Love Defense {Complete} (Yunj...

vipdlf tarafından

8.4K 1.1K 1.4K

Yunhyeong menyukai June dalam sepihak,dan yunhyeong mencintai June hingga titik darah penghabisan. Hanya June... Daha Fazla

BAG 1
BAG 2
BAG 3
BAG 4
BAG 5
BAG 6
BAG 7
BAG 8
BAG 9
BAG 10
BAG 11
BAG 12
BAG 13
BAG 14
BAG 15
BAG 16
BAG 17
penting!!!!!
BAG 18
BAG 19
BAG 20
BAG 21
BAG 22
BAG 23
BAG 24
BAG 25
BAG 26
BAG 27
BAG 28
BAG 29
BAG 30
BAG 32
BAG 33
BAG 34
BAB 35
Bab 36
BAG 37

BAG 31

228 29 60
vipdlf tarafından

Tetap no satu votment nya dulu!!

Jadi aku  bikin fanfic tentang yunbob, karna di cerita nanti tuh Bobby cocok banget jadi badboy gitu,kalian bisa check langsung di cerita sebelah dengan judul IAM MARRIED WITH A PLAYBOY










Hyeri sibuk menyiapkan sarapan untuk keluarga nya, jun yeol sang suami menatap heran istrinya yang diam tak seperti biasanya.

"Apa terjadi sesuatu? ", tanya jun yeol sambil membaca koran pagi nya.

" Tanya kan saja pada putra mu itu.. ", jawab Hyeri ketus.

" Masalah apa lagi? Bukan kah pertunangan nya sudah batal.. ",

Hyeri tak  menggubris karna june datang dari kamar nya. June langsung membantu hyeri, sebisa mungkin june mendekati ibu nya dengan cara membuntuti setiap pergerakan hyeri. Namun setelah setengah jam ini hyeri belum juga bicara padanya dan malah menyibukkan diri.

Hye jin sang kakak datang dengan sebuah apel di tangan nya, ia mengernyit kan dahi melihat adik nya tiba-tiba membantu semua yang ibu nya lakukan, dan lihat lah aura ibunya sangat tidak bersahabat..

"Ada apa dengan nya, tumben sekali.. ",tanya hye jin sambil duduk di samping ayah nya.

" Pasti dia melakukan kesalahan lagi..", terka jun yeol.

Hye jin dan jun yeol menonton hyeri dan june yang berdiri di dekat pintu dapur.

" Hentikan!! ", tolak hyeri saat june mengambil keranjang yang ia bawa.

Namun june tak mau kalah ia langsung memgambil nya dan membawa nya secepatnya kilat.

Hyeri menghela nafas, ia masih kesal karna june, sekarang hubungan nya dengan an hae sudah tak sama lagi, ia ingat bagaimana kemarin an hae manatap nya dengan kekecewaan, sungguh hyeri malu menghadapi an hae lagi. Dan ia menyesal membiarkan yunhyeong terluka sendirian, harus nya ia mengatakan yang sebenarnya dari awal bahwa putra nya menolak untuk di jodoh kah. Mungkin jika ia bicara dari awal keadaan nya tidak serumit sekarang. Hyeri merasa bersalah pada yunhyeong, apalagi melihat bagaimana tatapan luka itu terpancar dari wajah yunhyeong.

June datang lagi menghampiri hyeri yang termenung.

"Eomma apa ada yang perlu ku bantu lagi.. ", tanya june hati-hati.

" Hentikan!! Percuma kau melakukan ini dan itu karna tidak akan membuat keadaan seperti semula.. ", perasaan hyeri memuncak keluar.
June bernafas lega akhirnya ibunya mau bicara juga.

" Ada apa? ", jun yeol menghampiri nya.

" Aku tau eomma marah pada ku, tapi eomma harus mendengar penjelasan ku .. ". June memohon.

" Apa!!! Apa yang akan kau jelas kan lagi? Kau sudah membuat ku malu di hadapan an hae, bagaimana bisa aku menemui nya, aku sudah membiarkan putra nya terluka karna mu!! ", murka nya mengabaikan jun yeol.

