Alendra

Da AngitaRismayanti

5.6K 339 16

Devano Alendra Demiand, Putra Sulung dari Jack Demiand. Alendra adalah orang yang terkenal dengan segala sifa... Altro

01 || Alendra
02 || Ke gesrekan Alendra
03 || Wow, cewek tuh
04 || Leviana
05 || Ke gaduhan makan malam
06 || Kebiasaan baru
07 || Masih marah, Na?
08 || Baru Pulang? Habis darimana?
09 || Rasa Penasaran
10 || Anak Bantara
11 || Zeta?
12 || Pacaran itu enak nggak?
13 || Pagi Yang Sial
14 || Jomlo? Sorry ya
15 || Lawan Kata
16 || Sudah Joshua duga
17 || HALU!!
18 || Aaa So Sweet
19 || Baku Hantam lah kita
20 || Tawuran Lagi ?
21 || Gue Join, Al
22 || Gue, Devano Alendra Demiand
23 || Gue bisa apa, Na?
24 || Ketemu kakak ipar
25 || Pasar Malam
26 || Makin halu aja lo
27 || Kemarahan Alendra
28 || Anyelir
29 || Pertengkaran
30 || Permintaan Maaf
31 || Empress Of Dirgoun
33 || 300 ribu doang
34 || Grogi?
35 || Gombal Sayang
36 || Bercanda, Dev
37 || Gawat
38 || Good
39 || Pengungkapan Rasa
40 || I Love You, Na!
41 || Kenalin, Pacar aku
42 || Kucing Garang?
43 || Go Publik
44 || Ide Gila
45 || Big Baby
46 || Bipolar
47 || Mode Sultan
48 || Rasa Kecewa
49 || Happy Birthday Bos!
50 || Ide Lo boleh juga
51 || Adek Bayi?
52 || Serangan tak terduga
53 || Singa Dirgoun
54 || Penyerangan Balik
55 || Pengkhianat
56 || First Kiss
57 || Singapura
58 || Balik Indonesia
59 || Mencari Informasi
60 || Terbongkarnya Rahasia Pengkhianatan
61 || Ke Kecewaan
62 || Penenang
63 || Wejangan Jack
64 || Cemburu kah?
65 || Sakit
66 || Mencoba untuk menerima
67 || Rasa takut akan kehilangan
68 || Mimpi Buruk

32 || Aksa!

64 4 0
Da AngitaRismayanti


“Gue nggak mau lagi diajak belanja sama si Steffany!” teriak Alendra emosi berjalan menuju ruang tengah rumah Dino dengan badan penuh keluh keringat. Cowok jangkung itu menatap Steffany tidak terima karena sudah membuat nya kesal.

Bagaimana Alendra tidak emosi? Alendra meminta Steffany untuk membelikan barang-barang cewek yang seperlu nya saja. Lah ini? Steffany pun malah ikut-ikutan belanja.

“Kenapa sih?’ tanya Dino tak minat.

“Itu, cewek lo tuh. Nyiksa lahir dan batin gue. Gue udah bilang, belanja buat cewek nya yang seperlunya aja. Lah ini anjing, buat Leviana cuman dikit. Kebanyakan nya buat dia sendiri.” Gerutu Alendra.

“Ya lo nya aja yang bego! Salah ngajak orang lo kalau soal belanja. Ini nih asalan gue nggak mau temenin Steffany belanja. Suka kalap dia.” Ucap Dino.

“Hehehe, ya maaf. Soalnya kalau urusan belanja gue suka khilaf, ya itung-itung bayaran buat gue udah nemenin lo belanja kan,” ujar Steffany dengan cengiran kudanya.

“Udahl ah, Al. itung-itung tanda terimakasih aja. Dasar lo, cowok nggak tau terimakasih.” Cibir Raka yang baru saja datang dari arah dapur.

“Apa lo bilang?” Alendra mendekatkan sisi wajahnya pada Raka dengan kedua mata mengernyit “Coba lo ulang! Gue, manusia nggak tau terimakasih?”

“Ya!” teriak Raka ditelinga Alendra.

“Kalau gitu, gantiin semua uang yang udah lo pake buat jajan selama ini!”

“Apa lo bilang?!” seru Raka tidak terima.

“Dasar lo kismin! Jajan aja minta-minta duit sama gue, kerjaannya so-soan mau bayarin orang!” ejek Alendra semakin menjadi.

“Baku hantam lah kita!” ajak Raka seraya menggulung lengan bajunya keatas memperlihatkan bisep lengan tangannya yang sedikit berotot.

