Asmaradahana (Lengkap)

By NengKarisma

102K 8.5K 3.5K

๐Ÿ†Juara I event writing maraton with Shana Publisher ๐Ÿ€ Layaknya impromptu; dibuat atau dilakukan tanpa persi... More

Introduction
00. Prolog
00I. Konkret
003. Impulsif
004. Reaktif
005. Amfibi
006. Tacenda
007. Hipotesis
008. Kontradiksi
009. Positif
0010. Impromtu
0011. Predestinasi
0012. Sinkron
0013. Estungkara
0014. Ambiguitas
0015. Defensi Afirmatif
0016. Derana
0017. Bujuk rayu
0018. Mengais Restu
0019. Suka Cita
0020. Jatukrama
0021. Aritmia
0022. Daksinapati
0023. Cakrabuana
0024. Anantara Harsa
0025. Fatamorgana
0026. Lara
0027. Berahi hati
0028. Nahas
0029. Asmaraloka
0030. Hipoksia
0031. Harsa
0032. Asmaradahana
0033. Renjana
0034. Eunola
000. Epilog
โš ๏ธ Pengumuman Penting โš ๏ธ

002. Dejavu

3.5K 283 101
By NengKarisma

002. Dejavu

Jangan lupa vote, komentar, follow dan share cerita ini biar makin banyak yang baca❣

Typo masih bertebaran!

Warning
Ada beberapa scen eksplisit. Tinggalkan jika readers tidak nyaman membacanya)

|
|
|
|

"Cinta tidak selamanya harus memiliki, apa itu benar?"--Arezta Jhon Nataniel Diantoro

👞💋👠

"Tambah lagi!"

"Yakin boss?"

"Hm."

Bartender dengan tato naga yang mengintip dari balik kaos hitam itu menggeleng tak habis pikir. Baru setengah jam pria di hadapanya duduk di meja bar, entah berapa gelas vodka yang telah dia tenggak.

"Lo mau Hangover bos?" tanyanya sambil menyodorkan segelas vodka.

"Hm."

"Gaya rapih gini habis dari mana, bos?"

"Ngelamar cewek gue."

"Terus, ceritanya lo ditolak gitu?" Bartender yang sudah mengenal baik pria dihadapanya itu menebak pasti.

Siapa juga yang bisa membuat pria sepertinya mabuk-mabukan begini, kecuali karena wanita.

"Tai memang. Cewek gue bawa selingkuhannya," racau pria yang sudah melepaskan jas mahalnya itu.

"Ajir, itu namanya penistaan cinta atuh bos."

"Penistaan cinta apaan?! udah tau gue ditikung, goblok!"

Bartender itu tersenyum tipis lalu memberikan pesanan pria di hadapanya.

"Devil Springs Vodka, Jok!" Ujar Arez sambil mengacungkan gelasnya.

"Yakin boss? Itu kadar alkoholnya tinggi loh."

"Hm. Gue mau itu."

Bartender itu menggeleng tak habis pikir. Bagaimana tidak terkejut dengan takaran minum langganan VIP setianya ini. Sudah menghabiskan beberapa minuman beralkohol tinggi saja, dia masih tahan banting. Dan sekarang, dia malah meminta Devil Springs Vodka. Minuman beralkohol yang memiliki kadar alkohol hingga - 80%.

Dari namanya saja sudah bisa ditebak kalau minuman ini memiliki kandungan alkohol yang begitu tinggi. Devil Springs Vodka merupakan jenis vodka dari New Jersey yang sangat tidak dianjurkan untuk diminum secara langsung. Untuk itu, vodka ini biasanya disajikan dengan cara mencampurnya dengan ginger ale, cocktail, ataupun diencerkan terlebih dahulu dengan air.

"Gue kasih yang aman aja buat lo, bos. Gue juga masih sayang nyawa."

"Cemen lo," kekeh Arez.

Dia tahu apa yang dimaksud oleh bartender tersebut. Ini bukan pertama kalinya dia mabuk-mabukan seperti ini. Biasanya, esok hari dia juga akan berada di kamar hotel bersama sang kekasih. Namun, kali ini pasti akan berbeda ceritanya.

Hampir semua club malam yang sering dia datangi takut kepada pengaruh dua kakaknya. Jika mereka tahu Arez terus dicekoki alkohol tanpa dibatasi, kedua kakaknya pasti akan segera beraksi.

"Nanti gue transfer sama tipsnya sekalian."

