Countryhuman Russia

By bluehorizone

13.3K 1.2K 670

Cover not mine Cerita tentang kehidupan Russia, bagian dirinya yang harus hilang ditiup angin semenjak keperg... More

Past
Tragedy
Apparently...
Plan
Curious
East Germany
Chernobyl
East & West
Collapse
Farewell
Work
Debt
Picnic
S2
Piknik Keluarga
Hujan
Temani aku!
Perang Fisika
Adopsi
Anak Kaza?
Tukar Tubuh
Sehari Bersama Papa

Belanja Malam

146 16 0
By bluehorizone

Ukraine POV

Malam ini, Slovenia dan Bulgari akan menginap, berhubung papa dan kakek sedang ke luar wilayah

"Kak, menu makan malam hari ini apa?" Tanya Bela

"Hmm, aku belum tentukan, kau mau pilih?" Tawar ku

Ia nampak berpikir sejenak

"Bagaimana kalau salad Shopska dan sup Machanka, Slovenia suka salad Shopska" katanya

"Ide yang bagus, waktunya menyiapkan bahan-bahan, kau mau bantu?"

"Mhm, sebutkan saja bahan yang di perlukan, akan aku ambil" katanya sambil membuka pintu lemari

Setelah semua siap, kami mulai memasak bersama, di tengah tengah memasak, terdengar suara bel dari luar, sepertinya mereka sudah datang

"Kalian berdua, bukakan pintu untuk mereka" kataku pada Kaza dan kak Russia, lalu kembali ke dapur

"Bagaimana dengan hidangan mu? Sudah selesai?" Tanyaku pada Bela

"Sebentar lagi, tinggal menunggu sup nya matang"

Sementara Slove dan Bulgari menuju ke kamar mereka, aku dan Bela menata makanan di meja makan

"Sempurna, sekarang tinggal menunggu waktu makan malam tiba" aku mengecek jam yang terpasang di dinding, ternyata sudah pukul 4.25 p.m

'makan malam tinggal 5 menit lagi, lebih baik aku bersiap sebentar' pikirku

Setelah berganti dengan pakaian yang lebih bersih, aku turun ke ruang makan, disana semua sudah berkumpul

"Zdravo, Ukrajina! (Halo, Ukra!)" Sapa Slove

"Привіт, як пройшла ваша подорож? (Hai, bagaimana perjalanan kalian?)" Tanyaku

"Sedikit kendala waktu berangkat tadi, sisanya normal saja" jawab Bulgari

"Senang mendengarnya, sekarang ayo makan!" Kaza sudah tak sabar untuk mulai makan malam

"Eh.. kau tau darimana kalau aku suka salad Shopska?" Bisik Slove

Aku terkekeh pelan "Kau suka salad Shopska? Tadi Bela yang menentukan menu makan malam"

"Ah... Kalian memang punya selera yang bagus" balasnya di susul kekehan pelan

"Oh ya, bisakah kau dan Kaza belanja malam ini? Bahan dapur sudah menipis" Aku berbisik pada sang kakak

"Aku dan Kaza?" Tanya kak Russia

"Mhm, nanti aku buatkan daftarnya" jawabku

"Tentu? Kita perlu berapa banyak barang?"

"Entahlah, kurang lebih 50 an"

Tak lama kemudian makan malam sudah selesai, kami berkumpul di ruang keluarga sambil berbincang-bincang tentang hal-hal kecil

"Hmm... Bahan apa lagi yang belum? Seharusnya lebih dari ini.... Ah, ya bawang juga, ditambah tepung" gumamku sambil mencoba mengingat bahan yang akan habis

"Woah, itu banyak sekali, bahkan belanjaan Bulgari jauh lebih sedikit" kata Slove tiba tiba

"Yah.... Mau bagaimana lagi, habisnya jarang re-stock lagi akhir akhir ini"

"Mhm, mungkin Bulgari bisa bantu, ia yang biasa membuat daftar belanjaan"

"Ні, дякую (tidak, terimakasih), biarkan dia mengobrol dengan yang lain"

Selesai dengan daftar belanja, aku memberikan kertas daftar itu pada kak Russia

"Pastikan kalian dapat semua bahannya, terutama dari nomor 1-6, itu bahan yang paling penting" Aku mewanti-wanti agar tak ada bahan yang terlupa

Ia mengecek list itu dengan perlahan "Kau yakin perlu ini semua? Maksud ku, ini hampir 70 bahan..."

