WayV MANAGER || End 📌💚

De IndiraSeptiani8

97.3K 13.4K 9.4K

Han Jieun seorang perempuan muda yang dulunya pernah menjadi trainer SM Entertainment, namun terpaksa meningg... Mais

1. Han Jieun 🌵
2. Dorm I 🏡
3. Dorm II 🏡
4. Taecyeon - Seol A : Accident 💥
5. Han Jieun - Taecyeon : Painful 🍃
6. 7 Boy_Friends 👀
7. WayV Schedule 🗒
8. Qian Kun 🐻
9. At Dorm : Meet 👀
10. Seo Johnny : MissYou 🐱
11. Ten : Dance with me 👀👣
12. Dong Sicheng - Winwin 🐣
13. Lucas - Dangyeonhaji Game 🦁
14. Xiaojun 🦖 - Bella Sick 🐕
15. EunYeon ☘
17. EunHen☘
18. The Sign ☁
19. Yang Yang - Date With Me 🐑
20. EunYang☘
21. Talk 👀
22. EunJohn☘
23. Dorm 127 🏠
24. WayV Princess 👸
25. EunWin☘
26. EunWin- A Wish☘
27. One By One 🌵
28. My Cactus 🌵
29. EunKun☘
30. EunKun - With You☘
31. Suspicious ⁉🗯
32. Han Jieun II - The True 🍂
33. Guardian's ♡
34. EunTen☘
35. Mysterious Man 👀
36. Eight Guardians 🌻
37. JohnYeon - MEET UP💢❗
38. Secret Admirer 🌸
39. WayZenNi 🌱
40. Honesty Night 🌓
41. Saranghae☘
42. WTH 🥀
43. Back To work🌵
44. Awkward 💦
45. WayVision - Sasaeng 💢
46. EunWin- Give Me A......🍂
47. 119 and Drippin'🔥👀
48. Our Dating Day'♡'
49. Mianhae Hyung..🐥🐻
50. Our Manager - Reveal 🌵
51. Argument 💭
52. JohnJihyo 💏
53. Our Second Night ☘
54. Melin 🍄
55. EunHen- GoodBoy 🦄
56. EunKun - Mianhae♡
57. EunTen - Jebbal☔
58. Surfing Talk 🏄
59. Gaslighting Skandal💋
60. Metastasis 💔
61. Han Jieun - Resign 🌵
62. Han Jieun - Struggle 🥀
63. The Last Request☆♪
64. Kim Na Eun 🌼
65. ♡ Si Fueras Mía ♡
66. 🦄 HenNa - NaHen 🌼
67. BadDay🌧
68. Be Gentleman - Mianhae 🐻
69. Melin and Sasaeng🔥
70. The Plot 🌬
71. 5 Weeks 🤰
72. Baby or Babe 🍀
73. Beginning & Ending 🌦
74. Kuretase 👨‍⚕
75. Rest In Your Hug 🍂
76. Without You🍃
77. Pyeonji 💌
78. Ending : For Qian Kun 🐻
💚 AUTHOR 💚

16. Hendery - Here For You 🦄

1.5K 229 82
De IndiraSeptiani8

"Hubungi adik mu oppa, aku gak bisa menemani mu.. Aku punya tanggung jawab pekerjaan " Jawab jieun setelah terdiam cukup lama

Jieun berbohong, padahal dia jelas-jelas sudah meminta cuti pada Jihoon tadi pagi.

Taecyeon memandangi nya.

"Jieun ah, satu hari saja.. "

"Hm, please? "

"Paling tidak sampai adikku kesini, bagaimana? "

"Hanya hari ini saja.. "

"Ku mohon.. "

"Aku butuh kamu eun.. "

"Sehari saja.. Hanya hari ini saja.. "

"Ya? " Ucap Taecyeon dengan wajah pucat dan lemah

Terlihat jieun sedikit goyah dengan tatapan mata itu, tatapan Taecyeon yang selalu membuatnya tak pernah bisa menolak apapun yang Taecyeon katakan sejak awal mereka menjalin hubungan. Tatapan penuh kasih sayang dan cinta padanya, tatapan Taecyeon yang tak pernah berubah sedikit pun kepadanya.

Jieun menarik tangannya dari tangan Taecyeon yang terus menggenggam nya sejak tadi.

"Arraseo, aku akan disini sampai adik mu datang.. Hubungi dia, dihadapan ku " Pinta jieun

Taecyeon tersenyum.

"Hm, aku akan menghubungi nya.. " Ucap Taecyeon

Taecyeon mengambil handphone nya dan menelepon sang adik mengabarkan kondisinya dan meminta sang adik untuk segera datang kerumah sakit itu. Sementara orang tua Taecyeon ternyata sedang ada di Australia sehingga tak bisa dihubungi sama sekali. Jieun bangun, mengambil jaket dan tas nya.

