Gionatan ( SUDAH TERBIT )

By ichiyohana123

14.8M 1.5M 172K

Kriminal berbahaya itu, akan menjadi seorang ayah. More

Cast.
Prolog.
1. Calon debay.
2. SMA ANGKASA.
3. Ekhemm.
4. caper.
5. Pindah
6. Rengekan
7. 2 kali seminggu
8. Balapan.
10. jadwal
11. Usaha Raisya.
12. Pulang.
13. ketika Gio mengbaperkan.
14. Dermaga dan rembulan.
15. Persiapan bertempur.
16. Bendera perang.
17. Penjara.
18. Saat kedua jiwa iblis bertemu.
19. Dendam.
20. Misi Tuan muda Gionatan.
21. Periksa kandungan pertama.
22. Demam dan dilema.
23. Pelukan manja Raisya
24. pertengkaran.
25. Pukulan ibu hamil.
26. Let's go.
27. Desa Sarongge.
28. Tunda kepulangan.
29. Berhenti sekolah.
30. Nama debay
31. jika Gio marah.
32. jika Rai marah.
33. Rencana.
34. Diamond Space.
35. empat bulan.
36. Jika dia tiada.
37. gue capek Rai.
38. Pemakaman.
39. Pengganggu.
40. Pencarian Universitas
41. LULUS.
42. Promnight.
43. Hujan dan kesakitannya
44. Bukan dia, tapi aku yang pergi.
45. Dan ketika aku pergi.
46. Command Waiting
47. Balik ke apartemen.
48. Keadaan Gionatan.
49. dua bulan tanpanya.
50. Dia...... tidak akan kembali.
51. the kampret friends.
52. Direktur Diamond Space.
53. Jedag-jedug
54. ( Epilog )
Ekstra part
Ucapan Terima kasih 🤗
holaaa halooo haiii
Hah?
Mari menabung

9. sebuah misi.

250K 28.8K 1.8K
By ichiyohana123

" jika kau siap memulai maka siaplah untuk mengakhiri." - Raisya -

                          ⚔️⚔️⚔️

" Kenapa bisa begini Gio..." Perempuan paruh baya yang tak lain tak bukan adalah ibu kandung dari seorang perempuan yang sedang terbaring lemah itu berdecak khawatir, ia menarik nafas berkali-kali agar sedikit tenang.

Lusiana menatap tajam menantunya yang santai-santai saja seakan-akan tidak merasa bersalah sama sekali.

" Kenapa kamu bawa dia untuk ikut balapan?"

" Dia yang mau."

" Trus kenapa kamu gak bisa jagain dia? Kamu bisa gak sih jadi suami yang baik?"

" Kalian yang paksa kami berdua untuk nikah."

" Itu semua kan kesalahan kamu, Gio."

" Bukan gue doang, dia juga salah."

" Yang resikonya paling besar itu Rai, dia harus mengandung di usia yang sangat muda."

" Apa susahnya buat gugurin?"

" Kamu pikir gampang? Hah?" Suara Lusiana meninggi.

" Kalo dia gugurin kandungan itu, semua masalah selesai." Jawab Gio dengan santai.

" Coba kamu bayangin ada di posisi Rai, pasti sulit menghadapinya."

" Gue cowok, gak punya rahim. Gimana mau ngebayangin!"

" Kalo misalnya kamu cewek, trus kamu di hamilin sama orang lain, mana yang kamu pilih?"

" Gugurin kandungan lah." Jawab Gio mantap.

Lusiana semakin tersulut emosi.
" Gak semudah itu Gio, gak ada seorang ibu yang tega mencelakai anaknya."

Gio tersenyum miring, ia memutar bola mata jengah.
" Trus yang baru kalian lakuin apa? Hah! Kalian nampar dia, Jambak dia, pukuli dia sepuas-puasnya kan?"

Lusiana kicep, ia menelan ludah dengan kasar.
" Tapi karna dia ngelakuin kesalahan dan kami bukan celakain dia, kami hanya menghukum dia."

