Gadis Lukisan Andi

Autorstwa YunW17

300 0 0

Pertemuan yang tak disengaja. Sebentuk wajah yang dikenal Olivia. Salah satu model lukisan Andi. Perkenalan O... Więcej

1. Olivia
2. Andi
3. Rumah Petak
4. Rumah Putri
5. Bertemu
6. Perubahan
7. Melangitkan Harapan
8. Bingung
9. Ibunda Ratu
10. Ultimatum
11. Dipersiapkan
12. Hilang Kendali
13. Bimbang
14. Pisah
15. Sangkeran
17. Godaan
17. Kata Hati
18. Rahasia
19. Defensif
plus +++ Plus
21. Jurus Pamungkas
23. D' Power of Emak- Emak

24. D'Power of Emak-Emak (part 2)

8 0 0
Autorstwa YunW17

.
.
.

.

Olivia malu sama tokoh Dewi jadinya.

Saat dirinya memikirkan cara menyampaikan kode dengan tepat, tokoh Dewi malah dengan terang-terangan meminta kejelasan status pada pria pilihannya untuk menikahinya.

"Kalo minta putus aja, Kamu bisa jelasin, Live! Kenapa minta nikah nggak bisa jelasin?"

Rita senyum-senyum nggak jelas serasa ngeledek, tuh! Olivia mulai sewot. Selepas film usai, Rita karaoke-an dengan lirik lagu yang begitu menusuk gendang telinganya. Sengaja, emang!

Rita yang merekomendasikan film pendek dan menemaninya nonton. Sengaja memilihkan judul 'Belum Mapan'. Produksi Teladan Cinema.

Pas banget, kan!

Waktu itu dengan perasaannya sama Andi?

Bukan hanya soal perasaan tapi juga pernyataan lelaki itu tentang masa depan mereka ketika Andi ingin memutuskan mundur dari posisi sebagai pewaris kerajaan bisnis Memetri.

Ternyata hal itu sudah dibicarakannya dengan seluruh keluarga. Olivia justru yang paling terlambat untuk mengerti. Kalau semua demi keamanan sekaligus kenyamanan keluarga mereka kelak. Bukan ingin mempertahankan zona nyaman tapi Andi sebenarnya ingin mengembalikan hak waris pada yang berhak.

Sesuai dengan kesepakatan leluhurnya dulu. Andi menjadi pewaris ketujuh dan selanjutnya tahta akan dipergilirkan pada keturunan Prabandaru.

Taqdirnya, Andi menyatukan trah Atmapraja dan Prabandaru. Begitu pun Raden Ngabehi Widagdo. Harusnya Mbok Surip tapi karena beliau seorang wanita. Banyak yang tidak setuju. Maka tahta itu diberikan pada ramanda Andi yang sekaligus menantu keluarga Prabandaru.

Andi ingin mengakhiri perang saudara antara trah Atmapraja maupun Prabandaru. Sudah cukup keluarga Mbok Surip, kakaknya yang belum sempat lahir, dan ramandanya menjadi korban. Bukan itu saja karena Andi yakin keluarga yang lain juga terkena imbasnya. Termasuk keluarga Malik selaku partner setia baik trah Atmapraja maupun Prabandaru.

Semua Olivia ketahui dari Budhenya. Dari luar memang tidak ada tindakan berarti dari klan keluarga Sultan tersebut. Tapi yang sebenarnya adalah berupaya memantapkan kewaspadaan maupun perlindungan. Termasuk pada seorang Olivia yang menjadi menantu dari pemilik darah Atmapraja dan Prabandaru.

Dan apa yang Rita lakukan berhasil mempertemukan Budhe dengan Ibunda Ratu.

" Suatu malam Kamu ngigo! Nyebut 'Andi'.. 'Andi'...! Ternyata Ndara Bagus juga... Ibunda Ratu yang bilang!"

Musuh dalam selimut

Eh, bukan!

Temen jadi lawan?

