i alítheia

By jjeeve

192K 20.9K 7.9K

Harry terlempar ke masalalu setelah di gunakan sebagai tameng untuk Dumbledore di menara Astronomi, Draco yan... More

Hogwarts
James, Severus, dan Lily.
Side story'
secuil ingatan Sev
Anxiety
Permintaan maaf
voítheia
julfest
Valentine's Day
pregnant
Ekdíkisi
Pamitan
glykós
Genniménos
the storm
EPISTROFI
stin archikí routína
Daily Routine
plisiázo
affaan tuhh
oikeíos
argía?
Xūwèi

BEGIN

17.4K 1.4K 580
By jjeeve

Typo itu kelalaian saya, jika ada, saya sangat senang kalau kalian mau memberitahukan saya.

Ini cerita Drarry, kalau tidak suka, saya tidak memaksa lebih baik tidak usah dibaca.

Happy reading!

Harry berjalan dengan gontai menuju menara Astronomi tempat Professor Dumbledore meminta tuk bertemu.

Sesampai di menara Astronomi, Harry melihat Professor Dumbledore berhadapan dengan Draco Malfoy, juga professor snape dan beberapa pelahap maut. Harry masih bingung apa yang sedang terjadi. Ia bersembunyi dan melihat Malfoy menodongkan tongkat nya dengan wajah frustasi. Tangan yang memegang tongkat itu tampak sedikit bergetar.

Professor Snape yang berada tepat di belakang Malfoy junior itu maju dan melemparkan mantra kutukan pada objek di hadapan mereka.

"Avada kedavra." Teriak professor ramuan tersebut.

Sebelum Harry dapat mencerna apa yang terjadi, tubuh nya tertarik ke depan kepala sekolah Hogwarts yang ia hormati itu. Dan hal terakhir yang ia tau adalah tubuh nya di peluk seseorang sembari merutuki nya.

"Kenapa kau ada disini bodoh." Ucap orang itu disusul cahaya hijau yang mengenai mereka berdua lalu semua gelap.

°°°

Mata itu terbuka perlahan menampilkan kilau emerald yang selalu di kagumi seseorang diam diam.

"Ugh." Lenguh pemuda manis tersebut. Ia mencoba duduk setelah terjaga sepenuhnya. Manik emerald nya melihat sekeliling yang tampak gelap. Sepertinya ia berada di sebuah lorong yang jarang di lewati orang. Sudut matanya menangkap sesosok pemuda bersurai pirang platina yang familiar berada tak jauh dari nya.

Pemuda manis itu, Harry, melangkah pelan menghampiri pemuda pirang tersebut.

"Malfoy." Desis nya pelan mencoba memanggil pemuda yang masih tak sadar itu.

"Malfoy bangun!" Kali ini Harry menggoyang kan tubuh pemuda itu.

"Apa yang kau lakukan potter?!" Sentak si pirang dengan suara serak. Ia mencoba duduk begitu Harry menyingkir darinya.

"Kita ada dimana Malfoy?" Tanya Harry sembari melihat sekeliling kembali.

"Kau sadar lebih dulu dari ku idiot." Cela Malfoy junior itu sambil menatap Harry kesal.

Balasan yang di dapatnya membuat Harry memerah malu hingga ke telinga.

Sreek

Draco berdiri membuat Harry memandang pemuda di hadapannya bingung.

"Kau mau diam disini atau mencari jawabannya?." Ucap Draco lalu pergi tanpa menunggu balasan darinya.

Harry langsung berlari menyusul pemuda pirang yang sudah berjalan cukup jauh. Akhirnya mereka keluar dari lorong gelap tersebut dan mendapati mereka kini berada di Diagon Alley.

"Kenapa kita bisa ada disini?" Guman Harry, ia memandang keriuhan di sekeliling nya dengan heran. Tampak familiar dan asing bersamaan.

"Bukan nya kita tadi di menara Astronomi, Malfoy?" Tanya Harry. Kini matanya melotot horor. "Bukan kah harusnya kita mati?" Ucapnya ngeri.

"Diam lah Potter! kau membuatku pusing." Dengus Draco kesal. "Lebih baik kita berpisah disini. Aku mau ke Gringgots." Lanjutnya lalu pergi ke bank tersebut.

