GANTENG GANTENG SERIGALA (2)

Por Inayah_Aliwia

48.6K 2.6K 493

Lanjutan Ganteng-Ganteng Serigala versi saya. Jangan lupa vote ya! Setelah Agra menyatakan bahwa Nayla dan Di... Mais

Sebuah Rencana
Kisah dimulai
Anak Baru yang Aneh
Si Over Protektif
Super Hero?
Acara Tahunan Sekolah
Persiapan Kamping
Tak mudah jatuh cinta
Ditipu Pangeran?
Melanggar Pantangan?
"temuin Pangeran, gue bakal maafin lo!"
Dikejar Serigala
Ditemukan
Galang?
Pelindung Pangeran?
Bertarung dalam Kelas
Tertabrak Mobil
Seperti Tak Nyata
Kisah Hidup Pangeran
Janggal
Kembali Hadir
Anak Baru
Lolongan Sang Pangeran Serigala
Separuh Kekuatan Pangeran
Menerima Kenyataan
Kembali
Membela
Kekasih?
Hukuman Mati Untuk Sang Pangeran
Mulai Cinta?
Tumpahnya Darah Suci
Keceplosan
Vampir
Selena
Kabar Buruk Dari Salwa
Curiga
Bersatu Demi Jessica
Pangeran Ada Dua?
Jessica Mulai Tahu
Pertemuan Galang Dengan Ali
Berkhianat
Pertarungan Saudara
Tuduhan Pada Pangeran
Pertengkaran Pangeran Dan Louis
Aura Yang Berbeda
Tak Terkendali
Mengisi Kekosongan Hati, Kecemburuan
Ungkapan Perasaan, Menjalin Kesepakatan?
Strategi
Pengakuan Hati
Belajar Dari Kesalahan
Kisah Galang Dan Sisi (part flashback)
Ingatan Yang Kembali
Rencana Tristan
Melanjutkan Perjuangan
Jangan Memaksa
Ingin Bertemu
Kematian Sebagai Bayaran
Bukan Sekarang
Ada Apa Dengan Jessica?
Mengembalikan Jeff dan Dinda
Demi Yang Dicinta
Peperangan Tak Seimbang
Hubungan Yang Terkuak
Memberikan Ruang
Pengorbanan
Ingin Mendengar Sebuah Legenda?
Legenda Pusaka Macan

Seperti Tak Nyata (2)

587 37 4
Por Inayah_Aliwia

***

Di Rumah Keluarga Tristan, terlihat Jeff sedang terbaring lemah diatas ranjang dikelilingi keempat saudaranya beserta Tristan, liora, Jordan dan Agra. Mereka sejak tadi tampak setia menunggu Jeff tersadar.

"Paman Kenapa sampai saat ini Jeff belum sadar juga?" Tanya Fita mulai cemas terhadap Jeff.

"Luka ditubuh Jeff cukup parah. Jadi butuh waktu untuk luka ditubuhnya sembuh dan bisa tersadar," jawab Tristan.

"Memangnya kenapa lukanya bisa separah ini? Padahal Jessica bilang Jeff hanya tertabrak oleh mobil," kata Stanley.

"Luka ditubuh Jeff bukan murni disebabkan oleh kendaraan yang menabraknya. Tapi luka itu berasal dari serangan serigala yang cukup kuat bahkan mungkin saja serigala itu tidak menyerang Jeff dengan kekuatan penuhnya," sahut Agra, dia sedang mencoba menebak siapakan serigala yang telah menyerang Jeff?

"Jadi kecelakaan yang terjadi sama Jeff hanya sebagai kecohan belaka?" Dinda ikut bertanya.

"Benar. Kurang lebih seperti itu,"

"Ayah, saat mengobati Jeff samar-samar aku mencium aroma Galang. Apa mungkin reikarnasi dari Galang itu yang telah menyerang Jeff?"

"Siapa Galang?" Tanya Louis.

"Dia Panglima serigala, salah satu serigala yang cukup kuat dan sulit dikalahkan" Liora menjawab.

"Lalu siapa orang yang menjadi reinkarnasinya?" Tanya Fita.

"Tristan sudah mencari tahu semuanya. Sejak pertama kali tercium aroma serigala di sekitar rumah ini bersamaan dengan munculnya teman sekolah kalian bernama Pangeran, Tristan langsung mencari tahu asal usul dari Pangeran. Dan ternyata Pangeran adalah reinkarnasi dari Galang. bahkan wajah Pangeran sangat mirip dengan Galang," jelas Jordan.

"Jadi Pangeran reinkarnasi dari Galang si panglima serigala. Apa dia memiliki kekuatan yang setara dengan Galang ayah?" Tanya Dinda.

"Mungkin saja. Atau justru kekuatan Pangeran lebih besar karena raga baru yang membalut jiwanya membuat kekuatan itu berevolusi menjadi lebih kuat," sahut Agra.

"Udah Louis duga. Pasti si Pangeran kw itu yang udah bikin Jeff kayak gini!" Louis mendengus kesal.

***

Jessica yang sedang duduk di Ranjang dikejutkan dengan kedatangan Pangeran yang terburu-buru masuk kedalam kamar mandi. Jessica semakin kesal kepada Pangeran karena pintu kamar tidak ditutup kembali.

"Pangeran! Kalo masuk kamar tuh pintunya tutup lagi dong, ah!" Teriak nya.

Mahu tidak mahu Jessica turun dari ranjang untuk menutup pintu kamar. Sesaat pintu kamar telah dia tutup, Jessica mendengar Pangeran muntah-muntah di dalam kamar mandi. Dia jadi cemas dengan sahabatnya itu, buru-buru dia pun masuk kedalam kamar mandi. Untungnya pintu kamar mandi tidak Pangeran tutup jadi dia bisa langsung masuk dan mengecek keadaan Pangeran.

***

Sementara itu, di dalam kamar mandi, Pangeran terus berusaha menekan otot perutnya untuk mengeluarkan daging mentah yang telah dia makan. Tapi semua percuma saja. Yang ada badannya jadi lemas karena kehabisan tenaga.

Jessica datang dan menghampiri Pangeran yang terlihat terengah-engah, "Pangeran? lo kenapa?" tanyanya.

"Cepek, Capek Jess!" Sahut Pangeran seraya mengusap keringat didahinya.

"Capek kenapa?"

"Gue... gue tadi gak sadar makan daging mentah!"

"Hah? Jangan bercanda lu!" Ucap Jessica tak percaya.

"Gak, Jes! Gue beneran! Gue tadi gak sadar makan daging mentah, makannya gue berusaha buat muntahin," jelas Pangeran, "Kayaknya ada setan deh dibadan gue, Jess. Kayaknya tadi gue kerasukan!"

"Jangan ngaco lo kalo ngomong! setan mana coba yang mau ngerasukin lo? Yang ada setannya yang takut dirasukin sama lo," Jessica tetap tidak percaya dengan perkataan Pangeran. Malah dia menganggapnya sebagai bercandaan.

"Yaelah, Jess! Lo gak percayaan banget sih sama gue! Malah bercandain gue lagi. Gue beneran! Kayaknya gue ketempelan hantu dari hutan waktu gue kesesat deh," terka Pangeran. Hutan kan tempat kumpulnya para makhluk ghaib, bisa saja kan?

"Ngaco bat dah lu, Ran! Zaman udah maju gini lo masih percaya yang gituan. Oh... apa lo ngelakuin semua ini supaya gue gak marah lagi sama lo gara-gara kejadian di jalanan tadi?" Jessica mengangguk paham atas apa yang ingin direncanakan oleh Pangeran.

"No Way! Gue gak bakal ketipu sama lo! Lo lanjutin aja sana drama muntah-muntahnya, sekalian aja muntah darah biar lo mati sekalian!" Ketus Jessica yang kemudian pergi meninggalkan Pangeran.

"Yaampun, ngomongnya gitu banget si Jess? Tega banget lo!" Teriak Pangeran.

"Bodo" sahut Jessica dari luar.

"Ih, giliran gue beneran gak ada nangis-nagis lo kayak waktu gue ilang di Hutan Larangan dan dikejar-kejar Seri...gala...,"

Pangeran tiba-tiba diam. Dia teringat dengan kejadian saat dirinya dikejar oleh segorombolan serigala di dalam Hutan. Dan dia ingat saat serigala-serigala itu meloncat kearahnya.

