⚜
"Akhirnya kau hanya bisa memilih satu"
"Diamlah!" seru lelaki bergidung mancung itu pada sang ayahanda karena tidak suka sesi sarapan pagi moodnya sudah diganggu.
Jaehyun menaruh alat makannya dan memakai jas yang tersampir pada punggung kursi makan. "Cepat habiskan sarapanmu dan kembalilah kedalam kamar"
"Kau mau kemana?" tanya seorang wanita yang duduk tepat disebelahnya dan sudah menyandang status sebagai nyonya Jung. "Bukan urusanmu"
Jaehyun langsung melangkahkan kaki jenjangnya keluar dari rumah besar milik orang tuanya meninggalkan semua orang yang duduk pada meja makan dan menatapnya kebingungan.
"Mungkin Jaehyun tengah buru-buru Stella"
"Iya ma"
Didepan mobil mewahnya sudah ada seseorang yang menunggu dan tengah mengganggam sebuah map berwarna hitam. Jaehyun menghampiri sang anak buah yang sudah menunggunya sedari tadi.
"Dokumennya sudah siap tuan" ucapnya seraya meberikan map yang sedari tadi ia genggam. Tanpa melihat apa isinya Jaehyun langsung menerimanya dan mengangguk sekali. "Kau boleh pulang"
Lelaki Jung itu memasuki mobilnya setelah anak buahnya itu menunduk hormat dan berlalu dari hadapannya. Ia mengambil nafas panjangnya sebelum menjalankan mobil keluar dari pekarangan rumah.
Tujuannya hanya satu yaitu menemui gadis kecilnya yang sudah ia tinggal seharian penuh, padahal kemarin ia sudah berjanji jika akan pulang cepat.
Sepertinya tuhan tengah tidak mengijinkannya untuk cepat bertemu dengan Celine karena jalanan yang ia lewati terlampau padat terlebih sekarang dirinya tidak satu mobil dengan para bodyguarnya.
Butuh masa satu jam hingga akhirnya ia sampai pada gedung apartment sang kekasih. Ahh masih pantaskah jika disebut kekasih?
"I'm home babe"
Dengan perasaan riang ia memasuki unit sang kekasih namun disambut dengan keadaan yang sunyi. Maniknya mengedar mencari sosok mungil itu dipenjuru unit apartment mewah itu.
"Babe" panggilnya sekali lagi dan tetap tidak ada sahutan. Ia melihat ponselnya dan mengecek jadwal milik Celine akan tetapi seharusnya tidak ada jadwal untuk hari ini.
Cling
Jaehyun tidak sengaja menendang benda kecil dengan kakinya, ia melihat kebawah dan memungut benda itu. Sebuah cincin yang yang selama ini selalu melingkar pada jari manis Celine tergeletak begitu saja dilantai.
Tanpa berfikir panjang ia langsung memasuki kamar sang gadis namun tidak menjumpai sesiapapun, fokusnya menuju lemari besar disana dan membukanya, kosong.
Pikirannya sungguh kalut sekarang, kemana perginya gadis mungilnya?
Dengan tergesa ia berlari keluar dan mendobrak dengan brutal unit milik staff Celine namun kejadian serupa ia dapatkan, tidak satupun dari mereka membukakan pintu untuknya. Ada satu orang yang keluar dan menghampirinya.
"Mencari siapa tuan?"
"Dimana mereka semua?"
"Mereka semua sudah pergi sejak kemarin tuan, permisi"
Jaehyun kembali kedalam unit sang kekasih dan merosotkan dirinya kebawah. Kehilangan gadis mungilnya adalah hal terburuk yang ia terima, bagaimana kehidupannya nanti tanpa adanya sang gadis mungil kesayangannya?
"I'm sorry babe"
Untuk pertama kalinya Jaehyun mengeluarkan air matanya dan itu hanya untuk Celine. "Sorry"
⚜
Jaehyun kini tengah memukuli anak buah yang seharusnya ia tugaskan untuk menjaga Celine. Bahkan hal itu membuat tampilannya sedikit acak-acakan karena gerakan bertubi-tubi tersebut.
Bugh
"Bagaimana bisa kecolongan bajingan!"
Semua anak buahnya tidak berani menatap mata tuannya saat tengah marah seperti ini, sedikit saja nyawa mereka menjadi taruhannya.
"Maaf tuan, kemarin sungguh tidak kondusif alhasil kita tidak bisa menjaga nyonya diapartment"
"Saya tidak butuh sebuah alasan, sekarang cari dimana gadisku berada!" bentaknya yang langsung membuat semua bodyguardnya berpencar sesuai perintah Jaehyun.
