Permata [βœ”]

By tantancokro

3.9K 471 84

[Boboiboy Fanfiction πŸ“š ] Bukan keluarga Boboiboys namanya jika tidak menyimpan sebuah rahasia. Menjalankan... More

1. "Hm... Berita Hangat."
2. Matematika Ilmu yang...
3. Sandi Morse
4. Biologi
5. Drama Malam~
6. Sapphire
7. Jalan-Jalan
8. Pikachu
10. Bangkai Tikus
11. Teror
12. Bu Timi
13. Trio Troublemaker
14. Paku
15. Barang Palsu
16. Peluru dan Semangka
17. Grup Gak Diem Ku Bacok
18. Maling
19. Gedung Permata Ruby
20. Kantor Polisi
21. Diskusi
22. Ledakan
23. Kafe
24. Mengungsi Yuk
25. Di Atas Atap
26. Awalnya
27. Markas TNV
28. Ice
29. Borara Pengecut!
Tamat

9. Perempuan dan Laki-laki.

133 18 1
By tantancokro

Bila ada readers lelaki- daku minta maaf duluan nyehehe~

Bukan maksud menyindir, itu aja.

Happy reading~

_________________________________

tik.. tik.. tik..

Ribuan bulir air berlomba-lomba turun dari langit, membasahi setiap unsur yang di lewati.
Di bawah atap yang sama, ke 36 siswa sedang mendengarkan penjelasan guru.

"-nah. Langkah Historiografi sendiri merupakan kegiatan dimana proses penulisan sejarah yang bertolak dari fakta-fakta yang telah teruji kebenarannya."

"Louis Gotschalk membagi sumber sejarah menjadi dua bagian yaitu sumber Primer dan sumber sekunder."

"Sedangkan Nugroho Notosusanto membagi sumber sejarah menjadi 3 kategori yaitu, sumber tertulis sumber lisan dan sumber benda."

Untuk beberapa murid berbeda. Mereka malah tidur menikmati suasana hujan serta curahan ilmu yang sebagai lagu tidur.

"Sekarang tugas kalian, meringkas bab 3 dan kerjakan halaman 58."

"Baik, Buu."

"Bentar Bu, halaman 58 yang bagian essay atau pilgan Bu?"

"Semua. Soalnya ditulis ya, nak."

"Siap Bu!"

Thorn melirik jam dinding. Seperti biasa, Bu Rainy- guru pelajaran sejarah selalu memberi tugas saat bel pulang sekolah hampir berbunyi.

Maka dari itu, Ice mengemas perlengkapan sekolah miliknya lebih dulu lalu melipat tangan di meja. Tidak peduli jika ia kena hukuman nantinya.

Ada juga yang mencorat-coret buku agar terlihat mengerjakan tugas seperti Tasya.
Memutar-mutar pulpen dengan raut bosan seperti Fang.

Bergurau senda, merumpi, tertawa seperti Taufan, Blaze, Gopal dan Frostfire.
Battle siapa cepat dan tepat seperti Yaya dan Ying.

Memanfaatkan waktu 5 menit untuk mengerjakan tugas seperti, Halilintar, Gempa, Tiah dan Solar.

Kringg~ kringg~

Penghuni sekolah tersenyum lebar, menyimpan buku secepatnya. Ketua kelas menyiapkan kelas, mereka berdoa, lalu menyalam guru secara bergantian. Mereka langsung pecut ke lantai dasar menunggu jemputan.

"Duh, aku lupa bawa jaket. Gimana dong?" Blaze mengintip-intip isi tasnya.

"Terobos aja. Numpung kita jalan kaki," sahut Taufan seperti biasa menunjukkan senyum andalannya.

"Jangan! Ntar sakit aku juga yang susah," cibir Gempa. Ia berjalan menjauh menuju ke ruang guru. Tugas rutinan anak kesayangan guru~

"Kan cuma ngurus makan doang," respon Taufan

"Ngurus makan doang~ awas nanti kau merengek kayak bayi," tiru Yaya.

