mereka timbulkan, Jimin terus memasukkan penisnya kedalam Yoongi.

Lagi - lagi milik Jimin menyentuh titik ternikmat didalam lubangnya, Ia mendesah keras untuk hal itu. Sampai pada akhirnya bosan dan lelah dengan posisinya, Jimin kembali ubah posisi mereka menjadi posisi saat pertama ia memasukkan penisnya.

Iya benar posisi tubuh Yoongi yang direbahkan dan terlentang, Jimin membiarkan Dirinya yang bergerak maju mundur didalam lubang si manis. Tubrukan paha dan pantat keduanya semakin cepat tak kala pasangan tersebut mencoba mencapai puncaknya.

"Jimin ahh.." Yoongi mendesah kencang saat miliknya mengeluarkan banyak cairan putih yang berceceran pada perut Jimin dan perutnya, Sementara Jimin. Pemuda tersebut mengikuti Yoongi yang keluar lebih dulu, Dia tanamkan cairan putihnya didalam lubang si manis Min.

Jimin biarkan penisnya didalam Yoongi, lalu dia dekati si manis dan merebahkan dirinya disamping Yoongi. Ia kecup pelan pipi dan keningnya yang banyak keringat, Jimin terkekeh setelah ia mencium Yoongi.

"Sudahkan? Permintaanmu aneh sekali.." Jimin berucap sambil membenarkan rambut sang istri yang katanya menghalangi wajah putih si manis, Sementara yang mendengar hanya menggumam tak jelas.

"Em sudah, Aku mengantuk Jiminiee.. Akhir - akhir ini kau sibuk sekali sampai tak ada waktu untukku dan baby. Makanya aku gunakan cara ini agar kau mau,"

Yoongi mengoceh sambil membenamkan kepalanya pada dada Jimin, Tak lupa dia lepaskan sesuatu yang mengganjal lubangnya. Membiarkan cairan milik Jimin turun begitu saja pada kasur mereka.

"Aku minta maaf sayang, Besok aku akan menemanimu seharian penuh dirumah oke? Aku janji tak akan ada yang mengganggu." Jimin ucapkan itu ditelinga pasangannya, Sementara yang diajak berbicara sudah mendengkur lembut. Mau tak mau Jimin tersenyum, Dia sempatkan peluk erat serta selimuti tubuh polos mereka.

"Selamat tidur Yoongi hyung.." Bisik Jimin pada telinga si manis, Sambil ia merapatkan tubuh dan mengecup pipi gempal yang ia sukai. Yoongi tentu saja tak merasakannya, Jimin lantas menyusul si manis menuju dunia mimpi.

(to be continue..)

sebenernya apa yang aku post? maaf ya kalo ga suka, nanti lia takedown (hapus) asksks maaf yaa :(

liaa ada update cerita baru loh kak, ayoo bacaa ^^ jika minat bacaa coba cek profil ku yaww.

makasih ya buat kalian yang masih baca ceritaku yang absurdnya parah gini, WKWKW.

dadahhh


ㅡLi🐾

Continue Reading

You'll Also Like

27K 4.8K 39
Hinaan itu seperti makanan bagi Jimin dan keluarga nya..Jimin tidak pernah melawan..tapi dia akan mengingat siapa saja yg sudah menghina keluarga nya...
1M 84.9K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
500K 37.2K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
85.3K 8.1K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...