Olivia tidak mau pusing dengan apa nama istilah untuk temen yang penghianat. Duh, apa Olivia terlalu berlebihan menyebut teman semasa kecilnya dengan 'musuh'?

Tapi

Olivia sudah kehilangan kata-kata dengan tingkah Rita. Sudah dikasih hati malah dapatnya jantung!

Jantung hati Olivia? Olivia belum punya anak?

"Ke hati dulu, Live! Baru ke jantung.."

Kata Rita sungguh-sungguh. Sejak kapan dia berlatih musikalisasi drama gagal seperti itu...

"..Coz I love You by My Side.."

".. I need You by My Side.."

Ketus Olivia yang sebenarnya tidak ingin meralat syair lagu Agmo yang dicoverin sama Rita.

Sebisa mungkin menahan ruahan bahagia. Olivia harus terlihat marah! Bisa di atas angin nanti si Rita.

Jauh-jauh Rita menjenguknya kesini hanya untuk menjelaskan kenapa Budhe ngobrol akrab sama Ibunda Ratu by phone. Kebetulan nggak, sih? Masalahnya kan Olivia tidak cerita sama Rita tentang ngintip yang bikin penasaran itu. Gimana Rita bisa tau?

Apalagi Budhenya tidak pernah cerita langsung sama Olivia tentang sejak kapan dekat dengan ibunda ratu.

Olivia jadi merasa dikhianati, kan?

Udah gitu aja, Rita pergi tanpa basa-basi?

Mau menjemput Tasya dan Laras, katanya?

Dokter Reina nyusul belakangan menyesuaikan jadwal visit-nya.

Memang ada rencana apa lagi, sih?

Tidak ada satupun yang bisa diajaknya kompromi tentang apa rencana itu. Dan Olivia tidak mau ambil pusing. Mending tidur karena badannya masih terasa lemas. Efek covid yang dideritanya masih terasa meski uji klinis telah dinyatakan sembuh.

"Udah bangun, Sayang?"

Dengan mata masih kriyip-kriyip. Antara sadar dan belum. Ibunda ratu sedang duduk di tepi ranjangnya, mencium, lalu mengusap kepalanya dengan penuh kasih sayang.

Ternyata Olivia tidak sedang bermimpi. Ibunda ratu ada di hadapannya dengan senyum hangat yang dirindukannya. Segala perlakuan Ibunda ratu selalu mengingatkannya pada mendiang mama. Sebenarnya, budhenya yang ngasih tau bagaimana kedekatan Olivia dengan mamanya. Dan bagi ibunda ratu Olivia itu putri idamannya.

"Kapan datang, Bund?.. Euhm, maaf.. maaf! Malah nggak menyambut.. Bunda.. Aku mandi dulu, ya..?"

Salah tingkah Olivia di hadapan mertuanya. Ups! Mertua..?

Tapi ibunda ratu menahannya. Karena Olivia memang cantik. Dalam keadaan apapun tetap saja cantik. Tidak bisa dibayangkan kalau Andi menemui Olivia dalam keadaan seperti ini.

Ehem!

Uhuk!

Ibunda ratu ikutan nyender di headboard. Tidak takut sama sekali sama penderita covid. Meski sembuh Olivia masih menjalani karantina. Beliau kemudian menceritakan nenek moyang Andi sampai kelahirannya.

Ibunda Ratu memperlihatkan album keluarga. Olivia dengan jelas memandangi foto-foto lawas itu. Diiringi cerita yang mengalir dari Ibunda Ratu. Andi kecil begitu tampan. Sampai Olivia berharap anaknya dengan Andi mirip papanya.

Olivia tersentak dari lamunannya. Ibunda Ratu memegang lengannya.

"Kalian mirip, ya kalau sepintas dilihat?! Makin mirip kalau semakin diperhatikan! Semoga Kalian memang berjodoh..."

Wajah Olivia panas mendengarnya. Padahal dirasakannya mukanya sudah memerah sedari tadi.

Aamiin.. Ya Allah..

Olivia melafalnya dengan seksama dari sanubari.

