Hiraeth | Kth ✓

By booksvii

113K 12.1K 2.3K

[follow me before you read] 🔞 Taehyung hampir putus asa mencari dan menahan rindu terhadap gadis masalalu ny... More

prologue
chapter 1
chapter 2
chapter 3
chapter 4
chapter 5
chapter 6
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
chapter 16
chapter 17
chapter 18
chapter 19
chapter 20
chapter 21
chapter 22
chapter 23
chapter 24
chapter 25
chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Epilogue
Bonus

Chapter 31

1.7K 228 22
By booksvii

Voment untuk part ini.

Sorry for late and typo 🙏

Kasih aku semangat dong gaes :"(.

Sider makin banyak aja


        Satu pekan berlalu, tepat hari Minggu pada akhir musim panas.

          para pejalan kaki mulai menapak pada aspal menuju tempat yang menjadi prioritas pagi hingga sore. Kota busan memang terbilang cukup sibuk. Dengan aroma selai strawberry dan kentang goreng yang menguar lewat jendela kala pagi menjelang tersapu angin hingga tak tersisa menjadi aktivis setiap hari nya kala matahari sudah menapak di timur.

Bunyi suara air yang keluar dari keran pada wastafel bak sebuah simpony di pagi hari dalam beberapa minggu kedepan di kediaman Airin diiringi rasa mual yang membuncah, wanita itu harus terus berurusan dengan rasa mual itu tiada henti, kadang kala harus membuatnya memuntahkan makanan yang barusan ia telan atau sekedar air putih saja, ini menyiksa. Airin menyeka bibir pucatnya. Kaca besar di hadapannya sudah menjelaskan bagaimana kacaunya wanita itu.

Helaan nafas berat nya spontan dengan denyut nadi yang cukup melaju mata hitamnya tak lepas menatap dirinya di depan cermin yang terdapat di dalam kamar mandi begitu teliti bahkan ia mengusap perutnya yang masih rata sebab masi berusia enam minggu. Wanita itu tetap cantik walau wajahnya pucat seperti kekurangan darah dan rambut yang acak-acakan.

Hormon kehamilan membuat nya malas hanya sekedar berdandan dengan polesan tipis saja, Airin cenderung menghabiskan waktu di kamar karena kondisinya yang cukup lemah, tapi pagi ini ia harus memaksakan diri untuk pergi ke supermarket untuk membeli keperluan rumah karena ibu dan ayah nya sedang melakukan perjalanan bisni ke seoul, sementara asisten rumah tangga yang biasa membantu sedang sakit.

Wanita baya itu tentu tak bisa membiarkan suami nya pergi sendiri sebab kondisi kesehatan nya, alih-alih untuk menjaga puteri nya, jung seorin tentu tak ingin melihat suaminya celaka dan Airin'pun tak masalah di tinggal sendiri.

Setelah menyesap teh hangat di pagi hari karena memang hanya air minum saja yang berhasil masuk setelah roti yang kembali di muntahkan. Airin menggunakan dress selutut dengan motif bunga yang begitu pas di tubuh ramping gadis itu, dengan polesan lipstik berwarna merah muda cukup membuat wajah pucat nya terlihat lebih fresh.

Dengan troli yang sudah di siapkan, Airin menyusuri stan buah-buahan dan sayuran, mengambil beberapa jenis buah di sana.

Airin kembali melanjutkan langkah nya dengan langkah pelan untuk mengamati stan-stan yang ia lewati sampai kini ia berhenti pada stan perlengkapan bayi termasuk susu ibu hamil, ada sepatu bayi yang begitu mungil membuat Airin tersenyun gemas lalu meletakkan nya kedalam troli tanpa berfikir lagi anaknya kelak laki-laki atau perempuan. Airin mengamati beberapa varian rasa susu ibu hamil yang tertera di sana ia mengambil susu dengan rasa coklat, mengamati sejenak kotak persegi empat itu.

"Airin.."

Wanita itu buru-buru menoleh mata nya menyorot penuh pada wanita yang tengah mendorong troli yang isi nya hampir penuh itu ke arah nya.