"Hoaamm... mana bang Gem?" tanya Ice sembari mengucek-ucek mata. Kelihatan sekali baru saja bangun tidur.

"Ke... ruang guru~~"

"Oh." Ice membulat mulut. Mengedarkan pandangan ke sekitar koridor di mana mereka menunggu Gempa. Ekor matanya melihat Frostfire tengah berlari kencang ke arah mereka.

Splassh!

Tanpa sengaja kaki Frostfire menginjak ember berisi air. Air tersebut terciprat ke wajah Ice.

Makhluk kebo itu sih tidak masalah ketika air menyentuh permukaan kulitnya. Tetapi, air yang ini adalah air bekas pel kelas.

"FROSTFIIRREEE!!!"

"MAAF WE! GAK SENGAJAAA!!" Frostfire kembali berlari menjauhi Ice yang kesal. Seragamnya basah, Ice mengejar si pelaku.

"KALIAN JANGAN MAIN HUJAN!" seru Yaya namun tak dihiraukan.

Kelima anak Amato lainnya hanya menyimak. "Bang Ice main bareng Frostfire gak ngajak-ngajak!" Thorn cemberut.

Taufan melirik Blaze, disambut senyum jahil olehnya.

"Yuk Thorn!" trio troublemaker berlari ke lapangan, tersisa duo Sulung-Bungsu dan ketiga temannya.

"Mana troublemaker?" Datang Gempa yang sudah selesai berususan dengan guru.

"Tuuu! Lagi main hujan," jawab Fang.

"KALIAN! JANGAN MAIN HUJAN!"

"UDAH BASAH! SEKALIAN AJA~"

"Ck." Selang beberapa detik, TTM dan Ice kembali. Mereka menarik rekan-rekannya untuk bergabung bermain hujan.

"AYO! main!"

Ice mendengus, padahal ia hanya berniat memberi Frostfire pelajaran. lihatlah (baca lah) seragam bahkan sepatunya sudah dibanjiri air.

"Gak mau."

"Ayo!"

"Gak mau."

"Ayo."

"Gak mau."

"Ayo."

"Gak mau."

"Ayo."

"Gak mau."

"Ayo."

"Gak mau."

"Ayo!"

"Gak mau!"

"Ayo!"

"GAK MAU."

"AYOO."

"GAK MAU!"

"AYO!"

Splashhh!

"WOY!"

"ASTAGA!"

Gopal berulah, ia menyiram seluruh kawannya menggunakan ember. Untung airnya masih bersih. "Udah basah tuh. Sekalian aja," celetuknyanya sembari cengengesan ketika tatapan tajam mengarah padanya.

"Parah, Pal. Airnya sampai singgah ke ruang BK." Tiah mengeleng-geleng kepala.

"Biarin. Mana tau bu Poppy ikut nimbrung di lapangan." Gopal berujar santai membuang ember tadi ke sembarang arah.

"Ck. Habislah diomelin nanti," gumam Fang. Matanya memandang lama seragamnya lalu tersenyum kecil. Ah, Fang mendapatkan sebuah ide.

Yang lain akhirnya berpasrah saat tangannya kembali ditarik Trio Troublemaker.

"Aku menantang mu untuk shoot bola basket ke ring 10 kali," kata Blaze pada kakak kedua boboiboy's.

Taufan membusungkan dada.

"Segitu doang?" Tangannya mengambil bola berwarna orange tersebut. Ia dribling dahulu lalu menembak bola ke keranjang basket.

"Hujan tidak akan bisa menghalangi Taufan yang hebat ini," ujar Taufan bangga dibalas putaran bola mata Blaze.

Ying menggeleng-geleng kepala. Di tengah hujan seperti ini malah bermain basket. Lapangan licin.

Dan Ying merasakan firasat buruk ketika menyadari seringaian di wajah Blaze. Tetapi biarlah. Kalau pun jatuh, cedera yang paling ringan hanya patah kaki.