Tidak lama ibunda ratu di kampung budhenya. Olivia boleh gedhe rasa kalau ibunda ratu menyempatkan waktu untuk menemuinya jelang pernikahan.

Pernikahan Olivia dengan Andi. Meresmikan hubungan dalam hukum negara. Mencatatkan pernikahan mereka ke KUA.

Bukan karena dicerca pertanyaan apakah menerima atau menolak pinangan Andi. Budhe yang mengingatkan Olivia hingga merasa perlu menegaskan sikapnya. Senyum Olivia telah menegaskan semuanya ketika ibunda ratu mengajaknya bicara tentang keseriusannya. Hal yang disaksikan oleh segenap keluarga. Tak terkecuali Dodo, Rita, Laras, Tasya, dan dokter Reina.

Hanya saja, Olivia tidak tau kemana mereka semua setelah penegasan sikapnya tersebut.

Keesokan paginya, setelah mengantar ibunda ratu ke bandara Andi sekalian mengajaknya jalan-jalan. Olivia sama sekali tidak punya kesempatan untuk bertanya tentang pengawal pribadinya maupun pengawal Andi. Untaian nasehat demi nasehat dalam membina rumah tangga disampaikan ibunda ratu untuk mereka berdua. Karenanya, sesekali mereka berdua saling menatap penuh arti.

Di tempat yang nggak biasa Andi mengajak Olivia main perang-perangan.

Bukan sekadar main-main. Andi memberitahu Olivia bahwa Pengawal pribadinya mengatur sessi latihan di kesatuannya. Tidak heran karena sebenarnya Dodo memang seorang militer. Andi melatih diri dan Olivia dengan instruktur langsung dari Komando Pasukan Khusus.

Ternyata paintball begitu menguras tenaga. Sejak pemanasan, Olivia sudah berkeringat. Apalagi mengadakan serangan. Andi tidak mengijinkannya untuk bertahan dan menunggu yang lewat. Semua yang berada dalam satu timnya bergerak menuju sasaran karena permainan ini punya target menguasai suatu gedung yang telah ditetapkan hingga laga bukan hanya pertempuran tapi juga adu kecepatan dengan tim musuh.

Andi lega karena Olivia cepat menguasai permainan. Olivia tidak menyadari ketika peluru paintball marker yang dipegangnya habis dan mempunyai peluang mendapatkan senjata baru di suatu kotak yang telah ditandai.

Senapan model gauge yang dipegang Olivia. Sepertinya senapan itu lebih mudah digenggamnya. Yang punya gagang kayu dan mempunyai desain elegan Sempat terkaget ketika menarik pelatuknya senapan itu meletup keras.

Andi mengacungkan jempolnya lalu memberi aba-aba untuk timnya untuk menyerbu.

Tidak ada perlawanan berarti dari tim musuh.

"Letakkan senjatamu Olivia! Kenapa Kamu harus mengambil senapan lain?"

Andi membuat Olivia terkaget. Hanya bisa menatap heran pistol yang dipegangnya. Bentuknya lain dari yang lain.

Apa ia telah berbuat kesalahan?

"Senjata itu bukan mainan, Olivia! Letakkan kataku!"

Tak disangka Andi merebut pistol itu dari tangan Olivia lalu melemparnya ke sembarang arah. Akibat tarikan itu pistol meletus otomatis. Semua jadi hiruk-pikuk. Syukurlah tidak ada korban. Peluru itu membentur tembok dan membuat lubang disana.

Andi menarik tangan Olivia tanpa berbicara padanya. Andi meminta maaf atas insiden tak terduga tersebut dan meminta pamit.

Para instruktur memaklumi dan berpesan untuk berhati-hati.

Beberapa diantara mereka mendandani Andi menjadi seorang cupu dan kutu buku. Lalu Andi sendiri mendandani Olivia mirip seorang lelaki tampan.