"Apa jangan-jangan..."

Raut wajah Pangeran berubah menjadi panik. Dia langsung meraih lehernya, mencari suatu luka disana. Mungkin saja dia telah digigit oleh serigala. kerena gigitan itu dia jadi aneh dan akan berubah jadi serigala seperti di sinetron-sinetron. Tapi Pangeran bisa bernafas lega karena ternyata lehernya itu tidak terdapat bekas luka apapun.

"Syukurlah, gak ada bekas gigitan kayak di Sinetron. Itu artinya bener, gue tadi kerasukan. Kalo ini terus berlanjut bisa-bisa lama-lama gue makan Manusia. Ih, serem! Kayaknya gue beneran harus dirukiyah nih!"

***

Jessica masuk ke Dapur, rasa lapar membawanya ketempat ini. Tanpa banyak berpikir dia mengambil piring di rak kemudian hendak mengambil nasi.

"Kalo gini mau makan ape coba?" Alma datang dari belakang rumah sambil mengomel karena tidak ada lagi daging yang tersisa untuk dimasak.

"Kenapa Buk?" Tanya Jessica yang keheranan melihat sang ibu mengomel.

"Ini, Daging 2 kilo yang Ibu beli buat makan hari ini habis semua,"

"Kok bisa?"

"Gara-gara Pangeran, nih. Dia malah buang semua dagingnya ke belakang Rumah. Tapi gak tahu dibuang gak tahu dikasih ke kucing. Soalnya di dagingnya ada bekas gigitan," tutur Alma.

"Ada bekas gigitan?" Jessica keheranan, dia termenung memikirkan perkataan Pangeran saat di kamar mandi.

"Tadi Pangeran bilang kalo dia gak sadar makan daging mentah. Apa mungkin tadi itu dia emang ngomong jujur? Tapi kenapa Pangeran bisa makan daging mentah? Masa iya dia beneran ketempelan setan dari hutan?"

"Terus kamu mau ngapain Jess bawa piring gitu? Mau makan?" Tanya Alma membuyarkan lamunan Jessica.

"Iya, Buk. Jessica mau makan. Laper nih," jawab Jessica.

"Yaudah makan aja. Untung tadi sempet di masak dulu beberapa dagingnya, jadi seengganya siang ini kita punya temen nasi."

"Yaudah buat siang ini sampe besok si Pangeran gak usah dikasih makan,"

"Enak aja lo," Pangeran datang dengan raut wajah kesal mendengar ucapan Jessica tadi. "Kalo gue gak makan, gue kelaperan, ntar gue mati. Lo mau lihat gue mati?"

"Ya gak papa. Justru gue bakal syukuran 7 hari 7 malam kalo itu beneran terjadi," ucap Jessica tak sungguh-sungguh. Sengeselinnya Pangeran, Jessica tetap sayang.

"Gitu banget lo kalo ngomong. Ntar kalo gue mati, lo orang yang bakal selalu gue hantuin!"

"Udah, eh! Ngomongnya pada ngawur semua. Hati-hati kalo ngomong, omongan tuh saucap metuk saucap ciduh!" Tegur Alma yang ngeri dengan bahan bercandaan dua anak muda di hadapannya.

"Hehe, iya maaf tante." Ucap Pangeran terkekeh kecil. "Oh iya, Tan. Pangeran mau ngomong sesuatu sama Tante,"

"Ngomong apa?"

"Maaf ya soal daging ayam yang udah Pangeran buang. Sebenarnya Pangeran gak sengaja, Tan. Karena Pangeran kaget pas sadar kalo ternyata Pangeran makan daging-daging mentah itu," jelas Pangeran.

"Makan daging mentah? Jadi bekas gigitan di daging-daging mentah itu bukan bekas gigitan kucing tapi bekas gigitan kamu?" Alma melotot kaget.

"Iya, Tan... Kayaknya Pangeran ketempelan setan dari hutan. Soalnya akhir-akhir ini Pangeran ngelakuin sesuatu yang gak Pangeran sadari, Tan!" Ujar Pangeran menceritakan kondisinya saat ini.

