Chimon Harem OneShoot

By zerochi_

149K 8K 1K

Kumpulan oneshoot harem chimon . . . Pair : - Pluemon - Namon - Chimon x all More

Chimon Harem
Fairy (Pluemon vers.)
Namon // CARD : NUMBER // ⚠️
Pou
Pluemon 🔞
Namon 🔞
Pluemon : Dicuekin
Pluemon : Starbucks
Pluemon : Mancing 🔞
Pluemon : Jatuh
Marcmon : Kakak Imut
OhmNaMon : Kisses
Pluemon : Hold Your Voice 🔞
Pangwave : Finally
Frankmon : Pacar
Ohmnamon : Not Now
OhmMon : Obsession 🔞
OPEN REQUEST!!
Cemburu 🔞
Pairing 💕
First Meet pt.1
Blood, Sweat amd Tears ⚠️🔞
Ohmmon : Love to Hate Me
First Meet pt.2
Pluemon 🔞 : In the Middle of Nowhere
TonmaiWave : The Mafia Boy
OhmMon : Love To Hate Me (2)
Chimon x Blacklist boys : New year
Ohmmon : Love to Hate Me (3)
Jossmon : Pelatih Gym
Ohmmon : Love to Hate Me (3) Last
MarcMon : Happy Birthday
Pluemon : Feeling
HAPPY CHIMON DAY 🎉
Ohmnamon : HBD 🔞
Ohmmon vers. : Main 🔞⚠️
Namon : Portal
Namon : Kolaburasi
DrakeMon : Hujan
OhmMon : Mission
LeeMon : Dimensi
OhmMon (Vers.) : Keluarga Mona
OhmNaMon : Sebuah Misi
VOTE!!!
34 + 35 ? 🔞
PANGWAVE - Control
OhmMon - Do it Again
FrankMon - Barberque ?
Wait Me
Chimon Wachirawit Story 👀

OhmMon - Do it Again (2)

1.2K 110 18
By zerochi_

Ladies and gentlemen

Please welcome...

.
.
.

Ohm Pawat x Chimon Wachirawit

🌸🌸🌸🌸🌸

















DO IT AGAIN 🔞

Part 2

Slight : Drake x Mon


■■■■■■■


DANG



"HUWAAAHHH... Haah.. haahh.. haahh..."

Chimon terbangun dari tidurnya. Nafasnya tersengal-sengal, bahkan keringat mengalir di ujung pelipisnya. Matanya menatap sekitar dengan awas. Ia seperti sedang ketakutan sekarang.

"Oh, kau sudah bangun" suara seseorang mengagetkan dirinya.

"AAAAAA!!!"

"HEH ADA APA DENGAN MU?!" Ucap Drake yang baru saja masuk. Ia menatap kearah teman kerjanya itu bingung. Ada apa dengan anak itu? Kenapa dia terlihat ketakutan?

"Kau habis liat hantu?" Tanya Drake dengan polos.

"Lebih dari itu," 

"Dimana patung itu?" tiba-tiba, Chimon bergagas berdiri dan berjalan cepat ke luar ruangan. Btw, mereka sedang berada di ruangan khusus karyawan.

"Patung apaan?" Tanya Drake lagi. Dia mengikuti Chimon yang sedang keliling lorong. Dia benar benar bingung dengan temannya itu.

"Manekin yang baru datang itu! Yang nama pengirimnya tidak jelas-,"

"Patung itu harus di singkirkan!"

"Shit! Dimana dia sekarang" Chimon sibuk mencari keberadaan manekin tersebut.

Drake yang sudah kesal dengan tingkah aneh Chimon langsung menarik temannya itu dan menguncinya di antara dirinya dan juga tembok. Chimon pun hampir saja mau memaki kalau saja dia tidak menatap mata tajam orang di depannya itu dan menyadari posisi mereka yang rada ambigu.

