PARENTS [END]

By penavoice

2.8M 259K 4.1K

[FOLLOW AKU GUYS BIAR RAME. MAACIW] Kata siapa menikah sama orang kaya hidupnya pasti enak terus, kata siapa... More

PROLOG
Bagian || 1
Bagian || 2
Bagian || 3
Bagian || 4
Bagian || 5
Bagian || 6
Bagian || 7
Bagian || 8
Bagian || 9
Bagian || 10
Bagian || 11
Bagian || 12
Bagian || 13
Bagian || 14
Bagian || 15
Bagian || 17
Bagian || 18
Bagian || 19
Bagian || 20
Bagian || 21
Bagian || 22
Bagian || 23
Bagian || 24
Bagian || 25
Bagian || 26
Bagian || 27
Bagian || 28
Bagian || 29
Bagian || 30
Bagian || 31
Bagian || 32
Bagian || 33
Bagian || 34
Bagian || 35
Bagian || 36
Bagian || 37
Bagian || 38
Bagian || 39
Bagian || 40
EPILOG
Extra Part
Extra Part - SPCL

Bagian || 16

63.2K 6.6K 80
By penavoice

Hai.

Happy 1k+ votes🔥. Makasih kalian yang sudah mau baca dan mengapresiasi ceritaku 🧡.

Maaf yaw lama gak update.

Yukk ramaikan part ini 📌.

Sung ja.

Happy Reading 📖

"Kamu bawa aku ke Jeju Island, Mas?!"

"Hm."

"Ya ampun, Mas. Ini tempat yang pengen banget aku kunjungin," ucap Neira dengan mata yang berkaca-kaca .

"Ck, jangan nangis," decak Revan sebal. Kenapa pula istrinya itu harus menangis. Apa sebahagia itu hanya karena datang ke tempat ini?

Tentu saja Revan jadi iri dengan Pulau Jeju.

"Gak bisa, aku maunya nangis," cicit Neira, ia menghapus air matanya dulu baru melanjutkan ucapannya. "Aku gak nyangka bisa pergi ke sini beneran. Makasih banyak, Mas."

Revan menyerahkan tisu pada Neira. "Ya, nikmati saja liburanmu di sini. Impianmu satu per satu akan terwujud."

Neira mengangkat wajahnya dan menatap suaminya lama. Ada binar ketulusan di sana. Tanpa sadar, Neira melangkah untuk memeluk Revan.

"Terima kasih, aku bahagia," tuturnya lembut.

Revan membalas pelukan itu, menaruh telapak tangannya di belakang kepala Neira dan mengelus rambut hitam panjang itu.

"Maka jangan pernah lari dariku."

Debaran jantung Neira menggila sampai Revan bisa merasakannya, dan dia menikmati itu.

Neira menggelengkan kepalanya, "Aku gak pernah lari kalau kamu gak nyuruh aku lakuin itu."

"Bagus," sahut Revan sambil mengeratkan pelukannya.

Mereka baru saja menikmati makan malam. Neira ingin sekali bertanya pada Revan sejak tadi tapi ia tahan karena Revan malah sibuk dengan pekerjaannya. Barulah setelah selesai makan, Neira memberanikan diri bertanya apakah benar mereka di Pulau Jeju.

Tadi mereka sampai di Jeju, saat malam hari. Revan langsung membawanya ke salah satu villa yang Neira rasa lebih cocok untuk dijadikan tempat honeymoon. Bagaimana Neira tidak berpikir begitu. Saat melihat kelopak bunga mawar yang bertebaran di beberapa tempat.

Cr: Google

Neira tidak ingin berpikir terlalu jauh jadi ia mengabaikan tebakannya. Lagipula, Revan sendiri yang bilang ini adalah liburan.

Mereka belum mandi dan berganti pakaian karena Revan menyuruh Neira menikmati hidangan yang telah dipersiapkan untuk mereka. Hanya makan malam biasa, bukan dinner romantis.

