Gionatan ( SUDAH TERBIT )

By ichiyohana123

14.6M 1.5M 172K

Kriminal berbahaya itu, akan menjadi seorang ayah. More

Cast.
Prolog.
1. Calon debay.
2. SMA ANGKASA.
3. Ekhemm.
4. caper.
5. Pindah
6. Rengekan
7. 2 kali seminggu
8. Balapan.
9. sebuah misi.
10. jadwal
11. Usaha Raisya.
12. Pulang.
13. ketika Gio mengbaperkan.
14. Dermaga dan rembulan.
15. Persiapan bertempur.
16. Bendera perang.
17. Penjara.
18. Saat kedua jiwa iblis bertemu.
19. Dendam.
20. Misi Tuan muda Gionatan.
21. Periksa kandungan pertama.
22. Demam dan dilema.
23. Pelukan manja Raisya
24. pertengkaran.
25. Pukulan ibu hamil.
26. Let's go.
27. Desa Sarongge.
28. Tunda kepulangan.
29. Berhenti sekolah.
31. jika Gio marah.
32. jika Rai marah.
33. Rencana.
34. Diamond Space.
35. empat bulan.
36. Jika dia tiada.
37. gue capek Rai.
38. Pemakaman.
39. Pengganggu.
40. Pencarian Universitas
41. LULUS.
42. Promnight.
43. Hujan dan kesakitannya
44. Bukan dia, tapi aku yang pergi.
45. Dan ketika aku pergi.
46. Command Waiting
47. Balik ke apartemen.
48. Keadaan Gionatan.
49. dua bulan tanpanya.
50. Dia...... tidak akan kembali.
51. the kampret friends.
52. Direktur Diamond Space.
53. Jedag-jedug
54. ( Epilog )
Ekstra part
Ucapan Terima kasih 🤗
holaaa halooo haiii
Hah?
Mari menabung

30. Nama debay

208K 24.8K 1.8K
By ichiyohana123

" cinta itu datang dengan sendirinya, lantas apakah rasa benci akan hilang dengan sendirinya?" - Gionatan -

⚔️⚔️⚔️

Gionatan berlari ke pinggir lapangan setelah kembali mencetak poin, ia terlebih dahulu melempar asal bola basket di tangannya. Lelaki jangkung itu duduk di pinggir lapangan dan meraih asal Aqua botol dari cewek-cewek yang memberikan.

Gio menyeka keringat di pelipisnya kemudian melepaskan baju basketnya hingga menyisakan kaos hitam tipis, lalu setelah sedikit lega, ia meminum Aqua botol tersebut hingga kandas.

Tak berapa lama, kelima temannya menyusul duduk di pinggir lapangan dekat Gio. Mereka juga ngos-ngosan seraya mengibaskan kaos basket masing-masing.

" Sepi juga ya gak ada Rai. Gak ada yang mau di godain lagi." Ceplos Franklin asal.

" Lebih sepian gak ada gue kali." Cerocos Delon.

Semenjak berhentinya Rai sekolah, seisi sekolah langsung bertanya-tanya akan hal itu sehingga rumor negatif meluas cepat. Ada yang mengatakan pindah sekolah, hamil di luar nikah, sakit-sakitan bahkan dipecat.

Begitu juga dengan Pipit. Gadis lucu itu sudah kembali ke sedia kala sebelum kedatangan Rai. Dulu Pipit itu sama sekali tidak mempunyai teman akrab, bukan karena tidak ada yang mau berteman dengannya melainkan ia yang tidak mau berteman dengan orang lain. Gadis tersebut termasuk gadis lincah yang tidak akan pernah bisa diam, bahkan sekali sehari ia bisa mengelilingi setiap sudut sekolah tanpa rasa lelah. Mulai dari masuk SMA ketika jam istirahat ia akan ke kantin dan bergabung dengan anggota Blood-Angels, jika geng tersebut tidak hadir maka Pipit akan mengitari sekolah saja. Gadis itu cukup disegani sebab abangnya dan pacarnya adalah anggota Blood-Angels.

" Nanti anak Lo dikasih nama siapa?" Tanya Anton kepo.

" Gue tau, gue tau. Ambil nama depan Lo sama nama depan Rai aja." Kata Galang.