"Rahel" sapa Airin dengan senyuman kala ia mendapati wanita yang tentu masi ia kenali, gadis itu terlihat lebih cantik setelah menikah dengan Jungkook walau sebelum nya juga sudah cantik tapi kali ini lebih dewaaa. Airin sedikit memudarkan senyuman kala seorang gadis yang berada di samping Rahel juga menghampiri nya.

"Kau hamil?" Tanya Rahel spontan kala mendapati susu kotak itu masi ada di genggaman Airin.

Airin buru-buru meletakan nya kembali, ia kalut bukan main spontan meretuki kebodohan nya dalam hati. "Tidak, hanya lihat-lihat saja" Airin beralibi.

Lalu Rahel tersenyum menyeringai "hamil juga tidak masalah, kan ada Taehyung". Rahel menepuk pelan pundak Airin yang masi tersenyum kikuk lalu pandangan nya beralih pada gadis di samping Rahel yang sedari tadi menatap nya lekat walau sesekali juga tersenyum kala bersitatap dengannya.

"Dia siapa?" Tanya Airin sesopan mungkin.

"Aku Park Caeyoon, sepupu Rahel unnie" gadis itu berujar cepat sebelum Rahel berbicara.

Airin bergeming dan membalas jabatan tangan Caeyoon, nama itu tidak asing bagi nya, Caeyoon tersenyum sinis setelah menyematkan senyuman begitu manis di awal, ia melirik pada isi troli milik Airin, gadis itu kembali menatap Airin dengan raut yang sulit di artikan ketika ia melihat sepatu bayi di dalam troli tersebut, akhirnya Caeyoon tahu bahwa Airin adalah kekasih Taehyung setelah Rahel menyinggung nama Taehyung di awal tadi. Dan keberadaan Airin di stan perlengkapan bayi juga mengundang pertanyaan di benak nya.

"Dia adik Jimin, baru pulang dari texas dan berlibur di sini dan ibuku akan mengadakan acara makan malam bersama" Rahel berujar sembari melirik isi troli nya yang sudah terisi penuh oleh beberapa perlengkapan makanan.

Airin hanya mengangguk, perutnya mulai terasa mual dan tak nyaman walau masi bisa di tahan. "Aku duluan yah" Airin bergegas pergi pikiran nya tak lepas dari Caeyoon, gadis itu benar-benar cantik, pakaian casual yang di kenakan juga menunjang kecantikan dengan bentuk tubuh yang begitu ideal belum lagi tatapan mata Caeyoon yang begitu mengintimidasi seolah ingin menguak banyak hal tentang nya.

Dengan langkah tergesa walau Airin merasa cukup lelah dan tungkai nya yang mulai lemah ia meletakan troli pada kasir karena sudah merasa cukup dengan apa yang ia beli beruntung tidak ada antrian tapi Airin harus menitip belanjaan nya tersebut karena rasa mual yang mulai bergejolak seolah sudah mencapai tenggorokan nya, Airin sedikit memacu langkah nya ke toilet dan muntah pada wastafel walau hanya memuntahkan air putih.

Airin benar-benar lemah karena tidak makan sama sekali, ia membenahi rambut panjangnya lalu memoles sedikit lipstik sebelum keluar dari toilet.

Dari jauh bisa di lihat dengan jelas walau Airin harus menyiapkan sedikit matanya, bagai mana pria dengan proporsi tubuh yang sangat di kenali tengah berdiri di depan kasir dengan belanjaan nya tadi yang sudah di kemas rapi dalam plastik, Taehyung mengeluarkan beberapa lembar uang di sana dan sejak kapan pria itu di sana.

"Taehyung, kau.."

"Aku mengikuti mu sedari tadi, tepat nya sebelum kau ke toilet. Omong-omong sepatu baby nya lucu, sudah tidak sabar jadi ibu yah"

Airin berdecak, ia kesal dengan Taehyung yang tidak memberi tahu kepada nya bahwa akan ke daegu, gadis itu diam saja dengan wajah kesal yang terlihat jelas. Taehyung sudah paham akan hal itu.

