Phobia

By Azkaza_95

192K 18.7K 1.1K

Udah end, tapi tetap tinggalin jejak vote & comment ya [MATURE CONTENT 21+] Cerita ini mengandung adegan dewa... More

Cast
Part 1
Part 2
Part 3
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21 [END]
Ekstra Part 1
Ekstra part 2
Ekstra part 3

Part 4

7.3K 858 75
By Azkaza_95

Sebelum lanjut ke cerita, jangan lupa vote, comment dan follow nya (.◜◡◝)

.....

Dari dalam kamar seorang pria tampan membuka pintunya, Taeyong langsung mundur satu langkah, tidak mau terlalu dekat dengan Jaehyun.

"Ada ibu dan eomma datang," lirih Taeyong.

Jaehyun mengarahkan pandangannya kearah belakang tubuh Taeyong, dapat ia lihat ibu dan mertuanya sedang duduk disofa ruang tamu. Segera Jaehyun keluar dari kamarnya. Taeyong menyembunyikan pergelangan tangannya dibelakang punggungnya, ia takut tidak sengaja menyenggol Jaehyun.

"Ibu, Eomma," sapa Jaehyun sembari membungkukkan badannya.

"Jaehyun, tadi waktu ibu datang, Taeyong ada didepan pintu membawa kopernya, dia bilang akan berbulan madu, apa itu benar?" tanya ibu Jaehyun, wanita itu sebenarnya sudah curiga anaknya memperlakukan Taeyong tidak baik, ditambah lagi ia melihat Taeyong menangis.

"Eummm.. i-iya, rencananya aku dan Taeyong akan berbulan madu." Jaehyun menjawab dengan suara gugup, pria tampan itu melirik kearah Taeyong yang masih diam menundukkan kepalanya.

"Wah begitu ya, kalian akan berbulan madu kemana?" tanya nyonya Lee antusias.

"Ke.... Ke Jeju, Eomma." Pria Jung itu semakin tidak nyaman dengan situasi ini.

"Sepertinya kita berdua datang diwaktu yang tidak tepat nyonya Lee, mereka akan berangkat berbulan madu, sebaiknya kita pulang sekarang." Nyonya Jung tersenyum dan hendak bangun dari duduknya.

"Benar nyonya Jung, sebaiknya kita pulang, biarkan pengantin baru ini menikmati masa-masa bulan madunya." Nyonya Lee bangun dari duduknya.

"Tidak apa-apa Ibu, Eomma, kalian tetaplah disini, aku tidak keberatan." Jaehyun berusaha mencegah kedua wanita itu.

"Aiissh tidak Jaehyun, ibu tidak mau kalian terlambat ke bandara."

"Kapan-kapan kami berdua akan berkunjung lagi," sahut nyonya Lee.

"kenapa terburu-buru sekali? kalian berdua belum minum dan memakan cemilan." Kali ini Taeyong yang berbicara.

"Tidak usah Taeyongie, ibu hanya tidak mau mengganggu waktu kalian berdua. Sudah ya, ibu dan eomma mu akan pulang. Kalian berdua semoga selalu berbaikan dan selalu bahagia. Ibu sangat senang kau yang menjadi menantu ibu." Nyonya Jung menggenggam tangan menantunya, wanita paruh baya itu sangat tulus menyayangi Taeyong.

Sementara itu Taeyong hanya tersenyum, ibu mertuanya sangat baik kepadanya, tetapi mengapa Jaehyun sangat membencinya.

"Ibu, Eomma, terima kasih sudah berkunjung, sering-sering lah datang." Taeyong memeluk eomma dan ibu mertuanya satu persatu. Hatinya sangat terharu.

"Iya Sayang, eomma dan ibumu akan sering-sering berkunjung. Ingat selalu pesan eomma, jadilah istri yang baik untuk suamimu, layani dia sebaik mungkin," ucap nyonya Lee dengan senyuman khasnya. Senyuman eommanya yang sangat teduh, seperti memberikan suntikan energi dan semangat untuk Taeyong.

"Aku akan selalu berusaha menjadi istri yang baik untuk Jaehyun." Taeyong mengulas senyum, sebuah senyum yang dipaksakan.

Jaehyun mendengar jelas setiap percakapan mereka, hatinya merasa tercubit, bagaimana bisa Taeyong berpura-pura baik-baik saja demi mempertahankan nama baiknya dihadapan nyonya Lee. Padahal ia sangat tau, sebelum ibu dan mertuanya datang, Taeyong sudah berniat untuk pergi dari apartemen ini.