" Gira.... Tanggung, mending gila aja."

" Nama depan Lo sama nama belakang Rai."

" Gisya. Nama cewek anjrot, kalo nanti anaknya cowok gimana?"

" Kalo cewek gisya, kalo cowok ambil nama depan Rai baru nama belakang Lo."

" Ratan. Anying, Ratan apaan dah? Nama unik tuh."

" Alay tau gak, ngambil sebagian nama ortunya."

" Nama yang keren kayak blasteran gitu aja.." ujar Revion.

" Xzqrfv Angkasa. Keren gak?" Tanya Anton bangga.

Galang menoyor kepala temannya itu cukup kuat.
" Lo kalo ngasih nama jangan buat lidah gue keseleo bangke."

" Lah, itu kan nama blasteran.." bela Anton.

" Blasteran planet mars."

Franklin menepuk bahu Gio pelan.
" Nama yang simpel aja gi, Jordi contohnya."

" Jordi Angkasa, wuidih keren banget anjir."

" Nama boleh Jordi, tapi pekerjaan jangan kayak Jordi ya." Sahut Delon diangguki yang lain.

" Eh, ganti topik dulu. Besok main yok." Ajak Galang.

" Main apa hayooo??"

" Main nganu."

" Nanti malam balapan aja." Sahut Revion.

Gio berdecak seraya menggeleng.
" Bosan, gue menang mulu."

" Ge-er." Cibir Delon, tapi apa yang dibilang Gio emang kenyataan ngab..

" Ke club' aja yok... Gue rindu mabuk-mabukan.." usul Galang.

" Nah, setuju..."

" Jangan ah, belakangan ini banyak polisi yang menyamar jadi pelanggan club' malam. Trus nanti mereka bakalan tiba-tiba menelepon polisi yang lain untuk mengepung." Tolak Revion.

" Idih, Lo kira gue takut? Takutlah bangsat." Balas Galang.

" Udah, mending nanti malam Lo semua diam di rumah aja. Soalnya banyak genderuwo keliaran." Nasehat Anton.

" Bacot Lo." Sembur Gio.

" Wuidih, wuidih.... Doain gue." Ujar Delon tiba-tiba membuat mereka terheran-heran.

Delon segera berdiri ketika seorang gadis yakni adek kelas muncul dari lorong koridor. Ia yang sedang asik bersenandung kecil sedikit terkejut ketika Delon berjalan di sampingnya. Sontak hal itu mendapat teriakan atau sorakan heboh teman-temannya.

Delon menghentikan langkah gadis tersebut dengan menyentak tangannya kuat.
" Jadi budak gue. Ini perintah."

Gadis tersebut mengerjap menggemaskan berkali-kali.
" Kalo aku nolak?"

" Lo bakal gue bunuh." Jawab Delon.

Gadis bernama Amelia atau kerap dipanggil Lia itu sedikit terkejut.
" Tapi nanti Abang aku marah kalo aku ketahuan diperbudak."

Delon memutar bola matanya kesal.
" Kalo Lo nolak, Abang Lo juga bakalan gue bunuh."

Lantas Lia semakin kaget, ia mengangguk berkali-kali tanpa berpikir panjang. Lia itu adalah gadis polos berkelebihan atau dongo. Bahkan seantero sekolah mengenal ia dan banyak yang membully atau memanfaatkan kebaikan gadis itu. Dan hal itu juga yang membuat Delon merasa tertarik untuk memperbudaknya.

" Oke, sekarang Lo beliin gue minum. Pake duit Lo." Perintah Delon lagi.

" Aku gak ada uang, udah habis di pake joselyn. Dia bilang dia lupa bawa duit." Balas Lia cemberut.

" Gue gak peduli, mau Lo ngutang ke kantin kek, apa kek."

" Kalo aku ngutang ke kantin, kamu yang bayar?"

" Ogah lah bangsat. Enak aja."

" Trus gimana?"

" Gue gak tau dan gak mau tau. Intinya Lo harus beliin gimanapun caranya."

Lia terlihat berpikir sejenak kemudian mengangguk lesu.
" Oke, aku minjam duit teman aku dulu."

" Terserah, cepetan sana."

Lia segera permisi lalu pergi dari sana, sungguh sangat bodoh.

