Hiraeth | Kth āœ“

By booksvii

112K 12.1K 2.3K

[follow me before you read] šŸ”ž Taehyung hampir putus asa mencari dan menahan rindu terhadap gadis masalalu ny... More

prologue
chapter 1
chapter 2
chapter 3
chapter 4
chapter 5
chapter 6
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
chapter 16
chapter 17
chapter 18
chapter 19
chapter 20
chapter 21
chapter 22
chapter 23
chapter 24
chapter 25
chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Epilogue
Bonus

Chapter 30

1.8K 207 22
By booksvii

Plakk

Suara menyakitkan memulai pagi yang semestinya di nikmati dengan segelas teh atau susu hangat dan roti dengan selai kacang, suara nyaring pukulan nyaris membuat Airin menutup mulut dengan tangannya, dengan mata yang nyaris berkaca saat melihat Taehyung yang berlutut di depan ayahnya harus mendapati tamparan keras ketika ia mengatakan semua pengakuannya.

Taehyung hanya mampu menunduk dengan pipi yang memerah, ia tahu dan wajar jika mendapat hal seperti ini karena orang tua mana yang tidak marah saat anak gadisnya telah di hamili tanpa di nikahi terlebih dahulu.

Jung Seorin yang juga ada di sana tampak terkejut, ia memenangkan suaminya yang terlihat sangat marah, dengan tangan terkepal dan ingin kembali melayang kan pukulan pada Taehyung. "Yeobo, bukankah dia akan bertanggung jawab, jangan emosi begini, ingat dengan kondisi kesehatan mu".

Airin menarik satu lengan Taehyung untuk membantu nya berdiri melihat keadaan pria itu membuat hati nya meringis, ini yang di takuti nya. Airin memegang pelan pipi Taehyung yang memerah dengan mata berkaca-kaca tak peduli di depan ayahnya yang menatap dengan kilatan amarah.

Taehyung bersikeras walau sedari awal Airin melarang untuk saat ini menemui Ayahnya tapi Taehyung bebal ia tidak menanggapi permohonan Airin ketika mereka berada di Daegu waktu itu, sempat ada perdebatan kecil.

Dengan tangan yang masi terkepal kuat dan mata memejam meredam emosi, pria baya itu kembali menatap Taehyung lamat-lamat, sebenarnya ada satu alasan besar kenapa sedari awal dulu Jung Yong tidak menyetujui Airin dengan Taehyung adalah karena ayah Taehyung adalah rival dalam bisnisnya, tapi Jung Yong tidak bisa berbuat lebih sebab mengetahu mereka saling mencintai dan dari dulu Jung Yong memegang prinsip kebahagian Airin adalah kebahagiaan nya.

"Nikahi putriku sebelum kandungan nya membesar" setelah mampu meredam sedikit emosinya Jung Yong berlalu, sebelum nya ia menatap Airin dengan perasaan kecewa.

Airin yang menyadari itu hanya mampu mengatakan maaf dalam hati nya dan ia pastikan akan menemui ayahnya setelah keadaan sedikit membaik.

"Kau tak apa?" Tanya seorin pada Taehyung, ia juga sedikit khawatir bagai mana pun seorin sudah menerima Taehyung walau dulu ia juga ingin menolak pria itu untuk bersama anaknya.

Taehyung mengangguk dengan senyuman yang mengatakan bahwa ia baik-baik saja, sudaut bibir nya sesikit mengeluarkan darah, perih dan sedikit meringis saat Airin ingin menyentuh bibirnya.

"Aku obati ya" Taehyung menurut saat Airin menarik tangannya untuk membawa pria itu ke halaman belakang rumah nya.

Dengan hati-hati Airin membersih kan luka kecil yang ada di sudut bibir Taehyung walau harus membuat pria itu meringis sakit karena perih."maafkan ayahku"

Taehyung menarik tangan Airin yang sedari tadi bekerja pada luka nya, keduanya saling bersitatap sebentar hingga Airin ingin kembali mengusap luka itu walau Taehyung mencegahnya lagi."ini tidak sakit"

Airin berdecak, jelas saja tadi dia meringis dan selalu menolak di obati, Taehyung memang selalu begitu bahkan Airin tak habis pikir kalau Taehyung selalu bisa menyembunyikan luka dan rasa sakit nya dengan tersenyum dan berkata tidak apa-apa.

"Jaga dirimu baik-baik, ingat pesan ku, makan dan tidur dengan baik" Taehyung menjeda ucapan nya, Ia menarik tangan Airin, menggenggam erat lalu di kecupi nya punggung tangan gadis itu penuh kelembutan
"Aku akan pulang ke Seoul beberapa hari untuk mengurus segala nya, aku berjanji akan menikahi mu dalam waktu dekat, jangan khawatir kan aku"

Airin tersanjung dengan apa yang Taehyung lakukan dan katakan pada nya. Taehyung memang semanis dan sweet itu hanya kepada wanita yang ia cintai.

"Jaga anak kita"

________

Di kediaman keluarga Park terlihat sangat ramai, baik dari kalangan pebisnis menengah hingga pebisnis tinggi saling bertatap muka dan berbincang hingga saling melempar lelucon dan menimbulkan  gelak tawa pada ruang yang cukup luas dengan kolam berenang di depan nya.

Taehyung dan kedua orang tua nya sudah berada di sana sekitar sepuluh menit yang lalu, ia mengedarkan pandangannya kepenjuru ruang mencari orang yang mungkin ia kenali. Taehyung mengambil satu gelas dengan air berwarna merah di dalam nya saat seorang pelayan menyodorkan minuman tersebut kepadanya ia tersenyum setelah mengucapkan terimakasih dan kembali melanjutkan langkahnya, sementara ayah dan ibu nya tengah berbincang dengan tuan Park di sebuah meja bundar.