Kini langkah angkuhnya berjalan memasuki sebuah ruangan yang dijadikan tempat meretas sebuah situs.
"Kemana mereka semua pergi?!"
"Dalam pantauan yang saya dapat mereka berpencar tuan dan kembali kerumah masing-masing, namun saya belum menemukan tiket yang mengatas namakan nyonya. Kemungkinan nyonya besar ikut salah satu dari mereka akan tetapi dari pantauan cctv saya tidak menemukan keberadaan nyonya"
Bugh
Jaehyun memukul kepala bagian belakang anak buahnya. "Cari yang benar!"
Dimana perginya gadis kecilnya itu? Sungguh separuh hidupnya sudah hilang sekarang. Hanya Celine yang berada didalam pikirannya sekarang, tidak ada sesiapapun.
Pasti gadisnya tengah terpuruk sekarang mengetahui fakta bahwa ada wanita lain yang meduduki hatinya, pasti sangat sulit menerima itu semua terlebih dirinya hanyalah yang kedua.
Bukan maksud Jaehyun untuk membohongi sang gadis selama ini akan tetapi memang Celine lah yang mampu menghangatkan lagi hatinya setelah merasakan kekosongan akibat ditinggalkan sang tunangan untuk menyelesaikan studynya pada negara tetangga.
Celine hadir mampu membuat Jaehyun merasakan apa itu cinta yang sesungguhnya, apa itu melindungi seseorang dalam dekapannya, apa itu sebuah bahagia yang tersirat dari sebuah tawa.
Jaehyun tidak pernah merasakan itu sebelumnya.
"Cari dimana gadisku, tolong"
Untuk pertama kalinya Jaehyun mengucapkan kata tolong pada anak buahnya yang berhasil membuat semua anak buah yang masih berada diruangan iba melihatnya. Dimana perginya sang tuan yang begitu angkuh dan kejam sekarang? Kini hanyalah tersisa seseorang yang lemah seakan kangguru yang kehilangan induknya.
"Bangun tuan, tidak seharusnya tuan duduk dibawah" ucap salah satu anak buahnya seraya mengangkat Jaehyun agar berdiri karena pria itu yang sudah merosot kelantai sambil memegangi dadanya yang terasa sakit.
Bukan hanya Jaehyun saja yang merasakan kehilangan gadis mungil itu, tapi para bodyguard yang biasa ditugaskan untuk menjaga Celine juga merasakannya. Tidak akan ada lagi bagaimana cerewetnya gadis itu, tidak akan lagi rengekan ketika ingin diantarkan pada kedai ice cream.
Nyatanya gadis itu membawa pengaruh besar dalam kehidupan Jaehyun beserta bawahannya.
Tubuhnya sudah terasa sangat lemas sekarang, tidak ada lagi tenaga yang tersisa untuk memikirkan keadannya. Belum ada satu hari ia kehilangan Celine, namun badannya sudah memberikan efek yang sangat terasa.
Ponselnya tiba-tiba berdering, dengan masih dipegangi oleh sang bodyguard, Jaehyun merogoh saku celananya dan mengambil benda pipih itu. Segera ia menggeser tombol hijau disana dan menempelkan ponsel itu pada telinga kanannya.
"Kita menemukan jejak nyonya tuan"
Panggilan itu berasal dari salah satu bodyguardnya yang telah menyebar sejak tadi mencari sang nyonya besar.
"Dimana?!"
"Ada orang yang melihat nyonya Celine berada dibandara semalam namun saat kita retas situs bandara dan mencari nama Celine Suh itu tidak ada dalam daftar penerbangan manapun tuan"
Mungkinkah jika Celine kembali kenegara asalnya? Dan semalam ia berada dibandara karena sudah dijemput oleh tuan Suh sendiri, itu sebabnya nama gadis itu tidak ada dalam jadwal penerbangan pesawat manapun.
"Kita ke Canada sekarang"
Jaehyun hampir saja jatuh tersungkur saat melepaskan diri dari pegangan bodyguardnya dan langsung berlari keluar dari ruangannya, namun untung saja anak buahnya begitu cekatan untuk kembali meraih sang tuan.
Jaehyun tidak peduli bagaimana nanti sikap tuan Suh padanya, yang terpenting ia harus bertemu dahulu dengan gadis kecilnya.
"Wait for me girl"
⚜
H