“Apa? Lo pikir gue takut hah!”

“Sini lo.” Tantang Raka menarik rambut Alendra kemudian menghempaskan Alendra secara kasar hingga jatuh terjerembab kelantai.

Steffany yang melihat pertengkaran Alendra dan raka pun berubah menjadi panik. Mati-matian ia berteriak menoba melerai. Namun, Aksa dan Dino justru malah asyik menonton bahkan Dino sempat-sempatnya memvideo perkelahian Alendra dan Raka yang sedang saling memukul satu sama lain.

“TINJU TERUS, AL. TINJU” teriak Dino mengompori. Ia sampai bangkit dari duduknya mengepalkan tangan seraya melompat kecil mencoba menyemangati Alendra.

“LAH, ANJING. PUKUL NYA YANG KENCENG DONG! MANA KERASA KALAU GITU. GREGET GUE NIH.”

“Aksa, jangan diem aja dong. Lerai mereka kek, malah diem aja.” Geram Steffany.

Aksa menutup kepalanya menggunakan tudung hoddie kemudian memejamkan mata mencoba tidak peduli.

“Aksa!”

“Ribet ah! Biarin aja napa. Nanti kalau mereka cape juga diem sendiri. Cape sendiri ngurusin orang nggak waras.”

Steffany langsung diam. Ucapan Aksa begitu sangat pedas. Ia pun memilih untuk membiarkan  Alendra dan Raka terus memukul satu sama lain.

***
Alendra meringis sakit Ketika tak sengaja menyentuh sudut bibirnya yang terluka. Lagi dan lagi wajahnya harus berakhir terluka hanya karena perdebatan tidak bermanfaat yang ia lakukan Bersama dengan Raka.

Setelah tadi berakhir membuat wajah satu sama lain babak belur. Dengan begitu baiknya Dino mengakhiri perkelahian dengan cara meminta maaf hingga berujung keduanya berbaikan. Kejadian semacam ini bukanlah yang pertama kali. Mereka berempat sudah biasa seperti ini.

Alendra mendorong motornya menuju garasi rumah tanpa ingin menimbulkan suara. Bisa bahaya nanti urusannya jika Jack tahu ia pulang dalam keadaan babak belur ditambah lagi kartu kredit yang sudah Alendra ambil tanpa sepengetahuan Jack.

Alendra hanya berharap jika Jack malam ini masih dikantor. Tapi, melihat mobil kesayangan milik Jack sudah terparkir rapi di dalam garasi seketika membuat nyali Alendra menjadi ciut. Belum ada 24 jam ia berbaikan dengan Jack. Jangan sampai hari ini Kembali tercipta perang dunia ke sepuluh.

Alendra melepas sepatunya, matanya bergerak liar memastikan keadaan rumah dan syukurlah ternyata memang sedang sepi. Sayup-sayup Alendra mendengar suara tawa Scorpio disusul dengan suara lain tengah bercerita dari arah ruang tamu.

“Frenzo?” cicit Alendra memperhatikan cowok berkaos hitam itu tak yakin.

“Yoi Al!” teriak Frenzo nyaring seketika membuat Alendra terkejut bercampur panik. “My brother gue apa kabar nih?”

“Sssst!” desis Alendra meletakkan jari telunjuknya dibibir meminta Frenzo untuk sedikit saja menurunkan nada suaranya sudah persis seperti toa tukang tahu bulat.

“Kenapa sih?” tanya nya.

Alendra melambaikan satu tangannya meminta Frenzo untuk mendekat.

“Apa sih, Al? lo kenapa? Gue datang bukannya disambut, malah disuruh diem.” Oceh Frenzo.

“Bang Fren, itu tuh tandanya Kak Lend lagi sembunyi-sembunyi biar nggak ketauan sama Papah. Maklum aja, kan Kak Lend pengecut. Mana berani dia sama Papah,” ujar Scorpio songong.

“Diem lo!” gertak Alendra emosi.

Wait, muka lo kenapa kok bisa pada biru gitu?” tanya Frenzo.

“Gapapa, lo tau kan ya gue kalau udah jadi jagoan gimana.” Balas Alendra sekena nya. “Lo ngapain dirumah gue? Mending balik sana.” Usir Alendra.

Frenzo mendengus jengkel, putra sulung dari Frezi itu sontak melayangkan satu jitakan ke kepala Alendra. Bukannya disambut dengan suka cita, Alendra justru mengusirnya.