Sebenarnya Taehyung bukan tipe orang yang mudah bergaul atau memulai obrolan lebih dulu, ia hanya menunduk hormat atau tersenyum ketika seseorang menyapanya, status nya sebagai Ceo di perusahaan oil company tentu banyak orang yang mengenalinya tapi tak semua orang pula yang Taehyung kenali bahkan tak khayal banyak yang ingin mengenali anak gadisnya kepada Taehyung.

Seseorang menepuk bahunya pelan, sontak membuat Taehyung menoleh kebelakang, ia mendapati Jimin yang merentangkan tangan nya, Taehyung yang paham pun langsung memeluk sahabatnya tersebut yang sudah lama tidak bertemu.

"Welcome back, man.. " seru Taehyung dengan menepuk-nepuk pundak jimin dengan sebelah tangan nya.

"Waahh, tuan Kim" Jimin menggeleng kagum dengan binar mentap Taehyung dari atas hingga bawah. "Kau, sungguh" sulit di deskripsikan itu lah Taehyung menurut Jimin, namun yang memuji juga tak kalah tampan bahkan Jimin sering membawa wanita yang berbeda-beda. "Kau tampan sekali sungguh, tapi sayang masi sendiri saja" ada kekehan di akhir jelas saja Jimin sedikit mengejek.

Taehyung hanya terkekeh samar, lalu tatapannya beralih pada wanita yang berdiri di belakang Jimin sejak tadi. "Park Caeyoon" Taehyung menaikan satu alis nya dengan raut penuh tanya seolah merasa tak asing dengan gadis yang tersenyun begitu lebar di hadapan nya saat ini.

"Iya ini Caeyoon, adik ku. Kau masi ingat?" Ujar Jimin memberi kode pada Caeyoon untuk mendekati nya.

"Kak Taehyung, apa kabar?" Sapa nya begitu ramah  dengan mengulurkan tangan.

Taehyung membalas jabatan tangan gadis cantik itu"seperti yang kau lihat" kata nya setelah membalas jabatan tangan Caeyoon. "Sepertinya selama tinggal di USA membuat kau banyak berubah ya, semangkin cantik."

Caeyoon tersipu, binarnya sama sekali tak lepas dari Taehyung, penuh kagum dan memuja terlebih lagi Taehyung terlihat sangat dewasa tampan dan wibawanya sebagai laki-laki dewasa sangat menonjol.

Dulu seingat Caeyoon terakhir kali bertemu Taehyung ketika ia masi mengenyam pendidikan di sekolah menengah atas dan Taehyung tidak banyak berubah, tetap tampan yang begitu ia kagumi.

"Setelah lama tidak bertemu aku pikir kau akan membawa seorang gadis ke sini" sindir Jimin sementara Taehyung hanya tersenyum.

"Aku bukan kau yang suka membawa wanita yang berbeda seperti dulu, kau juga sendiri bukan?"

Jimin terkekeh, ia meraih gelas pada pelayan yang melintasi nya dan memberikan satu pada Caeyoon. "Kekasihku sedang berada di Kanada, dia tidak bisa datang ke Seoul karena akan menjalani sidang terakhir di universitas nya"

Taehyung mengangguk paham dan sesekali meneguk minuman nya. "Aku berharap kau masi lama menetap di Seoul" ada jeda sesaat ketika Taehyung meletakan gelas minumannya yang masi terisi setangah di atas meja tak jauh dari mereka berdiri lalu memasukan kedua jari tangan nya ke dalam saku celana.

"Memang kenapa?" Tanya Jimin penasaran.

"Aku akan menikah dua minggu lagi"

Hening beberapa saat setelah Taehyung berujar demikian, lalu Jimin menggeleng tak percaya dan ikut senang dengan kabar baik yang Taehyung sampai kan.

"Aku pikir kau masih sendiri, ternyata dugaan ku salah" ujar Jimin, ia antusias sekali ketika mendengar Taehyung akan menikah.

Sementara Caeyoon, gadis itu yang semula terus menyematkan senyuman kini merubah ekspresi nya datar seolah yang ia dengar adalah kabar buruk, jari-jari nya meremas gelas di tangan nya, jika saja gelas tersebut adalah kertas atau kerupuk tipis yang rapuh mungkin sudah hancur lebur.

"Aku sangat berharap kau dan Caeyoon datang"

[]

Ohya aku juga lagi ngegarap cerpen
Barangkali ada yang ingin mampir, jangan lupa tinggalkan kan vote atau coment



Continue Reading

You'll Also Like

11.1K 1.6K 13
(M) Darren Jeon, seorang CEO muda keturunan Korea. Sukses dengan paras rupawan dan kepribadian tak bercela. Namun tidak seperti jenjang karier nya y...
1.3M 18.4K 46
ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema šŸ”ž, Kalau gak cocok bisa cari cerita yang lain terimakasih. Mars...
30K 5.2K 20
Bunuh diri tiba-tiba yang dilakukan seorang murid terpintar di sekolah menjadi tanda tanya besar. Terutama bagi Kim Yerim yang berkaitan penting deng...
153K 13.8K 44
[š—”š—»š—»š—®š—® š˜ƒš—²š—æ-02] Adult, and Romance "šƒš¢šš ššš²ššš” š­š¢š«š¢ š¤š®, š£š®š šš ššš²ššš” šššš«š¢ ššš§ššš¤ š¤š®" . . . ššžš«š­šžš¦š®ššš§ š²ššš§š ...