"Dengarkan aku Chimom Wachirawit. Apa yang terjadi dengan mu? Jawab aku dengan pelan" perkataan Drake membuat lelaki bertubuh mungil itu seketika menciut. Bagaimana tidak, Drake baru saja berbicara dengan suara rendahnya. Sangat seram, seperti patung itu.

Eh?

"Patung itu"

"PATUNG APA?! KAU DARI TADI HANYA KELILING SAMBIL MENGATAKAN PATUNG ITU"

Astaga kenapa dia yang ngamuk.

Chimon memanyunkan bibirnya. Kenapa Drake jadi galak begini?

"Hahhh..." Drake menarik nafas panjang. Sedikit menyesal telah membentak anak mungil itu.

"Maaf" sesalnya.

"Tidak apa" dipegangnya lengan atas milik Drake. mengartikan bahwa ia baik-baik saja.

"Sejujurnya, aku tidak tau apa yang terjadi Drake" Chimon menjeda ucapannya. Drake sedikit menjauh, memberi jarak antara dirinya juga Chimon.

"Beberapa hari yang lalu, kita menerima satu manekin cowok berbadan besar. Kita tidak tau siapa pengirimnya, bahkan Boss kita tidak pernah sama sekali memesan patung itu,"

"Karna sudah terlanjur sampai, akhirnya kita ambil patung tersebut dan menaruhnya di ujung lorong,"

"Semua terasa baik-baik saja sampai aku merasa sedang diawasi oleh patung itu, dan juga kau bilang bahwa patung itu bergerak sendiri,"

"Puncaknya saat malam hari, kau dan aku melihat patung itu berpindah tempat. kita lari untuk menutup semua bagian toko. Tapi sayangnya, kau malah mengunciku di dalam. Kau meninggalkanku di dalam toko sendirian"

Drake yang sudah ingin menyela perkataan Chimon langsung terdiam saat temannya itu memberikan isyarat.

"Aku mencoba tenang saat itu. Tapi sialnya, patung itu tiba-tiba hidup dan mengejarku sampai ke gudang,"

"Demi celana dalam spongebob, aku bersumpah saat itu dia berdiri tepat di depanku dan berbicara langsung padaku!!" Jelasnya dengan nafas yang memberat.

"Apa yang dia katakan?" Tanya Drake.

tik

tik

tik

"A-aku tidak ingat" Chimon menundukan kepalanya.

"Aku langsung panik dan terbangun. Ternyata itu hanya mimpi" Suaranya mengecil. Drake menghela nafas sekali lagi. Dia tidak tau harus percaya atau tidak.

"T-tapi aku merasa itu sangat nyata Drake!" ia berusaha menyakinkan temannya itu.

DUGH

Mereka sama-sama menoleh dan langsung menuju ke sumber suara. Sampai disana, mereka melihat sang Owner sedang mengambil beberapa buku yang terjatuh di lantai. Reflek, mereka berdua pun membantunya memunguti buku-buku itu.

Saat Chimon akan mengambil buku terakhir, pandangannya tak sengaja melihat sebuah gambar yang tidak asing menurutnya. Di pandangnya lamat-lamat sebuah cover majalah yang berada di tangannya.

"Sweater keluaran terbaru dari designer ternama Gun Atthaphan" Chimon menoleh.

"Really? Gun Atthaphan designer terkenal pasangan dari pengusaha kaya raya Off Jumpol?"

"Ya, aku mendapatkan majalah itu kemarin. Sweater biru itu sangat bagus dan mahal"

Chimon tak mendengarkan lagi sisa percakapan antara Drake dan Owner mereka itu. Fokusnya bukan pada baju mahal itu sebenarnya, tapi pada manekin yang menggunakan pakaian itu.

"Dimana?" Tanya Chimon. Drake dan sang Owner menoleh ke arahnya.

"Outletnya tak jauh dari sini. Dua blok dari sini, di sanalah tempatnya" jawab sang Owner.