"Hei, Aku ikut! kenapa suka sekali meninggal kan ku sih," Gerutu Harry kesal begitu menyusul langkah Pemuda di sampingnya.

Draco hanya diam tak peduli dengan gerutuan Remaja manik emerald itu.

"Aku ingin mengambil uang di Vault ku." Pinta Draco angkuh.

"Aku sangat yakin belum ada Vault atas nama mu Mr. Malfoy." Ucap goblin di hadapannya dengan suara serak.

"Apa maksudmu hah? Jangan mempermainkanku." Bentak pemuda pirang itu kesal.

"Sudah lah Malfoy." Ucap Harry lalu beralih ke goblin di hadapannya.

"Permisi sir, aku juga ingin ambil beberapa dari Vaultku." Pinta Harry.

"Kau juga tak memilikinya Mr. Potter." Ucap goblin itu lagi.

Harry menggigit bibir nya bingung. Kenapa mereka tak punya.

"Err apa Vault keluarga Potter dan Malfoy kosong? Kenapa kami tak bisa mengambil uang kami?" Tanya Harry ragu.

Draco yang mendengar ucapan Harry mendengus. " Malfoy tak akan bangkrut Potter." Sinis nya.

"Tentu tidak Mr. Potter, tapi aku sangat yakin tidak ada Vault atas nama kalian berdua. " Jawab goblin itu.

"Lalu kenapa?" Tanya Harry bingung.

"Lebih baik kalian mendengar penjelasan Ragnook Mr. Potter, Mr. Malfoy." Ucap Goblin itu lalu memanggil salah satu Goblin dan mengarahkan mereka ke suatu tempat.

Disana sudah menunggu Goblin yang di maksud, Ragnook.

"Selamat datang Mr. Malfoy Mr. Potter, silakan duduk." Pinta Ragnook.

"Jadi?" Tanya Harry. Sedang Draco hanya diam tampak memikirkan sesuatu.

" Apa kalian mengingat sesaat sebelum kalian sampai kesini Mr. Potter? Mr. Malfoy?. " Tanya ragnook.

" Kami di gedung Astronomi dan ada cahaya hijau mengarah padaku lalu saat aku bangun tadi, aku berada di lorong dekat Diagon Alley bersama Malfoy. " Ucap Harry.

"Jadi Mr. Potter, kalian-"

"Apa kami terlempar ke masa lalu Ragnook?" Tanya Draco memotong ucapan Ragnook.

"Benar sekali Mr. Malfoy." Ragnook mengangguk.

"Itu sebabnya kami tak bisa mengakses vault kami? Jadi tahun berapa sekarang?" Tanya Draco tak yakin, ia tampak mengira ngira.

"Ini tahun 1979 Mr. Malfoy." Jawab Ragnook.

Ucapan Ragnook membuat mereka kaget. Sebenarnya hanya harry sih. Itu setahun sebelum mereka lahir. Mata nya berbinar. itu artinya ia bisa melihat kedua orang tua nya.

"Bisakah kita ke Hogwarts Ragnook?" Mata harry berbinar menghela nafas.

"Tentu nya dengan identitas kalian saat ini, akan menggemparkan dunia sihir Mr. Potter." Ucap Ragnook menyeringai membuat harry menunduk lesu.

Draco berdecak. "Ubah identitas kami dan daftar kami di Hogwarts sebagai murid pindahan Ragnook. Akan ku bayar." Draco memandang Goblin di hadapan nya malas.

Ragnook menyeringai puas. "Senang berbisnis dengan anda, Mr. Malfoy. "

Ragnook beranjak ke lemari yang ada di sisi ruangan lalu kembali dengan dua perkamen dan sebuah pisau.

"Silakan teteskan darah anda di atas perkamen ini." Ragnook memberikan pisau yang di ambil Draco.

Pemuda pirang itu lalu mengiris tangan nya dan meneteskan darahnya di atas perkamen tersebut. Lalu terbentuk tulisan di atasnya.

