Wonwoo berjalan dengan takut menyusuri lorong gedung itu. Pukul dua pagi dan Wonwoo tidak menemukan sahabat sejak lamanya tidak ada di dorm.
Ia simpulkan bahwa Hoshi berada disana, diruang latihan. Dengan berat Wonwoo membawa kakinya. Akhir akhir ini hubungannya dengan Hoshi tidak terlalu bagus. Hoshi masih memberi perhatian lebih padanya akan tetapi terkadang Hoshi mengintimidasinya.
Saat ia membuka pintu ruang latihan tersebut, nihil tidak ia temukan Soonyoung disana. Wonwoo hanya menemukan anak anak dance dan coach yang tampaknya juga terkejut menemukan Wonwoo berdiri mematung menatap ke arah mereka kosong.
"Won, kau mencari Soonyoung ?" Wonwoo hanya mengangguk lemah, badan tingginya itu seolah bukian berarti apapun.
"Dia sedikit demam tadi, ia pergi bersama Jihoon." Wonwoo lebih kaku lagi, bagaimana mungkin orang yang paling dekat dengannya tidak ia ketahui kalau sedang sakit.
Kau yang mengabaikannya Won.
"Terimakasih." Semua orang hanya mengangguk menatap kepergian punggung Wonwoo.
Wonwoo berjalan dengan setengah sadar, ia tak tahu apa yang sedang ia lakukan. Ia terus berjalan dengan kakinya sampai pada pintu berwarna hitam dengan tulisan Universe Factory . Ia sengaja tak mengetuk pintu itu, ia hanya asal masuk dengan perlahan. Disana ia bisa melihat Hoshi yang terpejam di sofa dan Woozi yang memtik gitarnya, suasana studio begitu dingin dan tenang, cahaya remang memberi kesan hangat. Petikan dawai itu melantunkan lagu barat Forever milik Lewis Capaldi.
Wonwoo melewati Hoshi, ia memilih berjalan ke kursi dibalik layar komputer yang berpendar terang. ia menepuk pundak sang komposer membuatnya melepas senar terakhir sebelum menoleh kebelakang.
"Kesini juga kau akhirnya." Woozi menaruh gitarnya disebelah meja, ia kembali duduk dan memutar kursi menghadap Wonwoo. Woozi menepuk nepuk pahanya mengearahkan Wonwoo untuk duduk disana.
Si jangkung menurut, ia terus menatap ke arah Soonyoung. "Kau mengkhawatirkannya bukan ?" Wonwoo hampir menangis, ia tak biasanya lemah dan cengeng. Tapi ini betul betul salahnya sendiri melalaikan Hoshi.
Woozi pun henda beranjak yang membuat Wonwoo segera berdiri. Si producer berjalan mendekat ke arah Soonyoung sedangkan Wonwoo masih memaku di tempatnya.
Woozi menepuk pelan bahu Soonyoung, membuat pria bermata sipit itu mengerjap lucu, ia kemudian terduduk dan memeluk perut Woozi. Hoshi menyembunyikan wajahnya tidak mengetahui fakta bahwa Wonwoo berdiri lama menantinya disana.
Jihoon menyapu rambut itu pelan, melepas pelukan Soonyoung pada perutnya kemudian menenduk membisikan sesuatu sebelum mengecup kening Hoshi.
"Someone looking for you, Tiger. Hahaha."
Hoshi pun menoleh ke arah Wonwoo, sebelum meninggalkan ruangan Woozi melambai ke arah Wonwoo dan sedikit berteriak.
"Have fun."
Sepeninggal Jihoon, Wonwoo mendekat ke arah Hoshi yang susah di tebak raut wajahnya. Wonwoo dengan langkah ragu dan tangan yang sedari tadi bermain dengan ujung sweater.
"Eum- anu. Soonyoung-ah. Mianhe-" Wonwoo melirik ke Hoshi yang bergeming sama sekali. Yang tak diketahui Wonwoo adalah Soonyoung yang menahan senyumnya.
Dengan kakinya Hoshi menarik Wonwoo mendekat yang tak disangka oleh sang empu membuat Wonwoo terjatuh tepat di pangkuan Soonyoung.
Hoshi tersenyum kecil, menangkup pipi Wonwoo yang kemerah merahan karena dingin. Wonwoo makin menunduk, Hoshi memakaikan tudung hoodie tersebut dan menarik talinya membuatnya mengerucut menyisakan wajah Wonwoo yang lucu.
"Ahhh- neomu kiyowoooo wonuyaaa-" Hoshi lekas menyambar bibir lembab Wonwoo. Mengecupnya ringan sebelum tautan dalam melibatkan lidah.
Seketika aura di ruangan tersebut terasa hangat, suara nafas Wonwoo yang menderu di leher Hoshi.
"Soonyoung-ah, eungh-- jeongmal mianhe-" Wonwoo berusaha menyelesaikan kalimatnya ketika si tangan nakal menjajah masuk ke hoodienya.
"You're naughty Jeon Wonwoo, what you mean with no shirt after a hoodie ?" Wonwoo meremang ketika jari hoshi menekan kedua tonjolan dadanya.
"You're slut, aku bahkan belom memaafkan mu fot ignoring me the whole day !" Hoshi menjalankan jarinya menyusuri punggung itu.
"Punish me Daddy !" Erang Wonwoo frustasi yang mendapat hadian kecupan dari sang Dominan.
"Sure, but not here. Or Jihoon will kill me with his precious guitar." Dengan itu Soonyoung menarik tangan wonwoo yang tertaih keluar dari gedung Woozi untuk beranjak ke kamar Hoshi.
Tbc
[ Jum'at suci nan berkah ]
Shooot 🤤
Macan for sale
Kitten and Tiger 🐯😺