Hiraeth | Kth āœ“

By booksvii

113K 12.1K 2.3K

[follow me before you read] šŸ”ž Taehyung hampir putus asa mencari dan menahan rindu terhadap gadis masalalu ny... More

prologue
chapter 1
chapter 2
chapter 3
chapter 4
chapter 5
chapter 6
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
chapter 16
chapter 17
chapter 18
chapter 19
chapter 20
chapter 21
chapter 22
chapter 23
chapter 24
chapter 25
chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Epilogue
Bonus

Chapter 35

1.7K 243 175
By booksvii


Walau belum Target aku
Tetap up karena
Aku gak tega
Buat kalian
Yang udah vote
Dan coment nunggu lama

Jadi jangan sungkan
Untuk vote dan komen ya

Maaf jika tidak sesuai
Ekspektasi
Aku sudah berusaha sekeras
Mungkin




7 year later

         Berkerumul dengan asap nikotin
Bukan lah kebiasaannya, tapi sejak kurun waktu lima tahun terakhir hal itu menjadi sebuah kebiasaan bahkan candu yang berkepanjangan hingga membuat tenggorokan kering dan nyaris terbatuk pun bukanlah masalah besar lagi, kebiasaan yang mendarah daging. Membunuh diri secara perlahan itulah tabiat seseorang yang mengalami traumatis.

Ujung benda putih itu menyala seperti bara kala di hisap dan belah bibir yang tak henti mengeluarkan asap hingga mengudara, beruntung angin bertiup di balkon hotel cukup kencang jadi kumpulan asap putih rokok itu tidak bertahan lama berada di sekitarnya. Netra nya menatap nanar jauh ke depan dengan bibir tersenyum getir, Taehyung termenung sembari memeta rokok di tangannya dengan cara di petik yang membuat sisa abunya berserak.

Taehyung duduk menikmati bagai mana matahari itu perlahan naik yang terselip di balik gedung tinggi, kakinya terbuka lebar dengan kedua siku yang pertumpu pada paha seiring dengan gelak getir yang memenuhi rongga dadanya

Ia mejilat bibir sesaat merasakan sisa nikotin yang tertinggal sebab rokok yang ia sesap telah habis, Taehyung berniat mengambil satu batang lagi untuk di hisap, rasanya satu saja tidak cukup namun baru saja ingin meraih pemantik seorang laki-laki baya membuka gorden yang menuntupi pintu balkon.

"Tuan, maaf mengganggu. Rapat nya akan di mulai satu jam lagi"

Taehyung mengangguk dan mengibaskan tangannya sebagai isyarat untuk memerintah agar laki-laki itu pergi. Ia meletakan kembali rokok ke dalam wadah lalu menyesap kopi yang mulai sejuk. Taehyung melirik ponselnya sesaat lalu tersenyum samar ketika wajah cantik itu selalu menghiasi layar ponselnya dan sebagai acuan atau sumber semangat Taehyung selama ini walaupun kenyataannya gadis itu membenci dirinya dan bahkan tak pernah menampakkan wajahnya lagi sejak tujuh tahun terakhir.
Taehyung sakit jika mengingat lagi kejadian lalu.

Beberapa tahun belakangan Taehyung memang sering mengunjungi busan, harap-harap bisa bertemu dengan Airin walau dari jauh saja tapi nyatanya Taehyung tidak mendapati gadis cantik itu lagi di sana, terlebih lagi penolakan dari kedua orangtua Airin yang begitu sangat membencinya juga.

Kadang kala Taehyung sering berpikir apakah anaknya sudah besar dan apakah Airin mempertahankan kandungan nya.

____

Mobil Mercedes Benz itu melaju melintasi jembatan Brooklyn tanpa hambatan, hari sudah menjelang sore walau jarum jam masi bertumpu pada angka tiga, Taehyung baru saja menyelesaikan rapat dengan beberapa kolega-kolega bisnis minyak nya di new york. Akhir-akhir ini Taehyung memang sering melakukan perjalanan bisnis keluar negeri seperti Cina, Hongkong dan terakhir Dubai sekitar dua bulan lalu. Taehyung cukup sukses sekarang dengan kekayaan berlimpah berkat otak cerdasnya dan kemampuan dalam mengolah bisnis yang cukup baik tapi di balik itu semua Taehyung gagal dalam urusan percintaan.