Blood Test

Nama : Draco lucius Malfoy
TTL : 5 juni 1980
Status : Pure Blood

Ayah : Lucius Abraxas Malfoy
Ibu : Narcissa Vega Malfoy nee'Black

Kakek : - Abraxas Scorpion Malfoy
- Altair phineas Black
Nenek: - Laurent Vianeta Malfoy nee'Collins
- Aster Xinlaire Black nee'prewett

Ayah baptis : Severus Tobias Snape-Prince
Ibu baptis : Bellatrix Ribery Lestrange nee'Black

Heir/lordship:

-Malfoy
-Ravenclaw
-Slytherin
-Lestrange
-Pendragon
-Collins
-Landrage
-Prewett
-Ehren

Draco tersenyum puas melihat hasil blood test milik nya.

"Anda ingin mengganti nama menjadi siapa Mr. Malfoy? " Tanya Ragnook.

"Ethan Nalendra Dryas." Ucap Draco angkuh.

Ragnook mengangguk lalu mulai mengucap mantra dengan bahasa asing. Sebuah cahaya putih muncul dan melingkupi tubuh Draco, lalu menghilang.

Draco tampak makin tinggi beberapa senti. Wajah nya semakin terlihat tegas, dengan bibir menipis. Mata yang awalnya berwarna abu abu kini se biru es di Kutub.

"Nama anda sudah terdaftar di Hogwarts sebagai murid pindahan Mr. Malfoy." Ucap Ragnook mengangguk puas.

"Sekarang Dryas Ragnook, senang berbisnis dengan mu. Giliran mu Potter." Dra- tidak lagi, Ethan memberikan pisau yang di pegangnya pada harry.

Harry mengulangi apa yang di lakukan oleh Ethan dan hasil nya membuat wajah nya memucat.

"Ada apa Potter?" Tanya Ethan heran.

Harry memberikan perkamen milik nya membuat Ethan dapat melihat isi nya.

Blood Test

Nama : Harry James Potter
TTL : 31 Juli 1980
Status : half-blood

Ayah : James Charlus Potter
Ibu : Severus Tobias Snape-Prince

Kakek : Fleamont Niccolas Potter
Tobias Nicon Snape
Nenek : Euphemia Elizabeth Potter nee'odgen
Eileen Anatha Snape nee'prince

Ayah baptis : Sirius Orion Black
Ibu Baptis : Alice Violin longbottom nee'Potter

Heir/lordship

-Potter
-Black
-Prince
-Snape
-Peverell
-Griffindor
-Emrys
-Hufflepuff
-Dorment

Wajah Ethan memutih. Bagaimana bisa? "Pasti ada yang salah. Mana mungkin Severus? Tidak mungkin."

"Tes darah tak mungkin salah Mr. Dryas, Mr. Snape-Prince memang ibu kandung dari Mr. Potter. Keluarga Prince adalah keluarga yang selalu melahirkan anak perempuan dan Mr. Snape-Prince adalah laki laki pertama dalam keluarga tersebut. Jadi tidak menutup kemungkinan beliau bisa bereproduksi layak nya wanita karna gen keluarga." Jelas Ragnook.

Harry melemas, kalau Ethan tak menahan tubuh nya mungkin ia akan terjatuh.

"Hati-hati Potter." Desis Ethan dingin.

"Tidak mungkin ia ibuku Malfoy, ia bahkan membenci ku. Selalu mencari kesalahan ku, bahkan kita ada disini juga karna, karna ia melemparkan kutukan mematikan padaku. "

Tangan Harry meremat jubah Ethan erat. Seakan ia akan mati jika melepas nya. Mata nya berkaca kaca, wajah nya menunjukkan kerapuhan yang tak pernah di lihat siapapun, seakan ia akan pecah kapan saja jika Ethan bergerak sedikit pun.

Ethan menghela nafas. Ia mengusap rambut berantakan itu pelan. "Aku percaya Severus tak membencimu. Pasti ada alasan di balik itu semua Potter. Lagi pula saat itu, Severus mengarahkan tongkat nya ke kepala sekolah Potter. Dan dengan bodoh nya kau muncul di sana menjadi tameng." Ethan mendengus mengingat kejadian tersebut.

Harry masih menunduk. Air mata menetes dari mata emerald nya.

"Harry!" Panggil Ethan lembut membuat Harry mendongak karna perbedaan tinggi kedua nya. Ada jejak air mata di pipinya.

"Sekarang ganti identitasmu, lalu kita cari alasan kenapa Severus terlihat tak menyukai mu juga cara kembali ke masa kita." Ucap Ethan lembut. Tangan nya mengusap pipi Harry pelan.