"Kamu serius Pangeran?!"

Pangeran mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Alma.

"Yaampun, terus gimana?"

"Pangeran sih mikir kalo sebaiknya Pangeran di rukiyah, Tan. Pangeran ngeri kalo ntar lama-lama bukan daging ayam mentah yang Pangeran makan tapi malah daging manusia,"

"Iya ya, serem juga. Yaudeh, ntar malam Tante bawa ustad kesini, biar kamu di rukiyah. Kalo beneran kamu ketempelan setan yang makan-makan daging mentah gitu Tante juga ngeri. Yaudah, mending sekarang kamu makan biar punya tenaga pas ntar malam di rukiyah!"

"Boleh nih Pangeran makan, Tan? Kan Pangeran udah ngebuang-buang dagingnya. Kata Jessica juga Pangeran gak boleh makan tadi,"

"Ah, gak papa! Kamu makan aja! Kalo soal daging tante bisa beli lagi,"

Pangeran tersenyum simpul sambil melirik Jessica yang terlihat kesal, "makasih Tante. Yaudah Pangeran makan dulu ya Tan."

"Iya-iya. Kalian makan aja, sok! Tante mau pergi ke Rumah Ustad dulu minta dia datang kesini buat ngerukiyah kamu ntar malam," ucap Alma.

"Oke, Tan. Hati-hati di jalan ya,"

Alma pun melenjangkan kakinya pergi.

Sementara Pangeran segera mengambil piring dan mengambil nasi juga daging yang telah dimasak Alma sebelumnya. Setelah itu dia mendudukan bohongnya di kursi makan.

Jessica masih memandang Pangeran kesal apalagi saat Pangeran dengan lahapnya makan seperti tak punya dosa.

"Kenapa lo lihatin gue?" Tanya Pangeran seraya menaikan satu alisnya. Dia merasa tak nyaman karena sedari tadi Jessica terus memandanginya dengan tatapan tajam.

"Lo gampang banget ya bikin nyokap gue percaya sama omongan lo. Padahal bisa aja lo cuma boong biar gak kena marah dan tetap dikasih makan,"

Pangeran meletakan piring makanannya di meja, "Yaampun, Jess! Harus berapa kali sih gue jelasin sama lo kalo gue bener-bener kerasukan? Gak percayaan banget sama gue," Pangeran menggaruk kepalanya yang tak gatal saking capeknya agar membuat Jessica percaya dengan apa yang dia katakan.

"Gue gak akan percaya sebelum gue lihat lo ngerang-ngerang sambil ngomong 'Aing Macan!' Terus lo ngelolong tuh pas bulan purnama," kekeh Jessica.

"Lo salah! Yang ngelolong pas bulan purnama itu serigala bukan macan!" Ucap Pangeran mengoreksi.

"Ya, pokoknya gitu deh," cuek Jessica lantas menyantap makanannya begitu pula dengan Pangeran yang kembali melanjutkan makannya.

***

Malam pun tiba, Pangeran sedang bersiap untuk dirukiyah oleh seorang ustad yang rencananya akan dilaksanakan tepat pukul 9 malam nanti. Masih ada waktu 1 jam untuk Pangeran mempersiapkan mentalnya.

Bahkan sekarang Pangeran tampak gelisah, mondar-mandir tak jelas di dalam kamar sambil sesekali melirik jam.

Pintu kamar terbuka memperlihatkan Jessica yang sudah memakai piyama.

"Lo mau tidur, Jess?" Tanya Pangeran memandangi Jessica berjalan ke ranjang.

"Yaiyalah," sahut Jessica singkat sambil merebahkan tubuhnya di ranjang dan menarik selimut untuk menghangatkan tubuhnya.

"Lo gak mau lihat gue di rukiyah?"

"Ngapain? Gak guna banget. Tidur pulas gue lebih penting supaya besok gue bisa bangun lebih pagi karena besok gue ada rapat pagi sama anggota osis lain," ujar Jessica sambil memejamkan mata untuk segera tidur.

"Gak setia kawan banget lo mah. Seenggaknya lo temenin gue gitu biar gue semangat ngelawan setan yang ada di dalam badan gue,"

"Hmm,"

"Jess?"

