(✓) vestigial, sungjake.

By kinderjay-

136K 21.4K 2.2K

(fantasy!hybrid) fiction just an illusion. but his feelings for his hybrid are real. ⚠️ (top!hoon; bot!jake)... More

ꗃ. one
ꗃ. two
ꗃ. three
ꗃ. four
ꗃ. five
ꗃ. six
ꗃ. seven
ꗃ. eight
ꗃ. nine
ꗃ. eleven
ꗃ. twelve
ꗃ. thirteen
ꗃ. fourteen.
ꗃ. fifteen
ꗃ. sixteen.
ꗃ. seventeen.
ꗃ. eighteen.
ꗃ. nineteen
ꗃ. twenty
ꗃ. twenty one
ꗃ. twenty two
ꗃ. twenty three
ꗃ. twenty four
ꗃ. twenty five
ꗃ. twenty six
ꗃ. twenty seven
ꗃ. twenty eight
ꗃ. twenty nine
ANNOUNCE
ANNOUNCE {2}

ꗃ. ten

4.7K 791 39
By kinderjay-


Kini jam telah menunjukkan pukul 11.00. Sunghoon dan Jake sekarang sedang berjalan pulang menuju rumah Jake.

Mereka berdua memutuskan pulang setelah mengisi perutnya, disalah satu kedai yang dilewati barusan.

Oh ya, perkara pertanyaan Sunghoon dua jam yang lalu, awalnya Jake ngambek gak mau ngomong sama Sunghoon. Tapi makin kesini, ya kayak biasa lagi.

Jake sudah kembali bawel lagi, ngomelin Sunghoon tentang ini dan itu. Yang diomelin mah malah seneng, karna Tuannya itu gak ngediemin dia lagi.

"Hoon, tau caranya mandi 'kan?" Tanya Jake random.

"Tau, tapi lupa." Jawabnya.

Jake memasang wajah keheranan, "Kok bisa lupa? Aneh banget,"

Sunghoon mengendikkan bahunya, "Mungkin efek karna udah kelamaan jadi Kucing."

"Pantesan, bau." Jake mengapit hidungnya menggunakan jarinya.

Sunghoon reflek mengendus tubuhnya sendiri, tapi indra penciuman tidak mencium aroma aneh apapun.

"Gak bau, bohong ya?"

Jake cekikikan sendiri, jarinya sudah tidak mengapit kedua sisi hidungnya lagi.

"Haduh, eh anyway, walaupun lo lupa caranya mandi, lo tetep harus mandi nanti!" Tegas Jake.

"Yaudah, mandiin." Balasnya dengan santai.

Jake spontan membulatkan matanya, "Gak! Gila aja lo,"

Jawaban Jake barusan membuat Sunghoon mengerutkan keningnya, "Kenapa gila?" Tanyanya dengan nada keheranan.

"Y─ya.. Nanti jadi gitu, ya intinya gitu!" Pipi Jake bersemu merah.

Sunghoon mulai paham, dia tersenyum aneh. Tangannya menarik pinggang Jake mendekat, sampai tubuh mereka berdua benar-benar menempel dari samping.

"Dalam wujud Kucing, Jaeyun. Bukan dalam wujud manusia." Ucapnya sambil terus berjalan, terdengar seperti bisikan.

Jake yang mendengarnya benar-benar merasa malu. Ujung matanya menatap Sunghoon, ternyata pemuda itu tengah tertawa kecil sambil menatapnya.

"So, maksud kamu yang nantinya gitu, Apa?" Tanyanya.

Pertanyaannya barusan sukses membuat kedua pipi Jake benar-benar bersemu merah. Tangannya mendorong bahu kanan Sunghoon agar pemuda itu menjauh, lalu dia menatap Sunghoon dengan garang.

"Jangan ungkit itu lagi! Maluu," Jake menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya, kedua kakinya tidak berhenti dan terus lanjut berjalan.

Sunghoon tertawa gemas melihatnya, tangannya membenarkan tudung Hoodie nya yang hampir tersingkap.









Tuk!

Jake merasakan kepalanya seperti menabrak─ tangan Sunghoon?

"Kalo jalan liat-liat, jangan sambil ditutup mukanya." Celetuk Sunghoon.

Jake mendengus sebal, ternyata mereka sudah sampai didepan rumah Jake. Langsung saja dia membuka pagar rumahnya yang super besar itu, lalu menutupnya kembali saat Sunghoon sudah masuk.

Sunghoon melihat ada sebuah mobil mewah terparkir cantik diluar garasi, namun nampaknya Jake tidak menyadari.







Cklek..

"Ja─ Papah?"

Jake sedikit terkejut, dia menemukan sang Papah yang berdiri tepat didepannya.

Papahnya menatap Sunghoon yang berdiri dibelakang Jake, dia menatapnya dengan tajam dan dingin.

"Siapa?" Tanyanya sambil melirik Jake sekilas.

"Oh, ini─"

"Saya pacarnya Jaeyun, om."

Jake membulatkan matanya saat mendengar perkataan Sunghoon, dia memberikan Sunghoon deathglare.

"Udah berani bawa pacar kerumah, ya?"

Suasana seketika berubah tegang, Jake memilin ujung Hoodie nya dengan perasaan yang campur aduk.