" Owh, menghukum sewaktu dia hamil rentan huh?"

" CUKUP." bentak Lusiana habis kesabaran, ia kini menatap menantunya tersebut dengan serius.

" Satu hal yang perlu kamu tau, dia trauma sama orang yang namanya Genta. Cowok itu pernah hampir melecehkan Rai. Jadi mamah harap kamu bisa jauhin Genta dari Rai. Paham!" Tutur Lusiana.

Gio terdiam lama, ia menatap remeh mertuanya tersebut. Kurang ajar emang! " Ogah_"

" GIO."

" IYA."

Lusiana menganga lebar melihat cowok tersebut yang berani membalas membentak.
" Kamu ini gak ada sopan santun ya, saya ini mertua kamu."

" Udah! Anda bisa pulang?" Balas Gio semakin kurang ajar.

Lusiana melotot hendak membalasnya tapi seketika urung ketika mendengar suara erangan dari perempuan di atas kasur, ia segera menyambar tas lalu mendekati Gio untuk berbisik.
" Jagain anak saya. Satu lagi, jangan bilang kalo saya datang ke sini."

Setelah itu Lusiana pergi dari sana meninggalkan Rai yang masih belum seratus persen sadar.

Gio mendekati bumil tersebut ketika Rai sudah sadar penuh, ia mengerjap memerhatikan sekeliling masih sambil meringis pelan.
" Aduh, sakit..."

" Lah, bangun juga Lo. Kirain otw surga."

Rai menggigit bibir bawahnya pelan lalu berusaha untuk duduk, ia menatap suaminya lalu bertanya lemah.
" Mamah tadi di sini? Aku dengar suaranya tadi!"

Gio tidak menjawab melainkan ia pergi keluar kamar membuat Rai kesal setengah mati.

Tak berselang lama, pintu terbuka menampilkan perempuan paruh baya yang membawa nampan makanan. Ia tersenyum lembut pada sang majikan lalu meletakkan nampan makanan tersebut di atas meja nakas.

" Kenapa bisa pingsan nyonya? Ada yang sakit?" Tanya bik saron.

Rai menekuk wajah masam, seharusnya Gio yang bertanya seperti itu bukan malah pembantunya. Rai hanya bisa membalas dengan senyuman saja.

" Ini nyonya, bibi bawain makanan. Perlu bibi suapin?" Tanya bik saron dijawab gelengan oleh Rai.

" Rai gak apa-apa bik. Nanti kalo udah selesai makan, Rai bakal panggil bibi nanti." Ujar perempuan itu membuat bik saron mengangguk patuh seraya keluar dari sana.

                            ⚔️⚔️⚔️

" Lo kenapa? Masam banget mukanya!" Pipit menatap teman sebangkunya yang mulai dari tadi menampilkan raut masam plus sedih.

" Kak Gio itu udah pernah pacaran gak sih?" Tanya Rai tiba-tiba.

Pipit mengerutkan kening bingung, ia bukannya menjawab malah berbisik pelan pada Rai.
" Lo beneran hamil Rai?"

Hah? Perempuan tersebut membeku. Ia pikir Pipit tidak akan tau rahasia itu walaupun dia adalah adik Galang yang notabene teman akrab Gio.

" Maksud Lo?" Ia kembali bertanya sedikit takut.

Pipit tersenyum lalu menepuk pelan pundak Rai.
" Tenang aja, gue udah tau semuanya kok. Dan gue gak bakal ember."

" Lo gak malu punya teman kayak gue?" Tanya Rai lirih.

Sebangkunya tersebut berpikir sejenak lalu mengangguk.
" Malu sih, hal pertama yang gue pikirin dari Lo adalah murahan. Tapi, waktu si Galang cerita secara detail, gue kasih kesimpulan kalo kesalahan Lo hanya dua puluh persen aja. So, gue tau Lo masih dalam keadaan terpuruk jadi gak ada hak buat gue malu sahabatan sama Lo."