Harry mengangguk pelan. Ia melepas kan diri dari Ethan yang sedari tadi masih menahan bobot tubuh nya.

"Helios Rouvin, Ragnook." Ucap Harry pelan.

Ragnook mengangguk, lalu mengucapkan mantra seperti tadi. Setelah cahaya yang melingkupi Harry menghilang, Tubuh Harry meninggi sedikit walau hanya sebatas hidung Ethan, kulit tan nya memucat, rambut nya berwarna coklat tua dan rapi. Wajah nya mengecil dengan pipi chubby. Hidung dan bibir nya juga mengecil, mata nya juga semakin jernih dan tak membutuhkan kaca mata lagi.

"Kalian akan tinggal di mana selama berada di sini Mr. Dryas?" Tanya Ragnook.

"Kami akan tinggal di Ehren Manor Ragnook. Bisa kau urus surat-surat nya?" Pinta Ethan.

Ragnook mengangguk. Ia keluar dari ruangan tersebut.

"Potter." Panggil Ethan.

"Rouvin, Dryas," Koreksi Harry atau Helios pelan.

Ethan mengangguk tak peduli. "Dengar! Begitu kita sampai di Hogwarts, kau harus menahan diri untuk tidak mengenal siapapun di sana, kau paham?" Ethan menatap Helios tajam.

"Tapi, -"

"Atau kau ingin mereka mencurigai kita?" Potong Ethan.

Dengan enggan Helios mengangguk.

"Ekhem, Dryas! Kupikir kita harus memanggil dengan nama depan?!" Ucap Helios ragu. Ia menunduk enggan melihat reaksi Ethan.

Ethan diam memandang pemuda di depan nya tak percaya. Seorang Harry Potter baru saja mengusulkan untuk saling memanggil dengan nama depan pada nya? Oh ia tak bisa mempercayai hal ini. Jangan bangun kan Ethan jika ini mimpi!

Merasa tak ada jawaban, Helios yang mengira Ethan tersinggung dengan ucapannya buru buru meralat ucapan nya.

"Lu-lupakan saja Dryas," Ralat pemuda itu takut.

"Tak apa, usul mu bagus. Jadi panggil aku Ethan Lios." Ucap Ethan membuat senyum di wajah yang lebih pendek mengembang.

"Terima kasih Eth!" Helios memeluk tubuh Ethan spontan membuat pemuda pirang itu menegang. Sesaat kemudian Helios tersadar apa yang ia lakukan buru buru menjauh membuat suasana kian canggung.

Untung nya Ragnook segera kembali dengan berkas di tangan.

"Ini berkas yang Anda minta Mr. Dryas, anda telah mengklaim kepemilikan keluarga Ehren. Ini kunci Manor dan Vault anda." Jelas Ragnook tanpa memedulikan suasana yang masih canggung di ruangan tersebut.

Ethan mengambil barang yang di sodor kan Ragnook." Senang berbisnis dengan mu Ragnook. " Ethan menjabat tangan Ragnook yang di balas oleh goblin tersebut.

"Ayo Lios. Urusan kita sudah selesai disini, kita harus ke Ehren manor untuk beristirahat." Ethan menarik tangan Helios agar mengikutinya.

Mereka menuju Ehren manor dengan portkey yang juga di berikan oleh Ragnook tadi. Mereka akan ke Hogwarts lusa saat tahun ajaran baru.

TBC......

Jee.....

Ini pertama kali aku buat cerita soal Harry Potter, kalau nanti aku salah pakai istilah mohon di koreksi, mungkin aja kalian lebih tau dari aku hehehehehe.....

Makasih udah mau baca, kalau ada kesalahan aku Nerima kritik dan saran dari kalian, terimakasih...

Jangan lupa voment ..... 💙💙

Continue Reading

You'll Also Like

131K 14.4K 15
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 3) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ____...
678K 40.6K 63
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...
70.1K 634 5
Jatuh cinta dengan keponakan sendiri? Darren William jatuh cinta dengan Aura Wilson yang sebagai keponakan saat pertama kali bertemu. Aura Wilson ju...
90.3K 6.2K 23
Arsyakayla Attaya, biasa dipanggil Kayla seorang gadis berumur 18 tahun. Ia adalah gadis yang ramah dan lembut ia juga sangat baik dan perduli terhad...