"Kamu mau kemana? " Tanya Taecyeon

"Aku pulang dulu sebentar, sekalian beli beberapa keperluan untuk mu." Jawab jieun

"Kamu akan ke sini lagi kan? " Tanya Taecyeon

"Aku pergi dulu.. " Jawab jieun

"Hm, aku akan menunggu mu.. Hati-hati dijalan ya.. " Ucap Taecyeon

Jieun hanya diam dan keluar ruangan rawat inap Taecyeon, dia pergi menuju ke mobilnya untuk pulang ke apartement nya sebentar.
Selama perjalanan jieun memikirkan apa tindakannya ini sudah benar atau akan menimbulkan masalah nantinya, tapi disisi lainnya dia merasa bahwa 1 hari saja menemani tidak apa-apa bukan toh kondisinya memang tidak memungkinkan dia sendirian apa lagi perawat juga tak akan 24 jam menemani pasien satu-satu kan pikir jieun. Paling tidak sampai sang adik datang untuk menemani Taecyeon, pikirnya tak apa lah jika dia yang sementara menemani Taecyeon dirumah sakit.

Sesampainya di apartement nya jieun masuk, untungnya meski dia tinggal di dorm apartement nya masih terawat dengan baik karna dia mempekerjakan bibi yang akan membersihkan apartement nya setiap beberapa hari sekali.

Jieun masuk ke kamarnya, dia mengecas handphone nya lalu pergi untuk mandi. Handphone jieun sudah kehabisan baterai sejak siang mungkin ketika ia tidur jadi dia benar-benar tak bisa dihubungi sama sekali atau menghubungi siapapun sejak tadi siang.

Setelah mandi jieun menghidupkan handphone nya dan duduk di meja rias nya untuk mengeringkan rambutnya, jieun memandangi cermin di hadapannya. Dia tersenyum getir menatap bayangannya.

"Paboya.. " Ucapnya pada bayangannya sendiri di cermin

Setelah selesai jieun meletakan hairdryer nya, lalu ia bangun dan hendak berganti pakaian.

Tttiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttttttt.....

Tiba-tiba saja kupingnya berdengung kencang bersamaan dengan rasa pusing yang menyapanya.

"Argh... " Jieun menopang badannya dengan tangannya yang berpegangan pada meja rias nya

Dia memegangi kepalanya dan memejamkan matanya, begitu ia membuka matanya pandangannya kabur.. Jieun berusaha mengatur nafasnya dan menahan rasa pusing yang menyerangnya..

Dia duduk kembali di meja rias nya selama beberapa menit dan berjuang menahan rasa pusing dan dengungan di kupingnya yang kembali menyapanya.

"Gwenchana... Gwenchana..... Gwenchana... " Dia berusaha menangkan dirinya sendiri sambil terus mengatur nafasnya dan memijat-mijat keningnya sendiri

Hendery yang masih kepikiran dan khawatir dengan jieun, izin ke kamar mandi di tengah-tengah jam Latihan nya. Dia mengambil handphone nya dan kembali mencoba menelepon jieun yang sejak pagi tak membalas chat atau bahkan bisa dihubungi.

Hendery pergi ke pintu darurat di lantai 7 untuk diam-diam menghubungi kembali jieun, dia menelepon jieun. Nada nya tersambung senyum hendery perlahan terukir.

"Angkat eun.. Please angkat... " Monolog hendery saat panggilan itu tersambung berharap jieun mengangkat telepon nya

Jieun yang sedang memijat-mijat keningnya itu, menoleh kala handphone berdering..

Kringgg...dddrrt.... Drrrtt...
Hendery calling....

Jieun berdiri dan berusaha mengambil handphone nya yang ia cas disamping kasurnya, melihat itu panggilan dari Hendery jieun mengangkat nya.

Dalam panggilan telepon hendery dengan jieun...📞

Halo? Jieun ah???

Iya der, kenapa??
( jawab jieun dengan suara yang masih menahan pusing di kepalanya..)

(Hendery mengerutkan alisnya kala mendengar suara jieun sedikit terdengar kesakitan..)

Gwenchana?????

Hmm, Gwenchana..

Kamu dimana??
Kok pergi gak pamitan?

Mianhae, aku buru-buru tadi pagi..
Aku sekarang lagi di apartementku der, handphone ku lowbat jadi gak bisa membalas atau menghubungi kalian.. Mian...

Kamu pergi kemana pagi-pagi buta kayak tadi??

Kerumah sakit..

Rumah sakit?

Eung, kerabat ku ada yang kecelakaan dan keluarganya tak bisa di hubungi jadi aku menemaninya sementara sampai keluarga nya datang der...

Hm, begitu..
Tapi kamu gak kenapa-kenapa kan?
Udah makan??
Terus udah sempet tidur belum semalem???
( tanya Hendery khawatir)

Hmm gapapa kok..
I'm fine..
Aku belum makan baru mau nanti sekalian balik kerumah sakit..
Semalem sempet tidur kok der, tadi di rumah sakit juga sempet tidur sebentar..

Syukurlah, jangan sampe gak tidur nanti kamu drop.. Makan ya, jangan sampe gak makan.. Udah jam segini tapi kamu belum makan sama sekali.. Makan nasi ya, terus minum banyak vitamin dan air putih..

Iya der, nanti aku makan..
Kalian latihan kan?

