GANTENG GANTENG SERIGALA (2)

By Inayah_Aliwia

48.4K 2.6K 493

Lanjutan Ganteng-Ganteng Serigala versi saya. Jangan lupa vote ya! Setelah Agra menyatakan bahwa Nayla dan Di... More

Sebuah Rencana
Kisah dimulai
Anak Baru yang Aneh
Si Over Protektif
Super Hero?
Acara Tahunan Sekolah
Persiapan Kamping
Tak mudah jatuh cinta
Ditipu Pangeran?
Melanggar Pantangan?
"temuin Pangeran, gue bakal maafin lo!"
Dikejar Serigala
Ditemukan
Galang?
Bertarung dalam Kelas
Tertabrak Mobil
Seperti Tak Nyata
Seperti Tak Nyata (2)
Kisah Hidup Pangeran
Janggal
Kembali Hadir
Anak Baru
Lolongan Sang Pangeran Serigala
Separuh Kekuatan Pangeran
Menerima Kenyataan
Kembali
Membela
Kekasih?
Hukuman Mati Untuk Sang Pangeran
Mulai Cinta?
Tumpahnya Darah Suci
Keceplosan
Vampir
Selena
Kabar Buruk Dari Salwa
Curiga
Bersatu Demi Jessica
Pangeran Ada Dua?
Jessica Mulai Tahu
Pertemuan Galang Dengan Ali
Berkhianat
Pertarungan Saudara
Tuduhan Pada Pangeran
Pertengkaran Pangeran Dan Louis
Aura Yang Berbeda
Tak Terkendali
Mengisi Kekosongan Hati, Kecemburuan
Ungkapan Perasaan, Menjalin Kesepakatan?
Strategi
Pengakuan Hati
Belajar Dari Kesalahan
Kisah Galang Dan Sisi (part flashback)
Ingatan Yang Kembali
Rencana Tristan
Melanjutkan Perjuangan
Jangan Memaksa
Ingin Bertemu
Kematian Sebagai Bayaran
Bukan Sekarang
Ada Apa Dengan Jessica?
Mengembalikan Jeff dan Dinda
Demi Yang Dicinta
Peperangan Tak Seimbang
Hubungan Yang Terkuak
Memberikan Ruang
Pengorbanan
Ingin Mendengar Sebuah Legenda?
Legenda Pusaka Macan

Pelindung Pangeran?

850 41 2
By Inayah_Aliwia


(*)

Jessica terbangun dari tidurnya, sesekali dia mengucek mata sampai dia sadar jika Pangeran sudah tidak ada di pembaringannya.

"Pangeran?" dia turun dari Sofa, menghampiri brankar dan hanya menemukan selang infus yang sudah terlepas.

"Pangeran?!"

Jessica Panik bukan main, dia kesana-kemari mencari keberadaan sahabatnya itu. Sampai memberanikan diri menyusuri lorong Rumah Sakit di malam hari hanya untuk mencari Pangeran. Tapi, hidung batangnya pun tak Jessica temukan.

"astaga! Pangeran kemana sih? Kok gak ketemu dari tadi. Dia pake ngelepas selang infusnya lagi. Dia kan masih butuh perawatan," desis Jessica.

Jessica segera merogoh kantung celana untuk mengambil handphone. setelah benda pipih itu telah berada di tangannya, dia buru-buru menghubungi Firman untuk mengabarkan hilangnya Pangeran.

***

"APA?!" pekik Firman setelah mendapat kabar dari Jessica melalui via telepon.

Alma yang sedang terbaring di ranjang langsung terbangun oleh pekikan suaminya itu, "ada apa sih, Pak? Pagi-pagi buta gini teriak-teriak!"

Firman menutup telponnya dan buru-buru menarik Alma untuk pergi ke Rumah Sakit.

"eh, ada apa Pak?" heran Alma.

"kita harus ke Rumah Sakit! Jessica telpon, katanya Pangeran gak ada disana!" jelas Firman.

"Ha? Kemana lagi tu anak? Masa ilang lagi?"

"ya makannya kita ke Rumah Sakit sekarang! Kita cari dia. Jessica bilang Pangeran juga udah lepas selang infus nya. Bapak takut Pangeran kenapa-kenapa!"

