Part 9

7.4K 868 29
                                    

Sebelum lanjut ke cerita, jangan lupa vote, comment dan follow nya (.◜◡◝)

.....

Sudah 3 bulan berlalu semenjak malam dimana untuk pertama kalinya Jaehyun mencium Taeyong tanpa paksaan dari siapapun.

Dan selama 3 bulan ini pun beberapa kali mereka mencoba untuk skinship. Untuk menggenggam tangan, Jaehyun sudah bisa melakukannya selama beberapa menit, tetapi untuk hal yang lebih, selalu berakhir dengan mimisan atau pingsan.

Taeyong baru mengetahui ternyata selama ini Jaehyun mengkonsumsi obat anti depresan, dan ia rutin mengunjungi psikiater. Namun sekarang Jaehyun sudah berhenti datang ke psikiater, karena setiap ke psikiater, Jaehyun selalu ditanya tentang masa lalu yang menyebabkan ia menderita haphephobia dan philophobia.

Semua itu semakin membuka luka lama Jaehyun, pria Jung itu semakin tertekan.

"Aku lelah, Taeyong," ucap pria Jung itu pelan. Kini keduanya sedang duduk bersama di sofa.

"Kau sudah banyak kemajuan selama 3 bulan ini, Jaehyun, lihatlah, sekarang kita sudah bisa menggenggam tangan selama beberapa menit." Taeyong menunjukkan tangan mereka yang sedang bertaut.

"Tapi aku masih sering mimisan atau pingsan, Taeyong."

"Perlahan, Jaehyun, sabar ya." Taeyong mengarahkan tangannya menyentuh pipi Jaehyun, dan tak ada penolakan dari sang suami.

"Menurutku, kau sudah banyak kemajuan. Ketika kita baru menikah 5 bulan yang lalu, kau selalu berteriak ketika tanganmu tak sengaja ku sentuh, tapi sekarang lihatlah, bahkan aku bisa mengusap pipimu."

"Terima kasih karena tidak menyerah, Taeyong." Jaehyun mengulum senyum menatap wajah cantik sang istri.

"Sudah aku katakan padamu, aku akan selalu disampingmu, aku akan membantumu sampai kau sembuh." Kali ini Taeyong mengarahkan tangannya mengusap rambut Jaehyun, Taeyong dapat merasakan surai hitam suaminya yang sangat tebal.

"Ayo kita coba lagi," gumam Jaehyun.

"A-apa?" Taeyong dapat merasakan pipinya memanas, ia sangat tau arah yang dimaksud Jaehyun.

Pria Jung itu semakin mendekatkan tubuhnya ke arah sang istri, mendekap pinggang ramping Taeyong, dan dalam sekali tarikan, tubuh mungil Taeyong sudah berada di pangkuannya.

Jaehyun meremas rambut coklat Taeyong, tangan satunya ia arahkan menyentuh pipi sang istri. Jaehyun hanya merasakan jantungnya berdetak kencang, tetapi ia tak merasakan reaksi berlebihan lainnya.

Aroma nafas Taeyong semakin dapat Jaehyun rasakan, Jaehyun semakin mendekatkan bibirnya untuk segera ia pertemukan dengan bibir Taeyong.

Hingga kemudian....

TINGTONG

Suara bel pintu apartemen membuyarkan kegiatan mereka, Taeyong tersentak kaget, ia langsung turun dari pangkuan Jaehyun, pria manis itu menahan malu.

Sementara Jaehyun sudah sangat kesal, siapa orang yang sudah mengganggu waktunya dengan sang istri, menyebalkan sekali.

Jaehyun berjalan ke arah pintu, membuka gagang pintu perlahan.

"Hai, Hyung," sapa seorang laki-laki bermata sipit yang sedang berdiri diluar pintu.

"Hai Jaehyunnie Hyung," ucap seorang pria manis disebelahnya yang sedang menggendong bayi.

"Hai Jaeminnie. Kalian masuklah!" Jaehyun menggeser posisi berdirinya, mempersilahkan tamunya untuk masuk.

"Hai, ternyata kalian berdua, duduklah!" Taeyong tersenyum sumringah ketika melihat siapa tamu yang datang.

PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang