Elang || Lucas NCT - SUDAH T...

Oleh ayuricano

2.8K 434 423

Elang, mengapa takdir tidak menyambut kita dengan ramah? Duniaku porak-poranda dalam satu kedipan mata, terus... Lebih Banyak

ELANG'S FAMILY
SURAT PERMINTAAN MAAF
ANTARA PENDOR, LIA DAN LEE HAECHAN
LIA, SI PROJEN
HANYA TUHAN DAN ELANG YANG TAHU
APA? TUNANGAN?
KECEPLOSAN
SELANGKAH LEBIH MAJU
GARA-GARA SENAM AEROBIK
MALAM MINGGU BERSAMA LIA
PENGAKUAN TIPIS-TIPIS
CLASSMEETING
THE MAGIC WORDS
RUNTUHNYA TEMBOK PERTAHANAN LIA
CAKRA NGAMUK
MAS CAKRA, SARANGHAE
SANDIWARA BELAKA
ANYTHING FOR YOU
KEDATANGAN JULIO DI KAMPUS PENDOR
ELANG BERANTEM
BUNTUT PERBUATAN ELANG
BUKAN PROJEN LAGI (1)
BUKAN PROJEN LAGI (2)
BARANG BUKTI
LATIHAN FISIK
EDISI KANGEN (1)
EDISI KANGEN (2)
;-(
MEMORI TENTANGMU (1)
MEMORI TENTANGMU (2)
PESAN PANJANG DARI LIA
PENGUMUMAN PENTING

TRIO BENING

105 14 22
Oleh ayuricano

Kampus pendor adalah kampus di mana berkumpulnya manusia-manusia berprestasi. Entah berapa banyak atlet yang berhasil masuk di sini, mulai dari atlet sepak bola, voli, takraw, anggar, panahan, tenis meja, pencak silat, bulu tangkis, karate, taekwondo dan masih banyak lagi. Kalau ditulis satu-satu, bakal sepanjang jembatan suramadu kali ya. Belum lagi atlet dari cabang atletik, banyak lagi nomor-nomor pertandingannya.

Namanya juga kampus olahraga, tentu isinya berbagai jenis lapangan cabang olahraga. Lapangan yang tersedia ada satu lapangan futsal, dua lapangan voli, satu lapangan basket, dan satu lapangan takraw. Lapangan voli bisa dijadikan untuk latihan tenis lapangan, lapangan takraw juga sewaktu-waktu bisa dijadikan lapangan bulu tangkis, tinggal mengganti netnya saja.

Kampus pendor memiliki satu musala, satu ruang senam, satu ruang alat, empat ruang kelas, satu ruang perpustakaan, satu ruang sidang skripsi, dua ruang dosen, ruang dosen ini termasuk ruang yang lumayan besar. Seluruh ruangan itu letaknya berbentuk persegi panjang, kemudian ada parkiran di sebelah kanan dan kantin di depan kampus.

Berbicara tentang pria paling tampan di pendor, maka tak akan jauh-jauh dari geng trio bening. Diketuai oleh Elang Ganendra Ardani sang krokodail kelas kakap yang ketampanannya setara dengan Justin Bieber. Untuk dua anggota lagi, ayo kenalan dulu!

Dwi Angkasa Aradhana, panggilannya Dhana, atlet takraw kesayangan Pak Slamet selaku dosen mata kuliah takraw. Dhana memutuskan kuliah di pendor karena mengikuti jejak sang kekasih yang merupakan atlet takraw juga, siapa lagi kalau bukan Mbak Mawar, gadis yang satu tahun lebih tua dari dirinya.

Dhana termasuk laki-laki yang setia, terbukti dengan ia menjalin hubungan dengan Mbak Mawar sejak duduk di bangku SMP sampai kini kuliah. Udah lengket kayak perangko, Sampai kadang-kadang Elang berani nyeletuk, "Lu pacaran apa kredit mobil? Lama bener."

Tapi, Dhana tak ambil peduli, telinganya seakan tuli mendengar kata-kata dari Elang. Mana mempan bully-an, lha wong Dhana mentalnya sudah terasah sejak dulu. Bahkan tak jarang rekan se-timnya Dhana bilang, "Cie, seleranya Mbak-mbak." Sumpah, Dhana sama sekali tidak tersinggung, karena menurut Dhana, "Jatuh cinta itu nggak mengenal umur, mau lebih tua setahun, dua tahun, tiga tahun, kalau dirasa klop, why not?"