"yaudah, Ibu cuci muka dulu. Bentar," Alma bergegas menuju kamar mandi, selang beberapa lama dia kembali. "udah, Pak. Ayo!"

Ketika Firman dan Alma hendak pergi, sebuah ketukan pintu menghentikan mereka. Siapa lagi yang bertamu di pagi buta?

"Om! Tante! Buka! Ini Pangeran, Pangeran pulang!"

"Pangeran?"
Mendengar teriakan itu, Alma dan Firman buru-buru pergi membukakan pintu.

***

Alma membuka pintu dan langsung mendapati Pangeran berdiri dengan masih berpakaian dari Rumah Sakit.

"Pangeran? Kamu kenapa ada disini? Kamu kan harusnya ada di Rumah Sakit! Kamu masih harus di rawat disana!" semprot Firman. Dia marah, lebih tapatnya khawatir terjadi apa-apa pada Pangeran.

"Pangeran bosen, Om kalo di Rumah Sakit. Lagian Pangeran udah sehat. Malah Pangeran jalan dari Rumah Sakit kesini,"

Alma dan Firman kaget mendengar menuturan Pangeran,
"gimane bisa jalan dari Rumah Sakit kemari? Itukan jaraknya jauh banget Pangeran!"

"hehe, gak tau Om, Tan. Tapi yang penting Pangeran sampai disini dengan selamat," balas Pangeran seraya nyengir kuda.

"kita baru mau ke Rumah Sakit karna Jessica bilang kamu hilang!" ujar Alma.

Pangeran seketika menepuk jidatnya, "Yaampun! Pangeran lupa ajak Jessica pulang juga! Yaudah, kalo gitu Pangeran balik lagi aja, jemput Jessica!"

"eh, gak perlu! Biar Om aja yang jemput Jessica. Lagian kamu mau jemput Jessica dengan jalan kaki yang ada lama nyampe nya. Udah, kamu balik ke kamar, istirahat. Jessica biar Om yang jemput!" suruh Firman.

"yaudah, kalo gitu, Om, Tan. Pangeran langsung ke Kamar aja ya, mau lanjut tidur!" pamit Pangeran.

"yaudah, kamu masuk ke kamar sana!"

Pangeran mengangguk lalu masuk ke dalam Rumah.

Alma melirik Firman, dia masih heran dengan keadaan Pangeran yang seperti sehat dan tak terjadi apa-apa.

"udah, Buk. Bapak jemput Jessica dulu," pamit Firman.

"yaudah, hati-hati Pak!"

"kunci pintu ya, takut ada maling!"

"oke!"

Firman pun melenjangkan kakinya masuk ke dalam mobil, setelah itu mobil tersebut melaju meninggalkan pekarangan rumah. Sementara Alma bergegas masuk kedalam Rumah dan mengunci pintu Rumah sesuai yang diperintahkan oleh suaminya.

Tak lama kemudian, Tristan melesat datang. Dia telah mengikuti aroma Galang hingga kesini.

Tristan memperhatikan Rumah Jessica dengan seksama sambil mengendus,
"aroma Galang bener-bener kuat disini. Gue harus pastiin kalo Pangeran emang bener-bener reinkarnasi dari Galang," desisnya.

Tristan langsung menggunakan kekuatan dalamnya untuk membuka pintu Rumah, dan wush... Pintu itu terbuka dengan perlahan.

Tak ingin berlama-lama, Tristan pun segera masuk ke dalam rumah dan mencari keberadaan Pangeran.

|
|
|
|

Di Kamar Jessica, Pangeran tampak sudah berbaring di ranjang. Setelah mengalami hari-hari yang buruk, Pangeran sangat lelah sehingga malam itu dia tertidur dengan cepat.

Tristan muncul menembus dinding kamar. Dia berdiri tak jauh dari ranjang dan menatap tajam pada Pangeran.

Melihat Pangeran, Tristan begitu tak percaya karena wajah Pangeran benar-benar mirip dengan Galang, "sepertinya apa yang dikatakan Ayah benar, Pangeran adalah reinkarnasi dari Galang."