" Bukan itu intinya sekarang, ada sesuatu yang harus katakan... ", ucap june berharap hyeri mau mendengar nya.

" An hae tau yang sebenarnya? ", tanya jun yeol.

" Ya.. Dia tau bahwa aku menyimpan nya sendirian.. ", prustasi hyeri.

Hye jin masuk dan memelintir kepala june di ketiak nya. Suasana di rumah itu semakin gaduh...

" Aw.. Aw.. Noona lepaskan.. ", teriak june.

" Apa yang kau lakukan lagi kali ini, sialan!! ", Hye jin semakin mengerat kan kungkungan nya.

" Hye jin jangan mengumpat!! ", tegur sang ayah.

" Eomma.. Eomma biar kan aku jelaskan dulu.. Aw.. Noona ini menyakitkan.. ", june heran dari mana kakak nya memiliki tenaga sekuat ini.

"Sudah,Sudah bicara baik-baik, jangan seperti ini, ", jun yeol mencoba melerai mereka berdua.

"Appa.. Tolong aku... ", rengek june, namun Hye jin tak mau melepas nya.

" Aw, aw.. ", june semakin memekik

" Cukup Hye jin!!! ", teriak hyeri

Semua orang di sana terdiam, termasuk Hye jin yang melepaskan june.

Hyeri tak berkata apa-apa lagi, ia berjalan dan duduk di kursi makan, jun yeol menyuruh mereka berdua mengikuti hyeri.

Hyeri benar-benar dalam mood serius sekarang,Mereka sekeluarga sudah duduk di tempat masing-masing.

" Apa yang ingin kau katakan? ", tanya hyeri dingin

June berdehem sedikit, ia merasa gugup dan sedikit tidak yakin bagaimana tanggapan keluarga nya.

" Jadi.. Begini.. ", june menatap mereka satu persatu yang tampak serius.

" Jangan bertele-tele!! ", melotot Hye jin.

June mengumpat kenapa kakak nya harus ada disini sih. Ini menyebalkan.

" Ku pikir.. Aku... Menyukai yunhyeong!! ", jelas nya.

Jun yeol mengangkat sebelah alisnya, hyeri mematung dan Hye jin membuka mulut nya tak percaya.

" Aku serius.. Aku menyukai yunhyeong!! ", lanjut nya lagi.

" Tunggu, tunggu... Kau bilang kau tak menyukai nya bukan? ", koreksi sang ayah.

" Ini agak rumit sebenarnya.. .. Itu dulu, tapi sekarang aku-",

Brukkk.. Hyeri memukul meja hingga beberapa makanan keluar dari tempat nya.

"Anak brengsek!! ", maki hyeri tak sadar.

Jun yeol meminta hyeri untuk tetap sabar.. Namun hyeri menepis nya.

" Apa kau sedang mempermainkan kami sekarang? Kau senang!! ", hyeri berdiri seakan ingin menerkam putra nya hidup-hidup.

" Aku tidak sedang bermain main, aku memang menyukai nya ",june melirik hyeri.

" Ya ampun.. Apa lagi ini.. ", hyeri memegang pelipis nya.

" Jelaskan lebih detail, kau membuat kami pusing! ", pinta jun yeol, ia yang paling tidak mengerti dari semuanya.

" Seperti yang kalian tau, di awal aku memang tidak menyukai nya, tapi sekarang perasaan ku berubah, aku sudah memastikan nya berkali-kali, dan aku benar-benar menyukai nya.. Ahh.. Tidak! Tapi mencintai nya! ".

" Huh.. Jadi kau kena karma", Hye jin berdecih puas.

"Ya.. Mungkin semacam itu", jawab june pasrah.

" Pertunangan nya sudah batal jika kau lupa!! ", hyeri duduk dengan kasar, ia masih kesal.

Jika putra nya berakhir seperti ini, kenapa tidak dari dulu june mengakui itu.

Jun yeol menepuk pundak hyeri guna menenang kan, " Kita bisa memperbaiki nya bukan? Kita jelaskan pada an hae nanti ".