Geng trio bening yang terakhir bernama Cakrajiya Garjita Hanenda, biasanya orang-orang di kampus memanggil dia dengan sapaan Cakra. Sebagai atlet pencak silat perguruan perisai diri, maka skill bertarung Cakra sudah tak diragukan lagi. Ia termasuk salah satu manusia paling populer di kampus, banyak dari kaum hawa yang naksir sama Cakra, tak terkecuali Una, adiknya Elang. Memang, kalau dibandingkan dengan Elang dan Dhana, ketampanan Cakra masih terbilang kurang, tapi jangan salah, pemegang wajah paling imut dan nge-gemesin jelas ada di telapak tangan Cakra. Daya tarik Cakra itu ada pada senyumannya, apalagi Cakra itu orangnya ramah dan tegas. Perempuan mana yang tidak ambyar kalau dihadapkan sama Cakra.

Diantara trio bening ini, cuma Cakra yang betah jomlo, ia merasa dirinya harus fokus dengan kuliah dan pencak silatnya. Walau banyak perempuan berani menyatakan perasaannya terang-terangan pada Cakra, Cakra tetap teguh pendirian untuk fokus dengan apa yang ia mau.

Entah dari mana nama trio bening disematkan untuk Elang, Dhana dan Cakra. Mereka pun tidak tahu dari mana asal muasal nama ini. Alih-alih saja mahasiswa lain memanggil mereka dengan sebutan begitu. Sebenarnya wajah dan postur tubuh mereka menggambarkan alasan mengapa mereka dijuluki trio bening, karena wajah mereka benar-benar seperti serbuk berlian.

Elang, Dhana dan Cakra mulai akrab sejak semester pertama masuk di kampus pendor. Bermula pada saat ketiga laki-laki tampan ini terlambat datang ke kampus, padahal waktu itu pas mata kuliah pembinaan prestasi.

Mata kuliah pembinaan prestasi adalah mata kuliah yang wajib dihadiri oleh seluruh mahasiswa pendor, mau semester satu, semester tiga, bahkan semester lima sekalipun harus wajib hadir. Karena mata kuliah ini mengharuskan masing-masing mahasiswa mengambil cabang olahraga yang diinginkan, dengan tujuan supaya skill bermain bisa lebih di asah lagi.

Mata kuliah ini serentak dijadwalkan pada hari kamis untuk seluruh mahasiswa aktif, cabang olahraga yang bisa dipilih ada bermacam-macam, ada permainan bola voli, takraw, permainan bola basket, dan tenis lapangan. Meskipun para mahasiswa pendor berlatar belakang dari atlet dengan cabang olahraga yang berbeda, boleh-boleh saja memilih cabor yang lain pada saat mengambil mata kuliah pembinaan prestasi.

Seperti sudah ditakdirkan, Elang, Dhana dan Cakra dihukum oleh Pak Andre atas keterlambatan mereka. Di saat mahasiswa lain sudah melakukan pemanasan dengan lari keliling lapangan dan sudah berada di barisan lapangan yang berbeda-beda sesuai dengan cabor yang dipilih, mereka bertiga malah baru menginjakkan kaki di area kampus dengan napas yang memburu.

"Itu yang baru datang tu, sini kalian!" panggil Pak Andre selaku dosen pengantar pendidikan.

Elang, Dhana, dan Cakra yang berniat ingin melarikan diri malah apes karena ketahuan putar arah. Dengan derap langkah yang cepat, mereka bertiga menghampiri Pak Andre yang saat itu sedang berdiri di pinggir lapangan basket sambil memegang kayu kopi.

"Kenapa terlambat?" tanya Pak Andre.

"Tadi di jalan ketemu lampu merah, Pak. Jadi macet," jawab Elang.

"Saya terlambat bangun, Pak." Dhana menimpali.

"Kalau saya salah liat jam, Pak. Saya pikir masuknya jam 08.30, rupanya 07.30. Maaf, Pak." Cakra menunduk tanpa berani memandang wajah Pak Andre yang menyeramkan, apalagi dengan kumis tebalnya, jadi terlihat makin ngeri saja.

