GANTENG GANTENG SERIGALA (2)

By Inayah_Aliwia

48.1K 2.6K 493

Lanjutan Ganteng-Ganteng Serigala versi saya. Jangan lupa vote ya! Setelah Agra menyatakan bahwa Nayla dan Di... More

Sebuah Rencana
Kisah dimulai
Si Over Protektif
Super Hero?
Acara Tahunan Sekolah
Persiapan Kamping
Tak mudah jatuh cinta
Ditipu Pangeran?
Melanggar Pantangan?
"temuin Pangeran, gue bakal maafin lo!"
Dikejar Serigala
Ditemukan
Galang?
Pelindung Pangeran?
Bertarung dalam Kelas
Tertabrak Mobil
Seperti Tak Nyata
Seperti Tak Nyata (2)
Kisah Hidup Pangeran
Janggal
Kembali Hadir
Anak Baru
Lolongan Sang Pangeran Serigala
Separuh Kekuatan Pangeran
Menerima Kenyataan
Kembali
Membela
Kekasih?
Hukuman Mati Untuk Sang Pangeran
Mulai Cinta?
Tumpahnya Darah Suci
Keceplosan
Vampir
Selena
Kabar Buruk Dari Salwa
Curiga
Bersatu Demi Jessica
Pangeran Ada Dua?
Jessica Mulai Tahu
Pertemuan Galang Dengan Ali
Berkhianat
Pertarungan Saudara
Tuduhan Pada Pangeran
Pertengkaran Pangeran Dan Louis
Aura Yang Berbeda
Tak Terkendali
Mengisi Kekosongan Hati, Kecemburuan
Ungkapan Perasaan, Menjalin Kesepakatan?
Strategi
Pengakuan Hati
Belajar Dari Kesalahan
Kisah Galang Dan Sisi (part flashback)
Ingatan Yang Kembali
Rencana Tristan
Melanjutkan Perjuangan
Jangan Memaksa
Ingin Bertemu
Kematian Sebagai Bayaran
Bukan Sekarang
Ada Apa Dengan Jessica?
Mengembalikan Jeff dan Dinda
Demi Yang Dicinta
Peperangan Tak Seimbang
Hubungan Yang Terkuak
Memberikan Ruang
Pengorbanan
Ingin Mendengar Sebuah Legenda?
Legenda Pusaka Macan

Anak Baru yang Aneh

1.1K 46 1
By Inayah_Aliwia

(•) 

Pangeran berhasil menunduk saat Jessika melemparkan bawang ke arahnya. Tapi tanpa di sadari, di belakang Pangeran ternyata ada orang yang melewat. Dan bawang itu tak sengaja mengenai nya. Orang itu ternyata Jeff.

Jeff meringis kesakitan mengingat dirinya adalah seorang Vampir yang sangat anti dengan bawang.

Jessika panik karna telah mengenai sasaran kepada orang yang salah. Sementara Pangeran hanya tertawa.

"Haha, Wih! Lo bener Jess! Bawang ternyata ampuh buat para buaya!" ledek Pangeran.

"ih, Pangeran! Lo malah bercanda! Ini gimana? Kasihan anak orang. Dia kesakitan kayaknya. Bantuin dong!" panik Jessica.

"yaelah, Panik gak? Panik gak? Panik gak? Paniklah masa nggak!" bukannya menolong Pangeran malah semakin mengejek Jeff.

Tak lama kemudian, Fita, Dinda, Stanley dan Louis datang. Mereka langsung cemas dengan keadaan Jeff yang terus meringis kesakitan. Tapi saat mereka melihat bawang di lantai, mereka langsung menarik Jeff menjauh dari benda itu sambil menutup indra penciuman mereka.

"Jeff, lo kena bawang itu?" cemas Dinda.

Jeff hanya mengangguk sebagai jawaban.

Louis menatap Jessica dan Pangeran bersamaan.

"heh, lo berdua apain saudara gue?" teriaknya.