Hmm, kami semua di agensi tadi pagi Jihoon hyung yang jemput kami.. Kamu gak usah mikirin kami dulu, pikirin kamu dulu sama kerabat mu yang dirumah sakit..

Iya der..

Kamu di rumah sakit mana?

Rumah sakit yayasan Yulje
Paling besok aku udah balik ke dorm kok der, hanya sehari ini aja nemenin nya sampai adiknya dia datang ke rumah sakit ...

Iya udah kalau gitu..
Kamu makan ya..
Beneran harus makan nasi ya..
Sama minum vitamin dan banyak air putih okey?

( jieun tersenyum..)
Eung, nanti aku makan..
Kamu juga ya jangan lupa makan
Member juga..

Iya tenang aja..
Yaudah yang penting aku udah denger suara kamu dan kabar kamu, jadi bisa sedikit tenang.. Kalau ada apa-apa atau kamu butuh apapun hubungin aku aja ya..

( jieun tersenyum kecil..)
Hmm, pasti..

( Hendery tersenyum..)
Yaudah aku tutup telepon nya ya.
Jangan lupa makan..
Annyeong...

Eung, annyeong...

Panggilan telepon berakhir...📞

Hendery sedikit lebih tenang setelah mendengar suara jieun dan mengetahui keadaannya jieun. Hendery memandangi handphone nya dan tersenyum setelah panggilan tersebut, ia kemudian kembali ke kelasnya.

Sementara itu setelah panggilan telepon dengan hendery jieun membuka pesan yang masuk di handphone nya.

Qian Kun 🐻 :
Kamu pergi kemana?
Kenapa gak pamitan sama aku ??

Qian Kun 🐻 :
Hubungi aku jika kamu membaca pesan ku..

12 panggilan tak terjawab dari Qian Kun 🐻....📞

Ten :
Ya! Han Jieun!!
Kalau pergi tuh pamit paling gak kabarin yang di dorm jangan pergi gitu aja eun.. Bikin khawatir😤

Ten :
Kamu dimana?
Gak kenapa-kenapa kan?
Sempet tidur gak semalem??

Ten :
Kenapa gak aktif nomernya?
Kamu gapapa kan??

Ten :
Jieun ah.. Hubungi aku kalau kamu membaca pesan ku ya..

Ten :
Paling tidak balas chat ku ya..
Aku khawatir sama kamu eun..

15 panggilan tak terjawab dari Ten....📞

Winwin :
Kamu kemana?
Kenapa gak pamitan..
Bikin khawatir..

Winwin :
Kamu baik-baik aja kan?
Kenapa jadi gak aktif gini nomernya..

Winwin :
Jieun ah???

Winwin :
Aku mencoba menelepon mu tapi masih tidak aktif.. Jika kamu membaca pesan ku, tolong kabari aku ya.. Aku khawatir..

Winwin :
Jieun ah kamu baik-baik saja kan?
Tidak ada yang terjadi pada mu kan?
Apa masalah keluarga mendadak ini parah, sampai kamu tak bisa dihubungi seperti ini?
Aku khawatir..
Tolong hubungi aku ya..
Aku menunggu kabar dari mu..

Winwin :
Kamu baik-baik saja kan?
Sudah sore tapi kamu masih gak bisa di hubungi..
Tidak ada yang terjadi dengan mu kan???????

16 panggilan tak terjawab dari Winwin....📞

Xiaojun :
Kalau pergi pamitan dong sama yang di dorm..
Jangan kayak gini, meski kamu pergi untuk acara keluarga mu tapi setidaknya kamu pamitan..
Kami juga keluarga mu di dorm, kalau kamu pergi tanpa pamit gini dan bahkan gak bisa di hubungi gini bikin orang jadi khawatir! 😤😠

23 panggilan tak terjawab dari Xiaojun...📞

Yang Yang :
Nuna!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Yang yang :
Kamu pergi kemana?

Yang yang :
Kok gak bilang-bilang sih????

Yang yang :
Nuna gapapa kan?

Yang yang :
Nuna acara keluarga apa??

Yang yang :
Nuna lagi gak akan di jodohin kan??

Yang yang :
Nuna bukan lagi kawin lari kan???

Jieun tersenyum membaca pesan sang maknae.

Yang yang :
Awas saja jika nuna balik-balik ke dorm pake cincin nikah.. Aku akan mengusir nuna!!

Yang yang :
Aku serius 😠😤

10 panggilan tak terjawab dari Yang Yang...📞

"Hahahaa.. Kenapa dia sangat menggemaskan, aku bukannya takut malah jadi gemes sendiri baca pesannya.. " Monolog jieun

Lucas :
Ya manager!
Aku akan pergi tanpa pamit kelak..
Biar sama dengan mu!
Lain kali pamitan dong!
Kami kan juga keluarga mu!

Lucas :
Ini ceritanya aku lagi marah loh 😤

2 panggilan tak terjawab dari Lucas...📞

Hendery :
Kamu gapapa kan?

Hendery :
Hubungi aku jika sudah senggang ya..

Hendery :
Kenapa gak bisa di hubungi?
Kamu gapapa kan?

Hendery :
Apa terjadi sesuatu??

Hendery :
Kabari aku ya..
Aku menunggu balasan mu..

Hendery :
Jieun ah?

Hendery :
Gwenchana????

Hendery :
Aku harap kamu baik-baik saja..

23 panggilan tak terjawab dari Hendery....📞

Johnny :
Kamu gak kerja?
Sakit? Atau kenapa??

Johnny :
Kudengar kamu cuti?
Apa terjadi sesuatu.?

Johnny :
Hubungi aku ya jika sudah membaca pesan ku..

2 panggilan tak terjawab dari Johnny....📞

Jieun mulai membalas pesan masing-masing member, mengabari mereka bahwa dia baik-baik saja dan handphone nya lowbat makanya dia tak bisa membalas atau mengangkat telepon mereka semua. Jieun membalas semuanya Kecuali hendery yang sudah langsung mengobrol dengannya. Kun, Ten, dan Winwin juga sempat menelepon begitu mendapat balasan pesan dari jieun. Mereka semua tampak kompak dengan sedikit mengomeli jieun karna pergi tanpa pamit pagi tadi dan membuat khawatir karna dia tak bisa dihubungi. Tapi selepas jieun menjelaskan mereka semua akhirnya paham dan meminta jieun secepatnya kembali ke dorm.

Jieun seperti berpacaran dengan 8 orang itu, mereka semua memperlakukan nya dengan sama.
Sejujurnya jieun tak bodoh, dan peka akan apa yang member lakukan padanya. Tapi, dia menolak untuk terbawa perasaan. Jieun takut, takut di kecewa kan dan takut di bohongi. Entah kenapa jieun takut terluka lagi. Hingga dia memutuskan menutup rapat hatinya meskipun jujur saja dia merasakan beberapa perasaan berbeda dengan membernya sendiri tapi semampunya jieun berusaha untuk tidak jatuh ke kesalahan yang sama. Dia baru mengenal member, mereka belum lama saling kenal dan tinggal bersama jadi jieun masih takut untuk membuka hatinya.

Setelah selesai bertukar kabar dengan member jieun berganti pakaian dan bersiap untuk kembali ke rumah sakit. Jieun juga sempat mampir membeli beberapa kebutuhan untuk Taecyeon selama dirumah sakit yang mungkin Taecyeon butuhkan pikir Jieun.

Sesampainya dirumah sakit, jieun langsung menuju ruangan rawat inap Taecyeon. Langkah kakinya terhenti begitu ia sampai di depan pintu dan menatap pemandangan di dalam ruangan itu malam itu.

Seol A memeluk erat Taecyeon, terlihat Taecyeon berusaha menenangkan Seol A yang menangis sesegukan di pelukan Taecyeon.

Jieun terdiam mematung di depan pintu, dia langsung berbalik badan dan bersandar pada pintu itu.

Han Jieun...
Jinjja paboya...
Batin nya

Jieun menghela nafas kasar, ia menyibakan rambutnya dan berjalan menjauh dari ruangan rawat inap Taecyeon. Jieun membawa kembali barang-barang yang dia beli tadi untuk keperluan Taecyeon, sepanjang koridor jieun hanya terdiam berjalan menunduk.

Seseorang tersenyum diujung koridor, dan berjalan menghampiri jieun di sana. Laki-laki itu berhenti tepat di hadapan jieun.

Jieun menatap nya.

"Jinyoung ah? " Ucap jieun

Jinyoung tersenyum.

"Masih mengenali ku? " Tanya nya

Jieun hanya diam.

Jinyoung mengambil barang yang ada di tangan jieun.

"Untuk hyung? " Tanya jinyoung

Jieun hanya diam.

Jinyoung tersenyum.

"Mau pulang? " Tanya jinyoung

Jieun mengangguk kecil.
Jinyoung yang tahu bahwa di dalam ada Seol A, mengerti betul bagaimana perasaan jieun di hadapannya.

"Aku pulang dulu.. " Ucap jieun

"Aku antar " Jawab jinyoung

"Tidak perlu, aku bawa mobil sendiri " Jawab jieun

"Aku hanya akan mengantar mu sampai depan parkiran.. " Ucap jinyoung

Jieun tersenyum kecil.
Sementara jinyoung langsung berbalik dan berjalan di sebelah Jieun tanpa bicara apapun mereka turun ke bawah untuk jieun kembali pulang.

Sesampainya dibawah, di taman rumah sakit menuju ke parkiran jinyoung menarik tangan jieun. Mereka berdua duduk di bangku taman rumah sakit itu.

"Ada apa? " Tanya jieun

"Maafkan aku " Jawab jinyoung

"Maaf? " Tanya jieun

"Aku mengetahui hyung dan nuna membohongi mu selama ini tapi aku tak berani memberitahu mu hanya karna aku percaya suatu saat hyung akan menepati janjinya pada ku bahwa dia akan mengatakannya sendiri padamu..." Ucap jinyoung

"Tapi pada akhirnya itu tak pernah bisa dia lakukan " Tambahnya

Jieun menunduk.

