Alendra

Od AngitaRismayanti

5.6K 339 16

Devano Alendra Demiand, Putra Sulung dari Jack Demiand. Alendra adalah orang yang terkenal dengan segala sifa... Více

01 || Alendra
02 || Ke gesrekan Alendra
03 || Wow, cewek tuh
04 || Leviana
05 || Ke gaduhan makan malam
06 || Kebiasaan baru
07 || Masih marah, Na?
08 || Baru Pulang? Habis darimana?
09 || Rasa Penasaran
10 || Anak Bantara
11 || Zeta?
12 || Pacaran itu enak nggak?
13 || Pagi Yang Sial
14 || Jomlo? Sorry ya
15 || Lawan Kata
16 || Sudah Joshua duga
17 || HALU!!
18 || Aaa So Sweet
19 || Baku Hantam lah kita
20 || Tawuran Lagi ?
21 || Gue Join, Al
22 || Gue, Devano Alendra Demiand
23 || Gue bisa apa, Na?
24 || Ketemu kakak ipar
25 || Pasar Malam
26 || Makin halu aja lo
27 || Kemarahan Alendra
28 || Anyelir
29 || Pertengkaran
30 || Permintaan Maaf
31 || Empress Of Dirgoun
32 || Aksa!
33 || 300 ribu doang
34 || Grogi?
35 || Gombal Sayang
36 || Bercanda, Dev
38 || Good
39 || Pengungkapan Rasa
40 || I Love You, Na!
41 || Kenalin, Pacar aku
42 || Kucing Garang?
43 || Go Publik
44 || Ide Gila
45 || Big Baby
46 || Bipolar
47 || Mode Sultan
48 || Rasa Kecewa
49 || Happy Birthday Bos!
50 || Ide Lo boleh juga
51 || Adek Bayi?
52 || Serangan tak terduga
53 || Singa Dirgoun
54 || Penyerangan Balik
55 || Pengkhianat
56 || First Kiss
57 || Singapura
58 || Balik Indonesia
59 || Mencari Informasi
60 || Terbongkarnya Rahasia Pengkhianatan
61 || Ke Kecewaan
62 || Penenang
63 || Wejangan Jack
64 || Cemburu kah?
65 || Sakit
66 || Mencoba untuk menerima
67 || Rasa takut akan kehilangan
68 || Mimpi Buruk

37 || Gawat

54 4 0
Od AngitaRismayanti

“Mipan zuzuzuzuzu.” Raka bersenandung dengan memukul meja, kemudian ia menunjuk Joko untuk melanjutkan.

Ya, hari ini Alendra dan kawan-kawan sedang berkumpul Bersama anak-anak Dirgoun di basecamp.

“Mipannnnnnnn zuzuzuzu.” Ekspresi Joko yang dibuat-dibuat itu sungguh menjengkelkan dan lucu dalam waktu yang bersamaan.

Alendra melirik Joko tajam dan menusuk, membuat Joko langsung bergidik dan duduk ditempatnya dengan wajah memelas seperti seseorang sedang ngambek.

“Nggak usah so imut gitu bisa?” ujar Galen malu melihat kelakuan temannya.

Joko menatap Galen dengan kedua mata yang berulang kali di kedipkan.

“Kok aing malah geli bangsat.” Tambah Galen dengan nada kesal, ya Galen merupakan orang asli Bandung yang pindah ke Jakarta karena orang tua nya yang pindah tugas.

“Padahal akuin gue itu imut sekali sesusah itu kah? Buat gue seneng dikit napa.”

“Lo udah jelek, malah pengen di sebut imut. Heran gue, herman,” ujar Leon menyahuti.

“Imut sih, tapi sayang bawaannya gue pengen nampol nih.” Kini Alendra yang bersuara menatap lurus ke arah Joko.

“Hus, nggak boleh gitu. Dev.” Sergah Leviana.

“Nah cakep bu bos, belain dong.” Ucap Joko karena merasa terbela oleh Leviana.

“Joko, lo pulang lewat mana hah?!” tanya Alendra dengan nada mengintimidasi.

“Mampus, pawang nya nggak terima.” Ucap Galen tertawa sebab melihat raut wajah Joko yang sudah panik.

“Padahal mah bercanda aing teh, serba salah,” ujar Joko mendramatisir.

“Suttt berhenti, pada mau pesan makan nggak nih?” tanya Dino untuk mengalihkan pembicaraan.

“Wihh mau di traktir nih?” jawab Raka antusias.

“Alendra yang traktir lah, kan dia yang otw mau jadian.” Jawab Steffany cengengesan.

“Ye, dasar bapak lo kutil.” Sambar Alendra.

“Dih, padahalkan bapaknya si Steffany mah pilot anjir.” Jawab Dino tertawa.

“Cih, bagusan bapak gue. Emangnya bapak lo tuh beb tukang gali.”

“Hah? Gali kuburan?” tanya Leviana sedikit heran.

“Bukan sayang, gali emas.” Jawab Alendra seadanya.

“Emas?”