"yaelah lebay lo pada! Orang dia cuman kena tuh bawang. Lebay banget kayak yang sekarat aja!" balas Pangeran.

"hust! Pangeran diem ah!"
"eh, Sorry ya. Tadi itu gue gak sengaja lempar bawang ke saudara kalian," ucap Jessica.

"lo tau gak saudara gue alergi sama bawang! Kalo dia kenapa-kenapa apa lo mau tanggung jawab!" ujar Stanley.

"i-iya, gue siap tanggung jawab kok!" kata Jessica.

"yaelah Jess kayak gitu doang harus tanggung jawab! Ni orang tinggal bawa ke Uks kasih teh anget, udah sembuh!" ucap Pangeran.

"lo bener-bener ya!" Louis hendak memukul Pangeran tapi Fita dengan sigap menghentikannya.

"udah lah Louis! Kita pergi aja! Kita mendingan obatin Jeff dari pada ngurusin manusia kayak dia!" kata Fita.

"ayo!" sambung Dinda.

Mereka pun segera pergi membawa Jeff.

"huh! Dasar orang-orang aneh! Padahal Cuma kena bawang. Tapi kayak orang sekarat aja!" teriak Pangeran.

Jessica menatap Pangeran marah,
"Pangeran lo kenapa sih jadi orang suka banget bikin masalah?"

"lah, Jess! Siapa coba yang bikin masalah? Emang mereka nya aja yang lebay," balas Pangeran.

"kita kan gak tau, Ran. Mungkin aja alergi dia sama bawang bikin dia dalam bahaya. Emangnya lo gak tau apa kalo Alergi itu kemungkinan terparahnya kematian? Gue harus samperin mereka! Gue harus tanggung jawab!" tekad Jessica.

"eit! Gak usah! Dia kan punya saudara, berempat lagi. Mereka bisa lah obatin tuh orang."
"eh, berarti mereka lima bersaudara. Haha! kayak pemain futsal aja," kelakar Pangeran.
"nanti anak kita lima juga ya, Jess" lanjutnya dengan nada menggoda.

"bercanda terus! Gak ada yang lucu Pangeran! Denger ya! Gue pokoknya harus pergi nemuin mereka. Gue mau tanggung jawab sama apa yang udah gue lakuin tadi. Dan Mulai sekarang lo jangan ikutin gue!" tegas Jessica. Dia segera pergi terburu-buru meninggalkan Pangeran.

"eh, Jess! Tunggu!" Pangeran pergi mengejar Jessica.

|
|
|
|

Sementara itu, Fita, Dinda, Stanley dan Louis membawa Jeff ke taman sekolah. Kebetulan murid-murid sudah masuk ke dalam kelas hingga di taman itu tidak terlihat ada orang. Dan itu bisa membuat mereka lebih santai untuk mengobrol.

"lo gak papa kan, Jeff?" tanya Dinda.

"gak, gue udah gak papa" sahut Jeff meski dia terlihat masih kesakitan.

"lo kenapa bisa kena bawang itu sih? Untung aja lo gak kenapa-kenapa!" ujar Fita sedikit kesal karena Jeff tidak bisa berhati-hati.

"gue cuma jalan biasa, Fit! Tapi di koridor gue ketemu sama cewe cowo tadi. Terus gue lihat si cowo tadi jongkok dan tiba-tiba aja ada bawang yang melayang kena muka gue," Jeff menjelaskan kronologi bagaimana dia bisa terkena bawang.

"manusia-manusia gak guna! Ngapain coba mereka bawa bawang ke sekolah? Mau belajar masak?" umpat Stanley.

"tapi untung aja lo gak papa. Lain kali kita harus lebih berhati-hati. Manusia zaman sekarang aneh-aneh! Apalagi cowo yang sama cewe tadi. Bukannya minta maaf, dia malah ketengilan gitu! Untung aja tadi lo hentiin gue, Fit. Kalo ngga tuh cowo tengil udah jadi bubur di tangan gue!" tambah Louis.

"udah! Lupain kejadian tadi! Mendingan sekarang kita fokus sama apa yang di perintahin paman ke kita untuk cari pemilik darah suci baru!" ucap Jeff.

"lo bener, Jeff. Tapi dimana dia? Kenapa dari tadi kita gak bisa nemuin dia? Dan kita juga gak nyium aroma darah suci di sekolah ini. Apa mungkin pemilik darah suci itu gak ada di SMA ini?" heran Dinda.

"kita harus sabar, Din. Mungkin aja hari ini dia gak masuk sekolah. Kita tunggu beberapa hari lagi," ujar Jeff.

"kalo gitu sekarang kita masuk ke kelas aja!" sambung Fita.

| |
| |
| |
| |

Jessica yang terus di ikuti Pangeran akhirnya memilih masuk ke dalam kelas dari pada harus membawa Pangeran bertemu dengan lima saudara yang mereka temui di koridor tadi. Dia takut jika Pangeran nantinya membuat masalah lagi dengan mereka.

Ketika memasuki kelas, Pangeran tampak keheranan. Namun dia juga terlihat senang,
"gue kira lo bakal samperin tim Futsal yang kita temuin di koridor tadi. Baguslah, itu berarti otak lo masih berfungsi dengan baik,"

Jessica hanya mendelik memalingkan wajahnya mencoba tidak menghiraukan ucapan Pangeran.

Ketika Jessika memalingkan wajah ke arah jendela. Dia melihat Jeff berjalan di balik jendela kemudian masuk ke dalam kelasnya.

Pangeran juga melihat Jeff masuk ke dalam kelas. Dia pun langsung menghampiri Jeff dengan tatapan mengintrogasi. Pangeran tidak takut walau tubuh Jeff lebih tinggi dari pada dirinya.

Sementara Jeff terlihat terkejut. Dia baru mengetahui ternyata dia satu kelas dengan Jessica dan Pangeran.

"ngapain lo kesini? Oh, lo nemuin kita karna mau minta kita tanggung jawab?" tanya Pangeran.

Jeff tidak menggubris pertanyaan Pangeran. Dia malah berjalan menuju kursi di pojok belakang yang masih kosong.

"heh, mau kemana lo? Urusan kita belum selesai!" panggil Pangeran.

Jeff terus berjan tek mengindahkan panggilan dari Pangeran.

"euh, songong nih orang!" umpat Pangeran kesal.

ketika Jeff melewati tempat duduk Jessica, pulpen Jessica terjatuh ke lantai membuat Jeff menghentikan langkahnya.

Jeff meraih pulpen itu bersamaan dengan Jessica hingga akhirnya tangan keduanya saling bersentuhan. Namun tak bertahan lama Jeff langsung menarik kembali tangannya. Dia terlihat meringis kesakitan,
"Auuh,"

Jessica yang melihat hal itu jadi merasa aneh. Pandangan Jessica teralih ke tangan Jeff yang memerah tampak seperti terbakar,
"yaampun, itu tangan lo kenapa? Sini gue obatin," Dia bangkit dari duduknya mencoba mendekati Jeff. Tapi Jeff justru menjauhinya.

"jangan deket-deket!" pinta Jeff.

Jessica dan Pangeran bahkan seluruh murid di kelas terlihat kebingungan.

Jeff menatap Jessica dari ujung kaki sampai ujung kepalanya.
"kenapa tangan gue kerasa kebakar pas nyentuh tangan dia? Apa mungkin cewe ini adalah pemilik darah suci baru yang selama ini gue cari?" pikir Jeff.

"udah lah Jess, lo ngapain sih pengen bantuin dia? Lihat, dia aja kayak gak suka gitu di deketin sama elo!" ujar Pangeran.

"masalahnya tangan dia merah Pangeran. Gue cuma mau bantuin dia," balas Jessica.