" Tidak bisa", panik june membuat ketiga nya menatap nya lagi.

"Kau ini suka apa tidak, kenapa plin plan sekali, kau ingin mempermalukan ku lagi hah? ", hyeri kembali berdiri, ia benar-benar emosi dibuat nya.

" Yang benar yang mana,brengsek! ", Hye jin memukul kepala nya.

" Bukan begitu, maksud ku... Ini lebih rumit dari yang kalian pikir", cicit june.

"Rumit seperti apa, jangan bertele-tele terus!! ", kesal Hye jin.

" Yunhyeong sudah memiliki pacar", nada suara june agak melemah di sertai dengan mimik wajah nya yang berubah menyedihkan.

"Ppppttt.... ", Hye jin menahan tawa nya.

" Jadi tidak ada kesempatan untuk mu begitu? ", tanya jun yeol

" Entah lah.. ".

Hyeri tak berkata apa-apa, ia memikirkan raut wajah yunhyeong kemarin saat an hae mengusap air mata nya, hyeri dengan jelas bisa melihat bahwa ada kekecewaan dimata yunhyeong yang artinya ia masih berharap pada june. Namun hyeri tak mau berspekulasi, bagaimana jika itu salah.

"Kau nikmati saja penderitaan mu.. ", kata Hye jin pergi begitu saja.

Jika saja ayah nya tidak ada, ia pastikan menarik rambut Hye jin saat ini juga.

" Sekarang itu urusan mu, aku akan tetap meminta maaf pada an hae". Timpal hyeri.

Lalu bagaimana june menyelesaikan urusan nya, karna ia sendiri tidak yakin. Jika pun selesai ia takut yunhyeong tetap berakhir pada hanbin.
























Yunhyeong prov..

"Kemarin...? ", donghyuk bingung bagaimana cara mengatakan nya.

Aku yang peka ke arah mana pertanyaan donghyuk tertuju,hanya menunggu sejauh apa yang ingin dia ketahui atau yang sudah dia ketahui. Mungkin dia juga sudah tau bahwa aku berbohong tentang perasaan ku..

" Emm... Yunhyeong sebenarnya.. ", donghyuk memainkan jari nya dengan gugup.

" Yang kau lihat kemarin itu benar, dan aku tidak peduli jika kau akan marah lagi padaku.. ", kata ku dengan tegas, aku sudah mencoba sebisa ku.

" Kau boleh memaki-",

"Aku tidak akan marah ", potong nya.

" Aku egois karna menghakimi mu, tapi melihat bagaimana kau berusaha menjauhi june, membuat ku yakin bahwa kau tidak berniat mengkhianati hanbin, dari awal perasaan mu tetap sama,dan aku tak berhak memaksa mu lagi"

Aku menatap nya terharu, ku pikir dia akan marah lagi, mengingat aku belum bisa menempati janji untuk melupakan june sepenuhnya. Syukur lah, donghyuk bisa mengerti bagaimana posisi ku sekarang.

"Aku tidak akan mengecewakan mu, " Kata ku dengan yakin.

"Hmm... Aku akan membantu mu bagaimana caranya si brengsek itu menghilang dari hati mu!! ",

" Si brengsek itu teman mu", aku terkekeh

"Tak apa, kau juga teman ku", katanya dengan tulus.

Aku membalas nya dengan senyuman yang tulus juga.

Hati ini sudah mulai berbicara,keputusan sudah siap menerima apa yang akan terjadi,luka terus memaksa secepatnya akan tersampaikan, hati ini meminta ku untuk secepatnya terselesaikan.

"Kalian disini, aku mencari mu kemana-mana", hanbin datang di antara kami. Senyuman sumringah nya saat melihat ku, membuat hati ku sedikit tercubit.

Dan dia lah yang akan menjadi prioritas utama ku sekarang, tak seharusnya aku memikirkan nya saat hanbin di depan mata ku, membayang kan nya saat hanbin di samping ku, mencintai nya saat hanbin lebih mencintai ku. Yang seharusnya ku pilih sekarang 'di cintai' bukan 'mencintai' alih-alih 'saling mencintai'.