Kedua wanita paruh baya itu sudah pergi, Taeyong menutup pintu apartemen dengan hati yang berat. Ia harus bersabar lagi, semoga kali ini ia selalu ingat untuk tidak dekat-dekat dengan Jaehyun. Pria cantik itu menghela nafasnya berat, menyemangati dirinya sendiri.

"Kenapa kau berbohong pada ibu dan eomma?" tanya Jaehyun dengan suara dinginnya.

"Aku tidak mungkin mengatakan yang sejujurnya kepada mereka," jawab Taeyong masih menghadap pintu, membelakangi Jaehyun.

"Tatap aku ketika aku sedang berbicara!"

Taeyong pun membalikkan badannya secara perlahan, menatap wajah suaminya yang masih tetap dengan ekpresi dingin.

"Jaehyun, maafkan aku." Hanya kalimat itu lah yang mampu Taeyong ucapkan.

"Aku hanya tidak mau orang tua kita tau tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan pernikahan kita, aku tidak mau membuat mereka sedih," lirih si pria cantik, menatap wajah suaminya.

Suasana kembali hening, terasa semakin canggung untuk keduanya.

"Kalau begitu rapihkan kembali pakaian-pakaianmu!" ucap Jaehyun kemudian.

"Kau sudah tidak marah padaku?"

"Aku tidak marah padamu selagi kau tidak menyentuhku," balas Jaehyun kemudian memasuki kamarnya dan meninggalkan Taeyong sendirian.

Tanpa Jaehyun ketahui, Taeyong mengulas senyumnya, sebuah senyuman yang menyimpan banyak rasa sakit. Ia harus selalu ingat bahwa suaminya sangat tidak mau disentuh. Entah apa alasan sebenarnya.

...

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, saatnya makan malam, Taeyong sudah menyiapkan hidangan-hidangan lezat untuk disantap mereka berdua.

Ngomong-ngomong Taeyong sangat menyukai desain interior apartemen ini. Apartemen sederhana yang sangat cocok dihuni oleh pasangan baru seperti mereka, tidak terlalu berlebihan, dan terkesan minimalis.

Terutama dapurnya, sangat luas dan terkesan bersih, diruangan ini Taeyong bisa leluasa memasak dan bereksperimen dengan beragam resep masakan yang ia hafal.

Masakan-masakan hasil olahan tangannya sudah terhidang rapih di meja makan, kini ia tinggal memanggil Jaehyun untuk mengajak suaminya makan malam.

Perlahan tangannya mengetuk pintu kamar Jaehyun.

"Jaehyun, makan malam sudah siap," ucap Taeyong setelah mengetuk pintu kamar Jaehyun yang masih tertutup.

"Tunggu aku dimeja makan!" Samar-samar terdengar sahutan Jaehyun dari arah dalam.

Dan tak lama pria Jung itu keluar kamar dengan pakaian santainya, tadi ia baru saja menyelesaikan mandinya.

"Apa yang kau masak?" Jaehyun mendudukkan dirinya di kursi meja makan, liurnya sudah mengalir hanya melihat masakan Taeyong.

"Aku memasak hidangan khas Thailand, Jaehyunnie. Aku membuat tom yum, pad thai, dan somtam. Semoga kau menyukainya," jawab Taeyong dengan ekspresi sumringahnya, senyuman khas tersungging dibibirnya.

Jaehyun mulai memakan masakan Taeyong, dan seperti yang ia bayangkan, rasanya selalu lezat. Entah apa rahasianya, tetapi masakan Taeyong benar-benar lebih lezat dari menu-menu di restoran. Sepertinya perkataan ibunya memang benar, ibu tak salah memilihkan istri untuk Jaehyun.

"Enak sekali," gumam Jaehyun tanpa sadar, mulutnya sangat lahap menyantap makanannya.

"Eoh, tadi kau bilang apa Jaehyun?" tanya Taeyong yang tidak mendengar ucapan Jaehyun dengan jelas.

"Memangnya apa yang aku ucapkan? Aku tidak ingat." Jaehyun sedikit gugup, bagaimana bisa lidahnya keceplosan, sepertinya lidah Jaehyun memang tidak bisa berbohong.

"Ah begitu ya." Taeyong merasa menyesal karena tidak mendengar perkataan Jaehyun tadi, sepertinya mulai sekarang telinganya harus lebih peka lagi.

Seperti tidak makan selama tiga hari, pria Jung itu benar-benar makan dengan lahap. Sungguh, baru kali ini ia merasakan rasa masakan yang fantastis, padahal sudah banyak sekali restoran-restoran mewah yang Jaehyun kunjungi, tetapi tidak ada yang bisa mengalahkan olahan tangan Taeyong.