Rai tersenyum mendengar penjelasan Pipit. Tapi seketika ia tersadar dan bertanya ke sekian kalinya.
" Salah gue dua puluh persen? Salah dari mana? Gue korban pit, gue gak mungkin lah punya salah dalam tragedi_"

" Lo ngapain keluar malam-malam waktu itu?" Potong Pipit cepat.

" Waktu itu gue lagi cari sahabat gue_"

" ck, bacot. Diam, gue mau freshin pikiran dulu." Potong Pipit lagi seraya menyumpal headset ke telinganya.

" Iihhh, Lo belum jawab pertanyaan gue tadi..." Rai menarik headset gadis itu membuat sang empunya mendengus kesal.

" Pertanyaan apa?"

" Kak Gio udah pernah punya pacar gak?"

" Mantan dia segudang."

" Trus pernah ngelakuin hal romantis gak?"

" Kagak, dia kayak benda mati kalo lagi pacaran."

" Serius!"

" Tiga rius."

Rai berdecak kesal lalu menghembuskan nafas panjang.
" Kenapa sih kak Gio kasar banget, emosian juga."

Pipit terdiam sejenak seperti memikirkan sesuatu.
" Karna mulai dari dulu kak Gio itu orangnya kurang kasih sayang kali. Ortu dia cerai, nikah masing-masing, dan gak ada yang perhatiin dia mulai dari dulu."

" Iya kali ya!" Gumam Rai pelan.

" Dan Lo sebagai istrinya, harus lebih perhatian sama dia Rai."

" Maksud Lo?"

Pipit menatap lurus ke depan lalu mulai memberi nasihat.
" Hati dia itu kayak batu, keras banget. Oleh karna itu Lo harus bisa ketuk pintu hatinya sehingga batu itu bisa retak dengan bantuan Lo."

" Caranya?" Tanya Rai bingung.

" Kasih dia perhatian yang super wow, Lo harus bisa memberi kasih sayang yang very very very boom. Kayak misalnya, kalo dia ada masalah Lo ajak dia buat ungkapin, trus Lo sering manjain dia_"

" Yang ada nanti gue bakalan di bogem sama dia." Ceplos Rai.

" Lo tau sendiri kan, kalo dia gak suka di usik sama sekali. Bisa-bisa yang mencoba usik kehidupan dia bakalan kena imbas. Dia juga katanya gak kenal ampun sama cewek apalagi cowok." Lanjut Rai.

" Makanya Lo harus berusaha Rai, dia juga gak mungkin lah kasar sama Lo sebab Lo itu bini dia sekaligus lagi bunting juga." Bisik Pipit pelan agar tidak terdengar oleh siswa-siswi yang berada di kelas.

" Lagian kalo Lo udah mulai ngasih perhatian sama dia trus dia sama sekali gak mempan juga, ya udah tinggalin aja gak usah akhiri." Kata Pipit lagi.

" Gak boleh gitu Oneng. Kalo kita siap memulai, kita juga harus siap mengakhiri." Ujar Rai.

" Sok puitis Lo, intinya coba aja dulu Rai..."


                             ⚔️⚔️⚔️



Haiiiii...
Spam lanjut lagi yokkk..

Eh, btw menurut kalian part ini udah panjang atau kurang panjang? Biar nanti author bisa nambahin panjang lagi...

Next part?

Follow Ig: about_yohanstory
                      Yohanaichi.

Continue Reading

You'll Also Like

6.6M 280K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
RAVEN [END] By Ree

Teen Fiction

308K 47.4K 56
⚠️⚠️⚠️ Bagi Alsava, Raven itu aneh. Dia seperti 32° Fahrenheit ke Celsius. Yang dulu rasa pedulinya 32 derajat Fahrenheit, sekarang berubah menjadi 0...
2.5M 123K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
721K 8K 11
Sudah terbit, tersedia di Shopee RD Publisher PART SUDAH TIDAK LENGKAP BOOK 1 PSYCHOPATH DAMAR BOOK 2 REZALEA #1 Fiksipenggemar [09 September 2020] #...