"hyung benar-benar mencintaimu, hingga dia takut kehilangan mu.."

"Tapi dia bodoh.. " Ucap jinyoung

Jieun menatap jinyoung.

"Bodoh karna tak menyadari bahwa sejak awal itu semua salah dan dia memang akan kehilangan mu jika kebenarannya terungkap .."

"Terlepas dari rasa cinta juga rasa sayangnya pada mu yang mungkin benar-benar tulus dia tetap bersalah padamu eun.. "

"Jika aku menjadi dirimu, aku tak akan memaafkan hyung ku untuk alasan apapun eun.. "

"Aku bahkan mungkin tak akan mampu bersikap baik dengannya..seperti apa yang kamu lakukan sekarang.." Ucap jinyoung sambil menatap barang-barang yang jieun bawakan untuk Taecyeon

Jieun tersenyum getir menatap jinyoung tanpa berbicara apapun.

"Tolong maafkan Seol A nuna juga, karna nuna semakin melukai mu dengan mengatakan kebenarannya.. Kebenaran yang seharusnya hyung lah yang berbicara dengan mu terlebih dahulu.."

"Pasti sangat sakit dan berat mengetahui bahwa laki-laki yang kamu cinta dan bersama mu selama bertahun-tahun menipu dan membohongi mu seperti itu selama ini "

"Terlebih Mereka juga lah yang telah merenggut mimpi mu dan menghancurkan hidupmu juga masa depan mu.. "

"Mungkin jika nuna tak menabrak mu malam itu, aku pasti sudah melihat mu bersinar sangat terang sebagai seorang penari dan penyanyi yang hebat.. " Ucap jinyoung penuh rasa bersalah pada jieun

Mata jieun berkaca-kaca.
Tapi dia menahannya.

"Gwenchana.. "

"Semua sudah berlalu, dan aku baik-baik saja.. " Jawab jieun sambil tersenyum kearah jinyoung

Jinyoung menatap jieun dalam.

"Jieun ah.. Temuilah orang yang lebih baik beribu-ribu kali lipat dari hyung ku eun.. "

"Orang se brengsek hyung tak pantas bersanding dengan perempuan sebaik dirimu .. " Ucap jinyoung

Jieun mengangguk.
Jinyoung tersenyum.

"Aku tak akan mengatakan pada hyung bahwa kamu kembali kesini, anggaplah kamu tidak pernah ada disini malam ini.. " Ucap jinyoung

Jinyoung bangun dari duduknya.
Hendak pergi meninggalkan jieun.

"Hati-hati dijalan pulang ya.. Aku masuk dulu.." Ucap jinyoung

"Eung" Jawab jieun singkat

Jinyoung masuk kedalam rumah sakit lagi, meninggalkan jieun. Jinyoung memang adik Taecyeon yang tau semua kejadiannya, dia juga pernah memukuli kakanya itu kala dia mengetahui kebenaran di balik tragedi kecelakaan itu dan soal hyungnya yang membohongi jieun bertahun-tahun tapi saat itu Taecyeon meminta jinyoung untuk mengerti dan memberinya waktu untuk berbicara dengan Jieun. Tapi, pada akhirnya Seol A sendiri yang membongkar semuanya dan pada akhirnya mereka kembali menyakiti jieun dengan tamparan kebenaran tersebut.

Jieun masih terduduk disana.
Entah mengapa, mendengar perkataan jinyoung membuatnya berfikir kembali. Jinyoung benar, dia berhak mendapatkan laki-laki yang lebih baik beribu-ribu kali lipat dari Taecyeon tapi kenapa jieun justru menutup hatinya sendiri. Jieun juga kembali merasakan perasaan sakitnya di bohongi dan soal kecelakaan itu. Bahkan, menatap bagaimana Taecyeon memeluk Seol A meskipun tadi dia memohon jieun untuk menemaninya disana membuat jieun mengerti sejak awal dia hanyalah pelarian dan tempat bermain bagi Taecyeon, sementara rumah untuk Taecyeon tetaplah Seol A.

Air mata jieun menetes, meratapi bagaimana mirisnya semua yang menimpa dirinya. Jieun menunduk dan menangis sendirian di kursi taman rumah sakit.

Hendery menatap jieun yang menangis di sana, ia mendengar semua pembicaraan Jinyoung dengan jieun, hendery sengaja kesana karna ingin menemani jieun pikirnya kasian bila jieun menunggui saudara nya sendirian tapi hendery tak menyangka bahwa dia akan mengetahui kebenaran akan masa lalu jieun yang menjadi jawaban untuk hendery atas semua sikap jieun.

Hendery berjalan menghampiri jieun. Air mata jieun begitu deras mengalir tapi ia berusaha menahan suara tangisannya tangannya mengepal meremas jaketnya sendiri menyalurkan perasaan sakit yang menyiksa hatinya lagi untuk kesekian kali, membuatnya merasa begitu bodoh. Sangat bodoh.