Chimon melihat majalah itu sekali lagi. Sepertinya, ia harus melakulan sesuatu.

"Mr. Bright, apa hari ini saya boleh ambil setengah hari?"

"Yea, sure. Apa kau akan shopping kesana?" Tanya Mr. Bright yang sedang merapikan majalah tadi.

"Y-ya... sepertinya begitu" jawab Chimon dengan senyum tipisnya. Drake yang mendengar perkataan Chimon mengerutkan dahinya.

"Thank you Mr. Bright"

Tempat kerja Chimon memang tidak terlalu ketat. Memiliki boss yang baik sekaligus tegas membuat mereka nyaman bekerja disana. Chimon termasuk karyawan terbaik di sana, mudah baginya meminta izin seperti tadi, tapi dia harus menggantinya dengan mengambil shift lebih dan menaikan target.

Cukup ketat, tapi Chimon dapat mengatasi semua pekerjaannya dengan baik.

"Kenapa tiba-tiba minta setengah hari?" Tanya Drake curiga. Kenapa juga pria beralis tebal ini mencurigainya segala.

"Ada sesuatu hal yang harus aku urus" jawab Chimon singkat. Ia sedang merapikan barang bawaannya.

"Ada yang bisa ku bantu?" Drake memawarkan diri. Dia hanya khawatir Chimon kenapa-napa.

Pria yang baik.

Chimon memandang Drake dan tersenyum manis. Bahkan Drake sampai menahan nafasnya sejenak karna makhluk di depannya ini sangat amat sangat manis. Pemborosan kata memang, tapi untuk Chimon tidak apa. Chimon benar-benar manis seperti gulali. Sampai-sampai ia sendiri ingin menggigit pipi mochi itu.

Oke, cukup. Drake menggelengkan kepalanya.

Chimon mengerutkan alisnya melihat Drake yang tiba-tiba bertingkah aneh dengan wajah berwarna merah.

"Are you okey, Drake?"

"Yes. I'm okey" Drake tersenyum gugup. Pria yang lebih kecil terkekeh.

"Kau hanya harus stand by dengan ponselmu. Kalau kalau aku membutuhkan bantuan mu"

Terakhir, Chimon memasukan majalah yang tadi ia lihat. Padahal itu milik sang owner.

"Aku pergi ya"

"Hati-hati manis. Jangan pulang terlalu malam"



❄❄❄



Tuk tuk tuk

"Oh my god! Apa yang aku lakukan disini?" Bisik Chimon pelan saat dirinya sudah sampai di depan sebuah boutiqe pakaian ternama dan terkenal.

Dirinya menggigit kecil bibir bawahnya. Entah kenapa ia malah jadi gugup sendiri padahal ia hanya ingin melihat-lihat.

"Kau hanya takut melihatnya, bodoh" - Isi pikiran jahatnya.

"Okey, aku masuk"

Tring tring

"Welcome to Babii's Outlet. Can i help you Sir?"

Baru selangkah masuk melewati pintu, Chimon dibuat kagum oleh isi di dalamnya. Sangat megah dan mewah. Lebih terlihat seperti istana dari pada sebuah toko baju.

Chimon tersenyum ramah, "Aku ingin mencari sweater Gun Atthaphan"

Pelayan wanita yang menyambutnya pun tersenyum dan menatap dirinya dari atas sampai bawah.

Apa ini? Apa wanita itu sedang menilai penampilannya? Hell! Berani-berani dia. Ia bahkan berasal dari keluarga kaya yang hartanya tak abis tujuh turunan. Yaa.. walaupun ia hanya iseng saja bekerja sebagai karyawan.

Wanita tadi masih sibuk menilai. Seperti menganggap Chimon tak pantas berada disana. Apalagi mencari baju buatan sang desainer terkenal.

Dalam hati Chimon sudah memaki-maki wanita di depannya itu.