"Maaf. karena tidak memberi tahu mu" Taehyung meraih beberapa plastik belanjaan Airin lalu tersenyum setelah mengucapkan terimakasih pada kasir, mereka bergegas pergi menuju lobby.

Taehyung meletakan belanjaan tersebut pada jok belakang mobil, Airin masih setia berdiri di belakang nya.

"Siapa yang memberi tahu aku di sini?" Tanya Airin dengan mimik muka penuh selidik.

Taehyung menggeleng. "Tadi aku mampir sebentar ingin membeli makanan, dan aku melihat kau juga sedang belanja, bagai mana kau bisa pergi sendiri? bagaimana jika ada apa-apa"

"Aku sendirian di rumah, kedua orang tuaku, mereka pergi ke Seoul dan bibi gwon sedang sakit"

Taehyung memudarkan kerut di dahinya, lantas merasa bersalah melihat kekasihnya yang sedang hamil itu harus melewati semuanya sendirian, wanita itu pasti membutuhkan nya walau tak berterus terang. "Maafkan aku" Taehyung menunduk lalu meraih tangan Airin untuk membawanya masuk kedalam mobil.

______

Gemuruh guntur serta kilatan cahaya tak menampik pula dengan cucuran air yang bergemercik di atas atap dan jalanan yang mulai terisi genangan air, dengan sekejap langit gelap di selimuti awan pekat. Airin mengusap perut yang mual dan sakit mungkin asam lambung nya naik karena tidak makan apa-apa sejak pagi.

Airin membuka sedikit kaca mobil ingin merasakan udara yang masuk sebab aroma pengharum mobil Taehyung tidak cocok di penghidu nya.

"Rin, jangan di buka. Di luar sedang hujan"

"Aku mual, aroma mobil mu aneh sekali"

Taehyung mulai panik ia sedikit menambah kecepatan mobilnya walau jarak pandang sedikit menyulitkan nya karena kaca mobil yang tertimpa butiran air yang cukup banyak.

Genggaman tangan Taehyung kian erat ia merasa tangan Airin cukup dingin dan wajah gadis itu mulai pucat Taehyung jadi panik sekali.

Setelah sampai di kediaman nya, Airin berlari tanpa mempedulikan Taehyung, gejolak di perutnya tidak bisa di tahan lagi. Taehyung membawa bungkusan belanjaan dengan langkah yang juga tegesa.

"Apa sudah lebih baik?" Taehyung meletakkan belanjaan tadi di atas meja pantry lalu menghampiri Airin yang tengah meneguk Air putih karena habis muntah walau hanya mengeluarkan air putih. Taehyung memijat pelan pundak gadis itu dari belakang lalu memberi sedikit pelukan hangat dan mengecup singkat pipinya.

"Kita kerumah sakit"

Airin menggeleng.

"Kau ingin makan apa"

Lagi-lagi Airin hanya menggeleng, membuat Taehyung menghela pasrah, kekhawatiran nya membuncah, ia tidak tega melihat kondisi Airin seperti ini apa lagi gadis itu harus mengalami hal yang sama hingga tiga atau empat bulan.

Eksistensi awan gelap mulai memudar, remang cahaya bulan mulai tampak walau tak begitu benderang, kondisi Airin jauh lebih baik sekarang setelah Taehyung memaksa nya ke dokter dan memberi wanita itu makan walau tak sampai habis.

Airin duduk di atas kasur bersimpuh dengan beberapa helai baju yang ia lipat, Taehyung baru saja datang dengan segelas susu di tangannya dan menempatkan nya di atas nakas.

Taehyung duduk di sisi kasur masi memerhatikan wanita itu. Mereka baru menyelesaikan makan malam bersama, alih-alih menonton televisi atau serial Netflix Airin lebih memilih berdiam di kamar melakukan apa saja yang ingin ia lakukan.

"Kamar tamu sudah ku bersihkan, kau bisa tidur di sana" Airin berujar tanpa menoleh ke arah Taehyung, wanita itu menurunkan kaki nya menyentuh dinginnya lantai dengan beberapa helai pakaian yang sudah di lipat rapi untuk di masukan ke dalam lemari.