'dingin juga ternyata,' si sulung membatin. Membiarkan dirinya diguyur hujan. Berdiri seolah-olah sedang meratapi nasib.

"Hai guys! Kembali lagi dengan si handsome Boboiboy Solar~ Lihat! Kami semua lagi mandi berjama'ah si sekolah, lumayan dingin airnya- Aw, jangan khawatir, aku gak bakal sakit kok. Aku kan kuat kayak-"

Solar tetap live di media sosial, tak lupa ia melindungi ponsel dari air. Solar mah, selalu menyediakan kebutuhan ponselnya setiap saat.

"terima lah lagu ini... dari orang biasa~ tapi cinta ku padamu luar biasa~"

Fang sedang ngamen di pinggir koridor di temani para fansnya. Memanfaatkan hujan untuk membentuk rambut, memberi damage lebih di pandangan wanita.

________________________________________

"GEEMMMMM~" panggil sang abang dari lantai atas.

"APPAAA???" Gempa balas teriak.

"ADA LIAT JAM TANGAN KUU??" Gempa berjalan ke kamar Taufan lalu membuka pintu tanpa izin.

Tentu si pemilik kamar terkejut.
"ISH- ketuk dulu kek, aku belum make baju."

Mata Gempa melirik isi kamar abangnya tanpa menanggapi ocehan si empu ruangan.

"Itu di meja belajar bang Ufan. Ketutup buku." Taufan segera melongok ke arah yang ditunjuk Gempa. Dilemparinya semua barang yang ada di atas meja belajar.

"Ada. Thanks ya~"

Gempa menatap malas. "Hm, nanti kamarnya dibersihin. KAMARNYA BANG UFAN UDAH MIRIP SARANG BUAYA!" ia beranjak keluar.

"Buaya?! Mana buaya?!" seru Ice sambil meloncat naik dari sofa.

Jari telunjuk Gempa mengarah ke sarang buaya yang berisi goblin.

"Oh."

Tak lama suara derapan kaki dari lantai atas terdengar. Boboiboy bersaudara sudah keluar dari sangkar.

"Halo halo!"

"Halo halo!"

"Bang Blaze ngapain VC sama Bang Upan di dalam rumah?" Solar menguap, melirik ke layar ponsel sang abang.

"Gabut," jawab Blaze sambil duduk di sofa.

"Bagus. Kami gak di anggap," ujar Frostfire di seberang sana.

"Lah? Kalian siapa?" balas Thorn.

"Pengen berkata kasar," -Tasya.

"Kamarnya Bang Ufan udah bersih belum?" Gempa nonggol dalam percakapan sambil membawa 7 gelas coklat panas.

"Udah. Tenang aja." Gempa kembali ke dapur. Taufan mengambil secangkir, Suhu panas coklat langsung diserap oleh tangannya.

Hujan belum berhenti, sepertinya langit masih ingin menangisi alam yang telah kotor.

"Gempa kenapa? Masam tuh mukanya," tanya tiah.

"Gak tau."

"Mungkin karena kondisi kamar bang Ufan?" Sahu Solar.

"Karena jam tangan ku yang hilang mungkin?" Tanpa di jelaskan, semua sudah tahu apa yang terjadi.

"Kan udah ku bilang, laki-laki itu pandangannya selalu lurus ke depan. Gak liat kanan kiri," cibir Tasya.

"Bilang jam tangan hilang padahal ada di samping lemari."

"Mata gak di pake," sambung Ying

"Pantes gak ketemu barangnya."

"Nah... kalo kita perempuan itu kan pandangannya ke segala arah, beda sama laki-laki," Tiah berucap bangga.

"Belagu kau perempuan," cibir Gopal dan Fang

"Tapi aku tertanya-tanya deh." Blaze menoleh sana-sini memastikan Gempa tak ada di ruang tamu.

"Apa itu om?"

"Ck, diriku masih muda elah."