Hendery menggenggam tangan jieun, ia berlutut menyamakan tinggi wajahnya agar bertatapan langsung dengan jieun. Jieun mengangkat wajahnya yang berlinangan air mata itu bertatapan dengan hendery di hadapannya yang tersenyum kecil kearahnya.

"Dery ah.. " Ucap jieun begitu melihat hendery

Hendery mengusap air mata jieun dengan tangan kanannya, menyentuh pipi jieun dengan lembut dan tangan kirinya yang masih menggenggam tangan jieun.

"Uljima.. Mulai sekarang Semua akan baik-baik saja.. " Ucapnya lembut

Jieun memandangi hendery dengan air mata yang menggenang di kedua matanya.

"Jieun ah, Kamu perempuan yang sangat baik dan kamu sangat tidak layak untuk terus tersakit seperti ini eun.. Kamu harus keluar dari apa yang membelenggu dirimu.."

"Kamu berhak bahagia eun.. " Ucap hendery sambil tersenyum kecil ke jieun dan menggenggam kedua tangan jieun

Dan aku akan membuat mu merasakan kebahagiaan itu...
Batin hendery melanjutkan perkataan nya

"Kamu mendengar pembicaraan ku dengannya ? " Tanya jieun

"Tidak penting, aku mendengarnya atau tidak.. Yang terpenting aku akan ada disini bersama mu...dan untuk mu.." Ucap hendery

Jieun menatap hendery.

Air matanya kembali jatuh.
Lagi-lagi, laki-laki ini yang selalu bersikap baik dan bisa mengerti dia tanpa harus banyak berbicara apapun dengannya soal apa yang jieun rasakan.

Hendery tersenyum.

"Kok nangis lagi sih.. Nanti foundation nya luntur loh.. Mahal kan harganya... " Ledek hendery

Jieun terkekeh dan tersenyum kecil karna ucapan hendery. Hendery tersenyum, mengusap kembali air mata jieun dan mengelus lembut rambut jieun.

"Gitu dong senyum.. Kan cantik "

"Yeppeo.. " Ucap hendery

Jieun tersenyum kearah hendery.

"Mau jalan-jalan dengan ku? " Tanya hendery yang masih berlutut di bawah sementara Jieun duduk di bangku taman rumah sakit itu

Jieun menatap hendery yang begitu dekat di hadapannya, Hendery mempererat genggaman tangannya pada tangan jieun yang sedari tadi tak ia lepas sama sekali.

"Seperti nya kamu butuh angin segar malam ini.." Tambahnya

"Mau kemana? " Tanya jieun

"Kamu mau kemana aja pasti bakalan aku anterin.. " Jawab hendery

"Jeju.. " Ucap jieun tiba-tiba

"Hahahaha... Jeju? " Hendery tertawa mendengar jawaban jieun

"Hm" Jieun mengangguk

"Aku bawanya motor, besok aku beli pesawat dulu biar biasa bawa kamu ke Jeju kapan pun dehh.. Nunggu dulu mau gak? " Ucap hendery

Jieun tersenyum.

"Sekarang jalan-jalan nya disekitar Seoul aja.. Gimana? Mau? " Tanya hendery lembut

"Mobil aku gimana? " Tanya jieun

"Gapapa di sini aja dulu besok aku ambil, lagian kasian kan tukang parkir rumah sakit biar ada kerjaan jagain mobil kamu.. " Ucap hendery

Jieun tertawa.

"Gitu dong ketawa, jangan sedih-sedih terus.. Kamu tuh paling cantik kalau senyum, pipinya nggemesin.. " Ucap hendery sambil mencubit gemas pipi jieun dan tersenyum kearah jieun

"Ya! " Ucap jieun kala cubitan hendery terasa semakin kencang dan gemas mencubit nya

"Mian, gimana mau? Naik motor sama aku keliling-keliling? " Tanya Hendery

Jieun mengangguk.
Hendery tersenyum, dia bangun dan berdiri di hadapan jieun tangannya mengulur di hadapan jieun. Jieun meletakan tangannya di tangan hendery dan bangun dari duduknya. Hendery menggenggam tangan jieun dan berjalan menuju ke motornya yang ia parkir tak jauh dari sana. Hendery memang lebih senang naik motor saat keluar dibanding naik mobil, hendery juga salah satu member wayV yang terkenal sangat suka berkendara jauh dengan motornya dan itu adalah rahasia karna sampai detik ini hanya member dan orang-orang terdekat hendery yang tau penggemar nya bahkan tak mengetahui soal kehandalan hendery dalam menunggangi motor kesayangannya.

Sesampainya di parkiran motornya, hendery mengambil helm lalu memakaikannya kepada jieun, mengancingkan helm jieun sambil terus tersenyum kearah jieun.

"Pakai maskernya, terus jangan lupa pakai helm biar safety, terus jangan lupa jaketnya di kancing in supaya kamu gak kedinginan.. " Ucapnya sambil memasangkan masker pada jieun, dilanjutkan dengan memakaikan helm di kepala jieun dengan lembut dan diakhiri dengan membetulkan jaket jieun

"Dah siap deh.. " Ucapnya

Jieun tersenyum dibalik maskernya.
Kemudian hendery mengambil helm nya dan memakainya, kemudian dia naik ke atas motornya.