Manik mata Tristan berubah menjadi merah, dia merasakan ancaman yang besar, "sial! Gue harus cepat-cepat bunuh dia! Kalo nggak, reinkarnasi Galang ini pasti akan menghalangi jalan gue buat dapatin darah suci!"

Tristan mengeluarkan taringnya, dia berjalan perlahan menghampiri Pangeran. Tapi, saat dia hendak menggigit Pangeran, tiba-tiba saja seseorang membawanya melesat pergi dari kamar itu.

***

Brugh,

Tubuh Tristan menghantam dinding di sebuah jalan gang sepi sampai retak. Namun, hantaman itu tidak membuat tubuh Tristan terasa sakit.

Tristan menegakan tubuhnya, membersihkan debu-debu di pundak sambil memandangi seorang wanita yang berdiri membelakanginya. Tristan dapat mencium aroma serigala dari tubuh wanita itu, jadi kemungkinan dia membawa Tristan ke tempat ini untuk menghentikan aksinya yang hendak membunuh Pangeran.

"ternyata reinkarnasi Galang punya pelindung," ucap Tristan seraya tersenyum simpul.
"siapa lo? Beraninya lo bawa gue kesini!"

Wanita itu tak menjawab, dia perlahan membalikan tubuhnya hingga Tristan dapat melihat jelas wajahnya. Dan betapa terkejutnya Tristan karena dia sangat mengenali Wanita itu.

"Sisi?.."

Sisi, Ratu Serigala yang dikabarkan telah tiada karena mencoba menghisap darah Vampir pada tubuh sahabatnya masih hidup? Bagaimana bisa? Pertanyaan itu memenuhi otak Tristan saat ini.

"senang ketemu sama lo lagi, Tristan. Sekarang lo jauh lebih kuat ya setelah minum darah suci Nayla," sindir Sisi.

"Sisi lo masih hidup? Gimana bisa? Bukannya lo menghisap darah Vampir di tubuh Nayla?" heran Tristan.

"gak usah heran gitu Tristan. Gak penting gimana gue masih hidup. Yang pasti gue hidup buat ngelindungin Pangeran dan bantu dia melindungi darah suci yang lo incar," balas Sisi.

"lo tega, Si? Emang lo gak mau lihat Nayla hidup dan bisa bareng sama kita lagi?" ucap Tristan mencoba mengambil rasa simpati Sisi.

Sisi tersenyum, Tristan pikir dirinya akan terkecoh? Oh, Tentu tidak!
"Tristan, gue bukan elo. Gue gak egois. Nayla udah mati, gue gak akan punya niat hidupin dia demi diri gue sendiri dan bahayain banyak orang. Lo harusnya belajar dari kesalahan gue. Gue hampir mati karna gak mau Nayla jadi Vampir. Itu bukti kalo lo gak bisa merubah takdir,"

Tristan terdiam mendengar perkataan Sisi. Dia memang tahu jika dirinya egois. Tapi, dia tidak peduli! Dia hanya ingin Nayla kembali hidup walaupun itu akan membahayakan banyak orang.

"gue tahu lo gak akan mungkin mundur dari rencana lo. Apalagi sekarang darah suci yang lo butuhin udah terlahir. Tapi jangan pikir Bangsa Serigala bakal biarin rencana lo berhasil! Bangsa Serigala juga sudah menyiapkan Pangeran mereka untuk melindungi Jessica!" ucap Sisi.

Tristan menyeringai, ucapan Sisi tadi menjadi tantangan untuknya. Dia akan pastikan rencananya berhasil! Tidak ada yang bisa menghentikannya!

Setelah cukup lama melemparkan tatapan permusuhan pada Sisi, Tristan pun melesat pergi.

Sisi menghela nafas dalam-dalam, cukup berat baginya berhadapan dengan Tristan tadi. Bukan apa-apa, melihat Tristan membuat dia jadi teringat kepada Digo.

Ah, iya. Digo akan terlahir kembali bersamaan dengan lahirnya gadis darah suci yang baru setelah 700 tahun bukan? Lalu kenapa sampai saat ini Sisi belum juga menemukannya?

700 tahun lamanya Sisi menunggu seorang Digo terlahir kembali, dan setelah 700 tahun itu berakhir, waktu justru masih saja membuatnya menunggu.