Dia hanya menjawab dengan anggukan samar, kepalanya menunduk menatap kakinya yang telanjang.

"Kamu jangan ngikutin mamah kamu, dinilai dan dilihat layaknya jalang."

Jake spontan mendongak, dia menatap pria paruh baya itu dengan tatapan nyalang.

"Mamah bukan orang kayak gitu! Stop bilang yang aneh-aneh tentang mamah.." Ucapannya memelan dibagian akhir kalimatnya.

"Aneh? It's Right, Shim Jaeyun." Balasnya dengan kalimat penuh penekanan.

Tangan Jake mengepal kuat, kuku-kuku jarinya memutih saking kuat kepalannya itu.

"Pah, kalo Papah pulang cuman buat ngatain mamah kayak gini, mending gak usah! Aku juga gak pernah nungguin papah pulang, bukannya pekerjaan papah lebih penting?"

"Jaeyun gak minta buat dipeduliin. So, have fun with your work. Bastard Workaholic," Lanjutnya dengan mata yang mulai memanas.

Sedetik kemudian, tangan sang Papah berada diudara. Siap untuk melayangkan tamparan kapanpun kepada Jake.

Jake menutup matanya, siap untuk merasakan tamparan dari Papahnya.

Namun aneh, Jake tidak merasakan rasa sakit apapun pada pipinya. Lalu dia memberanikan diri untuk membuka matanya.

Kemudian dia benar-benar terkejut. Sunghoon menahan pergelangan tangan papahnya, membuat sang empu tidak bisa meneruskan tamparan yang akan ia layangkan.

"Maaf jika lancang, saya gak suka kekerasan." Ucapnya tanpa ada rasa takut.

"Hoon!" Peringat Jake.

Sementara Papahnya, dia tertawa remeh. "Look, udah sejauh mana kamu sama pacarmu ini?"

Jake kembali emosi, "Maksud papah apa? Dia cuman nginep disini, gak lebih!"

"Are you sure? So, what is this?"

Papahnya menunjuk leher Jake yang terdapat tanda kemerahan, persis seperti hickey.

"Itu bekas gigitan nyamuk!"

"Kamu pikir papah bodoh?" Ucapnya dengan remeh.

"Papah pikir aku murahan?" Balasnya dengan emosi yang sudah memuncak.

Papahnya terdiam akibat ucapannya itu, tetapi sorot matanya terus menatap Jake.

"Sejauh apa seorang Papah sama Anaknya, sampai Papahnya sendiri nyurigain kalo anaknya itu udah bertindak layaknya murahan."

"Kerja, kerja, dan kerja. Itu aja terus. Bahkan sama anaknya sendiri pun gak ada deket-deketnya. Papah tau apa tentang aku?" Lanjutnya.

Skakmat. Papahnya tidak membalas apapun, hanya tatapan datar yang diberikan olehnya.

Jake menghela nafasnya, sekaligus menahan isakannya yang akan keluar. "Jaeyun emang bilang gak butuh dipeduliin, tapi Jaeyun masih butuh kasih sayang dan afeksi." Jake menekankan kalimat akhirnya, lalu menarik tangan Sunghoon menuju kamarnya.
























BRAK!

Jake menutup kencang pintu kamarnya, nafasnya memburu menahan emosi dan tangisnya.

"Jake,"

Yang dipanggil tidak menengok, dia diam melamun menghadap pintu. "Maaf, Hoon. Rumah gue ribut banget, ya?"

Jake terkekeh disela-sela omongannya. Membuat Sunghoon sedikit geram melihatnya.

Tangan kekarnya membalikkan tubuh Jake, membuat sang empu sedikit terkejut. "Butuh peluk?" Tawarnya.

Jake hanya diam, tidak menanggapi tawaran Sunghoon sama sekali. Hal itu membuat Sunghoon menghela nafas.

Tanpa persetujuan dan jawaban dari Jake, Sunghoon merengkuh tubuh kurus itu dengan perlahan. Menyenderkan kepala Jake pada dadanya.

Jake masih terdiam, pelupuk matanya semakin penuh dengan bulir air mata. Sekali berkedip, maka satu bulir air mata akan lolos begitu saja.

Tiga detik kemudian isakan mulai terdengar, memenuhi seisi ruangan kamar Jake. Sunghoon mengusap belakang kepala Jake dengan lembut, menyalurkan ketenangan.

"I want mommy back,"

"So bad."


































































gak seru kalo gak ada konflik, ya walaupun ini masih konflik ringan. eh anyway, aku udah publish work SungJake nyaa! buat yang mau mampir, jangan lupa buat tinggalin jejak yaa! ini diaa, ♡


ꗃ. nuteezla,
October, 2021.

Continue Reading

You'll Also Like

79.2K 11.8K 18
[ IDOL LIFE NCT X LISA] 'LISA!' Bagai mimpi kini Lisa sudah dikelilingi oleh lelaki paling panas di dunia Kpop. Mereka menaruh perhatian pada Lisa pu...
199K 9.8K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
115K 18.4K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
33.1K 4.5K 38
Ari narsis, Garta insecure-an. Ari ceria, Garta galak. Ari ramah, Garta judes. Ari teaser, Garta tsundere. "gue... sayang sama lo, sampai mau mati ra...