Olivia bisa menyesuaikan diri. Dan ada yang dipikirkannya terus. Andi memperhatikan wajah masam itu. Terlihat khawatir. Namun Olivia yang dikenal blak-blakan tidak mau mengatakan apapun.

Akhirnya, Andi tau apa yang membuat Olivia risau.

Andi punya pengalaman panjang diantaranya menjadi penjaga toilet. Lekat benar dalam ingatannya ekspresi tiap-tiap wajah yang punya kepentingan disana.

Olivia sedang mengalaminya. Tatapannya pada toilet di ujung sana. Resah nengok kanan-kiri.

Syukurlah, Olivia menyadari sedang melakukan penyamaran sebagai seorang pria. Sedang toilet umum dipisahkan untuk lelaki dan wanita.

Andi dengan cekatan menarik lengan Olivia.

"Masuklah! Aku akan menjagamu di luar!"

Andi mengisyaratkan agar Olivia bergerak cepat. Mau tidak mau Olivia mengikuti perintah tuan muda itu.

Bagaimana Andi tau?

Andi memilihkan toilet paling luar yang berupa kamar kecil jauh dari antrian para pria juga tidak bisa melihat ke arah barisan toilet berdiri. Dilengkapi shower dan water closed. Andi sudah bisa menebak apa yang akan dilakukan Olivia di dalam sana. Ia menyempatkan memeriksa kondisi ruang tersebut sebelum digunakan gadisnya itu.

Giliran Andi yang bosan nungguin Olivia yang menyempatkan mandi. Keluar dalam keadaan segar. Membuat Andi ingin mencium pemilik aroma yang menggelitik indera kesembilannya.

Ehm!

Galaknya Olivia keluar ketika Andi telah erat merangkulnya..

"Hi, Guys! Kita kan friends!"

Gaya cupunya bikin Olivia mangkel sekaligus pingin ketawa. Andi dengan kecepatan tak terduga membungkam mulutnya dan memperingatinya.

"Jangan mencoba bicara atau penyamaran Kita sia-sia!"

Duh! Andi membisikkan di telinganya dari belakang. Benar-benar siksaan dunia posisi mereka berdua.

Andi lantas membawanya duduk di bangku taman. Ada yang mengapit mereka berdua. Di sebelah Olivia ada gadis punk dan di sebelah Andi ada gadis tambun. Sepertinya mereka sedang melancarkan rayuan pada seorang di samping mereka masing-masing. Bikin risih.

Tanpa aba-aba Andi menarik lengan Olivia untuk berlari menjauh. Dan dikejar. Bukan lagi dua gadis tadi melainkan pihak lain yang bahkan tidak Andi ketahui.

Kejar-kejaran berlangsung hingga hampir menguras tenaga. Andi memutuskan mengakhirinya dengan masuk ruang rias.

Andi mencoba menerima panggilan pengawalnya yang ternyata tidak jauh dari tempat mereka bersembunyi.

Kesempatan itu pula Andi menyadarkan Olivia bahwa keadaan genting yang mereka alami akibat posisinya sebagai pewaris kerajaan bisnis Memetri.

Akan banyak yang mengincar kedudukan tersebut. Bisa jadi dengan mengorbankan nyawa yang berada pada posisi tersebut.

Olivia menyimak dengan tegang. Makin menjadi ketika Andi bersicepat menariknya menuju ke Komidi putar.

Dari mana Andi tau kalau ada satu sisi yang ada anak tangga menuju ke bawah. Andi memperlihatkan kartu hitam mengkilat ke penjaga di sana hingga mereka bisa masuk.

Lalu Andi menarik Olivia untuk menuju pintu keluar dan masuk ke salah satu mobil yang menghampiri mereka.

Olivia tergeragap menyadari mobil yang melaju ke arah mereka tidak ada sopirnya.

Apa mungkin mobil otonom ada di negaranya?

Yang Olivia tau mobil otonom tersebut merupakan komuter di lingkungan kampus.

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

779K 79.5K 55
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
266K 21.1K 100
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
196K 30.4K 55
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
46.3K 5.8K 27
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...