Distract (KTH + JJK)✔

By fenxemo

65.3K 7.5K 1.7K

Taehyung menganggap remeh ikatan takdir yang terjalin secara tidak disengaja dengan seorang pesuruh milik aya... More

1
2
3
4
5
6
8
9
10
11
12
Sneak Peak Pdf Distract

7

4.1K 554 148
By fenxemo

® Guide : ®

Dalam werewolf au versi sembarangan ini, jenis kelamin digolongkan menjadi alpha dan omega. Gender ini akan muncul saat masa pubertas, yaitu pada kisaran usia 12-17 tahun, ditandai dengan heat pada omega, dan rut pada alpha.

- Alpha :

Merupakan golongan tertinggi, sangat dominan yang dideskripsikan sebagai pihak dengan kasta tertinggi. Alpha yang sudah mendapat rut akan memiliki siklus beragam dan gejala ini adalah pertanda jika alpha itu sudah dapat membuahi omega. Rut dapat berlangsung sekitar 1-3 hari. Umumnya, bau khas yang dimiliki alpha beraroma maskulin, tapi di universe ini, pheromone alpha/omega ditentukan sesuka hati author.

Selain itu alpha juga memiliki knot yang akan membesar saat mereka menggauli seseorang. Namun di situasi biasa para alpha tidak akan melakukan knotting, lain halnya jika terpengaruh oleh rut. Tujuan knotting adalah untuk mencegah adanya sperma yang terbuang sia-sia

Alpha dapat mengintimidasi sesama alpha maupun omega dengan tekanan pheromone yang dapat mengakibatkan rasa tercekik-untuk alpha, hingga tiba-tiba terangsang dan heat menyerang-untuk omega. Pheromone alpha juga dapat digunakan sebagai terapi jika mate nya memiliki siklus heat yang tidak metentu.

Dalam beberapa kasus, seorang alpha dapat menandai lebih dari satu omega, sehingga tidak terikat hanya dengan satu pasangan/mate saja.

- Omega :

Biasanya digambarkan dengan peringkat terendah, golongan di bawah rata-rata dan pada umumnya sangat lemah. Dahulu, omega hanya dibutuhkan untuk memiliki keturunan dan melakukan pekerjaan rumah saja. Tetapi seiring berkembangnya zaman, omega dapat bekerja dan memiliki posisi setara dengan alpha.

Kematangan seorang omega ditandai dengan adanya heat. Siklus ini dapat berlangsung selama satu hari atau seminggu lebih. Omega akan hilang akal dan hanya mendamba sentuhan serta knot alpha yang dapat menuntaskan heat secara cepat, ia memiliki kemampuan melubrikasi dirinya sendiri ketika akan mating. Pengaruh pheromone dan sentuhan akan membuatnya berkali lipat sensitif. Hal inilah yang membuat omega rentan menjadi korban pelecehan seksual.

Pheromone yang dikeluarkan omega cenderung manis dan segar, yang akan menguar sangat pekat saat ia heat. Kesempatan omega untuk hamil hanya terjadi ketika mereka mengalami heat.

Omega dapat memiliki alpha lain saat pasangan/matenya sudah meninggal atau omega itu memilih meninggalkannya. Tubuh omega yang masih memiliki tanda akan menolak sentuhan alpha yang bukan matenya.

- Beberapa istilah lain :

# Pheromone / Feromon : Aroma khusus yang menguar dari tubuh alpha / omega.

# Rut / Heat : Saat di mana hasrat biologis untuk berhubungan seks mulai menjadi-jadi sampai berada di luar kontrol diri. Rut terjadi pada alpha, sedangkan heat pada omega. Rut/heat hanya dapat dipuaskan oleh pasangan takdirnya/mate atau siklus ini akan terasa begitu melelahkan.

# Suppressant : Obat penekan hormon untuk alpha maupun omega. Bentuknya dapat berupa tablet maupun suntik. Efek samping dari penggunaan suppressant jangka panjang adalah dapat membuat siklus rut/heat berantakan.

# Mating : Bersetubuh / kawin.

# Mate : Sebutan untuk pasangan yang sudah menandai satu sama lain. Mate bisa terjadi secara sengaja atau tidak.

# Marking : Menandai seorang omega dengan mengigit bagian belakang leher dimana letak kelenjar aroma berada. Terjadi ketika bersenggama, dan seringnya pada saat heat / rut.

# Scenting : Cara alpha / omega menandai incarannya dengan menyelimuti tubuh menggunakan pheromone. Biasanya untuk penegasan atau tanda kepemilikan sementara jika belum sampai ditahap untuk marking.

# Knot : Bagian dari alat kelamin alpha yang dapat membesar hingga 2x lipat.

# Knotting : Proses dimana memasukkan pembesaran knot pada lubang omega, agar pembuahan yang dilakukan oleh alpha dapat terjadi secara maksimal. Alpha tidak akan bisa menarik alat kelaminnya keluar keluar beberapa menit, biasanya mencapai 15-30 menit. Ia baru bisa menarik alat kelaminnya keluar dari sana jika knotnya kembali ke bentuk semula.







. . .







Namjoon sedang mengamati sebuah video di layar laptop ketika pintu kamarnya tiba-tiba terbuka. Sepasang mata cokelat memandang sosok yang berjalan ke arahnya dengan alis bertaut membentuk jembatan di antara matanya. "Ada apa, Seokjin?" Ucap Namjoon kalem sembari menyandarkan punggung pada kepala ranjang dan meluruskan kedua kaki.

"Kenapa kau mengungsikan kita di sini?" Tanyanya tanpa basa-basi. Ia mendudukkan diri di pinggir kasur, sejauh mungkin dari sang alpha yang menatapnya intens.

"Iseng." Jawab pria itu sambil matanya bergulir mencuri-curi kesempatan untuk melihat video yang sedang diputar.

"Apa katamu?"

"Iseng, Seokjin." Ulang Namjoon. "Aku sumpek berada di rumah terus. Sekali-kali aku ingin mengajakmu jalan-jalan." Mata cokelat itu menangkap ekspresi omeganya yang berubah-ubah. Dari takjub menjadi tak percaya.

"Aku menghargai usahamu untuk membuatku senang, tapi kurasa bukan itu tujuanmu mengajakku kemari." komentar Seokjin. Ia memandang penuh selidik laptop di pangkuan Namjoon. "Katakan secara jujur atau aku akan mencari tahu dengan caraku."

"Kemampuanmu itu memprediksi masa depan bukan mendeteksi bohong tidaknya seseorang seperti detektor kejujuran." Namjoon berujar dengan raut wajah bosan. "Tapi kalau kau memaksa, aku akan mengatakannya dengan satu syarat."

"Apa itu?"

"Tunggangi aku."

Seokjin spontan menatap pria itu tepat di mata. "Alpha gila."

Kedua alis Namjoon terangkat naik. "Kau mau melakukannya tidak? Kalau kau hanya ingin mengangguku, lebih baik kau keluar dan sibukin dirimu. Di sana, jalan keluar terbuka lebar." Sambil menunjuk pintu kamar menggunakan dagu. Namjoon kembali memperhatikan layar laptop yang kini menampilkan adegan di mana sang anak sedang menindih pembantunya di atas ranjang. Ia mendengus lalu terkekeh geli, dan segala gerak-geriknya itu tidak luput dari pandangan Seokjin.

"Tik tok tik tok, waktu terus berjalan, Seokjin."

Seokjin menarik napas, gemetaran sebab menahan amarah yang bergelung di dalam dirinya. Ia melucuti pakaiannya sendiri dan merangkak menuju Namjoon yang menyeringai menatapnya. Saat ia mendudukkan diri di samping Namjoon, tangan alpha itu langsung mengarah ke belakang punggungnya. Mengelus sebentar permukaan kulit Seokjin yang halus kemudian merambat turun untuk meremas bokong kendangnya yang tampak menggemaskan.

Ia mengatur kecerahan layar dan memiringkan sedikit laptopnya agar Seokjin dapat melihat apa yang sedang dilihatnya. "Mari kita lihat sama-sama Seokjin, apakah Jeon Jungkook adalah mate dari anak sulung kita atau bukan."







. . .









"Jungkook."

Ya, bajingan gila? "Ya? Apa tuan membutuhkan sesuatu?" Tanya Jungkook sambil merapikan baju maid-nya yang acak adut.

Ia mendudukkan diri sambil menghela napas, mencoba menghilangkan tremor yang melanda keseluruhan tubuh. Manik bulat hitam merefleksi sosok alpha yang berdiri menjulang di hadapannya yang sedang memandangi jejeran benda di atas nakas.

Taehyung menoleh, menatap Jungkook malas dan merotasikan bola mata, "kau lupa, ya?"

"Eh?"

"Memandikanku!" Ucapnya kesal. "Kau masih muda tapi sudah pelupa!"

"Maaf tuan muda." Badannya menegak, berjalan melewati Taehyung dan hendak membuka pintu sebelah kanan yang diyakini adalah kamar mandi. Namun pergerakannya segera dihentikan oleh perkataan Taehyung. "Itu closet, kamar mandi di sebelah kiri."

Dengan kikuk Jungkook mengangguk, beralih pada pintu satunya. Tangan memutar kenop, kemudian memasuki kamar mandi dengan Taehyung mengekor di belakang. Mulut kecilnya menganga saat mendapati kamar mandi yang sama luasnya dengan ruang kamar.

Dinding dan lantainya dipenuhi oleh marmer hitam. Bathup besar berwarna hitam yang dapat menampung beberapa orang sekaligus. Shower besar dengan gagang berwarna hitam berada di atas bathup, dan empat pancuran perak di setiap sudut yang menyembul dari dalam dinding-terbuat dari perak yang berkilauan ditimpa cahaya lampu kamar mandi.

Hari ini, Jungkook melihat banyak hal berwarna hitam.

Taehyung melewatinya tanpa kata menuju bathup, menghidupkan shower untuk mengisi penuh bathub tersebut. Sebelum menempatkan diri ke dalamnya, alpha itu berbalik. Ia mengatakan sesuatu yang membuat mata omega itu terbelalak lebar.

"Apa, tuan?"

"Aku heran mengapa ayah memperkejakan orang tuli di rumahnya." Taehyung menyedekapkan tangan di depan dada. "Ku bilang, lepaskan pakaianku. Semuanya."

"Tapi-kenapa?"

"Kenapa apanya? Kau itu pembantu dan aku majikan. Jadi cepat lakukan saja."

Jungkook meneguk ludah, dan mendekatkan diri ke arah Taehyung. Ia tersentak saat tangan alpha itu meraih pinggulnya, menghilangkan jarak di antara keduanya.

"Tuan saya tidak bisa bergerak-"

"Itu urusanmu bukan urusanku."

'Bajingan sial. Awas saja akan aku balas perlakuannya suatu hari nanti.'

Meski agak kesulitan karena ruang geraknya menyempit, Jungkook tetap berusaha melepas pakaian tuannya dengan telaten. Di mulai dari kemeja, ia membuka satu persatu kancing baju pria itu. Bulu kuduknya meremang ketika mendapati mata tajam Taehyung menatapnya intens.

"T-tuan, lepaskan tanganmu dari pinggangku. Aku tidak bisa melepas kemejamu kalau kau terus merangkulku seperti ini."

Taehyung merengut dan menyingkirkan tangannya dengan ogah-ogahan.

Jungkook mencoba secepat mungkin menarik lepas kemeja tersebut. Membiarkan fabrik kain yang diperkirakan berharga lebih mahal daripada gaji satu tahunnya itu tergeletak di dekat kaki mereka.

"Celanaku jangan lupa." Kata Taehyung saat Jungkook merunduk untuk memungut kemeja pria itu.

"Celana juga??"

"Apa aku harus mengulanginya sebanyak seratus kali?"

Mulut Jungkook mencebik, "tidak tuan."

Ia berusaha menguatkan diri agar tidak terpengaruh dengan feromon sang alpha yang membuat omega dalam dirinya menggelepar senang. Rasa ingin disentuh itu ada, berputar-putar dalam pikiran dan benaknya. Tetapi Jungkook meneguhkan tekad.

"Lama." Taehyung menekan pundaknya sehingga menjadikan Jungkook berlutut di lantai kamar mandi yang dingin, kontras dengan kulitnya yang hangat dan mungkin akan berubah panas jika Taehyung terus-menerus memerintahkannya melakukan hal aneh.

Jungkook mendongak, bertanya lewat mata bulatnya, selanjutnya apa?

Melihat Jungkook hanya memandang tanpa melakukan apapun, sang tuan berdecak. "Tunggu apa lagi? Cepat lepaskan celanaku!"

Setelah mengangguk ragu, Jungkook dengan perlahan melepas sabuk kulit hitam milik Taehyung. Benda itu terjatuh dengan bunyi memekakkan yang bergema di kamar mandi. Saat akan meraih resleting, Taehyung menahan tangannya. "Gunakan gigimu." Katanya.

"Apa?"

"Gunakan gigimu untuk membuka resleting celanaku, bodoh."

Dahi Jungkook mengernyit dalam, "Aku tidak mau melakukan hal yang seperti itu."

"Lalu kau ingin melakukan hal yang seperti apa? Kau ingin aku melepasnya seorang diri dan menancapkan benda yang ada di balik celanaku ini ke lubang di antara pantatmu? Kalau kau menginginkan hal itu tak apa, aku bisa kok melucuti celanaku sendiri."

Sebelum pria itu merealisasikan ucapannya, Jungkook menggerakkan mulutnya ke atas, menggigit resleting tersebut menggunakan gigi depan dan menariknya dengan kecanggungan luar biasa. Satu tangan digunakan untuk membuka pengait celana, lantas kemudian menurunkan celana kain tersebut bersamaan celana dalamnya hingga kedua benda itu menggumpal di telapak kaki Taehyung.

Pupil Jungkook membesar saat penis milik pria itu yang mengacung tegak melawan gravitasi menampar pipi gembil yang langsung bersemu. Ia memang sudah pernah bercinta dengan Taehyung, tapi untuk melihat alat kelaminnya secara langsung seperti ini merupakan pengalaman pertama.

Laki-laki itu memiliki penis yang bisa dibilang membanggakan. Besar, panjang, dan berurat. Bagian kepala berbentuk seperi jamur, memerah dengan precum yang mengalir sedikit demi sedikit dari lubang kencingnya. Rambut yang tumbuh di area pubik terpotong rapi, sementara testisnya besar dan berwarna sedikit kecokelatan bergantung di bawah kejantannya.

Jungkook beralih pandang, merapatkan kaki guna menyembunyikan penisnya yang mengembung tanpa malu, dan kedua tangan terkepal berusaha mengumpulkan kekuatan untuk bertahan. Ia memejam mata, dan menahan napas beberapa kali saat aroma Taehyung yang menguar semakin pekat memenuhi seluruh ruangan. Membuat Jungkook candu dan setengah mabuk.

Taehyung memperhatikan omega itu dalam diam. Seluruh tubuhnya mengeras sekarang, tapi ia tidak akan melakukan hal mesum apapun. Tidak jika bukan Jungkook yang meminta alpha itu untuk menyentuhnya. Ia tak ingin menjadi sosok alpha mudah birahi yang dengan kurang ajarnya merabai omega untuk menuntaskan kebutuhannya.

"Berdiri, Jungkook. Kau ingin melakukan apa lagi memangnya?"

Jungkook menggeleng ribut dan berdiri tergesa. Ia menjauh dan memperhatikan Taehyung yang mencelupkan kakinya ke dalam air lalu memutar kran hingga air yang mengucur melalui shower berhenti mengalir dengan tangan kanannya. Tubuh pria itu bersinar di bawah naungan lampu yang perlahan-lahan turun hingga separuh tubuhnya tertelan oleh air. Kepalanya menoleh ke arah Jungkook yang terdiam dengan mata yang memperhatikannya tanpa berkedip.

"Oi!" Sentaknya hingga Jungkook berjengit kaget. Taehyung berdecak dan melambaikan tangan tak sabaran, "Kau digaji untuk melayani tuanmu, bukan berdiri seperti patung selamat datang begitu. Kemari, sabuni aku dan gosok punggungku."







. . .








"Hei, Jungkook, apa kau merasa seperti diintai oleh sesuatu belakangan ini?"

Jungkook merenung, mencoba mengingat-ingat kejadian beberapa hari yang lalu ketika tiba-tiba ia merasakan seseorang telah menepuk pundaknya saat ia berada di lorong untuk menuju kamar pembantu, tapi ia hanya diam, tidak mengatakannya apapun pada Taehyung yang menoleh sekilas ke arahnya.

"Aku berbicara padamu, Jungkook. Bukan pada tembok di belakangmu."

Telapak tangan omega itu masih sibuk membilas inci demi inci dari tubuh di depannya dan sesekali menggosoknya kuat tanpa berniat melukai. Bola matanya tidak menampilkan ekspresi apapun. Jungkook benar-benar tengah fokus untuk memandikan Taehyung sampai bersih karena ini adalah pengalaman pertamanya.

"Penyakit tulimu kumat lagi ya? Apa perlu ku ulangi perkataanku sampai mulutku berbusa?"

Ya, lakukan saja aku tidak peduli.

"Tidak, tuan."

"Jadi jawab pertanyaanku. Apa kau merasa diganggu oleh sesuatu akhir-akhir ini?"

Jungkook memberhentikan aksi 'mari membuat kulit majikannya mulus halus tanpa setitik daki' saat tuan mudanya itu membalikkan badan hingga mengadapnya. Mata setajam elang bertemu manik bambi dengan binar menakjubkan. Keduanya menyelami bola mata masing-masing lawannya sebelum Jungkook menunduk saat pipi dan telinganya memunculkan rona.

"Omega," Jemari panjang Taehyung meraba rahang Jungkook, mengarahkan muka manis itu padanya.

Jungkook membiarkan jari-jari dingin tersebut bermain di permukaan kulit wajahnya yang memanas. Ia memejam mata, sesaat terbuai dengan sentuhan yang menawarkan kenyamanan itu. Omega di dalam dirinya mendengkur, fakta bahwa alphanya tengah menyentuhnya dengan begitu halus membuatnya senang.

"Hei, tatap aku dan jawab pertanyaanku." Kata Taehyung lembut dengan suara dalam dan seraknya.

"A-aku tak tau," respirasi Jungkook tersendat, menjadikannya membuka belah bibirnya dan bernapas lewat mulutnya. "T-tapi aku merasa sesuatu tengah berusaha menyentuhku. A-aku tidak tau itu apa—" Tubuhnya bergetar saat Taehyung mengusap pipinya bolak-balik. "Yang pasti, aku merasa terganggu dengan beberapa hal belakangan ini, tapi aku tidak dapat memastikan apa yang sedang mengangguku. Aku tak bisa melihatnya seolah yang mengangguku adalah makhluk tak kasat."

Taehyung merenung, rupanya ucapan vampir itu tidak main-main. Mereka sedang mengincar Jungkook, dan Taehyung tidak akan membiarkan mereka merebut apa yang sudah menjadi miliknya.

Ia memang menolak kehadiran Jungkook sebagai mate, tapi ia tidak bisa menolak gairah dan tubuhnya yang menginginkan omega itu. Sebab dengan selain Jungkook, penisnya menolak bereaksi.








. . .








to be continued.

Continue Reading

You'll Also Like

50.7K 7.7K 28
[SELESAI] Radio itu memutarkan sebuah lagu untukku, lalu-- membuat jiwaku menghilang .. GENRE SHOUNEN AI BUKAN YAOI. FANTASI
9.7K 962 12
[END] Au Revoir Taekook Fanfiction Rate : M-18 Genre : Romance, Fluff, Hospital, Drama Sepertinya memang semesta selalu menghubungkan antara aku d...
8.4K 1K 5
Taekook | Werewolf | AU [Soulmates Series: Book 2] Ketika Jungkook yang seorang manusia terseret dalam kehidupan rumit bangsa Werewolf yang selama in...
Fantasia By neela

Fanfiction

1.6M 5.2K 9
⚠️ dirty and frontal words 🔞 Be wise please ALL ABOUT YOUR FANTASIES Every universe has their own story.