"Let's Go" Ucap hendery sambil menepuk jok belakang motornya memberikan kode untuk Jieun naik

Jieun berpegangan pada bahu hendery dan naik keatas motor, hendery mulai men stater motornya dan berjalan keluar parkiran rumah sakit itu, setelah men-tap untuk biaya parkir hendery sempat berhenti di depan rumah sakit itu.

"Kenapa? " Tanya Jieun karna hendery tiba-tiba berhenti

Tangan hendery mengambil tangan jieun, dan melingkarkan tangannya jieun di pinggangnya.

Jieun tertegun kala tangannya benar-benar melingkar di pinggang hendery.

"Jangan di lepas ya.. " Ucapnya sambil mengusap tangan jieun yang melingkar di pinggangnya

Jieun tak menjawab apapun hanya tetap melingkarkan tangannya di pinggang hendery, membuat posisinya begitu dekat dengannya benar-benar memeluk tubuh hendery dari belakang.

"Kita jalan ya.. " Ucap hendery sebelum mulai melajukan motornya

Hendery melajukan motornya dengan kecepatan sedang menyusuri keindahan malam kota Seoul, membelah kepadatan lalu lintas malam itu. Hendery terlihat sangat mahir mengendarai motornya, saat di lampu merah hendery akan mengusap atau tiba-tiba menggenggam tangan jieun yang ada di pinggang nya sambil sesekali mengobrol dengan jieun dan membuat jokes-jokes kecil yang berhasil membuat jieun tertawa.

Mereka berkeliling kota Seoul malam itu, hendery menghibur jieun dengan caranya sendiri. Bahkan rasa lelah selepas latihan tadi tak menghalangi hendery untuk membuat perempuan yang ia sukai itu bisa kembali tersenyum.

Ya, hendery sudah menyukai jieun bahkan sejak awal di dorm. Mereka juga cukup dekat di belakang para member, hendery yang humoris tapi romantis disaat yang bersamaan selalu berhasil menghibur dan mengetuk hati jieun secara perlahan. Perhatian kecil dan sederhana hendery bahkan sikapnya yang bisa sangat dewasa dan perhatian terkadang cukup membuat jieun sedikit kaget dengan sikapnya yang berbanding terbalik apabila sedang dalam mode lawak atau Humoris nya keluar.

Setelah beberapa puluh menit perjalanan dan puas berkeliling jalanan kota Seoul, Hendery memarkirkan motornya diatas sebuah bukit yang menjadi tempat favoritnya karna dari sana mereka dapat melihat pemandangan malam kota Seoul yang begitu indah setiap malamnya, jieun turun dari motor kemudian hendery membantu jieun melepaskan helm nya.

Mata jieun langsung terpaku pada pemandangan kota Seoul yang begitu indah. Hendery melepaskan helm nya.

"Indahnya... " Ucap jieun begitu menatap pemandangan disana

"Suka? " Tanya hendery

Jieun mengangguk kecil.

"Kamu tau tempat ini dari mana? " Tanya jieun

"Hanya kebetulan.. " Jawab hendery singkat

Jieun memandangi pemandangan malam itu, angin dingin yang berhembus disana menerpa rambutnya dengan lembut. Meski dingin angin itu membuat jieun nyaman dan merasa sangat tenang terlebih pemandangan disana begitu menangkan hatinya.

Hendery berdiri di sebelah jieun dan ikut menikmati angin malam juga pemandangan disana malam itu bersama jieun.

"Dery ah.. " Panggil jieun

Hendery menoleh menatap jieun.

"Hm? Kenapa? " Jawabnya lembut

"Apa kamu Tidak ingin bertanya apapun pada ku? " Tanya jieun

Hendery terdiam memandangi Jieun, jelas hendery punya seribu satu pertanyaan dikepalanya akan kejadian sebenarnya yang menimpa jieun tapi hendery tak ingin memaksakan jieun untuk bercerita padanya.

"Tidak.. " Jawab hendery singkat sambil tersenyum

Ia dan jieun bertukar tatapan selama beberapa menit. Jieun jelas tau hendery pasti memiliki banyak pertanyaan di otaknya saat ini.

Jieun menatap jauh kedepan, sementara hendery masih terpaku menatap jieun di sebelahnya.

"Yang dirawat disana adalah mantan kekasih ku der.."

"Orang yang telah bersama dengan ku selama hampir 4 tahun menjalin hubungan yang penuh dengan kebohongan. " Ucap jieun

"Kebohongan? " Tanya hendery bingung

"Hm, kebohongan.. " Ucap jieun dengan mata berkaca-kaca

Hendery fokus untuk mendengarkan dan menatap jieun yang mulai terbuka dengannya.

"Kamu tau kan aku pernah kecelakaan? Dan membuat ku harus merelakan impian ku menjadi seorang Idol dan keluar dari SM..?? " Tanya jieun sambil menatap hendery

Hendery mengangguk kecil.