"Jaehyun, makanlah dengan santai, jangan terburu-buru, makanannya tidak akan pergi," ucap si pria cantik yang merasa lucu melihat cara makan suaminya.

"Ah apakah sangat terlihat kalau aku sangat menikmati makanan ini? Aiisshh," batin Jaehyun, ia pun memelankan cara makannya.

"Aku hanya lapar," jawabnya berbohong, rasa gengsinya sangat mendominasi.

"Jaehyunnie."

"Hmmm.. ada apa?"

"Terima kasih karena menyukai masakanku," ucap Taeyong dengan tulus, matanya fokus menatap suaminya.

Jaehyun menaruh sendoknya dan balas menatap Taeyong. Baru kali ini ia benar-benar menatap lekat wajah pria manis yang sudah resmi menjadi istrinya.

Kalau diperhatikan Taeyong memang manis, wajahnya yang tirus dengan garis rahang yang tegas tetapi tidak menghilangkan kesan cantiknya, matanya bulat dan lebar dengan bulu mata lentik, hidung kecil dan mancung, dan bibir yang tipis tetapi terlihat lucu. Ibunya tidak berbohong ketika mengatakan bahwa calon pendamping hidupnya sangat cantik.

"Jaehyun, kenapa kau diam?" Taeyong membuyarkan lamunan Jaehyun, pria tampan dihadapannya pun langsung salah tingkah dan menundukkan kepalanya, Jaehyun menghilangkan rasa malunya dengan melanjutkan kembali acara makannya.

Bagaimana bisa ia malah tertegun menatap wajah Taeyong, iiisshh memalukan.

...

Alarm berbunyi tepat pukul 5.30 pagi, Taeyong mengerjapkan matanya dan merentangkan tubuhnya. Semalam ia tidur dengan sangat nyenyak.

Tangannya terulur untuk meraih handphone-nya dan segera mematikan alarm-nya.

Pria manis itu turun dari ranjang dan segera bersiap untuk mandi.

Taeyong menikmati mandi paginya, air hangat yang mengalir dari shower sangat membuat tubuhnya nyaman

...

Jaehyun baru akan mandi, ia lupa jika shamponya habis. Pria tampan itu pun melangkah keluar dari kamarnya, mencari-cari di lemari penyimpanan kebutuhan harian, tapi tak ia temukan shampoo disana.

"Lee Taeyong, Lee Taeyong." Suara baritonnya memanggil nama sang istri, tapi tak ada jawaban dari Taeyong.

Ia pun langsung memutar gagang pintu kamar Taeyong tanpa mengetuknya terlebih dulu.

CKLEK.

Pintu terbuka, tetapi tak ia temukan sang istri di kamarnya.

Jaehyun mendengar suara air dari dalam kamar mandi, mungkinkah Taeyong sedang mandi.

"Lee Taeyong, Lee Taeyong." Namun kembali tak ada jawaban.

Dan tanpa ragu, tangan Jaehyun membuka pintu kamar mandi.

Betapa terkejutnya Jaehyun ketika ia melihat Taeyong sedang mandi dan tanpa mengenakan sehelai benang pun di tubuhnya.

Pria cantik itu sedang mengusap wajahnya dengan air dari shower, ia tidak menyadari Jaehyun membuka pintu.

Rambutnya basah.

Tetesan air menetes dari rambut kemudian mengaliri tubuh putihnya.

Tubuhnya yang ramping.

Dan basah.

Bahkan Jaehyun sempat melihat sebuah benda mungil yang menggantung diantara selangkangan Taeyong.

Bersih tanpa bulu.

Berwarna merah muda.

Dan dua buah tonjolan didadanya.

Berwarna merah muda.

Tubuhnya.

Sangat putih.

Dan basah.

"KYAAAAAAA," teriak Taeyong ketika menyadari Jaehyun berdiri membeku diambang pintu kamar mandinya, pria manis itu segera menutupi tubuhnya dengan sembarang kain yang ada didekatnya.

.....

TBC

Vote & comment juseyooo~

Continue Reading

You'll Also Like

29.5K 2.5K 7
Theo si biang foya foya dan jayson yang suka memanjakam sosok yang di panggilnya ❝KaKaK❞ dengan barang barang mewah. 08Januari22
171K 8.4K 28
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
816K 91.1K 53
''saya Jung Jaehyun, ayah Taeyong.... sekaligus calon suami Taeyong'' →BXB warn! →18+ →Konflik ringan Jadwal Up {Tak Menentu} Saturday, 16 October 20...
377K 39.1K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...