Kabar kedatangan Taehyung di ketahui oleh Hoseok yang merupakan sahabat nya sejak masa kuliah dulu, maka sejak tadipun laki-laki itu terus menelpon atau bahkan mengirimkan pesan meminta Taehyung untuk datang menemui nya kebetulan Hoseok memiliki sebuah cafe kecil di pinggiran kota new york.

Taehyung sengaja memberitahu Hoseok, sebab mereka juga sudah lama tidak bertemu seingat Taehyung sekitar sepuluh tahun lalu bahkan Taehyung tidak bisa menghadiri acara pernikahan Hoseok sekitar tujuh tahun silam.

Suara lonceng cafe berbunyi, pengharum ruangan yang nyaman dan desain cafe khas korea yang kental menyambut kedatangan Taehyung, laki-laki itu mengedarkan pandangannya pada penjuru cafe yang tidak begitu banyak pengunjung hanya ada beberapa orang di dalamnya sementara Hoseok tengah sibuk melayani pembeli di meja bar, Taehyung ikut mengantri walau masi mengenakan pakian kantor.

Tepat pada antrian terakhir, Taehyung tersenyum, dan spontan membuat Hoseok mengitari meja bar dan langsung memeluk tubuh Taehyung cukup erat hinga sesak.

"Hyung stop, ini sangat sesak" Taehyung mendorong pelan pundak Hoseok hingga pelukan mereka terlepas.

"Aigo, kau semangkin tampan"

Seperti biasa Taehyung akan tersipu malu jika mendapat pujian.

"Bagai mana kabar mu?" Tanya Hoseok sembari menuntun Taehyung untuk duduk di salah satu kursi kosong.

"Aku baik-baik saja, Hyung" ia menerbitkan senyuman setelah berucap demikian, walau rupa wajah tampan itu bisa menyembunyikan sejuta kesakitan yang mendalam dengan seutas senyuman simpul.

Hoseok meminta salah satu pelayan yang bekerja di sana untuk membuat kan minuman dan juga makanan untuknya dan Taehyung.

"Di mana istri mu, Hyung"

"Dia sedang pergi menjemput anaknya dari les"

Taehyung mengangguk paham, bibir nya membentuk sebuah senyuman samar kala pelayan menghampiri meja mereka untuk meletakan pesanan.

Tepat ketika itu suara lonceng cafe berbunyi, seorang anak laki-laki dengan masi mengenakan seragam sekolah dan tas di pundaknya masuk kedalam cafe.

"Uncle Hoseok, eskrim vanilla dan susu coklatnya satu"

Hoseok memberi isyarat pada Taehyung untuk menunggu nya sebentar selagi ia menuju meja bar dan menyiapkan pesanan, sementara bocah laki-laki tampan itu berdiri di depan meja bar sembari menunggu pesanan nya walau harus membuatnya berjinjit.

"Di mana Leon?" Tanya Hoseok.

"Leon dan bibi Zean mampir di toko mainan, katanya Leon mau beli robot baru"

Hoseok terkekeh pelan "kau tidak beli mainan juga?"

Anak laki-laki itu menggeleng "tidak, nanti ibu marah" ia mengambil satu cup eskrim tersebut dari Hoseok dan membawanya ke salah satu meja kosong di samping Taehyung.

Sembari menyesap minuman, Taehyung tak melepas atensi nya dari anak laki-laki tersebut.

"Apa dia ponakan mu Hyung?

Hoseok yang baru saja tiba dan kembali duduk di posisinya pun menggeleng "namanya Noah, teman putraku dia memang sering mampir ke sini setelah pulang sekolah atau les dan juga bermain dan belajar dengan Leon"

"Dia dari korea?"

"Iya, tapi aku tidak tahu latar belakang orangtuanya, rumahnya tidak jauh dari sini kok"

Taehyung meneguk lagi sisa minumannya, sembari terus menatap bocah yang begitu lahap memakan eskrim nya tampak sekali begitu kehausan.

"Hyung, aku pesan satu eskrim lagi" pinta Taehyung, ia mengeluarkan beberapa lembar dolar dari dompetnya.

"Untuk mu?"

Taehyung menggeleng dan menoleh ke arah Noah "untuk dia"

Hoseok pun bergegas membutkan pesanan Taehyung, sementara anak itu sudah menghabiskan eskrim nya dan bergegas untuk pergi.