"Hmm,"

"Ih, terserah dah! Ntar setannya udah keluar dari badan gue terus pindah ke badan elo baru tahu rasa!" Pangeran mendengus kesal lantas pergi dari kamar Jessica.

Setelah Pangeran keluar, Jessica mematikan lampu yang ada di nakas disamping ranjangnya agar dia bisa cepat tidur.

Baru saja kembali membaringkan tubuh dan kembali memejamkan mata, angin yang cukup kencang tiba-tiba muncul dari arah jendela membuat tirai seketika terkibar.

Jessica yang merasakan angin tersebut langsung membuka mata melirik ke arah jendela mencari tahu apa yang terjadi.

Keadaan kamar sedang gelap membuat Jessica tidak dapat melihat apapun disana. Namun dia dapat melihat tirai bergerak-gerak seperti ada orang yang bersembunyi dibaliknya.

"Pangeran?"

Hening, tidak ada suara Pangeran menyahuti panggilan dari Jessica.

"Pangeran itu elo kan?"

Hening, Tetap tidak ada sahutan apapun.

Nafas Jessica mulai terasa sesak, dia ketakutan. Kalau yang bergerak-gerak dibalik tirai bukanlah Pangeran, lalu siapa? Dirinya pun tidak pernah membuka jendela kamar, jadi tidak mungkin tiba-tiba ada angin masuk dan menggerak-gerakan tirai.

"AAHH! PANGERAN!" Jessica meloncat dari ranjang dan berlari keluar dari kamarnya.

Disaat Jessica telah keluar kamar, barulah sosok jahil yang telah menggerak-gerakan tirai keluar. Lain dan tak bukan dia adalah Jeff.

Kedatangan Jeff ke Rumah ini tidak untuk keisengan saja. Setelah tersadar dari pingsan, pikirannya langsung tertuju pada Jessica. Bukan apa-apa, semua itu dikarenakan Jeff  mendapat peringatan keras dari serigala yang telah menyerangnya sewaktu di bangunan tua.

"Jangan berpikir Jessica akan mudah jatuh cinta kepadamu, karena saat ini Pangeran orang ternyaman bagi Jessica. Dan kondisi ini bukan hanya menghancurkan hatimu, melainkan rencana Tristan untuk mendapatkan darah suci untuk Nayla juga hancur!"

Perkataan dari Manusia Serigala berjubah itu membuat Jeff takut. Dia takut jika perkataannya adalah suatu kebenaran, karena itu berarti dirinya akan sangat kesulitan membuat Jessica jatuh cinta.

***

"Pangeran!!" Jessica berlari ketakutan sampai tak sengaja menabrak Firman.

"Astaga, Jessica! Kamu itu kenapa lari-larian? Ini sudah malam," tegur Firman.

"M-maf, Pak! Jessica... Jessica takut banget, so-solnya a-ada hantu di Kamar Jessica!" Perkataan Jessica tersenggal-senggal karena kelelahan akibat berlarian tadi.

"Sejak kapan kamu percaya ada hantu?" Bingung Firman, karena dia sangat tahu jika sejak kecil Jessica tidak percaya dengan hal mistis.

Seperti saat kejadian di Villa, ketika Firman dan Alma ketakutan terhadap Pangeran karena berpikir jika Pangeran hantu, Jessica malah menghampiri Pangeran. Tapi sekarang dengan tiba-tiba Jessica percaya akan hantu. Bagaimana bisa?

"Jessica beneran, Pak! Jessica jadi percaya kalo hantu itu ada setelah ngalamin sendiri. Kayaknya Jessica ketiban tulah gara-gara ngeledekin Pangeran terus,"

"Mungkin Pangeran kali. Dia jahilin kamu,"

"Pangeran udah keluar dari Kamar Jessica, Pak!"

"Yaudah-yaudah. Mendingan kamu ikut kumpul di Ruang Tamu. Bentar lagi proses rukiyah Pangeran akan dimulai!" Ajak Firman.

Jessica mengangguk setuju, lantas keduanya pun berlalu menuju Ruang Tamu.

***

Pangeran berjalan-jalan di depan Rumah untuk mencari udara segar supaya dia bisa lebih rileks sambil menunggu Ustad yang akan merukiyahnya datang.

Aauuuu,

Pangeran seketika terdiam saat tiba-tiba saja muncul suara lolongan serigala. Tak lama kemudian badan Pangeran terasa sakit, dia menengadah dan menemukan bulan yang begitu bulat sempurna.

"Arrghh, a-pa... apa yang terjadi sama gue?" Erang Pangeran.

Kulit Pangeran mulai memerah, terlihat bulu-bulu halus perlahan keluar dan semakin membuat Pangeran mengerang kesakitan.

Tiba-tiba Pangeran melesat pergi. Disaat itu kebetulan Ustad yang akan merukiyah Pangefan datang. Dia merasakan angin kencang melintasinya sehingga membuat dirinya celingak-celinguk kebingungan.

Pintu Rumah terbuka, kemudian tubuh Firman menyembul keluar.

"Eh, Pak Ustad Dzikri sudah datang. Mari, Stad, masuk!" Sambutnya.

Ustad bernama Dzikri itu mengangguk pelan, lalu melangkah masuk kedalam Rumah bersama Firman.

***

Didalam Hutan, Pangeran muncul. Namun semua sudah sangat berbeda. Pangeran muncul bukan dalam bentuk manusia tapi, dalam bentuk Serigala sambil melolong keras.

Lolongan Pangeran mengundang banyak serigala berdatangan. Salah satunya serigala putih yangtak lain adalah Sisi si Ratu Serigala.

Setelah serigala-serigala itu muncul, Pangeran kembali kebentuk semula. Pengaruh serigala di dalam tubuhnya masih ada namun kesadaran Pangeran juga sudah muali membuat nalarnya terbuka.

"Kenapa gue bisa ada disini? Dan kenapa gue bisa dikelilingin serigala-serigala gini?"

Pangeran tersentak kaget saat serigala putih di depannya berubah menjadi wanita cantik. Dia semakin terkejut saat serigala-serigala lain juga berubah menjadi manusia.

"Selamat datang Pangeran," ucap Sisi.

"Anda siapa? Kenapa kalian bisa tiba-tiba berubah jadi manusia? Kenapa anda bisa tahu nama saya? Dan kenapa saya bisa ada disini? Siapa yang membawa saya kemari?" Panik Pangeran.

"Tenanglah, Pangeran. Kamu bagian dari kami, Kamu adalah pewaris tahta dari Raja Serigala. Karena itu dengan instingmu sebagai serigala membawa kamu kehutan ini," tutur Erik.

"Apa maksud anda?"

"Kamu adalah Manusia Serigala, Pangeran. Pangeran Serigala," Sisi memperjelas apa yang dituturkan Erik.

Pangeran menggelengkan kepala tak percaya. Dia merasa semua yang terjadi saat ini seperti mimpi. Mana mungkin dia seorang Manusia Serigala? Dia tidak terkena gigitan dari serigala seperti di sinetron atau film. Lalu bagaimana tiba-tiba saja dia berubah menjadi manusia serigala?

***BERSAMBUNG***

Continuar a ler

Também vai Gostar

9.4K 1.3K 38
Ji eun dan Yoongi adalah anak korban dari perceraian Kedua orang tuanya masing-masing. sehingga membuat mereka tak percaya akan cinta. luka hati akib...
No More Dream (Tamat) Por D.P.S

Ficção Adolescente

11.3K 897 38
hanya sebuah kesalahan dimasa laluku, membuat keluargaku membenciku. aku dikucilkan dan dibuang dipanti asuhan ketika orang tuaku lebih percaya kepad...
MY ROOMATE 2 Por Dina Angelica

Ficção Adolescente

3.6K 468 27
[COMPLETED] Seri Ke-2 PIECES OF HEART Ketika masa lalu berakhir, bukan berarti semua masalah yang pernah ada akhirnya selesai. Justru dengan berakhir...
3.4M 163K 68
"Jilat aku, aku menginginkannya! Bagian bawahku juga! Aku ingin merasakan mulutmu di sana, cantik." ------------- Sejak mempunyai kekuatan membaca pi...