Part 4

7.2K 852 74
                                    

Sebelum lanjut ke cerita, jangan lupa vote, comment dan follow nya (.◜◡◝)

.....

Dari dalam kamar seorang pria tampan membuka pintunya, Taeyong langsung mundur satu langkah, tidak mau terlalu dekat dengan Jaehyun.

"Ada ibu dan eomma datang," lirih Taeyong.

Jaehyun mengarahkan pandangannya kearah belakang tubuh Taeyong, dapat ia lihat ibu dan mertuanya sedang duduk disofa ruang tamu. Segera Jaehyun keluar dari kamarnya. Taeyong menyembunyikan pergelangan tangannya dibelakang punggungnya, ia takut tidak sengaja menyenggol Jaehyun.

"Ibu, Eomma," sapa Jaehyun sembari membungkukkan badannya.

"Jaehyun, tadi waktu ibu datang, Taeyong ada didepan pintu membawa kopernya, dia bilang akan berbulan madu, apa itu benar?" tanya ibu Jaehyun, wanita itu sebenarnya sudah curiga anaknya memperlakukan Taeyong tidak baik, ditambah lagi ia melihat Taeyong menangis.

"Eummm.. i-iya, rencananya aku dan Taeyong akan berbulan madu." Jaehyun menjawab dengan suara gugup, pria tampan itu melirik kearah Taeyong yang masih diam menundukkan kepalanya.

"Wah begitu ya, kalian akan berbulan madu kemana?" tanya nyonya Lee antusias.

"Ke.... Ke Jeju, Eomma." Pria Jung itu semakin tidak nyaman dengan situasi ini.

"Sepertinya kita berdua datang diwaktu yang tidak tepat nyonya Lee, mereka akan berangkat berbulan madu, sebaiknya kita pulang sekarang." Nyonya Jung tersenyum dan hendak bangun dari duduknya.

"Benar nyonya Jung, sebaiknya kita pulang, biarkan pengantin baru ini menikmati masa-masa bulan madunya." Nyonya Lee bangun dari duduknya.

"Tidak apa-apa Ibu, Eomma, kalian tetaplah disini, aku tidak keberatan." Jaehyun berusaha mencegah kedua wanita itu.

"Aiissh tidak Jaehyun, ibu tidak mau kalian terlambat ke bandara."

"Kapan-kapan kami berdua akan berkunjung lagi," sahut nyonya Lee.

"kenapa terburu-buru sekali? kalian berdua belum minum dan memakan cemilan." Kali ini Taeyong yang berbicara.

"Tidak usah Taeyongie, ibu hanya tidak mau mengganggu waktu kalian berdua. Sudah ya, ibu dan eomma mu akan pulang. Kalian berdua semoga selalu berbaikan dan selalu bahagia. Ibu sangat senang kau yang menjadi menantu ibu." Nyonya Jung menggenggam tangan menantunya, wanita paruh baya itu sangat tulus menyayangi Taeyong.

Sementara itu Taeyong hanya tersenyum, ibu mertuanya sangat baik kepadanya, tetapi mengapa Jaehyun sangat membencinya.

"Ibu, Eomma, terima kasih sudah berkunjung, sering-sering lah datang." Taeyong memeluk eomma dan ibu mertuanya satu persatu. Hatinya sangat terharu.

"Iya Sayang, eomma dan ibumu akan sering-sering berkunjung. Ingat selalu pesan eomma, jadilah istri yang baik untuk suamimu, layani dia sebaik mungkin," ucap nyonya Lee dengan senyuman khasnya. Senyuman eommanya yang sangat teduh, seperti memberikan suntikan energi dan semangat untuk Taeyong.

"Aku akan selalu berusaha menjadi istri yang baik untuk Jaehyun." Taeyong mengulas senyum, sebuah senyum yang dipaksakan.

Jaehyun mendengar jelas setiap percakapan mereka, hatinya merasa tercubit, bagaimana bisa Taeyong berpura-pura baik-baik saja demi mempertahankan nama baiknya dihadapan nyonya Lee. Padahal ia sangat tau, sebelum ibu dan mertuanya datang, Taeyong sudah berniat untuk pergi dari apartemen ini.

Kedua wanita paruh baya itu sudah pergi, Taeyong menutup pintu apartemen dengan hati yang berat. Ia harus bersabar lagi, semoga kali ini ia selalu ingat untuk tidak dekat-dekat dengan Jaehyun. Pria cantik itu menghela nafasnya berat, menyemangati dirinya sendiri.

PhobiaWhere stories live. Discover now