"Aishh.. Kau tidak bisa jauh barang sedikit saja", donghyuk cekikikan menggoda kami.

Hanbin hanya manatap ku sambil tersenyum malu.

" Ada apa? ", tanya ku

" Ah ya, kau ingin ku belikan yang mana? ",

" Memang nya aku ingin apa? ", bingung ku.

"Bukan kah kau ingin minuman yogurt? ", hanbin mengangkat kedua alis nya.

Sial, belum apa-apa aku sudah melupakan nya, brengsek kau jun.

" Ouh.. Strawberry, aku lupa ", sesal ku.

" Ehem.. Aku masih disini teman-teman ", sindir donghyuk

" Kau juga mau", tawar hanbin, aku bisa melihat bertapa kikuk nya itu.

"Aku bercanda, sudahlah aku duluan ke kelas.. ", pamit donghyuk tersenyum tidak jelas.

" Sedang apa kalian disini.. ", tanya hanbin penasaran, mungkin tak biasa nya kami berbicara secara sembunyi sembunyi.

" Kau cemburu pada donghyuk? ", kata ku menggoda nya.

" Tentu tidak", hanbin semakin kikuk di hadapan ku.

Aku menahan tawa ku, menggoda hanbin adalah hobby ku sekarang, aku suka membalas nya karna dia juga sering menggoda ku lebih dulu, dan itu memalukan.







June prov.....

"Gila!! ", teriak Bobby hingga aku harus menutup telinga.

Aku memberitahunya bahwa aku akan mengatakan perasaan ku yang sebenarnya pada yunhyeong. Namun dari reaksi nya seperti nya Bobby tidak terlalu setuju.

"Aku serius, yunhyeong harus tau", hanya itu satu-satunya cara agar aku tau perasaan nya yang sebenarnya.

"Lalu setelah itu? Apa yang akan kau dapat kan, please lah jun jangan memperkeruh keadaan", Bobby  mengacak rambut nya yang mulai panjang.

"Ya.. Aku hanya ingin memberitahu nya saja, apa itu salah", tanya ku.

"Itu tidak salah, tapi kau pikir lagi sialan, kau hanya akan mempermalukan diri mu, yunhyeong milik hanbin sekarang", satu tamparan lagi untuk ku, aahh.. Harus nya aku sudah siap tentang itu.

"Aku tidak peduli!!".

"Hanbin teman kita, sahabat mu jika kau lupa!! ", Bobby mencengkram kerahasiaan kemeja ku, hingga aku terangkat, percaya lah otot Bobby sangat kuat. Dia bahkan menjaga bentuk tubuh nya dengan baik.

"Tapi semuanya sudah berubah, hanbin juga sudah mengibarkan bendera perang pada ku, semua itu tak ada artinya sekarang", aku menantang nya.

"Lalu kau memutuskan untuk menerima perang itu? Hanbin melakukan nya karna kau tidak tau diri!! Kau dengan enteng nya ingin mengambil yunhyeong darinya, kau pikir yunhyeong barang hah? ", Bobby tak kunjung melepaskan ku. Dan aku mulai sesak dengan posisi ini.

"Lalu harus ku apakan perasaan ku? Kau tidak akan tau bertapa gila nya aku terus memikirkan nya, aku hampir mati karna yunhyeong terus ada di kepala ku, kau pikir aku menginginkan nya!! ", emosi ku membuncah, aku kesal karna Bobby tak mau mengerti.

Bobby melepaskan ku dengan kasar hingga aku terdorong sedikit, kami berada di belakang sekolah, suasana masih sepi, dan aku menunggu Bobby berbicara lagi, ia seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Kau benar-benar jatuh cinta pada yunhyeong!!", lirih nya.

"Ya.. Dan aku tidak tau harus apa", jawab ku lebih lirih darinya.