"Yep, kecuali kalau kau mau besok sarapan dengan segelas susu" jawabku

"Baiklah...."

19.00

"Kami berangkat!" Sahut Kaza, ia sudah bersiap sejak tadi

"Eh, kalian yakin berangkat sekarang? Langitnya lumayan gelap, sebentar lagi mungkin akan hujan" kata Bulgari

"Tenang saja, hujan takkan menyakiti siapapun" balas Kaza

"Memang, sampai banjir menenggelamkan semuanya" ucap Bela

"Ayolah, setidaknya kau harus sedikit mendukung perkataan ku tadi" oceh Kaza

Bela hanya menggeleng pelan

"Kami akan kembali 3 jam lagi, kalau ada apa-apa, beritahu aku" kata kak Russia sambil membawa list-nya

"Tentu saja, hati hati dijalan" ujar Slove

.
.
.

Kazakhstan's POV

"Kenapa kita harus pergi waktu hujan dan segelap ini? Padahal bisa saja kita rebahan di kamar" protes ku

"Shh, tak perlu membuang energi untuk mengeluh, lagi pula kita belanja di supermarket, setidaknya kau tak perlu basah-basahan" balasnya

"Tsch, sama saja, mana aku lupa bawa jaket, entah kesialan apalagi yang sedang menunggu"

"Sudah kubilang, lagipula kau bisa lihat kalau sebentar lagi hujan kan?"

"Shh... Diamlah, aku mau mengecek daftar belanja dulu, kemarikan" Aku mengambil daftar yang sedari tadi dipegang olehnya

"Buset, banyak...." Aku sedikit syok melihatnya

"Aku yakin kau takkan kuat untuk belanja itu semua"

"Huh... Terdengar meremehkan, tapi aku terima tantangan mu"

Kami sudah tiba di parkiran supermarket, yang untungnya ada di bawah tanah, setidaknya tak perlu mandi air hujan sebelum belanja kan?

"Oke, kita berpencar, aku pergi ke kanan, dan kau ke kiri" Ia memberi arahan, yang sudah jelas aku tak begitu suka dengan arahannya

"Berpencar? Tidak terimakasih, aku tak mau tersesat" tolak ku

"Bagaimana kalau kau yang jaga troli dan aku yang akan mengambil barang-barangnya, ide yang lebih baik kan?" Tambah ku

"Ugh.. baiklah, sekarang kita cari rempah-rempah di sana" Ia menunjuk ke arah rak yang diisi rempah-rempah

"Kita perlu berapa banyak merica?" Tanyaku

"5 botol, jangan lupa bubuk kayu manisnya juga 5" jawabnya sambil mencentang kedua bahan itu di list

"Oke, lanjut, kita perlu apa lagi?"

"Tepung, kau tau tepung apa saja kan?"

"Tenang saja, aku masih ingat" Aku bergegas menuju rak tepung

Disana aku menemukan banyak jenis tepung yang tersusun rapi, tinggal memilih mana yang aku perlukan dan kembali ke troli, tapi dunia pertepungan disini hanya menyediakan tepung seberat 1,5 kg

"Uh... Pertanyaannya, bagaimana aku membawa tepung sebanyak ini ke sana?" Gumamku

Akhirnya, tanpa pikir panjang lagi, aku membawa beberapa tepung ditangan, dan sisanya ku seret sampai ke troli

"Ini berat sekali, kenapa tak ada tepung yang jauh lebih ringan"

"Setidaknya mereka tak membuat retak tulang mu kan?" Katanya sambil mencentang lagi 4 tepung itu di list

"Hampir retak" Aku mengoreksinya

Selanjutnya kami hanya berkeliling mencari madu, mentega dan beberapa hal lainnya yang tak perlu ku sebutkan lagi

Semua berjalan lancar, sampai akhirnya tiba tiba lampu yang menerangi mati mendadak

Kalian tentu tau apa yang lebih ku takutkan dari laba-laba kan? Қараңғылық (kegelapan)

"Kaz, kau disitu?" Russia mengarahkan senter ponselnya ke arah ku

"Ya, aku masih disini, tak perlu menyinari ku seterang ini" balasku sambil mencoba menutupi mata dari cahaya senter

"Kukira kau masih takut gelap"

"Memang, tapi aku tak perlu kau senteri seterang itu"

Kami melanjutkan kegiatan yang sempat terhenti tadi sambil berharap lampu menyala lagi

Setelah banyak bahan-bahan yang tercentang, tiba-tiba baterai ponsel Russia habis, yang mana membuatku makin panik