"Iya-iya, lanjut."

"Kalian bilang laki-laki itu pandangannya selalu ke depan makanya barang di samping gak ketemu kan?" tanya Blaze memastikan.

"Ya... trus?"

"Nah! Yang jadi persoalanku itu adalah... Gempa kan yang selalu urus rumah, beresin, bersihin kamar kami. Barang yang hilang pun langsung di temuin dalam hitungan detik. Jadi... Gempa itu lelaki apa perempuan?" Taufan menwakili Blaze menerangkan.

...

Hening.

"Bener juga sih."

"Ntar... ntar... otakku sedang proses."

Halilintar, Solar, Ice, dan Fang mendengus bila topik percakapan melebihi batas normal.

'Apa apa'an itu?' batin mereka bersamaan.

"Iya sih... Sifat Gempa itu penyayang, lembut, galak juga, pinter masak. Apalagi coba hal yang bilang dia laki-laki?" Gopal ikut berpikir.

"Mungkin roh perempuan sesat di tubuh laki-laki," opini Tasya.

"Logikaku lagi bermain," -Tiah

"Artinya Gempa perempuan dong?"

"Haa? Berarti selama ini aku satu rumah sama perempuan?"

"Emang emak mu bukan perempuan?" celetuk Gopal.

Sring!

Seluruh mata anak Amato mengarah pada ponsel Blaze.
Gopal berkeringat dingin, uh sepertinya ia salah bicara.

"Enak aja!"

"Jangan bawa-bawa bunda dong!" kata Solar tak terima.

"Ya maaf, habisnya raut muka kalian terkejut banget waktu ku bilang saudara mu fakta nya perempuan."

Takk!

"Jangan ngadi-ngadi," ketus Halilintar.

"Kalo bukan karena hujan, aku langsung OTW ke rumahmu Pal," sambung Ice.

"Udah jelas dari fisiknya Gempa itu laki-laki," -Taufan

"Yakin lo?"

"Yakin lah! Orang aku mandi bareng dia minggu lalu."

"Ih! Pede amat kau." -fang

"Lah? Aku kan saudaranya."

Pangg!!

Paangg!

"Pancinya berguna juga, Frost."

Gempa menunjukkan senyum lebar, mencover wajahnya yang kian memerah malu.

Siapa bilang Gempa tidak mendengar percakapan absurd mereka? Si korban gosip ini mendengar semuanya, dari awal sampai akhir.

"E-ehehe.. bagus dong! Selera ku gak main main." Frostfire menyahut saat suasana hening, aura pekat Gempa terasa sampai ke planet sebelah.

'Syukur aku di rumah,' batin Gopal

HILANGNYA PERMATA AMETHYST !

Lagi dan lagi! Sudah kesekian kalinya permata berharga di curi! Kini permata amethyst lah yang menjadi korbannya! Diketahui insiden terjadi pada pukul 01.00 malam, tanggal 3 November di gedung permata amethyst! Namun kali ini sedikit berbeda! Dimana pelakunya meninggalkan sebuah kertas di sekitar gedung permata.

.
CCTV tidak dapat di putar sebab di rusak oleh pelaku yang diduga menggunakan senjata ilegal!
Sebuah sidik jari yang di temukan di dinding gedung merupakan clue untuk menangkap pelaku! Akan kah pihak kepolisian menangkap pelaku dan mengembalikan permata? Kembali bersama Wapi R. reporter kepo di jeda iklan!
_

"Kejadian lagi," komen BoEl bersamaan.

"Biarin aja tu. Gak ada hubungan nya sama kita," ujar Fang.

_____di hari yg sama pukul 01.24 malam_____

"Woi kartu AS! Dah hack belum?"

"hmm...."

"Woi, jangan tidur! Tolong jangan buat kerja keras kami sia-sia. Penjaga emereld bukannya dikit, hwuaa...."

"...lebay bet."

"...sip! Tinggal ambil aja. Jangan buat kerja kerasku sia-sia IL, kalian berdua juga."

