꧁•⊹٭ ʙᴇ ᴍᴀꜰɪᴀ ᴡɪꜰᴇ ٭⊹•꧂
ɴᴏᴡ ᴘʟᴀʏɪɴɢ┇Heize - You're Cold
(It's Okay To Not Be Okay OST part.1)
0:57 ━━━•──────── 3:59
⇢ . . 🦋 •• ✦ •• 🦋. . ⇢
"terimakasih sudah menyempatkan untuk hadir di pesta saya tuan travis." kata tuan lee sambil mengulurkan tangannya.
"terimakasih kembali." kata haruto, lalu membalas uluran tangan tuan lee.
"kalau begitu saya permisi untuk menemui tamu yang lain."
Haruto mengangguk dan tuan Lee langsung pergi untuk menyambut tamu yang lainnya.
Haruto melihat jam di tangannya, malam sudah semakin larut, dan ia harus segera mengajak haera pulang.
ngomong-ngomong soal haera, haruto belum melihat gadis itu sejak dari tadi.
Haruto tersenyum dan langsung berjalan ke arah sofa tempat ia dan haera duduk.
"la merda!" kata haruto sambil mengepalkan tangannya saat melihat haera, istrinya itu sedang bersandar di pelukan pria lain.
Haruto menghampiri mereka dan langsung menarik tangan haera dengan kasar "ayo pulang."
"gamau, eh suara ahjussi kok mirip suara.."
"aduh gatau aku lupa." lanjut haera sambil menunjukkan deretan giginya.
"tunggu, kenapa aku bisa lupa? aku ilang ingatan ya ahjussi? HUAAAA." ucap haera dan gadis itu langsung menangis setelahnya.
Haruto mengerutkan keningnya mendengar perkataan haera yang terkesan aneh dan berbeda dari biasanya.
"ahjussi lepasin tangan aku." kata haera saat haruto kembali menarik tangannya.
"lepaskan, dia punya saya. anda bisa cari gadis lain."
"come osi?" kata haruto menatap pria itu dengan tajam, kemudian langsung menghadiahi pukulan di wajahnya dan membuat keributan.
"ada apa ini tuan travis?" tanya tuan lee yang datang menghampiri mereka.
"don't touch her, she's my wife." kata haruto sambil mengarahkan senjata api di depan wajah pria itu.
Pria itu meringis dan langsung menundukkan kepalanya "maaf saya tidak tahu."
"keluar!" usir tuan lee, pria itu mengangguk dan langsung keluar meninggalkan ruangan sambil memegangi wajahnya yang terluka karena pukulan haruto.
"tuan travis, saya benar-benar minta maaf." ucap tuan Lee kemudian pergi keluar untuk mengurus pria tadi.
Haruto beralih melihat keadaan haera yang sedang menyandarkan kepalanya di sofa "kamu gapapa?"
Haera mengangguk "ahjussi siapa?"
"oh iya, tadi ahjussi bilang aku istrinya ahjussi ya?" tanya haera yang hanya dijawab anggukan oleh haruto.
Haera menutup mulutnya tidak percaya "jinjja? aku istrinya ahjussi? woah.. Daebak." ucap haera sambil bertepuk tangan.
Haruto memijit pelipisnya saat mendengar perkataan haera, lalu ia mengerti saat melihat dua gelas beling kosong di meja.
haruto mengambil salah satu gelas itu dan menciumnya "Vodka."
Haruto menatap haera yang sedang menutup matanya sambil meracau tidak jelas, pasti gadis itu mengira kalau vodka ini adalah air putih.
Vodka adalah sejenis minuman beralkohol berkadar tinggi, bening dan tidak berwarna yang terlihat sangat persis seperti air putih.
Haruto kembali menaruh gelas kosong itu di meja, seharusnya ia tahu kalau haera terlalu polos untuk di tinggalkan sendirian. "kamu minum berapa gelas? dua?"
"apanya ahjussi?" haera balik bertanya.
Haruto membuang nafasnya, sepertinya tidak ada gunanya ia bertanya pada haera sekarang.
haruto mendekat ke arah haera, ia melepas jasnya dan memakaikannya pada bahu haera yang sedikit terbuka.
"ayo pulang." kata haruto sambil berniat menggendong haera tapi gadis itu menolaknya.
"ih gamau! Ahjussi jangan sentuh aku, gak sopan tau!" ucap haera sambil menepis tangan haruto.
Haruto membuang nafasnya, gadis di depannya benar-benar sedang menguji kesabarannya.
"ayo jung haera, kita pulang ya."
haera menggelengkan kepalanya dengan cepat "gak! gamau! aku mau makan macaron aja."
Haruto mengangguk "iya nanti kita beli macaron asalkan kamu pulang sama saya."
"beneran ahjussi?" tanya haera dengan mata yang berbinar.
"iya, kita beli macaron sama tokonya sekalian."
Haera tersenyum, ia lalu bangkit dan berdiri di atas sofa "asik~~ beli macaron, ayo kita beli sekarang ahjussi." ucap haera sambil melompat-lompat di sofa yang ada di sana.
haruto hanya bisa tersenyum saat orang-orang menatap ke arahnya dan haera.
"iyaiya, kita pulang sekarang ya." ucap haruto, setelah itu ia langsung menggendong haera ala bridal style kemudian membawanya keluar dari sana.
..... ⛓💣˚⁀➷🖤✦ .....
"ahjussi kita mau kemana?" tanya haera saat mereka sedang berjalan menuju ke arah parkiran.
"ahjussi cuacanya mendung ya." kata haera meracau tidak jelas padahal langit malam ini penuh sekali dengan bintang.
"ahjussi-
"berhenti manggil saya ahjussi." kata haruto membuat gadis itu langsung terdiam setelahnya.
Setelah terdiam beberapa detik gadis itu kembali membuka mulutnya.
"ah iya, aku inget sekarang. suara ahjussi kok mirip sama haruto?" tanya haera lalu menatap mata haruto.
Haruto terdiam saat haera menatapnya dari jarak sedekat itu, untung saja setelahnya gadis itu langsung kembali menjauhkan wajahnya.
"ahjussi kenal gak sama haruto?"
Haruto hanya diam dan setia mendengarkan semua racauan haera.
"dia itu suami aku ahjussi."
Haruto hanya bisa menggeleng mendengar perkataan haera, sepertinya gadis itu sudah lupa, padahal baru beberapa menit yang lalu ia memberitahu kalau haruto adalah suaminya.
"sifat haruto dingin, dan itu bikin hati aku sakit."
"tapi anehnya aku cinta dan sayang sama dia ahjussi hehe." lanjut haera, setelahnya hanya terdengar dengkuran halus dari mulut gadis itu.
Haruto menghentikkan langkahnya dan menatap wajah haera yang tertidur di pelukannya.
Haruto terdiam mendengar perkataan istrinya itu, apa sikapnya selama ini terlalu dingin kepada haera?
-ˋˏ 🖤 ˊˎ-
Haera membuka matanya dan langsung mengubah posisinya menjadi duduk.
"aduh.." haera meringis sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing.
Ceklek
Pintu terbuka, memperlihatkan haruto yang sedang menatap ke arah haera sambil sedikit tersenyum.
haera mengucek matanya, siapa tahu ia hanya salah liat, karna haruto tidak pernah tersenyum kepadanya.
Haruto kembali menutup pintunya, ia berjalan menghampiri haera dan duduk di bangku yang ada di sana.
"masih pusing?" tanya haruto tapi haera hanya diam dan menatapnya.
"jung haera."
"hah? eh kenapa haruto?" tanya haera yang baru tersadar dari lamunannya.
"saya tanya kepala kamu masih pusing?"
haera mengangguk "aku kenapa emangnya?"
Haruto membuang nafasnya sebelum menjawab pertanyaan haera "kemarin kamu mabuk di pesta itu."
"APA?!! a-aku m-mabuk?" tanya haera terkejut sambil menunjuk dirinya sendiri.
Haruto mengangguk dan melipat kedua tangannya.
"k-kok bisa? perasaan aku gak minum alkohol."
"kemaren kamu minum dua gelas vodka." kata haruto membuat haera langsung bingung mendengar perkataannya.
"Vodka itu apa? aku gak minum itu beneran, aku cuma minum air putih doang kok."
"vodka itu minuman beralkohol berkadar tinggi, berwarna putih persis kayak air putih."
haera menggigit bibirnya "pantes rasanya aneh."
"toleransi alkohol kamu tinggi atau rendah?" tanya haruto yang langsung dijawab gelengan oleh haera.
"gatau, aku belum pernah sekalipun minum yang kayak gitu." jawab haera dengan sengiran tanpa berdosanya.
Haruto memijit pelipisnya, pantas saja gadis itu langsung mabuk setelah meminum dua gelas vodka.
"haruto aku pernah denger, katanya kalo orang mabuk itu suka aneh-aneh, kayak nangis ataupun ketawa gajelas. aku ngapain aja kemaren malem?"
Haruto menatap haera, sepertinya gadis itu tidak mengingat sedikitpun kejadian kemarin malam saat dia mabuk.
"kamu-
Haera mengangguk "iya aku kenapa?"
"kamu.. tidur nyenyak banget." jawab haruto berbohong.
"beneran? cuma itu doang?" kata haera kembali bertanya.
"iya." jawab haruto dan langsung keluar dari kamar haera setelahnya.
Haera membuang nafasnya lega, karna haruto mengatakan ia tidak melakukan hal aneh saat mabuk kemarin malam, tapi kenapa haera merasa haruto berbohong kepadanya?
••••~~~~
To Be Continued.
Trans :
come osi? (beraninya kamu?)
....
Jangan lupa vote + comment-nya yaa
Thank you;
sampai jumpa di chapter selanjutnya~~ ♥️