Bartender itu mengangguk, lalu berlalu bergegas melayani para tamu club yang lain.

Malam ini Arez tidak menghabiskan waktunya di Fantasia. Dia lebih memilih untuk menghabiskan waktunya di RTX Club. Arez terlalu muak untuk berada terlalu lama di tempat tersebut.

Dengan langkah gontai Arez keluar menuju parkiran, di mana mobilnya menunggu. Di antara deretan mobil yang berjejer rapih, suara nyaring dari arah mobil yang terparkir cukup jauh membuatnya mengernyitkan dahi.

"Shit. Tidak tahu tempat saja!" Gerutunya ketika mengetahui apa yang dia lihat dari asal muasal suara tersebut.

Sepasang kekasih tengah berbuat hal hal tidak senonoh dengan keadaan pintu mobil yang terbuka lebar.

Astaga, apa nafsu menghilangkan urat malu mereka, pikir Arez.

Sambil menguyar rambutnya frustasi, pria tampan itu berjalan menuju mobilnya. Namun, langkahnya tertahan pada menit ke sekian, karena suara tamparan yang berbunyi sangat nyaring berhasil membuatnya menoleh.

"Brengsek!" Umpatan nyaring kemudian menyusul.

Jelas terdengar oleh gendang telinga Arez yang sudah tipsy.

"Honey, tunggu!" Panggil pria yang tengah sibuk membenahi pakaiannya sendiri.

Arez masih mematung saat seorang perempuan berjalan ke arahnya. Perempuan itu berambut Brunette sebahu, mengenakan midi dress merah model of shoulder yang mempertontonkan bahu. Kaki jenjangnya yang dibalut red shoes menghentakkan permukaan lantai parkiran beberapa kali. Bibirnya yang dipoles lipstik merah juga tampak berceloteh tidak jelas sambil menyangga telepon yang menempel di telinganya.

"Butuh tumpangan, Nona?"

Entah apa yang dipikirkan oleh Arez. Yang pasti, setelah melihat punggung mungil perempuan tersebut menjauh, dia bergegas memasuki mobil. Mengejar sosok mungil namun cukup proposional untuk ukuran seorang perempuan cantik.

"Ah, tidak perlu. Sebentar lagi--"

"Sepertinya pria yang ditampar oleh kamu, siap menerkam kapan saja jika kamu memilih lebih lama menunggu."

"Ck." Perempuan itu berdecak kesal, lalu ia bergegas memutari mobil Arez tanpa banyak kata.

"Ayo pergi," ujarnya datar seraya mengenakan seat belt-nya.

Arez menyungingkan senyumnya tipis. Walaupun kepalanya mulai pening dan kesadaranya setengah terkuras, dia tetap merasakan euforia tersendiri saat bisa mengantarkan perempuan di samping.

"Ck. Apa semua pria begitu?" Ketus perempuan di kursi penumpang samping kursi driver, kembali membuka suara.

Arez menoleh, menatap sosok di sampingnya bingung. "Begitu bagaimana?"

"Kalau sudah bosan sama pacarnya, pasti dibuang."

"Kata siapa?"

"Opini sendiri."

"Yeah, kadang pria juga bisa merasakan yang namanya bosan. Wanita pun begitu bukan?" Tanya Arez balik. Menjawab dengan kalimat paling aman.

"Entahlah. Tapi yang pasti, cinta tidak selamanya harus memiliki."

"Cinta tidak selamanya harus memiliki, apa itu benar?" Tanya Arez balik.

"Mungkin. Karena ada kalanya kita harus merelakan ketimbang mempertahankan."

"Hm." Arez diam-diam meng-iyakan ucapan perempuan di samping. Dia kemudian kembali bertanya. "Di mana?"

"Apanya?" Perempuan itu menoleh.

Arez bisa melihat iris cantiknya yang berwarna hijau. Warna bola mata uang langka. Turun ke bawah, menyusuri sepanjang garis hidung kecilnya yang bangir, Arez menemukan bibir tipis yang tampak penuh ketika dipoles lipstik berwarna merah. Objek tersebut telah mencuri perhatian Arez sejak tadi.

"Alamatmu," ujar Arez sambil menggaruk tengkuk kikuk. Sial, gairahnya mulai bermasalah.

"Aku tidak mau pulang." Arez sontak menoleh. What the hell is that?

"Maksudmu?"

"Hmm, turunkan aku di hotel terdekat. Aku sedang malas pulang," ujarnya seraya menatap jalanan.