"Tidak bisakah kau menyerah saja jun, ini terlalu mainstream, aku yakin setelah itu kau akan melupakan nya, apalagi tidak lama lagi kita akan lulus, kau tidak akan bertemu dengan nya lagi, dan itu memudahkan mu untuk melupakan yunhyeong, bagaimana? ".

"Aku tidak yakin.. ", kata ku sambil bersandar lemah di pohon.

"Ish.. Kau harus percaya, yunhyeong bukan satu-satunya orang yang dapat kau temui, masih banyak yang lebih dari dia, contohnya........... Emm.... Jinhwan, kenapa kau tidak coba saja dengan nya, kalian dekat bukan".

Sialan, dia pikir segampang itu, ahh.. Mendengar nama jinhwan membuat nya pusing lagi. Tidak seharusnya Bobby menyebut nama jinhwan.

"Jangan bahas dia, kau tidak tau apa yang sudah terjadi di antara kita".

" Memang nya kalian kenapa? Kupikir kalian cocok".

"Kau tidak perlu tau!! Yang pasti aku tetap menyukai yunhyeong, dan aku sudah final dengan keputusan ku", aku menepuk pundak nya dan pergi begitu saja.

"Yaaa.... Koo june.. ", teriak Bobby tak Terima.









































Aku akan menerima konsekuensi apapun,dengan tidak sabar aku mencari satu orang yang membuat ku jadi seperti ini, dia harus tanggung jawab, seandainya dia tak hadir di hidup ku dari awal, mungkin aku tak akan memiliki perasaan ini. Seperti sebuah takdir, yunhyeong tepat berada si depan ku,dia berjalan di koridor membelakangi ku.

Lalu bagaimana aku bisa tau itu dia?

Ayolah, dia selalu menempel padaku bertahun-tahun lamanya, meskipun aku selalu mengabaikan nya, tapi aku tetap bisa mengenali yunhyeong bahkan hanya dengan bau tubuh nya yang memiliki ciri khas. Senyum ku melebar, dan aku yakin aku terlihat bodoh sekarang.












"Yunhyeong... ", .
.

.

Ia tak berbalik sama sekali,namun berhenti sebentar dan melanjutkan langkah nya lagi. Aku tidak mau kalah dan segera mempercepat kaki ku untuk sejajar dengan nya,Karna aku tau yunhyeong sedang menghindari ku.

" Kita harus bicara!!", pinta ku.

Yunhyeong berhenti ia menoleh ke arah ku, "june semua nya udah selesai, tak ada yang perlu di bicarakan lagi, masalah orang tua kita aku sudah mencoba melindungi nya, tapi seperti yang kamu tau, itu terjadi begitu aja".

" Bukan soal itu, ada sesuatu yang harus  aku katakan", aku ingin mengatakan nya hari ini juga. Ku pikir aku sudah tak bisa memendam nya lagi.

"Jangan buang-buang waktu-",

aku segera memotong pembicaraan nya.

" Aku menyukai mu", ucap ku dengan lantang.

Aku tak bisa membaca ekpresi nya, karna yunhyeong hanya diam melihat ku, dan aku tidak tau apakah dia senang mendengar nya.

Aku benar-benar gugup di buat nya, ayolah song yunhyeong berikan aku tanggapan mu,tangan ku benar-benar panas dingin, pelipis ku berkeringat,bahkan jantung ku berdegup sangat kencang. Ini pertama kalinya aku   berhadapan dengan nya dalam keadaan  seperti ini.

Apakah ini yang dia rasakan dulu ketika dia mengatakan bahwa dia mencintai ku.































"A-aku.. Mencintai mu", kata ku lagi lebih  jelas.

































Di antara beberapa orang yang ada di koridor, kami terdiam  seperti patung yang tak terganggu oleh apapun. Bibir yang pernah aku kecap dan tanpa sadar menjadi candu ku kini bergetar seolah dia ingin mengatakan sesuatu namun tak ada satu pun kata yang keluar dari mulut nya.

Aku beralih ke matanya yang gelap berharap mendapatkan sedikit jawaban dari sana, namun yang ku lihat hanya genangan air mata yang mulai berkumpul tak tertahan kan. Apa aku membuat nya tak nyaman.