Ares yang sudah kenyang sedang memainkan mainan di stroller-nya sambil menonton kedua orang tuanya yang masih berpelukan.

Tersadar atas apa yang dilakukannya, Neira melepas pelukan itu perlahan dan menggaruk kepalanya canggung.

"Astaga, apa yang gue lakukan? Berani-beraninya lu meluk Mas Revan," gerutunya dalam hati.

"Emm, kita kira-kira ke mana aja dan berapa hari kita di sini?" tanya Neira berusaha menetralkan suasana.

Revan menarik tangan Neira dengan lembut, mendudukannya di kursi santai di dekat mereka.

"Ke banyak tempat. Aku pikir seminggu cukup untuk menuntaskan keinginanmu mengunjungi pulai ini?" Revan memang tidak bisa berlibur terlalu lama karena ada tanggung jawab yang harus ia lakukan.

"Hanya sehari bisa mengunjungi Pulau Jeju ini saja aku udah bersyukur, Mas. Lagian kan aku cuman ikut kamu, aku mana ada uang buat minta liburan lebih lama di sini."

"Ck, berapa kali aku bilang jangan suka seperti itu, aku gak suka. Uangku adalah uangmu juga. Paham?" Revan kesal karena Neira masih mengungkit tentang ini.

"Iya, aku paham," jawab Neira, meski tidak semudah itu menganggap milik Revan adalah miliknya sendiri. Neira tidak terbiasa.

Merasa terlalu lama diabaikan, Ares mengeluarkan jurus tangisnya yang membuat Neira dan Revan terkekeh.

"Kenapa sayang mama, ga diajak ngobrol ya?" tanya Neira yang menciumi pipi Ares dengan gemas.

Neira menoleh ke Revan yang masih duduk di tempat tadi. "Mas, kamu mandi duluan aja. Aku mau mandiin Ares dulu, kayaknya dia juga udah gak nyaman."

"Ya."

👶👶👶

Di kediaman utama keluarga Aksara, Mama Risa sedang mempersiapkan makan malam ditemani dengan sang suami.

"Kenapa kamu happy banget keliatannya?," tanya Papa Vian yang duduk di kursi meja makan sambil membaca majalah bisnis.

"Kita bentar lagi punya cucu, Pah."

Papa Vian mengernyitkan dahi, "Bukannya memang sudah? Keina dan Ares," kata Papa Vian, menyebutkan nama cucu-cucunya. Keina--cucu perempuan dari kakak Revan--masih berumur tiga tahun.

Mama Risa tersenyum, "Ada pendatang baru sebentar lagi, Pah. Mama gak sabar banget," sahutnya antusias.

"Memang dari mana? Gak ada yang lapor ke kita kalau ada pendatang baru."

"Aduh kamu itu, dari Revan dan Neira dong. Mereka kan lagi honeymoon ke Jeju," jawab Mama Risa dengan binar kebahagian yang berkobar.

"Mereka lagi liburan sayang. Ada Ares juga," ujar Papa Vian.

"Gak masalah, Pah. Kamu kayak gak pernah muda aja deh," goda Mama Risa.

Papa Vian menghela napas, "Kenapa kamu yakin banget, mereka bakal ngasih kita cucu dalam waktu dekat?"

Mama Risa hanya tersenyum jahil. Papa Vian yang melihatnya sudah mengerti bahwa istrinya itu pasti melakukan sesuatu pada putra dan menantunya.

"Jahil banget sih. Inget umur, Mah."

👶👶👶

"Sini aku yang urus Ares, kamu mandi sana," titah Revan. Ares sudah terlihat mengantuk, pasti lelah karena harus perjalanan yang cukup lama.

Neira mengangguk, "Titip Ares dulu, Mas."

Dia berjalan menuju koper tempat di mana pakaian untuk tidur berada. Membuka kopernya dengan perlahan, setelah terbuka Neira panik karena isinya bukan seperti pakaiannya.

Ingin bilang ke Revan, tapi isi koper itu cukup memalukan untuk Neira. Neira bingung harus melakukan apa.