"Tenanglah Kaz, ini tak seseram yang kau pikirkan" Ia menepuk pundak ku pelan

Aku menolak untuk membuka mata "Tidak ada yang tau ada siapa saja di balik kegelapan, itu yang membuatnya seram"

"Itu yang membuatnya lebih menantang, kau tidak tau ada apa dibaliknya"

"Shh, diamlah, itu tak begitu membantu"

"Kau terlalu berlebihan, tak perlu menutup mata mu, itu akan membuatnya makin gelap" ucapnya

"Kalau aku tak bisa melihat apapun, setidaknya tidak ada yang bisa melihat ku" balas ku

"Kau mengutip kata-kata siapa?" Tanya nya yang disusul dengan kekehan geli

"Orang bijak dari puncak Everest" jawabku sekenanya

"Ok, berhenti basa-basinya, waktunya untuk menyelesaikan list ini, seingatku sisa 2 bahan lagi, Stroberi dan Kiwi"

"Buah-buahan ada di dekat tempat sayur, tak jauh dari sini" kataku sambil mengingat-ingat letaknya

Aku mencoba untuk melihat sekeliling yang ternyata tak lebih gelap dari yang aku bayangkan, bahkan aku masih bisa melihat wilayah buah

"Tak segelap yang ku pikirkan, hey, aku akan pergi mengambil buahnya, tunggu disini sebentar"

Aku bergegas mengambil beberapa kotak stroberi dan kiwi, lampu tak lama kemudian menyala, aku kembali dengan beberapa kotak buah di tangan

"Kau dari mana saja?" Tanya nya

"Seperti yang bisa kau lihat, aku baru mengambil bahan terakhir" jawabku

"Sendirian? Bukannya-"

"Shhh, sudah sudah, sekarang waktunya pergi ke kasir, aku tak mau berlama-lama disini" Aku memotong kalimat nya, daripada harus berada disini untuk beberapa menit kedepan

Setelah selesai dengan belanja malam, kami kembali ke mobil, sementara dari luar sudah terdengar suara hujan yang cukup deras

"Akhirnya selesai juga, sekarang waktunya pulang" Aku meregangkan kedua lenganku

"Jalan terdekat sedang ditutup, jadi kita harus memutar cukup jauh untuk pulang dan sekarang sudah lumayan gelap, kau tak apa kalau kita pakai jalur hutan?" Tanya nya

"Tak masalah, yang penting jangan menabrak rusa atau apapun itu" jawabku dengan malas

Aku mengecek jam tanganku, disitu sudah tertera pukul 22.47, 1 jam lebih telat dari yang direncanakan

"Oh ya, berapa lama lagi kita sampai lewat jalur hutan?" Tanyaku

"30-40 menit lagi, tidur saja, nanti ku bangunkan"

'anggap saja kita akan sampai 40 menit lagi, berarti sampai rumah sekitar pukul 23.27, dan sekarang 1 menit sudah terlewati, artinya aku hanya punya sekitar 37 menit untuk tidur dan 2 menit sisanya untuk bersiap' pikirku

"Bangunkan aku 37 menit lagi, jangan lebih atau kurang"

Ia hanya mengangguk kecil sambil melempar jaketnya ke arahku

"Jangan salahkan aku kalau kau besok flu" katanya

"Tenang saja, imun ku sudah terlatih melawan flu" balasku lalu menutup mata

------------------------------------------------------------------------

"Kaz, bangunlah, kau tak mau semalaman tidur di mobil kan?"

Aku membuka mata perlahan dengan malas, ternyata Russia yang bicara

"Kita sudah sampai, kau bisa tidur di kamar mu sekarang"

"Kenapa tak ada yang membawa ku ke kamar, aku terlalu malas berjalan" balasku

"Kau bukan anak kecil lagi, sekarang bangunlah, aku mau mengunci mobil"

Akhirnya dengan malas aku turun dari mobil lalu berjalan menuju kamar

"Ah, disitu kau rupanya, Дякую (terimakasih) sudah belanja malam ini" Ukra datang entah darimana

"Tak masalah, kalau kau membutuhkan ku, aku akan ada dikamar ku"

"Tidurlah, besok pagi kau bisa beraktivitas lagi, mimpi indah dik" katanya sambil mengacak-acak rambutku

"Қайырлы түн (selamat malam)"

Continue Reading

You'll Also Like

48.1K 6.4K 39
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
65.1K 5.9K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
76.5K 7.4K 21
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
243K 36.5K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...