"Jadi aku tidak boleh tidur di sini" tanya Taehyung dengan wajah polos nya.

Airin tak menanggapi, gadis itu masi sibuk dengan aktivitas nya walau demikian Taehyung bisa melihat jelas wanita itu menggeleng.

"Kau dekat dengan Caeyoon?"

Dahi Taehyung berkerut. "Adik Jimin?"

Airin mengangguk tanpa menoleh.

"Dia adik Jimin, jadi bagi ku dia juga adik ku. Kenapa?" Jawab Taehyung jujur karena memang begitu fakta nya.

"Tadi aku bertemu dengannya di supermarket" Airin berjalan ke arah ranjang lalu merebahkan tubuhnya perlahan di sana setelah meneguk susu hamil itu hingga habis.

"Lalu.." Taehyung masi mempertahankan raut datar nya.

Airin berdecak kesal. "Dia cantik, kau tidak tertarik kan dengan nya?"

Taehyung tertawa, ia menyadari Airin cemburu. "Wanita cantik memang selalu menarik perhatian pria" ada jeda sesaat, Taehyung mengamati raut Airin yang bertambah kesal, ada kesenangan tersendiri bagi nya ketika melihat Airin cemburu.

Wanita itu memutar bola matanya malas lalu berbaring menunggungi Taehyung.

"Tapi tidak semua wanita cantik bisa membuat pria jatuh cinta"

Tanpa sadar Airin sedikit tersenyum walau buru-buru kembali merubah ekspresi nya. "Pergilah ke kamar mu, aku ingin tidur"

Ada keheningan beberapa saat, Airin masi memunggungi Taehyung tak peduli walau Taehyung masi menatap nya atau keluar diam-diam. Tapi beberapa saat kemudian Airin merasa Taehyung malah merangkak mendekati nya, Airin buru-buru memejam tapi pria itu malah memeluk nya menyelipkan tangannya di perut rata Airin.

"Jangan pura-pura tidur"

Airin tak peduli ia tetap memejam walau dadanya bergemuruh hebat, Taehyung menyeringai ia menyadari nafas Airin yang tampak tak stabil membuktikan bahwa wanita itu tengah gelisah.

Taehyung meniup daun telinga Airin bahkan sesekali menggigit nya dan memberikan kecupan-kecupan lembut pada tengkuk hingga membuat Airin melenguh merasa geli.

"Taehyung, aku mengantuk"

Laki-laki  itu tertawa merasa siasat yang ia lakukan berhasil. "Kau belum mengantuk, kau hanya ingin menghindari ku kan"

Airin tidak menjawab ia menulikan telinganya saat Taehyung berbisik dengan suara berat itu di telinganya.

"Sayang, ingin tahu sesuatu tidak"

Apa yang Taehyung ucapkan mengundang rasa penasaran nya hingga membuat Airin menoleh.

"Apa?"

"Akan ku tunjukkan bagaimana cara bercinta yang aman ketika hamil"

[]



Continue Reading

You'll Also Like

52.3K 5.9K 11
[SHORT FICTION] Apa yang terlintas di kepalamu jika mendengar kata Las Vegas? Pusat kasino terbesar di dunia? Jajaran rumah bordil dengan dalih hotel...
64.3K 5K 21
Synopsis! Ketika dia masuk, didapatinya pemandangan indah terpampang jelas di depannya. Tzuyu, gadis itu tertidur di kursi santai dengan sebuah buku...
[3] BERXIA By ka

Fanfiction

830K 66.3K 29
Gadis bermarga Kim itu adalah seorang Berxia. Bagi para wanita, mungkin pekerjaan semacam ini mudah. Tapi baginya tidak. Singkat saja, dia hanya ingi...
THAT XX By Her

Fanfiction

297K 32K 27
Kesalahan terbesar Jung Chaeyeon adalah mencintai pria berengsek macam Jeon Jungkook si pria ter-kejam sedunia. #141 IN FANFICTION [050817]