CARAKHA (selesai)

Galing kay caramelcal20

1.4M 114K 4.8K

FOLOW SEBELUM MEMBACA! "Saya minta kamu jadi istri saya!" sebuah kalimat yang merubah kehidupan seorang gadi... Higit pa

PROLOG
1. perjodohan?
2. kena tilang!
3. mengulangi hal yang sama
4. WHAT?! jadi istri?!
5. ketemu camer
6. lima polisi ganteng
7. calon istri or ex?
8. Queen in the police
9. Baper??
10. halu yang menjadi nyata
12. drama pasutri baru
13. doraemon & panda
14. anak baru
15. Deep talk
16. janji
17. manja
18. buat caramel
19. perempuan beruntung
20. buna kesayangan.
21. dinner with husband
22. malam bahagia.
23. Bidadari saya.
24. cuddle
25. Karena kamu cuman satu
26. night ride
27. kesempurnaan cinta
28. city lights date
29. Basket
30. Hujan
31. Tuan putri tersayang
32. air mata berharga
33. a day with my love
34. Polisi cengeng
35. Kado terindah
36. night with family & friend
37. tambah bucin
38. jatuh cinta berkali-kali
39. don't forget to be happy
40. Cazra?
41. hati yang tulus
42. akhir untuk awal (end)
43. sempurna
baca ini yaaa!!!
44. Bumil nyusahin ( extra part )

11. first night

43.5K 3.2K 115
Galing kay caramelcal20

Happy reading!

•••

Camelia membuka matanya secara perlahan, dan mengedarkan pandanganya. Dia merasa asing, bukan seperti kamarnya, dan merasakan berat di pinggangnya.

Saat melihat pinggangnya ia terkejut, dan menoleh ke sampingnya terdapat pria tampan yang masih pada alam mimpinya.

Camelia menelusuri wajah sempurna milik laki-laki yang kini telah resmi menjadi suaminya, dia meraba dari kening, hidung, bibir, hingga terakhir mengusap lembut pipi milik suaminya.

Rakha yang merasakan usapan lembut, membuka matanya secara perlahan membuat Camelia terkejut dan langsung menjauhkan dirinya.

"Ngeliatin saya, hm?" goda Rakha pada Camelia, membuat Camelia mendelik.

"Kepedean lo!" ucapnya sinis.

Rakha menarik kembali Camelia untuk masuk ke dalam dekapannya.

"Ih, jangan peluk-peluk!" ucapnya ingin melepaskan diri, namun tidak berhasil karena dekapan Rakha yang sangat kuat, membuat dirinya tidak bisa bergerak.

Camelia pasrah, namun dalam hati gadis itu tidak berhenti mengerutu. Sampai pada adzan ashar berbunyi, membuat Rakha langsung melepaskan dekapannya, dan duduk bersandar di kepala ranjang.

Camelia yang telah di lepaskan itu bernapas lega, rasanya jantungnya ingin copot jika berdekatan dengan suaminya itu. Ia pun ikut bersandar di kepala ranjang, dengan memejamkan mata.

"Sholat bareng ya?" tanya Rakha lembut membuat Camelia membuka matanya dan menoleh.

"Sholat?" tanya Camelia tidak percaya.

"Iya, bisa kan?" tanya Rakha membuat Camelia mendelik.

"Lo pikir gue ga bisa sholat?! sorry ya bro, gini-gini gue juga ibadah!" ucapnya tidak terima.

"Yasudah biasa aja. Ayo wudhu barengan." ajak Rakha dengan mengenggam lembut tangan Camelia, dan mengajaknya turun dari ranjang.

"Ganti baju dulu Rakha, ribet wudhu baju gue begini!" omel Camelia. Rakha pun langsung melihat bajunya dan Camelia, ia lupa jika masih memakai baju pernikahan tadi.

"Kamu pinjam baju bunda dulu, mau? atau mau pake kaos saya?" tawar Rakha membuat Camelia berfikir sejenak.

"Kaos lo aja, celananya pinjam bunda aja." ucap Camelia yang di angguki Rakha.

"Tunggu sini, saya ambilkan dulu." pamitnya yang di angguki Camelia.

Setelah beberapa menit kemudian Rakha kembali membawa kaosnya dan celana milik bundanya, lalu memberikannya kepada istrinya.

Setelah itu mereka ganti baju masing-masing dan melaksanakan wudhu, setelahnya melakukan hal wajib sebagai umat islam.

Dan setelah selesai sholat, Rakha menghadap belakang dan menyodorkan tangannya, yang langsung di cium oleh Camelia, membuat senyum Rakha mengembang.

Rakha memajukan tubuhnya agar lebih mendekat pada Camelia, dan mencium puncuk kepala Camelia dengan penuh rasa kasih sayang.

Lalu Rakha membalikkan badannya, dan langsung merebahkan dirinya di paha milik sang istri, Camelia terkejut namun membiarkannya.

"Kita tinggal di mana?" tanya Camelia pada Rakha yang sedang berbaring di pahanya.

Rakha mendongakkan kepalanya dan menatap Camelia. "Rumah baru, hadiah dari ayah sama bunda." jawab Rakha yang di angguki Camelia.

"Rakha, kita punya perjanjian kan?" tagih Camelia membuat Rakha berfikir sejenak lalu mengangguk.

"Gue udah buat!" ucapnya antusias.

"Saya juga,"

"Mana?"

"Nanti,"

"Sekarang!!"

"Nanti,"

"Sekarang Rakha!!"

"Nanti sayang,"

Camelia membisu, membuat Rakha terkekeh geli.

"Cie salting," goda Rakha.

"Gak!" bantah Camelia berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah.

"Salting bilang aja kali, sayang."

•••

Camelia dan Rakha kini telah sampai di rumah baru mereka, dari pandangan Camelia rumah itu lebih dari cukup, namun bagi keluarga Rakha biasa saja.

"Saya punya kejutan," ucap Rakha membuat Camelia menoleh pada Rakha.

"Apaan?"

"Sini, ikut." ucap Rakha mengandeng Camelia masuk ke dalam rumah tersebut, saat sampai di sebuah pintu Rakha berhenti dan menutup mata Camelia.

"Ngapain di tutup mata gue?"

"Kejutan,"

Dengan satu tangan menutup mata Camelia, dan satu tangannya yang lain membuka pintu tersebut. saat pintu itu terbuka sempurna, Rakha tersenyum.

Rakha pun membawa Camelia masuk ke dalam ruangan tersebut, dan melepaskan tangannya dari mata Camelia. Camelia pun langsung membuka matanya, saat membuka matanya ia berusaha mencerna baik-baik apa yang ia lihat.

Camelia menoleh pada Rakha dan langsung menubruk badan Rakha, membuat Rakha terkejut, namun tetap membalas pelukan Camelia.

"Thank you, this is my dream." lirih Camelia membuat Rakha tersenyum.

"Anything for you." balas Rakha, dan melepaskan pelukannya, lalu mengecup kening Camelia.

Camelia yang tersadar langsung menjauhkan dirinya, yang membuat Rakha tertawa kecil, masih saja istrinya itu gengsi.

"Reflek doang," ucap Camelia kikuk.

( kejutan dari Rakha )

"Mau liat kamar?" tanya Rakha yang di angguki Camelia.

Mereka pun pergi menuju kamar mereka. "Suka?" tanya Rakha saat mereka sampai di kamarnya.

Camelia menoleh pada Rakha dan mengangguk. saat menelusuri kamarnya, Camelia teringat sesuatu, dan langsung mengambilnya di tas.

"Nih perjanjian dari gue," ucapnya memberikan sebuah kertas yang terdapat perjanjian yang ia buat saat sebelum menikah.

Rakha menerimanya dan membacanya hingga akhir.

"Kekerasan dalam rumah tangga," ucap Rakha menoleh pada istrinya setelah membaca kertas tersebut.

"Ya bodo amat sih, itukan sebagai hukuman. Kalo lo yang begitu baru kekerasan dalam rumah tangga!" ucap Camelia tidak terima membuat Rakha menghela napas.

"Iya," jawabnya pasrah, pasalnya susah jika berurusan dengan wanita dengan moto 'wanita selalu benar'.

"Hamidun?" tanya Rakha bingung.

"Hamil, awas lo ngelanggar!" ancam Camelia membuat Rakha tertawa mendengarnya.

Rakha memajukan tubuhnya, agar mendekat pada Camelia. "Hm, buat hamil tidak boleh?" tanyanya di balas anggukkan Camelia.

"Berarti bikin kamu tidak bisa jalan boleh?" lanjut Rakha membuat mata Camelia membulat.

"Enak aja! ya sama aja lah ga boleh!" jawab Camelia tidak terima.

"Di sini hanya tertera tidak boleh membuat kamu hamil, bukan tidak boleh membuat kamu tidak bisa jalan. Kalo gitu nanti kita ke indomaret." ucap Rakha membuat Camelia melotot dan langsung memukul lengan suaminya itu.

"Gak! gak ada ya! mau patah leher lo?!" ancamnya dengan mengacak pinggang.

Rakha tertawa. "Ke indomaret kenapa nggak mau? emang ngga mau beli makanan? beli jajan? rumah baru belum ada apa-apanya." ucap Rakha.

"Hah? oh iya mau lah!" jawab Camelia berusaha menghilangkan rasa malu dirinya.

"Nih, punya saya." ucap Rakha memberikan sebuah kertas yang di langsung di ambil cepat oleh Camelia, Camelia membaca perjanjian dari Rakha melotot.

"Lo modus kan?" curiga Camelia setelah membaca kertas tersebut.

"Enak kan hukumannnya?" goda Rakha.

"Biasa aja! lagian gue juga orangnya mah setia, ga pernah selingkuh." jawab Camelia bernada.

"Bagus,"

Camelia memutar badannya dan mengambil isolasi yang berada di tasnya, dan menempelkan kedua kertas tersebut, di dinding kamar mereka.

Rakha mendekat pada Camelia dan memperhatikan istrinya yang sedang menempelkan kertas dari belakang.

"Harus di tempel?" tanya Rakha.

Camelia yang telah selesai pun membalikkan badan dan berkacak pinggang. "Emang kenapa? kalo ga di tempel, lo nanti ngelanggar! kalo di tempel kan biar lo ingat terus sama perjanjiannya!" omel Camelia.

"Iya," jawab Rakha pasrah.

•••

Malam hari ini, pasangan suami istri itu sedang berada di ruang keluarga, mereka nonton bareng, dengan makanan yang telah mereka beli tadi.

Namun yang menonton hanya Camelia, Rakha sibuk pada ponselnya, Camelia sejak tadi memanggil suaminya itu namun tidak di hiraukan.

"Rakha," panggil Camelia lagi.

"Rak,"

"Kha,"

"Kak,"

"Pak,"

"Carakha Imanuel Caesar,"

Camelia berulang manggil dengan sebutan yang berbeda, namun suaminya itu tidak menghiraukan sama sekali, tetap fokus pada ponselnya.

"Ck, chatingan sama cewe pasti!" tebak Camelia, dan berlalu pergi meninggalkan ruang keluarga, dan menuju kamarnya.

Setelah beberapa menit Camelia pergi. Rakha baru sadar tidak ada suara Camelia, ia pun menoleh, tidak terdapat istrinya. sejak kapan istrinya pergi, itu pikirnya.

Rakha pun langsung mematikan tv, dan pergi menuju kamarnya. saat sampai di kamar ia melihat istrinya yang sedang tengkurap dengan memegang ponsel.

Rakha pun langsung merebahkan diri di samping Camelia, dan memeluk pinggang Camelia. Camelia yang sadar itu langsung mencubit perut milik suaminya.

"Sakit, jangan galak-galak." ucap Rakha menjauhkan tangan Camelia dari perutnya.

"Sana jauh-jauh!" ucap Camelia datar, dengan mendorong Rakha agar menjauh dari dirinya.

"Kenapa?" tanya Rakha yang melihat muka istrinya itu sangat datar.

"Jauh Rakha." ucap Camelia dengan penekanan, membuat Rakha langsung menjauhkan diri, dan menatap istrinya bingung.

"Kenapa, sayang?" tanya Rakha lembut, dan mengusap kepala Camelia, namun di tepis kasar oleh Camelia.

"Ngomong marah kenapa? kalo diam begini, saya tidak tau kamu kenapa," ucap Rakha namun Camelia hanya diam.

Rakha yang bersender di kepala ranjang itu, bergeser sedikit agar mendekat pada Camelia. saat telah dekat, Rakha mengangkat badan Camelia, dan di pangkunya.

"Ck, gue mau turun!" ucap Camelia berusaha turun namun di tahan oleh Rakha.

"Kalo marah sama saya, peluk aja. kalo marahnya reda, baru ngomong." ucap Rakha langsung memeluk tubuh istrinya.

Camelia pun hanya diam dalam pelukan suaminya, setelah beberapa menit kemudian, Rakha melepaskan pelukannya dan menatap sorot mata istrinya.

"Udah?" tanya Rakha yang di angguki Camelia.

"Tadi kenapa, hm?" tanya Rakha mengelus lembut pipi milik istrinya.

"Gue manggil lo, tapi lo nya sibuk main hp, chatingan sama siapa? Rakha gue tau kita nikah terpaksa, tapi jangan buat gue tersiksa juga! masa lo mau selingkuh? baru tadi bikin perjanjian!" omel Camelia dengan muka kesal, membuat Rakha tertawa.

"Kok ketawa sih?! ga lucu!" ucap Camelia mencubit perut Rakha.

"Lucu," ucap Rakha mencubit pipi Camelia.

"Lo pikir selingkuh lucu?!" tanya Camelia kesal.

"Saya bilang kamu yang lucu. lagian saya tadi chatingan sama teman-teman saya ngomongin kasus, bukan selingkuh." ucap Rakha membuat Camelia terdiam sejenak.

"Bohong!"

Rakha menghela napas. "Mau apa? jalan? beli apa?" tanya Rakha berusaha membujuk istrinya.

"Mau ke gramedia?" tanya Rakha membuat mata Camelia berbinar.

"Ayoo!" jawab Camelia antusias. membuat Rakha terkekeh, hanya dengan novel, istrinya luluh.

Saat Rakha ingin bangkit, Camelia menahannya. "Gajadi, kan gue udah banyak novel," ucap Camelia mengingat, kejutan dari Rakha tadi.

"Tidak apa-apa. lebih banyak, lebih baik." ucap Rakha.

Camelia mengeleng kuat. "Jangan buang-buang uang Rakha, itu aja udah lebih dari cukup. cari uang susah, gak usah ngadi-ngadi lo mau boros!" omelnya.

"Yang cari uang saya, dan itu buat menyenangkan hati istri saya. jadi tidak perlu hemat-hemat." ucap Rakha membuat Camelia memutar bola mata malas.

"Ayo," ajak Rakha dengan mengangkat tubuh Camelia yang masih pada pangkuannya.

"Pake motor aja," ucap Camelia yang telah duduk di tepi ranjang.

"Iya, tunggu sini aja. saya yang ambilkan bajunya," ucap Rakha mengusap kepala Camelia.

"Ngapain? gue ambil sendiri aja," tolak Camelia dan ingin berdiri dari duduknya.

Rakha kembali membawa Camelia agar duduk. "Duduk aja, saya ambilkan." ucap Rakha membuat Camelia pasrah.

Rakha pun bergerak mengambil bajunya dan baju Camelia. setelah mengambil baju, ia langsung mendekat kembali pada Camelia, dan menyodorkan baju yang ia ambil.

"Lo sengaja ya ngambil, warnanya sama?" tanya Camelia melihat bajunya dan baju Rakha, yang di balas anggukkan oleh Rakha.

"Ganti gih, saya ganti di kamar mandi." ucap Rakha pergi membawa bajunya.

Setelah mereka bersiap, mereka langsung pergi dengan menggunakan motor ninja milik Rakha.

•••

Sesampainya mereka di gramedia, Camelia menarik tangan Rakha antusias. Telah lama ia mempunyai keinginan memborong novel, kini impiannya itu terwujud.

"Ini aja," ucap Camelia menunjukan 5 novel yang ia ambil tadi.

"Tambah aja lagi," suruh Rakha.

"Udah banyak ini, Rakha!" ucap Camelia jengah.

"Belum, ambil aja." suruh Rakha. Camelia pun mengangguk pasrah, dan menarik Rakha untuk memutari gramedia, dan mencari novel yang ia suka.

Setelah beberapa lama ia mencari novel. kini mereka di kasir untuk membayar semua novel yang Camelia beli, sekitar 15 novel. itupun masih di suruh tambah oleh Rakha, namun Camelia mengomel, membuat Rakha pasrah.

"Mau apa lagi, hm?" tanya Rakha setelah selesai membayar Novel Camelia, tangan satu yang ia pakai mengenggam tangan Camelia, dan tangan satunya menenteng belanjaan novel Camelia.

"Udah ini aja,"

"Mau makan dulu?" tanya Rakha, Camelia berfikir sejenak setelahnya mengangguk.

Mereka pun bergegas pergi untuk mencari tempat makan.

•••

jangan lupa vote sama coment ya!

Thank you!

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

1M 53.9K 59
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] "DOKTER SONGONG!!!!" teriak Starleen dengan nada yang sangat nyaring. "Apa kamu bilang?!" tanya Kenan sambil melotot. "SO...
73.2K 5.2K 21
Ada baiknya follow dulu akun aku ya^^ Dipublis: 17-10-2021 Finish: - Reinkarnasi? Abel tidak percaya yang namanya reinkarnasi. Menurutnya, reinkarnas...
1.6M 94.2K 57
"Mayang berumur 17 tahun pacaran sama Rey Ketua Bem umur 21 tahun? Dan mereka pacaran sudah hampir 5 tahun?" **** Sebelum Membaca silahkan Follow dul...
1.7M 118K 52
Fikri Azka menyukai Devika sejak lama dan berniat menikahinya di masalalu. Pernikahan mereka akan berlangsung dalam waktu dekat. Tapi sayangnya, Alla...