"Kenapa?"

"Hah?" Neira terkejut, "Anu, itu mas. Koperku ini ke tuker?," tanyanya.

"Ketuker?" Revan menaikkan sebelah alisnya. Dia berjalan menghampiri Neira. "Enggak mungkin, aku sudah bilang tidak mencampurkan koper kita dengan orang lain."

"Tapi, itu em--"

"--isinya berubah, Mas."

"Berubah gimana?"

"Bukan pakain aku. Ini gak bisa dipakai buat tidur."

"Kenapa?"

Neira tidak bisa menjawab, membuat Revan ingin membuka koper itu.

"Jangan, Mas," cegah Neira.

Halauan tangan Neira tidak mampu menghentikan tangan Revan yang bergerak cepat membuka koper itu.

Matanya membulat karena terkejut dengan isinya. Revan berdehem, tiba-tiba tenggorokannya terasa kering. Bagaimana bisa isi koper itu berubah menjadi lingerie.

"Aku gak mungkin pakai kan, Mas?," gumam Neira.

"Aku akan meminta Tion membelikanmu baju. Bisa-bisanya mereka kerja tidak becus." Melihat itu Neira jadi tidak tega, mereka pasti sudah sangat lelah.

"Aku boleh pakai kaos kamu aja?" tanya Neira. Beruntung di koper itu masih ada celana pendek yang bisa digunakan Neira.

"Gak masalah kan, Mas?"

Revan berpikir sejenak, "Ya sudah, pakai saja kaosku dulu. Besok pagi aku akan menyuruh orang untuk membeli pakaian tidurmu."

Neira mengangguk kaku. Dia kemudian mengambil salah satu kaos Revan yang berwarna putih dan bergegas membersihkan diri.

Setelah menutup pintu kamar mandi, Revan menelepon Tion.

"Bukankah sudah ku perintahkan memisahkan koperku dan Neira dengan orang lain."

"..."

"Tapi isinya tertukar. Bagaimana caramu bekerja, Hah!"

"..."

"Kirim pesan kepadaku jika sudah tahu apa yang terjadi."

Revan menghela napas kasar, dia sepertinya terkena jebakan. Berusaha menghilangkan hawa panas, ia berjalan ke ranjang dimana Ares masih sibuk menyusu di botolnya namun matanya sudah terpejam.

Sebuah pesan masuk ke ponselnya, Revan langsung mengeceknya karena tahu itu dari Tion.

Nyonya Risa yang menukarnya bos.

Membaca pesan itu, Revan memijat pelipisnya karena tahu apa yang direncanakan sang mama.

Mencari kontak mamanya, Revan berniat mengirim pesan.

Mama 😤.

Eh, kenapa nih marah-marah. Mau jadi anak durhaka kamu? 🤦‍♀.

😑

Cepet buat pesenan mama. Met liburan sayang 😘.

Vano gak bikinin.

Mungkin. Tapi tidak ada yang tahu apa yang terjadi ke depannya kan?

👶👶👶

Note: Maaf gais updatenya lama, aku belum tenang kalau belum maju 😣. Mohon doanya gais biar lancar.

‼️Challenge Time‼️

Yuk temukan ⭐ yang tengahnya belum berwarna dan klik supaya jadi warna oranye.

Thank you💚.

Yang lagi nugas, lagi rebahan, lagi duduk, lagi makan, yang lagi berkegiatan lain. Semoga kalian juga diberi kelancaran 🧚‍♀.

8 Juni 2021.

Continue Reading

You'll Also Like

2.5M 118K 54
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
5.7M 301K 57
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
5.3M 427K 55
1 Dalam #Chicklit 1 Dalam #CEO 1 Dalam #Comedy 1 Dalam #RomCom 1 Dalam #Campus 1 Dalam #Bucin 2 Dalam #Roman 3 Dalam #Romance 3 Dalam #Perjodohan ***...
1.6M 22.6K 40
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...