Dino mengangguk, “Bapak gue kan pemilik tambang emas cielah.”

“Terus, kalau kak Aksa?”

“Bapaknya suka mutilasi orang, seremkan?” ujar Raka berdramatis.

“Itu dokter bedah, astagfirullah.” Jawab Aksa sambil memijit keningnya akibat bingung dengan kelakuan teman laknatnya.

“Kak Raka?” tanya Leviana masih penasaran.

“Lo tau nggak? Gue pusing sama bokap gue.” Ucap Raka ala-ala orang stress.

“Kenapa?”

“Kerjaannya debat terus, pusingkan?”

“Wahai Raka yang bego, itu pengacara anjir.” Dengan santai Dino menjitak kepala Raka.

“Kamu?” tanya Leviana kepada Alendra dengan nada lembut.

“Kerjaan orang tuanya si bos mah nggak jelas, serabutan bet.” Timpal Galen yang ternyata habis dari dapur untuk membawa minuman.

“Serabutan? Gimana bisa?”

“Parfum, penerbangan, perhotelan, pertambangan, rumah sakit, dan lainnya. Serabutan bukan?” jawab Galen.

HAHAHA.

Semuanya tertawa bahkan Alendra pun ikut tertawa. Yang ada di basecamp kompak tertawa dengan gurauan mereka.

“Receh banget deh gue.” Ucap Galen memegang perutnya.

“Seru juga ternyata ya kalian.” Celetuk Leviana.

“Iya dong bu bos.” Balas Leon.

“Jangan terlalu ditanggapi crocodile satu ini.” Ucap Alendra menjitak kepala Leon.

“Sakit bos.”

“Najis lo.”

“Dih banyak bacot, cepet ah pesan makan. Lapar nih.” Ucap Raka.

“Yau dah, lo sama Dino beli makan,” ujar Alendra santai.

“Gue lagi kan ujung-ujungnya.” Ucap Raka lalu berlalu pergi keluar di ikuti oleh Dino disampingnya.

***

“Gawat! Gawat!” seru Dino yang baru saja datang memasuki basecamp dengan wajah panik. Ia bolak-balik seperti orang kebingungan sembari mengumpat kasar.

“Apa sih lo, Din. Kenapa hah?” tanya Alendra turun dari atas sofa menghampiri Dino.

Dino berjongkok dilantai, meremas rambutnya kuat. Dino seperti mendapatkan masalah besar, biasanya ia cukup santai dan anti meributkan sesuatu. Tapi, kali ini Dino uring-uringan tak jelas.

Alendra yang penasaran dengan tingkah Dino ikut berjongkok. Menjambak rambut Dino hingga membuat Dino mendongak, kedua alisnya reflek naik ke atas seolah bertanya kenapa sih?

“Hp gue kayaknya tadi jatuh, hp gue ilang!” ujar Dino dengan suara sarat keputus asaan.

Alendra bangkit berdiri lantas mendengkus jengah. Kaki kirinya menendang lutut Dino hingga membuat Dino terjungkal. Alendra kira ada masalah serius, ternyata hanya perihal Hp yang hilang.

“Kenapa sih bang?” tanya Galen sedikit penasaran.

“Katanya tuh bocah kehilangan hp,” ujar Raka yang baru saja datang dengan menenteng plastik berisi makanan.

Aksa mengerutkan dahi “Cuma gara-gara hp Dino bisa se frustasi itu?”

“Yaelah, hp nya penuh sama video bokep makannya takut ketauan. Panik nggak? Panik nggak? Panik lah masa enggak,” ujar Raka lalu setelahnya tergelak dengan ucapannya sendiri.

“Beliin hp baru gih bos, nanti bang Dino nangis kan nggak lucu,” ujar Galen dengan nada mengejek.

Alendra berdecak “Mana mau gue, bokap dia kan punya pertambangan emas. Orang kaya tuh, ya kali nggak mampu beli hp baru.”

“Lah iya-iya, bener tuh kata si bos.” Ucap Leon.

“Tolongin dong, bantuin gue cari hpnya. Ini penting banget.” Dino mengguncang bahu Alendra kuat.

“Lo beli makan dimana?” tanya Aksa ikut angkat bicara.

“Perempatan depan.” Jawab Dino lirih.

“Tukang jualan apa?!” seru Alendra menepis tangan Dino dari bahunya. “Lo ceroboh deh.”

“Udahlah, kalau misalkan jatuh dijalan juga susah menemuinya. Ikhlasin aja coba bang,” ujar Leon.

“Ayolah.” Dino memelas namun tak ada satupun yang menggubris.

“Udah-udah, mending kita makan. Kasian toh pacar lo sama si Ana belum makan.” Ucap Alendra acuh dengan Dino yang masih memasang wajah memelas.

Anak-anak Dirgoun pun mulai makan Bersama. Setelah selesai makan, Alendra mengantarkan Leviana pulang dan Kembali ke basecamp karena ada yang perlu dibahas.






Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

2.6M 143K 63
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
6M 335K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
7.1M 297K 60
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
1.9M 86.3K 39
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...