"yaelah, paling itu cuma lipstik pinjeman dari saudara perempuannya. terus dia olesin ke tangannya biar seolah olah itu bekas luka bakar teris dia bisa dapet perhatian dari lo. Emang muka-muka kayak dia nih cowo yang suka permainin cewe. Dasar Caper," ledek Pangeran.

"Pangeran kenapa sih lo suka banget bercanda di saat situasi kayak gini? Kalo lo gak punya niat buat bantu mending diem aja deh!" teriak Jessica. Dia sudah muak dengan tingkah Pangeran yang tidak bisa menempatkan lelucon di waktu yang tepat.

Jessica hendak meraih tangan Jeff tapi lagi-lagi Jeff malah menjauh. Bahkan kali ini Jeff tampak marah,
"gue udah bilang jangan deket-deket sama gue!" bentaknya.

"heh, Kasar banget sih lo sama cewe!" Pangeran langsung sigap melindungi Jessica. Namun, yang dilindung sepertinya merasa risih.

"lo apaan sih?"

"diem, Jess! Gue tadi biarin dia karna gak mau bikin ribut sama dia. Tapi kali ini dia berani bentak lo," ucap Pangeran. Urat lehernya terlihat. Sepertinya Pangeran benar-benar marah kali ini. Jessica pun tidak pernah melihat Pangeran semarah ini.

"udahlah Pangeran. Dia cuma ngebentak doang. Karna emang kayaknya gue yang salah. Udahlah," kata Jessica mencoba menenangkan Pangeran.

"gak Jess! Kali ini mungkin dia cuma ngebentak lo. Kalo di diemin bisa aja suatu saat dia nyakitin lo. Dan gue gak akan biarin satu orang pun nyakitin lo!"

Jeff segera melenjangkan kakinya pergi. Bukan karna takut kepada Pangeran. Jika dia ingin, dia bisa saja melukai Pangeran tanpa menyentuhnya. Tapi saat ini banyak orang di kelas yang melihat keributan di antaranya dan Pangeran. Dia tidak mungkin mengeluarkan kekuatannya saat ini. Selain itu dia juga harus pergi menemui saudara-saudaranya untuk memberi tahu mereka jika dia sudah menemukan gadis pemilik darah suci baru yaitu Jessica.

"huh, bisanya ngebentak cewe. Tangan kosong kalo berani maju hadapin gue! Nih gue Pangeran gak akan biarin lo jadi cowo pengecut yang cuma berani sama cewe!" teriak Pangeran.

"Ran, udah lah!"

Pangeran menarik napasnya dalam-dalam. Wajah seram Pangeran tiba-tiba kembali normal dengan wajah petekilannya.
"keren gak tadi gue?" tanya Pangeran.

"udah. Keren kok, keren" balas Jessica. Biar cepet,

"pasti lah. Pangeran gitu loh... Kebuktikan kalo cuma Pangeran yang bisa ngelindungin lo" lanjut Pangeran membanggakan diri sendiri.

Jessica penutup kedua telinganya dan kembali duduk di kursinya membiarkan Pangeran terus memuji dirinya sendiri.

...

Continue Reading

You'll Also Like

3.4M 163K 68
"Jilat aku, aku menginginkannya! Bagian bawahku juga! Aku ingin merasakan mulutmu di sana, cantik." ------------- Sejak mempunyai kekuatan membaca pi...
1.4K 70 9
halo halo semua, ara di sini mau lanjutin book sebelum nya nih, btw di sini bakal ada beberapa karakter baru & cerita nya berubah total ! dari mulai...
3.6K 468 27
[COMPLETED] Seri Ke-2 PIECES OF HEART Ketika masa lalu berakhir, bukan berarti semua masalah yang pernah ada akhirnya selesai. Justru dengan berakhir...
63.7K 7K 48
bukan kami yang hendak memilih memiliki takdir seperti apa, sudah ketentuan moon goddess yang sudah menulis jalan kehidupan.... andai kami bisa di...