"Apa kau bisa membantuku? Kalau tidak, aku akan mencarinya sendiri" sudah kesal dia tuh.

"Ya, kau bisa mencarinya di section sebelah" wanita itu langsung berlalu begitu saja.

Tydak ramah. Bintang satu.

Chimon mendengus. Ia pun berjalan dan melihat-lihat sekeliling. Sangat megah. Ia harus memborong beberapa pakaian disini.

"Oh, here you are"

Dia menatap satu manekin yang menggunakan sweater biru itu. Jantungnya berdebar. Perasaan ini, seperti saat ia bertemu dengan patung itu. Bahkan tatapan mata dan postur tubuhnya sama.

Ada apa ini?

Ia pun mendekat. Mencoba memegang patung tersebut.

"Kain yang di pakai bukan sekedar kain biasa"

Chimon terkejut saat mendengar suara dari arah belakangnya. Ia pun menoleh dan membelalakan matanya kaget.

"Bahkan model dan bahannya aku buat khusus untuk fashion jaman sekarang" Chimon menganga sedikit. Orang di depannya tersenyum dan mengulurkan tangannya.

"Gun Atthaphan. Pemilik sekaligus pencipta toko dan baju disini" ia pun menjabat tangan itu. Lebih kecil dan sangat halus.

"Chimon" sepertinya, pria di depannya sedikit tak puas.

"Chimon Wachirawit" Gun mengangguk dan melepaskan jabatan tangan mereka.

"Ruangwiwat" lanjut Chimon. Ia dapat melihat ekspresi Gun yang sedikit terkejut. Apa ada yang salah?

"Owh, maafkan aku. Aku tidak tau kalau kau adalah anak dari perusahaan sebelah" ucap Gun dengan nada terkejutnya.

"Maksudnya?" Tanya Chimon. Kenapa ia jadi dibuat bingung seperti ini.

"Maksud ku, aku tak tau kalau kau ternyata anak dari rekan bisnis suamiku" Gun terkekeh.

Oh, sekarang dia paham. Tapi dia tak peduli. Abaikan saja Chimon.

"Sweaternya bagus" puji Chimon. Dia memuji, tapi matanya jelas tak menatap kearah yang ia puji. Dan sepertinya Gun menyadari itu.

"Kenapa?" Tanya sang desainer itu. Chimon menoleh dan menaikan alisnya.

"Kenapa apanya?" Gun terdiam sesaat. Seperti tidak yakin ingin menyampaikannya atau tidak.

"Kenapa kau kemari?" Lagi, Chimon makin bingung.

"Apa aku tidak boleh mendatangi sebuah outlet yang sedang viral?" Tanya Chimon lagi. Tidak habis pikir kenapa ia malah ditanya seperti itu.

"B-bukan begitu" Gun menghela nafas sejenak. Ia kembali memperhatikan tangan Chimon yang sedari tadi berada di genggaman patung tersebut.

Gun pun tersenyum gugup. Ia merapikan tatanan rambutnya dan tersenyum ramah.

"Apa ada yang kau cari? Atau kau mau lihat-lihat ke seliling dulu?" Gun memainkan jari-jemarinya.

"Ya. Mungkin aku akan membeli beberapa pakaian" jawab Chimon. Entah kenapa perasaannya menjadi aneh.

Lagi, Gun menatap gerak-gerik lelaki di depannya yang sesekali menatap ke arah patung itu. Gun sangat yakin jika tatapan Chimon mengarah ke manekin di depan mereka, bukan ke sweater biru buatannya.

"O-okey. Silahkan melihat-lihat. Semoga saja ada yang cocok dengan selera mu ya,"

"I have to go, ada beberapa meeting yang tidak bisa aku tinggal. Have fun, senang berkenalan denganmu Chimon" lanjutnya.

Gun pun beranjak pergi dengan tatapan yang tidak dapat Chimon artikan. Ia menyerngit aneh. Desainer itu aneh. Benar-benar aneh.

Chimon menatap manekin di depannya lagi. Kali ini, perhatiannya ia arahkan sepenuhnya ke manekin itu. Patung itu nampak sama dengan yang ia mimpikan. Sangat persis dari tekstur wajahnya, postur tubuhnya, dan...

Sangat enak untuk di pegang.

OH GOD! STOP IT!

Chimon menggeleng. Ia tak sadar jika sedari tadi tangannya terus mengelus manekin di depannya.

Ia memijat sedikit pelipisnya. Merasa pusing dengan semua ini. Chimon menatap sekali lagi patung itu. Dan saat itu juga, nafasnya tercekat. Manekin itu menatapnya tepat di bola matanya. Bayangan manekin itu hidup membuat jantungnya berdebar kencang. Dan dia bersumpah, ia melihat seringai tipis di bibir manekin itu.

"Excuse me Sir"

"Ya?" Chimon pun kembali dari alam bawah sadarnya. Ia menatap wanita yang tadi menyambutkan dengan tydak ramah.

Tapi tunggu dulu, lihat wajahnya. Apa-apaan wajah itu? Kenapa wanita itu terlihat ramah di depannya?

Oh. Sepertinya wanita itu sudah tau siapa Chimon sebenarnya.

Penjilat.

"Apa kau butuh sesuatu? Aku bisa mengantarmu" ucap wanita itu.

"Tidak perlu. Aku akan memesan langsung pada Gun Atthaphan. Permisi" balas Chimon dengan wajah datarnya. Dia sudah mulai pening dengan semua itu.

*****











"Kau manis sekali sayang"

"Angghh.. j-janganhh"

Tangan itu terus menelusuri setiap lekuk tubuh yang berada di bawah kukungannya. Tubuh itu sangat indah. Kulitnya yang halus, desahannya yang seksi. Ia menyukai semua yang ada pada lelaki manis itu.

"You know, you're mine sweety"  bisiknya tepat di telinga lelaki itu.

Lelaki dibawahnya tidak bisa melawan banyak. Tangan dan kakinya terikat kuat. Dan tidak ada sehelai benang pun di tubuhnya. Nafasnya sudah tersengal-sengal. Berkali-kali ia mencoba teriak tapi tidak membuahkan hasil. Yang ada hanya desahan yang ia keluarkan.

"Mendesahlah"

"Ahhh... angh.. ahh.. ahhh ahh"

"Lubangmu sangat lucu" 

Satu jari masuk ke dalam lubang surgawinya.
Dua jari..
Tiga jari..

Dan pergerakan semakin cepat. Lubangnya basah dan becek. Ia tak nyaman dengan ini.

Lelaki di atasnya mengambil satu barang yang ia tak tau apa itu. Penglihatannya kabur karna kenikmatan yang dirasakan di lubangnya.

JLEB

"ANJIR!!"

.
.
.








TBC


Hai, I'm back 😄
Apa kabar guis?

Butuh waktu lama untuk mendapatkan ide 😌
As you know guys, mendapatkan ide tidak semudah nanon yang selalu nyosor ke Chimon

Btw, sesuai janji ya guys. Ada spesial chapter untuk tahun baru yeheeee

Sebagai penutup tahun ini 😊

Enjoy it!

Jangan lupa like and vote

Thank you ☺

Continue Reading

You'll Also Like

3.1M 211K 60
CERITA MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI GAES ‼️‼️⚠️ KALO ADA KESAMAAN YA MBOH Mungkin akan banyak typo, salah nulis nama atau semacamnya jadi kalo mau t...
6.8M 46.2K 58
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
3.2M 230K 29
Rajen dan Abel bersepakat untuk merahasiakan status pernikahan dari semua orang. *** Selama dua bulan menikah, Rajen dan Abel berhasil mengelabui sem...
1.1M 59.2K 54
Mature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepad...