Under the Same Umbrella

By CNScarlett

2.6K 320 30

Sinopsisnya cuma bilang kisah putra mahkota yang jatuh cinta pada putri count, dan bla-bla-bla. Namun begitu... More

prolog
🐞1🐞
🐞2🐞
🐞3🐞
🐞4🐞
🐞5🐞
πŸˆβ€β¬›7πŸˆβ€β¬›
πŸˆβ€β¬›8πŸˆβ€β¬›
πŸˆβ€β¬›9πŸˆβ€β¬›
πŸˆβ€β¬›10πŸˆβ€β¬›
🐞11🐞
🐞12🐞
🐞13🐞
🐞14🐞
πŸˆβ€β¬›15πŸˆβ€β¬›
πŸˆβ€β¬›16πŸˆβ€β¬›
The Twins

πŸˆβ€β¬›6πŸˆβ€β¬›

119 21 3
By CNScarlett

Kembali pada waktu dimana Paris ditengah keadaan genting serangan akuma, dan sedetik yang lalu Ladybug tertembak gara-gara Carapace terlambat mengeluarkan shelter.

"Ladybug, NO!"

Chat Noir dengan miraculous monyet yang dilempar Ladybug dan berhasil dia tangkap, menatap penjahat super berpunggung seperti tanduk rusa itu dengan tatapan ganas. Tersisa Carapace dan dirinya di dalam perisai hijau itu. Perisai sama yang telah gagal melindungi seseorang berharga baginya dan kota Paris.

"Hahaha... Ladybug sudah kudapatkan, Shadowmoth! Tinggal kutembak kucing itu dan miraculousnya milikmu!"

Orang itu tertawa jahat. Senada dengan pak tua botak berbaju aneh yang tersambung padanya, "kerja bagus Storyteller! Pastikan kau mendapat kedua miraculous itu dan dendammu pada pria yang mencampakkanmu itu akan terbalaskan!"

"Oh, tentu saja. Semua orang harus merasakan apa yang kurasakan!"

Chat Noir menggertakkan gigi berbahaya. "Kau, dan Shadowmoth harus membayarnya!"

Selama dipercayakan dipinjami miraculous kura-kura dan Wayzz oleh Ladybug di setiap misinya, kurang lebih lima bulan terakhir ini, baru sekarang Carapace bergidik melihat  Chat Noir super marah. Laki-laki dibalik kostum hitam itu seperti siap membunuh siapapun yang menghalanginya.

"Tenanglah Chat Noir!" Carapace berusaha menenangkan partner mereka sambil berusaha menahan bentuk pelindung yang terus ditembakki penjahat super tanpa ampun.

"Jika kau lebih cepat beberapa detik saja, Ladyku pasti akan selamat!"

"..."

"Cataclysm!"

"Chat... Tidak!"

Carapace benar-benar tidak menyangka Chat Noir sebodoh itu.

Shelter yang berusaha keras dia tahan, dengan memeras seluruh kekuatan jiwanya, di cataclysm begitu saja. Dia menyesal menertawai Ladybug ketika gadis berkostum merah polkadot itu bilang 'Chat Noir  dying for fun'. Masalahnya tidak terlalu rumit kalau ada Ladybug dan lucky charm, pria blonde bermata hijau itu bisa kembali dari keadaan apa saja setelah miraculous ladybug dan tralala... Tapi tidak sekarang!

Chat Noir pada dasarnya bukan tidak takut mati tapi tidak peduli jika dia mati atau tidak. Dia anak nekat berbahaya se kota Paris!

"Awas!"

Brukk...

Ceburr!

Chat Noir jatuh ke sungai le Seine dengan menyaksikan partner hijau mereka tertembak cahaya ungu dan menghilang. Cahaya paw di cincin hitam itu mulai berkedip. Dengan miraculous monyet di tangannya, Chat menggunakan tongkat senjata sebagai tabung oksigen, berenang menghampiri Kim yang menyelam mencari perlindungan.

Keduanya masuk ke jembatan dan bersembunyi di kapal rumah keluarga Couffaine. Beruntung tidak ada orang sekarang, dia ingat menculik Luka dari taman Touliver dalam acara piknik keluarga. Jadi tidak masalah seandainya Chat Noir mengcataclysm tempat itu kalau perlu.

Jarak antara mereka berdua dan penjahat super itu sekitar dua ratus meter sekarang.

"Sebelum tertangkap akuma, Ladybug menyuruhku memberimu ini. Aku yakin kau bisa membalikkan keadaan."

Kim yang sedang mengatur nafas, menerima miraculous itu dan langsung memakainya di kepala. Seekor kwami muncul dengan bola cahaya yang keluar dari miraculous itu. Monyet kecil dengan telinga lebar mirip tikus nyingnying warna coklat.

"Hei Nipwit!"

"Sudah kubilang, namaku Kim!"

Dan kemudian mereka berdua membuat gerakan-gerakan aneh. Chat Noir yang pernah diberitahu Ladybug, yang diberitahu oleh Master Fuu sebelum beliau pensiun jadi guardian, tentu tidak percaya. Kim adalah anggota ketiga yang dipilih langsung oleh guardian. Setelah Ladybug dan Chat Noir.

Boomm... Boomm...

Ledakkan demi ledakkan di kejauhan semakin mendekat seiring berlama-lama mereka berdua di situ. Chat Noir pergi ke suatu tempat untuk memberi makan kwaminya, Plagg, sepotong chammembert. Kim telah berganti menjadi Roy Singe saat Chat Noir kembali ke tempat itu.

"Apa rencananya?" Roy Singe menunggu partner Ladybug itu sebelum keluar menghadapi sosok akuma yang masih mengamuk. Kapal rumah Couffaine berguncang hebat karenanya.

"Dengar, yang kita hadapi adalah Storyteller, apapun yang dia tembaki akan berubah menjadi manik-manik di punggungnya yang seperti tanduk rusa itu. Kami tidak tau jelasnya tapi Ladybug dan yang lain sudah tertangkap. Tinggal aku dan kau seorang yang tersisa, yah, kau mungkin lihat prosesnya." Chat Noir membawa pria mirip Wukong ke celah-celah bagian dek kapal. "Aku akan melindungimu dari depan. Kau hanya perlu mengeluarkan kekuatanmu dan melemparnya ke arah bagian manapun yang kau bisa, mengerti?"

"Ok! Mudah..."

Chat Noir menghela nafas. "Apapun yang terjadi, kau harus berhasil. Mengerti?"

Hap!

Baru saja Chat Noir hendak melompat keluar, matanya langsung melotot begitu melihat Storyteller nyengir dari arah random dalam jarak dan cara yang cukup membuat siapapun jantungan. "Peek-a-booom!"

Booooomm!...

"Aaakkh!..."

Suara teriakkan Chat Noir menggema dalam goa luas. Adrenalin memicu jantungnya berdetak sangat kencang sehingga nafas laki-laki pirang itu keluar masuk tak karuan. Pupil hijau emerald itu bergerak memeriksa dimana dan bagaimana dia terduduk di lantai batu dingin mirip marmer dan tempat agak gelap bertabur sesuatu seperti bintang.

"Adrien?"

"Hik!"

Chat Noir terkejut. Matanya refleks mencari seseorang yang baru saja memanggil namanya diluar kostum. Seseorang yang tak asing baginya baik sebagai superhero maupun model remaja Adrien Agreste, gadis cantik manis berambut segelap langit malam dan mata jelita sewarna samudra, putri pembuat roti terbaik di kota Paris sekaligus designer jenius berbakat. "... Marinette?"

Mereka bertatapan dalam diam.

Marinette seperti sedang melindungi sesuatu diantara kedua telapak tangannya. Suatu benda bulat bercahaya agak merah yang didalamnya ada sesuatu aneh seukuran tikus nyingnying tanpa telinga lebar dan berekor empat seperti daun, dilengkapi dengan dua antena, meringkuk dan menggigil.

"Hatschu!..."

Gadis itu bergerak seperti memeluk benda- makhluk kecil itu di pipinya, berusaha membuatnya hangat, namun air mata yang mengalir di pipi Marinette mengatakan seperti dia telah mencari atau menunggu makhluk itu dalam waktu yang lama.

"Tikki..."

Bersamaan dengan itu, sepasang anting knot di telinga Marinette Dupain Cheng berkilau merah dengan lima bintik yang muncul lalu menghilang. Seperti energinya terkumpul ke tubuh mungil sesuatu di telapak tangan Marinette.

Bukan, itu jelas bukan sesuatu yang biasa!

Sebagai Chat Noir dia punya satu yang seperti itu, ya, seekor kwami. Makhluk ajaib yang memberinya kekuatan super dengan masuk ke dalam miraculous... Oh!

Srek..

Chat Noir memeriksa cincin di salah satu tangannya, "aaakkh!"

Pekikkan lain muncul saat pria itu melihat sepasang tangan dengan kulit putih cerah khas manusia tanpa ada kuku super kuat dan tajam atau apapun yang seharusnya membungkus bagian situ. Dia bersyukur setidaknya cincinnya masih di situ.

Pantas saja Marinette memanggilnya Adrien, bukan Chat Noir.

"Kau berisik sekali, nak!"

Barulah dia menyadari kwami hitamnya bertengger kelelahan di pucuk pirang yang dia miliki sekarang.

"Plagg?"

Entah kenapa, kwami yang menurutnya kadang menyebalkan itu terasa seperti mematung diatas sana. Adrien menggerakkan tangan kiri untuk memindahkan sesuatu berbentuk kucing hitam versi mini dari sana ke tangannya. Plagg terlihat dan berukuran tak beda jauh dari yang dia tau, hanya saja, yang satu ini terasa berbeda.

".. kau bilang, namaku Plagg?"

Adrien mengira hal itu disebabkan oleh serangan Storyteller pada Chat Noir yang menyebabkan kwaminya amnesia lokal. "Ya, Plagg.. tentu saja namamu Plagg.."

Miraculous di jari tengahnya berkilau hitam, dengan bentuk lima paw kucing berkilau sedetik, sebelum kemudian kembali ke bentuk kamuflase. Cincin platinum pria sederhana yang berkesan gagah.

"Aku.. senang.. hha... Adrien, namaku Plagg.."

Kemudian dia meringkuk dan mendengkur.

Adrien hendak menyimpan Plagg ke dalam saku kemeja depannya ketika menyadari dia hanya menutupi tubuhnya dengan kain selimut merah berbintik hitam besar-besar. Sesuatu yang terlihat seperti lucky charm.

"Sebenarnya Adrien, pakaian berburumu sudah menghilang sejak aku menyadari kau berbaring di situ.."

Dan wajah putih pria bermata emerald itu menjadi sewarna kostum Ladybug.

***

Beruntung sebelumnya putra mahkota memerintahkan butler yang ikut serta  mengepack baju ekstra, lady Marinette memberitahu kondisi Adrien pada dame Luka diam-diam agar tidak muncul gosip baru. Ketua knight istana putra mahkota itu langsung tanggap mengantar sepaket pakaian berburu bersih ke tengah hutan dimana putra mahkota berada. Bahkan dia membantunya berpakaian.

"Yang mulia, ngomong-ngomong anda tidak meng-cataclysm beruang atau hewan buas lain di depan lady?"

Adrien yang merasa aneh dipanggil 'yang mulia' menoleh, "ya?"

"Tunangan anda, yang mulia. Lady Marinette mengatakan sesuatu tentang anda kehilangan seluruh pakaian anda di suatu tempat. Kukira karena anda tidak mau lady melihat darah, anda membuang semua pakaian anda di suatu tempat."

"Oh, yah, kurang lebih..."

Adrien juga bingung sebenarnya. Ingatan terakhirnya saat ini tak lain dari terkena serangan akuma saat hendak memberi serangan kejutan bersama Roy Singe, dan tiba-tiba saja terbangun diatas lantai batu aneh dalam goa luas penuh batu crystal bercahaya. Ditambah lagi dia seorang putra mahkota suatu negara dan...

Tunggu...

"Luka, kau bilang apa tadi?"

"Anda membuang pakaian yang anda pakai karena tidak mau dilihat lady Marinette dalam keadaan berlumuran darah?" Luka membantu memasang sabuk hijau di pakaian Adrien, lalu jubah di sebelah kiri dan beberapa hiasan.

"Bukan, sebelum itu?"

Luka menggerakkan bola matanya ke sudut atas, mengingat apa yang ingin didengar putra mahkota. "... Tentang anda mengcataclysm beruang atau hewan buas lain?"

"Setelahnya?"

Kali ini Luka paham, ".. lady Marinette yang bertunangan dengan anda?"

Wajah Adrien kembali merah. Satu bagian darinya merasa bingung tentang bagaimana dan kenapa dia bisa tiba-tiba bertunangan dengan Marinette, berbagai pertanyaan tentang hubungan gadis itu dan Luka, satu sisi lainnya merasa aneh karena dia juga merasa bahagia mendengarnya.

"... Yang mulia?"

"Begini, Luka..." Adrien bersandar di pohon besar. Menghela nafas lalu melanjutkan, "aku mungkin tidak tau detilnya tapi apa kau tidak apa mengatakan... Ya, sesuatu seperti itu, kau tau, sejak kau ini mantannya Marinette dan aku temanmu.."

Adrien memainkan cincinnya, dengan ragu melanjutkan, "... Geng Alya bilang sesuatu tentang Marinette berusaha menghindarimu sejak kalian putus, tapi kulihat belakangan ini kau dan Marinette terlihat akrab dan biasa saja. Aku yakin kalian bisa kembali jadian kalau kau bicara baik-baik pada Marinette. Kau tau, dia sebaik malaikat.."

Luka yang tidak mengerti beberapa perkataan putra mahkota tentang 'mantan', 'putus', 'jadian' atau apa yang harus dibicarakan pada calon putri mahkota punya firasat buruk soal ini. Menurut pengalaman 16 tahun hidup, dia tidak pernah meremehkan firasatnya sekalipun.

"Mohon maaf yang mulia, saya tidak mengerti maksud anda.."

Adrien berkedip. Oh ya, mungkin ingatannya kacau juga saat penjahat super menembaknya sebagai Viperion, kek Plagg. "Menjalin hubungan antara laki-laki dan perempuan, mengerti? Kau.. dan Marinette.. kemudian kau putus, eh, maksudku berhenti berhubungan satu-sama-lain karena Marinette punya banyak rahasia dan kau benci rahasia. Sejenis itu.. uh.."

Brukk...

Suara jirah ringan bergesekkan dan menubruk bebatuan saat dame Luka Couffaine tiba-tiba bersujud di hadapan Adrien dengan tubuh gemetar. Putra mahkota belum selesai memberi penjelasan seluruhnya tapi pria bersurai hitam gradiasi biru muda itu langsung menghantamkan kepala ke tanah begitu paham maksudnya.

"Yang mulia, saya bersumpah atas nama keluarga duke Couffaine dan gelar knight yang diberikan yang mulia raja, saya tidak pernah melakukannya!"

Bahkan kalau Luka benar-benar jatuh hati pada kecantikan lady Marinette dari Dupain ducy, dia tidak seberani itu mengencani gadis yang disukai putra mahkota apalagi sampai mencampakkannya.

"Luka, berdirilah!" Adrien mengulurkan tangan, "aku memang marah saat mendengar kau putus dengan Marinette dan membuatnya sedih karena itu, tapi kau tidak perlu seperti ini!"

Glup...

Luka semakin merasa tiang gantungan melambai ke arahnya dan seluruh keluarga duke Couffaine. Bukan sehari- dua hari dia menjadi pengawal pribadi putra mahkota, dia hafal karakternya dengan baik. Dalam keadaan seperti ini mau mengaku ataupun menyangkal dia tetap tidak akan selamat.

Hiks... Hiks...

"Yang mulia, saya sungguh... Sungguh sangat setia pada anda... Saya bahkan bersumpah melindungi yang mulia putra mahkota dan lady.."

Keributan yang terjadi membuat seseorang yang paling dekat dari situ, tak lain dari lady Marinette sendiri, mendekat. "Apa semua baik-baik saja?  Ya ampun, dame Luka! Apa yang terjadi?"

Dame Luka menyesakkan pucuk kepalanya semakin dalam, "... Saya pantas mati yang mulia, mohon ampuni seluruh keluarga duke Couffaine, yang mulia!"

"Adrien, maksudku, yang mulia putra mahkota, saya mohon redakan amarah anda..."

Lady Marinette tak punya ide apapun untuk mencegah maupun mengantisipasi wajah sedih Adrien yang menatapnya jauh. Dia berdiri di sana, pria itu juga, dan dame Luka masih belum mengangkat kepalanya dari tanah maupun menghentikan gemetar tubuhnya. Namun manik emerald itu berkata sesuatu yang lain.

"Tinggalkan kami berdua, Luka.."

"Baik, yang mulia.."

Pria berambut hitam gradiasi biru itu langsung mengangkat wajahnya dan pergi dari situ tanpa bertanya lagi begitu perintah keluar dari mulut putra mahkota de Liberte Athanasius. Tinggal Marinette dan Adrien di situ.

"Aku mengerti kenapa kau membenciku, Marinette. Aku bisa melakukan sesuatu pada pertunangan ini agar kau bisa kembali pada Luka.."

"..."

"Kalian saling mencintai, kan? Kau dan Luka maksudku.."

Adrien dengar garis besarnya dari Plagg, sebelum kwami itu benar-benar tertidur. Awalnya yang harus bertunangan dengan Marinette adalah pangeran pertama Felix, hanya saja karena keegoisan putra mahkota, raja Gabriel memberikannya pada Adrien. Dan lagi, reaksi Marinette barusan menambah alasan kenapa.

"Maaf yang mulia?"

Marinette sendiri terbelalak mendengar sesuatu yang diucapkan Adrien. Tidak banyak yang di jelaskan dalam novel, ceritanya dimulai saat acara gala debutante di istana dan mereka sudah bertunangan, dan dia masuk ke dalam tubuh putri duke tepat sehari sebelum acara pertunangan. March Anchiel tidak menuliskan apapun soal kecurigaan putra mahkota pada hubungan dia dan dame Luka. Disana tertulis dengan jelas Adrien melihat tunangannya berpelukan dengan putra pertama duke Couffaine di balkon istana.

Dan seingatnya, jangankan balkon istana, Marinette tidak pernah berduaan dengan sang ketua knight istana putra mahkota. Dia terus mepet-mepet di sisi Adrien setiap ada kesempatan. Diluar itu, hanya countess Alya de Ceisaer dan maid Nadja.

"Bagaimana bisa kau berfikir begitu? Aku tunanganmu sejak pertengahan musim gugur tahun ini!"

Adrien menoleh, "jangan salah paham lady, aku hanya tidak ingin kau terjebak dalam hubungan yang tidak kau inginkan..."

Cara dia menatap manik sebiru langit itu mengingatkan sang lady pada model remaja bernama Adrien Agreste. Tatapan penuh kerinduan dan bangga disaat bersamaan yang sangat dia rindukan selama terjebak dalam dunia novel ini, Marinette tidak akan pernah membayangkan akan melihat sosok Adrien yang dia kenal dalam wujud putra mahkota.

"Katakan padaku, katakan bagaimana caranya aku meyakinkanmu bahwa aku tidak keberatan sama sekali bertunangan denganmu, yang mulia putra mahkota Adrien Graham de Vanilly Athanase Agreste!"

"..."

".. jangan bilang, kau sendiri yang menyesal memiliki tunangan sepertiku?"

Marinette menangis tanpa sadar. Dia hendak berlari kabur dari tempat itu, entah kemana, namun lengan kekar dibalik kemeja sutera hijau tua bersulam emas itu menahannya pergi.

"Maaf..."

Adrien memeluknya dengan tubuh gemetar. Kata maaf tak berhenti dia bisikkan di telinga Marinette sampai gadis itu berhenti mengeluarkan air mata.

Continue Reading

You'll Also Like

92.7K 15.9K 24
Kecelakaan pesawat membuat Jennie dan Lisa harus bertahan hidup di hutan antah berantah dengan segala keterbatasan yang ada, keduanya berpikir, merek...
392K 4.2K 84
β€’Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre β€’woozi Harem β€’mostly soonhoon β€’open request High Rank πŸ…: β€’1#hoshiseventeen_8/7/2...
222K 33.3K 60
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
43.5K 4.1K 42
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...