"Ku mohon katakan sesuatu? ", pinta ku.

Yunhyeong seperti tak ada di dunia nya,apa pengakuan ku mengejutkan nya.

Aku reflect menompang tubuhnya yang hampir saja linglung, tubuhnya melemah seperti tak bertenaga.

" Ada apa yunhyeong?", aku panik. Orang-orang mulai melihat ke arah kami.

Apa aku terlalu cepat mengatakan nya, kenapa yunhyeong tak mengatakan apapun dan malah seperti ini.

Yunhyeong menyempurnakan cara berdiri nya perlahan, aku membantu nya. Seakan tersadar yunhyeong penepis ku dan berlari dengan tak beraturan. Apa salah ku? Kenapa dia pergi tanpa mengatakan apa-apa? Aku tak bisa berdiam diri saja.












Author prov...

Yunhyeong berlari tanpa arah, ia masuk kedalam lab ipa, disana tidak ada siapa pun. Yunhyeong butuh sendiri , dia baru saja mengalami sesuatu yang tak masuk akal. Yunhyeong tak ingin mengungkit nya dia benar-benar sudah gila sekarang.

"Yunhyeong.. ", panggil seseorang.






..







.


Yunhyeong melonjak kaget, ia berjongkok terhalang beberapa patung organ manusia.











Donghyuk menemukan yunhyeong yang sedang meringkuk di pojokan. Donghyuk tak tau ada apa dengan yunhyeong,tadi ia melihat yunhyeong berlari dan mengikuti yunhyeong kesini. Pandangan mereka bertemu,donghyuk bisa melihat mata sembab itu, apa yunhyeong menangis?

"Sedang apa kau di-"

"Yunhyeong", di luar ruangan terdengar suara june.






















































Di tatap nya kembali yunhyeong, yang sedang menahan tangis dengan menutup mulutnya rapat-rapat agar isakan nya tak terdengar.

" Donghyuk.. Sedang apa kau disini", june masuk ke dalam.

Donghyuk langsung menoleh, "Hai.. Saem menyuruh ku mengambil sesuatu di sini, aku sedang mencarinya, kau sendiri sedang apa? ", donghyuk bertanya dengan natural.

Ia menutupi pandangan june agar yunhyeong tak terlihat .

" Ouh, kalau begitu selamat mencari, aku duluan"., pamitnya.

June tak memberitahu donghyuk bahwa ia mencari yunhyeong, ia tak ingin donghyuk bertanya tanya kenapa ia mencarinya.

Setelah memastikan june pergi, donghyuk segera berjongkok menghampiri yunhyeong.

"Yunhyeong, kau tak apa? ",tanya donghyuk khawatir

Yunhyeong tak menjawab, ia langsung memeluk donghyuk dengan isak tangis yang terdengar pilu. Donghyuk  hampir ikut menangis, ia sangat sensitif,apalagi tangisan ini terdengar dari orang yang tak ia duga. Ia pikir orang sedingin yunhyeong tak akan mengeluarkan air mata , apa ini adalah yunhyeong yang sebenarnya?

tak ingin bertanya apa-apa lagi, ia kembali memeluk yunhyeong guna menenangkan nya. Meskipun ia penasaran tentang kedua nya. Namun donghyuk tetap diam.

Banyak hal yang mengejutkan ketika ia berteman dengan yunhyeong, donghyuk mulai mengerti secara perlahan bagaimana diri yunhyeong yang sebenarnya.

Dan ia menyesal karna dulu pernah menilai yunhyeong dengan buruk. Meskipun yunhyeong terlihat buruk di luar namun di dalam nya ia terlihat rapuh.





TBC dong...

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

1.2M 9.9K 22
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...
78.4K 6.4K 44
"kalo lo mau punya pacar, silahkan gue izinin, lagipula kita nikah karena dijodohin"-Krist "gak akan gue punya pacar lagi, buat apa? endingnya bakala...
12.3K 946 17
Hanya berisi cerita garing tentang Kyuhyun dan Yesung.
5.7M 303K 57
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...