Elang sudah menunduk sambil memejamkan mata sejenak, feelingnya mengatakan bahwa ia akan disabet dengan kayu kopi yang ada digenggaman Pak Andre, tapi ternyata di luar dugaan.

"Ya sudah, karena hari ini saya sedang berbaik hati, saya akan maafkan."

"Alhamdulillah." Dhana mengelus dada sembari mendongakkan kepalanya ke atas untuk mengucap syukur.

"Jangan seneng dulu, ambil jatah lari di luar kampus!"

"Maksudnya, Pak?" Cakra kebingungan dengan perintah yang diberikan oleh Pak Andre. Disusul dengan Dhana yang mengerutkan dahinya tanda tidak tahu harus berkata apa.

"Lari keliling di luar!" Pak Andre mengarahkan kayu kopinya ke samping kanan sejajar dengan bahu besarnya.

"Siap laksanakan, Pak," jawab Elang seraya memberi hormat pada Pak Andre. Jangan lupakan senyumannya Elang yang mempesona. Bisa-bisa Pak Andre juga terbius dan merasa insecure dengan manisnya senyuman seorang Elang Ganendra Ardani.

"Nah, untung ada yang paham. Kalian berdua nanti ikut si ... siapa nama kamu?"

"Elang, Pak."

"Iya, kamu dan kamu ikut Elang, dia tau rute larinya ke mana." Pak Andre mengarahkan kayu kopinya tepat di depan dada Dhana dan Cakra, memberikan sinyal untuk mengikuti jejak Elang, karena hanya Elang yang tahu ke mana lintasan lari yang dimaksud Pak Andre.

"Iya, Pak." Dhana dan Cakra manjawab serempak.

Sesampainya di gerbang kampus, Elang cuma celingak-celinguk melihat kanan kiri. Entah apa yang di lihat Elang, yang ada hanya pemandangan kendaraan yang berlalu lalang di jalan besar.

"Lu beneran tau rute larinya di mana?" tanya Cakra pada Elang.

"Tau. Udah kalian berdua tenang aja."

"Ini kita lari beneran nih?" Dhana menggaruk-garuk kepalanya yang terasa gatal akibat keringat yang sudah memenuhi kulit kepalanya.

"Kalian ikut gue aja. Insyaallah selamet." Elang menepuk dadanya dengan tingkat kepercayaan diri di atas rata-rata.

Tapi, di sisi lain, perasaan Dhana dan Cakra sungguh tidak enak, seperti ada yang tidak beres dengan Elang. Entah ia benar-benar tahu, atau sok tahu.

"Jangan bilang lu mau kabor." Cakra menyilangkan kedua tangannya sembari memberi tatapan tajam pada Elang. Sementara Elang cuma cengengesan karena ketahuan niat buruknya.

"Ini mah namanya bukan selamet, tapi sesat!" Dhana menghela napas panjang.

"Nggak sesat, jangan suudzon dulu sodara-sodara, percaya deh sama gue. Niat gue mau nyelametin perut kalian berdua, belom sarapan, kan? Gue tau wajah-wajah kelaparan kalian."

Benar saja, Dhana dan Cakra memang belum memakan sebutir nasi pun sejak subuh tadi karena terburu-buru berangkat ke kampus.

"Yodah, hajar lah hajar, kalo ketauan terus dapet hukuman tambahan, tanggung sama-sama," kata Dhana.

"Kuy lah." Cakra juga menyetujui ajakan Elang dan Dhana.

Sejak saat itu mereka jadi akrab. Kalau saja Pak Andre tahu bahwa ketiga mahasiswanya kabur tanpa menjalankan perintah, sudah dapat dipastikan trio bening ini tidak akan selamat dari kayu kopi. Bisa saja dapat tambahan jatah push up seratus kali.

Elang Ganendra Ardani


Dwi Angkasa Aradhana


Cakrajiya Garjita Hanenda

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

3.7M 54.6K 32
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
792 130 2
"Mau bagaimanapun usaha mu, jika masa lalu yang tetap menjadi pemenangnya, kita bisa apa?" kisah ini menceritakan tentang kisah dua sahabat yaitu Nat...
571K 118K 37
Moa Jatraji, seorang psikiater yang didatangkan ke boarding school SMA Elang setelah seorang anak bernama Cakrawala Sadawira hampir membunuh teman sa...
6.6M 339K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...