Two Love One Heart (HIATUS SE...

By saturnusimpian

2.5K 2.1K 1.3K

[MOHON MAAF CERITA INI HIATUS SEMENTARA. TUNGGU KELANJUTANNYA YAA♡] 《NO PLAGIAT MY STORY. START MEI 2021》 Jik... More

Mula
The Zevaros Boys
Mengingat Dia (?)
Grielle si penakut
Hari Pameran Seni
Candaan Devan
Bertemu Dengannya Lagi
Diantar Pulang
Ke Sekolah Bersamanya
Gerogi (?)
Vina Berulah
Mengenalkan Alan
Alan, Danau, dan Kejahilannya
Lampu Hijau
Semoga Peka
Foto Kedua Bersamanya
Gulali
Kotak Kecil Yang Indah
Perjuangkan Dia, Hira!
I'm really afraid of losin' u
Kini jadi kita

Bahagia

171 141 157
By saturnusimpian

POV ALAN

"Dia manis" batin Alan yang sedang mengendarai mobilnya sambil tersenyum.

Alan memutar lagu yang lain di radio mobil. Lagu yang dapat menjiwai perasaanya hari ini. Bahagia? Itulah yang dirasakan Alan.

Alan mengingat awal bertemu dengan Hira sampai hari ini. Mulai dari Hira yang menyapa Alan di belakang toko sampai Alan yang bertemu kembali dengan Hira hari ini.

Ada yang berbeda dengan Alan. Ya! Sifat dinginnya yang dulu berada pada dirinya mulai menghilang. Yaps, dengan bertemu seorang Hira membuat dia berubah.

Memang benar, jika kita menemukan seseorang dan kita bersamanya mungkin sifat kita juga akan berubah. Itu juga yang sedang di alami Alan.

***
POV HIRA

Hira masuk ke dalam kamarnya dan membersihkan diri, mengganti baju dengan memakai baju tidur. Sekarang sudah mulai larut malam dan Hira malah baru membersihkan dirinya di malam hari. Hira mengeluarkan ponselnya di tas dan mengecek apakah ada yang chat ataukah tidak. Ternyata hanya grup kelas saja. Hira melihat namanya di tag dalam grup tersebut.

Grup Class Gelo

Azka
Wooiiii gimana gimana tadi??

Vina
Pameran? Seru sih

Amel
Biasa aja kalee @Azka

Anna
Tadi juga ada Kak Devan

Aura
Waaw ka devan, so cool deehhhh

Anna
Hahahah

Kiran
tadi pulang sama Kak Devan? @Hira

Nando
njirr, ka devan

Kiran
wkwk

Amel
Sumpah gue kalo sama ka Devan berasa ngeliat pangeran berkuda putih :))

Vina
Gausah lebay dong mel

Nando
Amel mah kan emang gitu-_

Amel
Iiih bilang aja iri lo, kalo gue puji puji kegantengan ka Devan😍

Kiran
Yang laen pada kemana siih?

Nando
Lagi bertapa kali di gua

Kiran
Si Hira kemana Az? @Azka

Azka
kaga tau gue emang gue emaknya:v

Kiran
Hiiraaaa jawab napa woi, lo tadi pulang bareng ka devan kaga???

Nando
Kepo banget si lo kir

Kiran
Tentu dongg

Hira
Nggak Kiran! Apaansi lo?! @Kiran

Kiran
Kirain gitu,

oke thanks dah jawab pertanyaan gue😎

Grielle
Kenapa lo semua sibuk nanyain Kak Devan si

Vina
biarin aja kalee ;v @grielle

Ngapa lo yg ribet deh grielle

Kiran
Yang gue tanya aja ga marah, malah lo yang marah sih @grielle

Xiyon
Diem lo semua! Gaje tau!!

Anna
oke deh gue diem buat lo xiyon💗💗

Xiyon
Diem juga lo An @Anna

Setelah Xiyon dan Grielle membalas semuanya untuk diam, dan akhirnya yang lain pun diam. Tak ada satu orang pun yang membalas pesan lagi. Hira menutup kembali ponselnya. Menaruh ponselnya di rak samping kasurnya. Memang seperti itu Grielle dan Xiyon. Jika ada seseorang yang ingin menyindir Hira di grup pasti mereka hadang. Sungguh sahabat yang baik mereka. Beruntungnya gadis itu memiliki sahabat seperti Grielle dan Xiyon.

(Aaa jadi pengen punya sahabat tipe Grielle sama Xiyon.)

Hira merebahkan diri ke kasur. Menghela napas dan menutup mata sejenak. Hira mengulang kembali saat saat bersama Alan. Hira sangat bahagia bila bersama Alan.

Telolet, telolett drtt drttt.

Hira terkejut dengan suara nada dering di ponselnya. Gadis itu langsung membuka matanya dan bangun. Hira meraih ponselnya dan melihat kontak tersebut tertulis 'nomor tak di kenal'. Siapa yang menelepon?. Hira kebingungan. Hira berpikir ada kah orang yang menelepon seseorang larut malam seperti ini. Hira ragu untuk mengangkat televon itu. Tapi, ia khawatir ada suatu hal yg akan terjadi jika ia tidak mengangkat telepon itu. Hira menarik nafas panjang dan mencoba mengangkat teleponnya.

"Halo" ucapku yang mengigit kecil bagian bawah bibirnya

"Halo juga" suara seorang cowok. Suara yang sepertinya di kenali oleh Hira. Namun, ia lupa suara siapa itu.

"Maaf, ini siapa ya?"

"Hmm, saya adalah seseorang yang bertemu sama kamu sekitar 60 menit yang lalu"

"Alan?"

"Iya" Hira tersenyum, senyumannya sangat manis kali ini, seperti gulali.

"Dapet nomor aku dari siapa?"

"Dari tante Dewi,"

"Oooh, kapan ngasihnya?"

"Pada saat saya bertemu dengan mu di semesta ini,"

"Haha bisa aja deh bercandanya,"

"Hehe."

"Di kasih pas tadi di toko ya?

"Iya,"

"Kamu lagi di kamar?" sambung Alan.

"Iya,"

"Udah makan?"

"Udah,"

"Udah mandi?"

"Udah,"

"Udah tidur?"

"Ya belom lah, Kan lagi televonan"

"Haha, kirain mau bilang udah juga"

"Iya ya deh"

"Tidur jangan malam malam ya."

"Ko gitu?"

"Nanti kamu sakit"

"Ngga bakal sakit ko, kalo aku sakit kenapa?"

"Jangan Ra. Saya nggak mau liat kamu sakit. Jangan begadang ya"

"Siap bos"

"Habis ini tidur ya"

"Iyaa"

"Maaf ya kalo nganggu waktunya"

"Hehehe, ngga ngganggu ko. Hadirnya kamu itu nggak menganggu bagi aku, Lan"

"Yaudah tidur sono ya"

"Hem iya"

"Selamat tidur"

"Selamat tidur juga"

Setelah selesai di televon Alan. Hira berdiri dan lari-lari tak jelas seperti gosokan yang mondar mandir. Bukan gelisah, tetapi is sangat bahagia. Ia meloncat-loncat sambil tertawa-tawa. Hira pun meng-save kontak Alan. Hira mengetik nama 'alan' di ponselnya.

"Alan," ucap Hira mengeja nama tersebut.

"Aaaaaaa, nggak nyangkaa deehh bisa dapet nomor diaa. Aaaaaaaa, Oh my god. Uwaaawwwww. Sumpaah seneng bangett, seneenggg, ahahhaaa" Hira teriak teriak di kamar seperti orang gila.

"Ups, jangan berisik, Ra. Nanti di kira orang gelo, lo" kata Hira yang menutup mulutnya dengan tangan dan langsung memukul kepalanya. Hari ini ia sangat bahagia karena bisa bertemu dengan Alan. Mata Hira menyapu ke seluruh sudut kamarnya, lalu ia memajamkan mata. Terlintas di pikirannya yaitu, ALAN.

"Terimakasih Alan kamu telah membuatku bahagia" kata Hira yang masih menutup matanya.

Hira duduk kembali di kasur, lalu segera memasangkan alarm untuk besok pagi. Memasangkan alarm baginya adalah hal KEHARUSAN. Agar dirinya tidak terlambat datang ke sekolah. Hira mulai mematikan lampu dan menyelimuti dirinya. Hira memejamkan mata. Hari ini Hira akan tidur dengan pulas dengan di iringi mimpi indah di tidurnya.

"Semoga aja kaga terlambat sekolah" mohon Hira yang sudah agak mengantuk. Ya, benar. Hira adalah salah satu murid tauladan yang suka telat. Karena itulah, memasang alarm adalah keharusan baginya.

***
POV ALAN

Pagi-pagi Alan sudah bangun, ia terbangun oleh cahaya mentari yang menyinari kamarnya. Ia langsung beranjak dari kasur. Mengambil handuk dan pakainnya. Alan langsung masuk kedalam kamar mandi. Sekitar 20 menit ia telah selesai mandi. Ia memakai handuk untuk menutupi bagian pusar dan lututnya, sedangkan badannya masih memakai baju tidur yang tadi. Ia langsung membuka baju tidurnya dan di gantingan dengan menggunakan kaos serta jaket yang ingim dipakai. Terlihat burly body nya yang menawan sekali.

Ia melihat wajahnya di cermin, memperbaiki rambutnya yang agak basah dan berantakan. Cowok itu langsung mengkeringkan rambutnya dengan hair dryer sudah pukul lima pagi. Ia terus memiringkan wajahnya kanan dan ke kiri, memastikan agar semuanya terlihat bagus. Maksudunya agar terlihat ganteng.

Ia mengambil ponselnya, dan langsung mencari kontak Hira. Ia mengirim pesan ke Hira.

Alan
Ra

Kamu udah bangun?

Saya boleh ke rumah nggak?

Dia langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya. Ia mengambil jam tangannya yang berda di rak.. Ternyata sudah pukul lima pagi. Ia langsung membuka pintu kamarnya dan bergegas turun ke bawah.

Ya, Alan tinggal di rumah yang sangat besar. Bagaimana tidak, sebenarnya ia adalah anak dari pengusaha terbaik di Indonesia. Ayahnya memberikan rumah yang sangat mewah kepada Alan. Ayahnya tinggal di Belanda karena ada bisnis yang harus di selesaikan. Sedangkan, Ibunya menemani Ayahnya pergi ke Belanda. Ayah Alan bernama Dirgantara Putra, dan Ibunya bernama Meliana Cellata.

Lalu, Alan sendirian di rumahnya yang besar? Tidak, Alan bersama Bi Ula, Asisten Rumah Tangga di rumahnya yang mewah. Tetapi walaupun Bi Ula adalah orang lain, Alan selalu menganggap Bi Ula seperti Ibunya sendiri. Alan lebih dekat dengan Bi Ula dibandingkan dengan orangtuanya. Orangtua Alan sendiri selalu meninggalkan Alan, pergi kesana kemari bahkan terkadang mereka melupakan Alan begitu saja.

Hari ini Bi Ula datang siang, karena dia masih mengurusi anaknya yang masih duduk di bangku selolah dasar. Oleh karena itu Alan memasak sendiri sarapan paginya. Alan bisa masak, walaupun masakannya hanya terpaut pada mie goreng, mi kuah, telor dadar, telor mata sapi dan nasi goreng saja.

(Hehehe, ternyata Alan jago masak ya bund :>)

Alan mulai memasak, hari ini ia memasak nasi goreng. Ia memasukkan garam, gula, bawah putih bawah merah dan bumbu-bumbu lainnya.

Setelah beberapa menit, masakannya selesai. Walaupun rupa nasi gorengnya tidak seperti nasi goreng biasanya. Ia tetap memakan masakannya. Selesai memakan sarapan. Alan meminum air putih, ia langsung mencuci piring bekas sarapannya.

Ia langsung bersicepat mengambil kunci mobil. Menutup pintu dan mengunci rumahnya. Alan membuka pintu mobilnya dan menyalakan mobilnya. Ia pergi menuju ke rumah Hira.

Inilah tujuan Alan dari pagi. Pertama, pagi-pagi sudah bangun. Kedua, mengeringkan rambutnya dengan hair dryer, padahal ia tak pernah memakai alat pengering rambut itu. Ketiga, ia melihat wajahnya di cermin agar terlihat tampan. Itu semua karena ia ingin pergi ke rumah Hira.

Saat di jalan, Alan tak sengaja melihat ada toko kue yang sudah buka di waktu pagi-pagi seperti ini. Terlintas di pikirannya, dia ingin membeli kue di toko tersebut untuk orangtua Hira. Alan tau, jika ada seorang cowok yang datang ke rumah seorang cewek. Setidaknya, membawa sesuatu ke rumahnya cewek tersebut.


"Gue beli kue deh ya." tanya Alan pada dirinya sendiri yang ingin memarkirkan mobilnya di parkiran.


Spam next yaa teman, biar riri semakin semangaat nulisnyaaa💛

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 132K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
2.6M 143K 63
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

3.5M 232K 39
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Ada satu rumor yang tersebar, kalau siapapu...
4.2M 319K 52
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...