"Mau kemana" Taehyung menahan tangannya ketika anak laki-laki itu melintas di sampingnya.

"Pulang" ia mengeluarkan beberapa koin receh dari saku tas nya untuk membayar eskrim yang ia makan tadi.

"Simpan saja koin nya, di tabung, eskrim mu sudah uncle bayar dengan uncle Hoseok tadi dan masi ada satu eskrim lagi untuk mu"

Noah menggeleng dengan senyuman ramah "terimakasih uncle, tapi aku punya uang kok"

Taehyung menggenggam tangan nya "free for you" entah kenapa Taehyung merasa hatinya tergerak untuk memberikan banyak hal pada anak laki-laki tersebut. Entah lah Taehyung merasa nyaman saja.

"Jika di lihat-lihat kalian mirip" Hoseok tersenyum sembari memberikan satu plastik berisi eskrim kepada Noah.

"Terimakasih uncle" Noah menunduk memberi hormat kepada Taehyung dan Hoseok sebelum keluar dari cafe, tata Krama nya yang baik dan sopan membuat Taehyung merasa gemas dan mengelus rambut nya pelan.

"Ibumu tidak menjemput" tanya Hoseok.

"Seperti nya tidak, tadi ibu bilang dia lembur lagi sampai sore"

"Baiklah hati-hati, liat-liat jika ingin menyembrangi jalan"

Noah pun bergegas pergi keluar diikuti Taehyung yang juga ingin kembali ke hotel karena  hari semangkin sore.

"Aku permisi Hyung, tubuhku lelah sekali, jika ada waktu besok aku berkunjung lagi"

Hoseok menepuk bahu Taehyung pelan "hati-hati, oh ya besok ada festival musim panas tahunan, kau mau ikut, aku akan membawa anak dan istri ku juga, datang saja jika ingin bergabung.

Taehyung tampak menimbang-nimbang "seperti nya tidak, aku ada kerjaan besok"

Ya seperti biasa Taehyung memang sesibuk itu tujuan nya ke new york pun juga karena pekerjaan jadi Hoseok paham sesibuk apa sahabatnya itu.

Taehyung menghampiri mobilnya yang terparkir di depan cafe, ia melirik jam tangannya sekilas, cuaca masi cukup panas walau sudah menunjukkan pukul tiga sore.

"Ibu"

Suara itu.

Taehyung yang baru saja ingin membuka pintu mobilnya pun mengurungkan niatnya dan menoleh ke sekitaran yang tak begitu ramai ia bisa melihat Noah, bocah yang berbincang sebentar dengan nya tadi tengah berdiri di depan sebuah toko buku dengan seorang wanita yang sudah merengkuh tubuh bocah itu untuk di gendong bahkan sesekali memberikan kecupan pada pipi dan elusan pada pelipis nya yang berkeringat.

"Apa ibu telat menjemput mu?"

Noah menggeleng "aku dari cafe uncle Hoseok"

"Kau meminta eskrim dengan nya lagi"

Lagi-lagi bocah tampan itu menggeleng "tidak bu, tadi ada uncle baik yang membelinya untuk ku, aku tidak meminta apa lagi mencuri, ibu. Sungguh" mata nya berbinar agar ibu nya tidak marah "kalau ibu tidak percaya, tanya saja dengan uncle yang di sana" Noah menunjuk tepat ke arah Taehyung yang sedang menatap keduanya tanpa berkedip.

[]

Minta spam komen hati ungu nya boleh? 💜

Nanti aku up cepat.

Aku ganti kata eomma jadi ibu.
Sorry for typo

Jangan lupa follow
Akun ku booksvii












Continue Reading

You'll Also Like

9.9K 1.1K 23
MATURE CONTENT!!! Harap bijak dalam memilih bahan bacaan!!! ==================================== "Jim cepat aku pegal!" "Tahan sebentar sayang." "As...
847 126 6
Kim Yerim gadis yang terobsesi dengan pria bernama Jeon Jungkook. Segala cara ia lakukan agar pria itu tertarik padanya. Bahkan gadis itu sampai rela...
2.2M 248K 53
"Nay, pengen bobo." "Nay, bikinin Sargas susu." "Nayya, peluk!" Rengekan tersebut sudah biasa didengar oleh Nayya hampir setiap hari. Siapa lagi kalo...
1.7M 153K 77
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...