“Gue lagi libur sekolah dong. Jadi kan gue kesini aja, mau nginep dirumah lo. Gimana? Lo seneng kan?”

“Apa?! Lo mau nginep dirumah gue selama liburan?”

“Ya iyalah.”

“Nggak, nggak boleh. Gue nggak bisa tidur nyenyak kaalau ada lo. Sana, mending lo ke rumah nenek aja lah. Jangan disini.”

“Dih, lo sama sepupu sendiri jahat bener.”

“Bodo amat Fren, gue udah kapok tidur sama lo yang suka teleponan nggak tau waktu dan suara dengkuran lo yang cukup membuat gue emosi.”

Frenzo cengengesan “Sekarang kan gue udah nggak gitu, Al. cewek gue yang sekarang nggak suka di ganggu, jadi mana mungkin gue telponan lagi tanpa batas waktu.”

“Gue aduin lo ke om Frezi baru tau rasa! Kalau om Frezi tau lo pacarana terus bukannya focus kuliah, gue pastiin lo dicoret dari KK dan jadi gembel lo.”

“Jahat bener lo, Al. coba sopan kek sama gue. Gini-gini juga kan gue abang lo heh!”

“Apa? Lo minta gue sopan sama lo? Nih ya, gue aja punya adek kagak ada sopan-sopannya sama gue. Terus lo minta gue sopan sama lo? Males bet.”

“Setuju Kak!” seru Scorpio memberi Gerakan hormat.

“Anak curut!” maki Alendra kesal melihat tingkah Scorpio seolah tengah mengejeknya. “Sini lo.”

“Apa sih kakak ku sayang. Kalau nggak ada duitnya males ah, nggak usah manggil-manggil,” ujar Scorpio.

“Gue kepret lo pake kaos kaki Frenzo modar lo!” geram Alendra.

Scorpio sontak melompat dari tempat duduknya. Ia takut jika Alendra benar-benar melakukan hal itu. Scorpio tidak mau jika kaos kaki Frenzo yang super bau mendarat di wajahnya.

“Mau anak kelinci nggak?” tawar Alendra menaik turunkan kedua alisnya jenaka.

“Mau!” seru Scorpio semangat.

“Gue bakalan kasih lo duit buat beli anak kelinci sama ayam, asal lo harus mau bantuin gue,” ujar Alendra tersenyum misterius.

“Oke, aku mau kak.”

Alendra memberikan kartu kreditnya pada Scorpio “Papah di kamar nggak?”

“Enggak, tadi Papah ke ruang kerja.”

Alendra menjentikkan jarinya sekali “Lo taruh ini kartu diatas meja samping tempat tidur ya. Tapi, jangan sampai Papah tau. Ok.”

“Siap, Kak Lend.” Scorpio bergegas menuju kamar Jack dengan riang sembari membayangkan anak kelinci dan juga ayam yang akan dibelinya untuk menggantikan Siti yang sudah mati.

Begitu Scorpio masuk ke dalam kamar, Alendra menghela napas lega. Selamat, setidaknya untuk saat ini ia akan aman. Jack berada diruang kerja tentu saja Alendra bisa sedikit terselamatkan.

Namun, sialnya rasa lega yang dirasakan Alendra harus sirna begitu saja Ketika Scorpio datang dengan wajah polosnya menggenggam tiga lembar uang berwarna merah. Kemudian berkata ….

“Maaf, Kak. Sebenarnya dari tadi Papah ada dikamar, dan aku sengaja bohong. Nah, Papah nyuruh Kakak buat kekamar. Katanya mau di kasih hadiah, nih liat aku juga dikasih tiga ratus ribu sama Papah,” ujar Scorpio dengan lugunya.

Alendra memejamkan matanya pelan dengan kedua tangan terkepal kuat “SCORRPIOOO!” teriak Alendra nyaring.

Frenzo yang melihatnya tertawa terpingkal-pingkal. Selalu saja penghuni rumah ini akan diisi dengan banyak drama.
















Frenzo

Continua a leggere

Ti piacerร  anche

6.8M 289K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
800K 95.8K 12
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
1.1M 42.6K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
2.6M 139K 62
"Walaupun ูˆูŽุงูŽุฎู’ุจูŽุฑููˆุง ุจูุงุณู’ู†ูŽูŠู’ู†ู ุงูŽูˆู’ุจูุงูŽูƒู’ุซูŽุฑูŽ ุนูŽู†ู’ ูˆูŽุงุญูุฏู Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...