"Orang di balik Mobil yang menabrak ku malam itu dan menghancurkan impian ku itu adalah dia dengan kekasihnya der. " Ucap hendery

Hendery terdiam mematung mendengarnya. Ia sedikit bingung dan kaget mendengar cerita jieun.

"Setelah menghacurkan mimpiku, membuat ku tak bisa menari lagi dan bahkan kesulitan berjalan juga kesakitan selama bertahun-tahun karna kaki ku yang tak bisa seperti sediakala... "

"Dia dan kekasihnya yang telah ia nikahi saat itu, merasa bersalah dan kasihan padaku. "

"Istrinya meminta nya menjaga ku, untuk menebus semua rasa bersalah mereka karna telah menghancurkan mimpi ku dan lepas dari tanggung jawab akan kecelakaan itu karna memanfaatkan ketidakmampuan ibu ku untuk membiayai semua proses pengobatan ku saat itu "

"Dia mendekati ku, mencoba mengambil hati ku dengan semua sikap baiknya pada ku, dia kemudian memacari ku dan hidup bersama dengan ku selama bertahun-tahun der "

"Meskipun saat itu dia telah berstatus sebagai suami orang, suami dari orang yang menabrak ku malam itu bersama dengannya " Linangan air mata jieun menetes membasahi pipi nya

Jieun ah..
Batin hendery

Jieun sempat berhenti dan terdiam sejenak menahan perasaannya yang begitu sakit ketika membicarakan ini pada hendery, emosinya yang berusaha ia tahan untuk tak meledak lebih jauh di hadapan hendery dan mencoba menghentikan air matanya. Sebelum akhirnya dia kembali membuka obrolan dengan hendery malam itu.

"Aku merasa bodoh der. "

"Bodoh karna aku tak bisa membaca semua kebohongannya dan masih bisa bersikap baik juga peduli padanya saat aku tau dia kecelakaan semalam.."

"Aku merasa sangat hina.. "

"Karna hidup bertahun-tahun dengan orang yang telah menjadi suami orang lain sekaligus orang yang sudah merebut semua mimpi ku yang ku bangun bertahun-tahun hanya dalam satu malam.."

"Dan setelah semua itu, sekarang aku menjadi takut untuk mempercayai laki-laki entah siapapun itu, aku menutup rapat Hati ku, karna aku takut... "

"Aku takut mengalami hal yang sama, aku takut terjatuh di luka yang sama.. "

"Aku gak akan sanggup, kalau aku harus merasakan semuanya lagi.. "

"Gak akan sanggup der .. " Ucap Jieun dengan linangan air mata menatap hendery di sampingnya

Hendery tak bicara apapun.
Dia langsung menarik Jieun kedalam pelukannya.

Hendery mengusap rambut Jieun lembut dan mempererat pelukannya, Jieun menangis dalam pelukan hendery. Tangan nya perlahan memeluk hendery balik dan benar-benar memecah tangisannya yang tak lagi bisa ia bendung.

Hendery tak bicara apapun, dia hanya terus memeluk Jieun dengan sangat erat dan mengusap rambut Jieun. Membiarkan Jieun menangis di pelukannya melepaskan semua beban kesedihan yang membelenggu nya selama ini.

Akhirnya..
Aku tau apa yang membuatmu takut untuk membuka hati mu untuk ku eun.. Inikah alasannya kamu selalu menghindari ku, meski aku tau kamu mengerti semua perasaan ku?
Kenapa orang sebaik dirimu harus merasakan hal sekeji itu..
Jieun ah.. Aku ingin membahagiakan mu, aku benci melihat mu menangis..
Batin Hendery

Malam itu, hendery benar-benar hanya memeluk nya dengan erat begitu pula jieun tangannya begitu erat memeluk hendery dan menangis dengan sangat nyaman dalam pelukan hendery. Potret siluet mereka malam itu terlihat begitu indah bersanding dengan pemandangan disana meski nyatanya itu adalah potret seseorang yang sedang berusaha mencari pertolongan untuk keluar dari semua luka hatinya.

________________________________

- Happy Reading -
🦄🌵🦄🌵🦄🌵🦄🌵🦄🌵🦄🌵🦄

Jangan Lupa Vote ^^
Maaf kalau ada typo
See you next part 👋
.
.
.
.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca ^^

( Author : @indira☘ )

Note :

Ada yang dukung Hendery?
Angkat jempol hahaha 😂🤣

Duh dery ah kamu berbahaya juga ya🤭

Good night guys..😴

Continue lendo

Você também vai gostar

5.2K 857 12
[ ft. haechan ] tw : suicidal thoughts, self injury, mental illness kamu yang sedang berputus asa, bingung mencari alasan untuk tetap hidup, buku ini...
147K 22.3K 61
[ Season 1 ] Gimana jadinya kalau Johnny yang kaku jadian sama kamu yang kelewat humoris? Lalu usaha apa yang dia berikan untuk buat Hyunjin- merestu...
86.1K 7.1K 67
Gimana rasanya yerin selalu ada di sekitaran boy grup yang namanya nct. Yang Setiap hari dibuat seneng, apalagi selalu diperhatiin sama mereka. Apala...
70.2K 6.3K 49
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...