Delon kembali ke tempat teman-temannya dengan raut tertawa melihat gadis tadi.

" Delon, jangan gitu bangsat. Niat awal gue pengen lindungi tuh cewek. Lah Lo malah ikutan memperbudak dia." Ujar Galang.

" Ck, seru tau. Bodohnya alami banget." Balas Delon santai.

" Gue punya Adek cewek, jadi gue bisa ngebayangin gimana kalo Adek gue di posisi tuh cewek. Makanya gue berinisiatif buat lindungi dia." Kata Galang lagi.

" Elah, santai aja bangsat. Gue gak bakalan kelewat batas kok." Delon mengedipkan sebelah matanya.

Franklin menepuk bahu Delon kuat.
" Hati-hati Lo bangsat. Nafsu Lo paling tinggi diantara kita semua, jangan sampe Lo ngelakuin yang enggak-enggak sama dia. Nanti nyesel kayak Gio."

" Santai elah, gue udah perhatiin tuh cewek belakangan ini. Dan dia memang benar-benar dongo banget."

Percakapan mereka terhenti sebab Lia telah kembali lagi dengan membawa botol air minum.
" Ini.."

" Kenapa botol minum bangke? Gue maunya air minum dari kantin." Tolak Delon ketika Lia menyodorkan botol minum tersebut.

" Tadi aku pinjam uang teman tapi gak ada yang mau ngasih. Jadi aku liat kalo botol minum aku masih ada sisa, jadi aku kasih buat kamu aja." Simpel, cara simpel bagi Lia.

" Kurang ajar Lo ya ngasih gue sisa minuman Lo." Delon berdiri tapi ditahan oleh yang lain.

" Santai bangsat, jangan kasar Lo." Galang menahan tangan Delon kemudian beralih menatap Lia.
" Beliin lagi gih, nih uangnya." Ujar Galang seraya mengeluarkan uang sepuluh ribu rupiah.

Setelah mengucapkan makasih, Lia kembali pergi menuju kantin untuk membeli Aqua botol.

" Seru juga tuh cewek ya!" Anton menatap kepergian gadis barusan.

" Nah, makanya gue bilang. Gak nyangka masih ada cewek sebodoh dia."

Tak lama, Lia kembali datang tapi kini membawa Aqua botol di tangannya. Ia menyerahkan ke Delon lalu menggigit bibir bawahnya gelisah sambil menatap Galang.

" Itu kak,..... Kembalian uang kak Galang di ambil sama joselyn...." Ujar Lia gugup.

Galang berdecak lalu melempar senyum manis.
" Gak apa-apa kok, mungkin si joselyn gak di kasih duit sama abangnya."

Gio menatap tajam ke arah Galang, ia tersinggung mendengar kalimat barusan.

Lia berpamitan dari sana walau sempat di tahan Delon tapi akhirnya bebas sebab Galang menghalangi Delon untuk menghentikannya.

⚔️⚔️⚔️



Aduhhh, kemarin gak bisa up. Author lagi sibuk....

Mau lanjut lagi? Spam aja yok.

Eh, wtb. Kalo ada yang vote jangan setengah-setengah ya, kayak contohnya cuman part dua baru yang lainnya nggak. Jangan tanggung atuh.

Continue Reading

You'll Also Like

79K 2.7K 39
(COMPLETED) "Hai cantik, sendirian aja. Nanti malam gimana? Kosong kan?" Siapa sangka, satu kalimat berdasar keisengan dari seorang Rainer Samuel Wir...
42.4K 3.9K 46
CERITA LENGKAP [#1 in Jonathan] - Mei 2021 [#1 in Mikayla] - Mei 2021 [#1 in Romanced] - Januari 2021 [#1 in Lovesproblem] - Oktober 2021 [#2 in Lov...
56.5K 2.2K 21
*** Menikah di umur muda adalah mimpi buruk yang tidak pernah di mimpikan seorang gadis yang bernama Aluna. Tapi apa daya tuhan berkehendak lain. Alu...
AKSANAYARA By Aurell

Teen Fiction

133K 8.1K 37
(COMPLETED) ⚠️don't copy my work⚠️ Aksaniel Mahatma, siapa yang tidak mengenal dirinya? laki-laki tampan namun berandal yang sering membuat guru naik...