TR berdecak. IL memutar bola mata. ND- yang paling bersikap dewasa tanpa basa-basi berjalan mengambil permata hijau tersebut.

"Hati hati jangan ceroboh lagi," ujar RY di seberang sana yang menyindir ND yang kemarin ceroboh menjatuhkan tas berisi sapphire.

"Sini permatanya... aku bawa supaya aman." IL menawarkan- ralat lebih tepatnya memerintah.

"Nyeh!"

TR menatap 3 note kecil di tangan, lalu melempar ketiga note itu ke belakang. Memastikan semuanya sudah selesai, ketiga anggota TNV langsung mengangkat kaki dari gedung permata emerald.


Flashback :

Kini kesembilan anggota TNV duduk manis di sebuah rumah kosong, sedang berdiskusi.

"Bukannya ini terlalu berisiko ketua?" TR bertanya memastikan.

Sang ketua menggeleng, menopang kepala dengan tangan.

"Tindakan musuh sangat di luar dugaan." Tadi ia melihat berita tersebut di televisi.

Sepertinya pesaing mereka sudah mulai berusaha menjatuhkan kelompok mereka. Gawat kalau TNV ditangkap, misi mereka belum selesai.

Musuh mereka sengaja memberitahu nama TNV pada publik agar bila satu permata hilang, semua orang berpikir mereka lah yang mencuri. Padahal belum tentu benar. Contohnya amethyst yang diambil oleh pihak musuh.

"Lagipula keputusan ketua ada untungnya..." wakil ketua berucap serius, tidak ada kejahilan di wajahnya. "Kita tambah terkenal."

"Tapi Bang, kita gak bakalan ketahuan kan? Sidik jari kita bisa aja ter-scan sama kepolisian," anggota yang paling kecil berkomentar.

"Kan kita pake sarung tangan nulis notenya," sahut GR.

"Ya masa pake sarung kaki? Kan gak lucu," celetuk OZ.

"Tenang. Kita punya orang dalam," ucap RY sambil menguap.

"Noh, ngantuk lagi tuh." SH merotasikan bola mata. Mengumpulkan note-note yang telah di-isi 2 huruf disetiap lembarnya.
Tak lama alisnya naik sebelah.

"AS, IL, OZ, tulisannya gak bisa lebih cantik gitu?"

Ketiga orang ini menggeleng serentak.

"Gak bisa," AS menyahut datar.

"Itu baru namanya style," balas OZ.

"Biar beda dari yang lain," jawab IL.

"Lagipula ketua gak ngurusin." SH hanya membiarkan saja. Ia menyerahkan 3 dari 9 note pada TR.

"Nah... ni tugasmu hari ini."

"Okey."

____________________________________

Oh jadi keempat orang yang bohongnya pengen jantung Gempa dan Solar itu TNV...

Lalu siapa musuhnya?

Dari kita tunggu chapter mendatang~

Any way, gimana kabarnya?

Semangat! Buka hidup dengan jalan yang baru~

Gitu aja~

Bye

Continue Reading

You'll Also Like

5.1K 496 20
πŸ…²πŸ…ΎπŸ…ΌπŸ…ΏπŸ…»πŸ…΄πŸ†ƒπŸ…΄πŸ…³ Dia kembali! Dia, musuh lama Boboiboy telah kembali! Dia adalah musuh terkuat Boboiboy dan dia kembali sebagai pelenyap. Dia ada...
19.5K 2.8K 33
Hali, Taufan, Gempa, Blaze, Ice, Thorn, dan Solar pindah ke rumah barunya. Banyak kejadian-kejadian aneh tidak terduga. Penasaran? Ayo baca ceritany...
2K 204 8
[Chapter terakhir: "Pendirian" sudah terbit!] Delapan kisah dengan petualangan tak terduga, penuh emosi, konflik, dan fiksi tersendiri. Semua berbari...
73.7K 8.5K 38
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...