"Oke."

Arez tersenyum tipis, lalu memacu kendaraannya lebih cepat membelah jalanan. Perjalan mereka tidak terlalu hening seperti perjalanan dengan orang asing pada umumnya. Perempuan di sampingnya ternyata cukup banyak berbicara. Karena hal itu pula, Arez tetap bisa menyetir dalam keadaan fokus walaupun agak tipsy.

"Thanks. Kamu sudah membantuku," ujar perempuan tersebut sambil membuka seatbelt.

Arez menoleh ke samping. Mereka sudah berada di parkiran salah satu hotel ternama sekarang.

"Senang bertemu dengan kamu. Kalau begitu aku duluan," ujar perempuan cantik itu sambil tersenyum manis.

Arez terhenyak. Senyuman itu agaknya membuat dia sadar. Entah apa yang membuatnya begitu fokus pada perempuan tersebut. Tapi, dia sendiri juga yakin jika perempuan tersebut mengerti maksud dari tatapan yang dia layangkan.

"Boleh aku meminta sesuatu sebagai imbalan?"

"Pamrih hm?"

Arez tersenyum tipis lalu berujar lirih. "Tidak ada yang gratis di dunia ini, young lady."

"Hm, jadi apa maumu? Jika bisa, pasti akan aku berikan," jawab perempuan tersebut enteng.

Arez segera melepaskan seatbelt-nya sambil tersenyum penuh arti.

"Give me a kiss."

Tanpa menunggu jawaban dari lawan bicaranya, Arez sudah terlebih dahulu meraih tengkuk belakang perempuan tersebut. Membungkam bibir ranum yang begitu menggoda untuk dicicipi itu dalam. Adrenalinnya terpacu, jantung berdebar tak menentu. Mungkin itu yang orang-orang sebut butterfly effect. Dia merasakan itu saat bibirnya berhasil meluluhlantakkan bibir penuh yang lembut nan manis tersebut.

Dia tahu perempuan itu terkejut akan tindakannya. Tapi apa boleh buat, Arez sudah terlalu kehilangan akal. Salahkan saja hormonnya yang tiba-tiba saja melonjak pesat saat melihat perempuan yang mampu membuat patah hatinya tersingkirkan begitu saja. Yang pasti Arez butuh teman malam ini, selain alkohol tentunya.

Dia butuh seseorang untuk membantunya melampiaskan segala kekesalan malam ini. Dari pada pusing mencari kupu-kupu malam yang biasa dia gunakan, lebih baik menghabiskan malam dengan perempuan satu ini. Beautiful young lady, attractive, and ...of course sexy.

Arez tak peduli perempuan dalam kungkungannya tersebut meronta, meraung-raung minta dilepaskan. Salahkan saja kesadaranya yang sudah minus karena alkohol yang ditenggak. Dia hanya ingin malam ini perempuan itu mendesahkan namanya setiap kali mereka mendapatkan puncak kenikmatan.

Arez memang brengsek, yes. Sekarang ia hanya ingin melampiaskan segala kekecewaan yang dia rasakan. Esok, dia bisa memberikan cek dengan nominal tertentu dan semuanya akan beres. Mudah bukan? Semua kembali seperti semula.

Dia memang laddykiller sejati. Arez memang selalu realistis. Lagi pula, semuanya bisa selesaikan dengan uang, menurutnya.

****

TBC

Dejavu; perasaan bahwa apa yang terjadi sekarang, pernah terjadi di masa lampau.


Sukabumi 03 Juni 2021
Revisi 23/06/23

Continue Reading

You'll Also Like

299K 20.2K 41
Bellona, perempuan cantik yang biasa dipanggil Lona tanpa sengaja berurusan dengan Abdinegoro atau Abdi, yang ia tau putra tunggal juga komisaris mud...
85.9K 7.2K 73
Juna Delardo berusia 32 tahun, dia di kenal sebagai pengusaha yang bengis. Apapun yang dia inginkan akan dengan sukarela dia dapatkan begitu mudah. P...
301K 18.2K 45
Apa jadinya cowok yang terlihat kalem dan cool bertemu dengan cewek yang cuek dan masa bodo terhadap lingkungannya maupun kepada para lelaki yang men...
334K 29.1K 25
Meski sudah menginjak usia 32 tahun, namun tak ada tanda-tanda sedikitpun dari seorang Raka Satria Erlangga untuk pulang dengan membawa calon istri...