"Digo gue kangen sama lo,"

Di tengah lamunan Sisi, Erik muncul dan berdiri di sampingnya.

"Si?" panggil Erik.

Mendengar panggilan Erik, Sisi buru-buru menghapus air matanya, "iya?" sahutnya dengan suara yang gemetar.

Erik meraih pundak Sisi dan menatap manik mata Sisi dengan lembut, "gue tahu lo masih cinta sama Digo. Tapi inget si, Lo udah punya Adhitya sama Pangeran. Lo bukan lagi Sisi yang hidup sendiri. Dan inget Si, Serigala hanya setia sama satu pasangan."

Sisi mengangguk paham,
"gue tahu. Tapi setia bukan berarti cinta. Kesetiaan gue sama pasangan gue saat ini gak akan pernah bisa musnahin rasa cinta gue sama Digo."

Erik tak bisa berkata-kata lebih banyak lagi. Dia dapat mengerti perasaan Sisi. Untuk menenangkan Sisi, Erik pun merangkulnya.

Adhitya datang, "Bunda memanggil Adhi?"

Sisi segera melepaskan rangkulan Erik ketika melihat salah satu putranya itu, "um— iya. Bunda memanggil kamu."

"Ada apa Bunda?" tanya Adhitya.

"mulai besok, kamu akan Bunda tugaskan untuk berbaur dengan manusia dan bersekolah agar kamu bisa membantu Pangeran melindungi gadis darah suci" ucap Sisi.

"baik, Bunda. Adhi akan melakukan tugas itu," balas Adhi.

| |
| |
| |
| |

Bipp,

Mobil Firman telah kembali. Tak lama kemudian Firman dan Jessica turun dari mobil.

Melihat pintu yang terbuka lebar membuat Firman dan Jessica keningungan.

"Kok pintunya kebuka, Pak?" tanya Jessica.

"gak tahu. Kayaknya Ibu lupa tutup pintu tadi," jawab Firman.
"yaudah, kamu langsung ke Kamar aja. Istirahat! Udah 3 hari kamu kurang tidur. Sekarang kamu tidur karna besok kamu harus bangun pagi buat sekolah. Ayo!" suruhnya.

Jessica mengangguk, "yaudah Pak. Jessica langsung ke kamar. Selamat malam."

"malam juga. Yang nyenyak ya tidurnya!"

Jessica pun melangkan kakinya pergi ke Kamar.

Firman menutup Pintu Rumah sambil menggerutu, "Alma kebiasaan lupa nih. Di suruh tutup pintu malah dibiarin kebuka."

***

Jessica membuka pintu kamar. Akhirnya Dia menemukan Pangeran setelah lelah kesana-kemari mencari Pangeran di Rumah Sakit.

Kesal memang, sangat ingin dia marah. Tapi, melihat Pangeran yang begitu pulas membuat dia tak tega untuk memarahinya sekarang.

"Yaudahlah, besok aja gue marahnya. Kasihan kalo diganggu ni anak. Capek juga gue pengen tidur!" ucapnya.

Jessica berjalan menuju lemari, mengambil selimut dan kemudian membaringkan tubuhnya di Sofa.

Untuk malam ini, dia yang harus tidur di Sofa. Tapi tidak mengapa, yang penting Pangeran bisa tidur dengan lelap.

BERSAMBUNG

Continue Reading

You'll Also Like

7.3K 418 34
ini cuma komik pendek yang saya terjemahankan sendiri dan beberapa gambar Luffy dan uta Mungkin juga ada gambar yang lain dan bisa saja rendem Hari...
3.4M 163K 68
"Jilat aku, aku menginginkannya! Bagian bawahku juga! Aku ingin merasakan mulutmu di sana, cantik." ------------- Sejak mempunyai kekuatan membaca pi...
19K 1.3K 12
"Kita gak butuh adik baru!" Adalah kalimat pertama yang diucapkan ketika kembar masih dalam kandungan. Ke-5 Anak lewidson menentang hadirnya anggota...
8.3K 524 43
bercerita tentang kisah cinta pemuda yang merupakan reinkarnasi dari ilalang