PARENTS [END]

By penavoice

2.9M 259K 4.1K

[FOLLOW AKU GUYS BIAR RAME. MAACIW] Kata siapa menikah sama orang kaya hidupnya pasti enak terus, kata siapa... More

PROLOG
Bagian || 1
Bagian || 2
Bagian || 3
Bagian || 4
Bagian || 5
Bagian || 6
Bagian || 7
Bagian || 8
Bagian || 9
Bagian || 10
Bagian || 12
Bagian || 13
Bagian || 14
Bagian || 15
Bagian || 16
Bagian || 17
Bagian || 18
Bagian || 19
Bagian || 20
Bagian || 21
Bagian || 22
Bagian || 23
Bagian || 24
Bagian || 25
Bagian || 26
Bagian || 27
Bagian || 28
Bagian || 29
Bagian || 30
Bagian || 31
Bagian || 32
Bagian || 33
Bagian || 34
Bagian || 35
Bagian || 36
Bagian || 37
Bagian || 38
Bagian || 39
Bagian || 40
EPILOG
Extra Part
Extra Part - SPCL

Bagian || 11

65.9K 6.6K 22
By penavoice

Hai.

Maaf lama gak update.

Masih ada penghuninya gak ya?

Hehe.

Happy Reading📖

Neira tengah memasuki swalayan bersama Ares di gendongannya. Karena persediaan makanan serta kebutuhan lainnya banyak yang sudah habis, Neira memutuskan untuk belanja bulanan hari ini. Tentu dengan seizin suaminya.

Berkeliling dengan Ares yang terkadang rewel minta diturunkan dari gendongan cukup menguji kesabaran Neira.

"Ares mau beli apa?," tanya Neira pada Ares yang menunjuk deretan buah segar yang menggoda iman.

"ntuuu ntuu," sahut Ares tak jelas, sambil menunjuk buah yang diinginkan.

"Apa sayang? Stroberi? atau pisang?," ucap Neira bingung sambil menunjukkan stroberi dan pisang di tangannya.

"cang cang!" Ares menunjuk pisang dengan semangat.

Neira terkekeh geli karena wajah Ares benar-benar menggemaskan saat Neira berhasil menebak apa yang bayi itu inginkan.

"Ini sayang, mama beli pisang buat Ares ya." Neira juga mengambil beberapa buah lainnya untuk persediaan di rumah.

"Sekarang kita ke tempat cemilan yuk," ajak Neira. Ares yang duduk di troli belanjaan hanya menepuk-nepuk pegangan troli karena tidak mengerti apa yang dikatakan sang mama.

Saat tengah memilih cemilan, Neira yang baru saja ingin memaruh keripik kentang terdorong jatuh ke lantai karena ada yang menabraknya dari belakang. Lututnya sangat sakit akibat terbentur lantai dengan kencang.

Orang yang menabrak Neira sama sekali tidak meminta maaf ataupun menengok ke arah Neira sedikit pun. Ia tetap melanjutkan jalannya sehingga Neira tidak bisa melihat siapa yang menabraknya.

Neira bukanlah orang yang suka berpikir postif, perempuan itu lebih sering membuat prasangka buruk yang belum pasti kebenarannya. Ia merasa bahwa orang tadi sengaja menabraknya. Pemikirannya itu membuat Neira resah.

"Mba, gak apa-apa?," tanya ibu-ibu yang ada di lorong itu.

"Iya, Ibu. Saya gak papa, terima kasih ya, Bu," kata Neira pada ibu yang membantunya berdiri.

Dengan menahan ngilu, Neira berjalan ke arah dimana trolinya berada.

"Ares, kita harus hati-hati ya, Nak," cicit Neira sambil mengecup kening bayi lucunya. "Maafin mama jika membuatmu ikut berada dalam bahaya," lirih Neira dengan mata berkaca.

Saat ini Neira tengah duduk di salah satu kursi setelah selesai membayar belanjaan yang dibelinya. Neira sedang menunggu Revan karena tadi suaminya itu bilang ia akan menjemput Neira jika sudah selesai belanja.

Ares sedang menyusu karena tadi ia sudah menangis karena mengantuk. Karena ini sudah pukul tujuh malam dan tadi Ares melewatkan tidur siangnya.

Siang tadi, Neira memang berkunjung ke rumah mertuanya dan Ares senang sekali diajak bermain oleh neneknya, juga diberi banyak makan.

Ares yang terusik karena kurang nyaman dengan keadaan sekitar mulai menangis kecil. Neira yang tidak ingin Ares terbangun mulai berdiri sambil menepuk pantat Ares  dan bersenandung kecil.

Neira memang tidak ingin memakai jasa baby sitter, padahal Revan sudah memaksa karena sering melihat istrinya itu kelelahan.

"Jangan bangun dulu ya sayang. Nanti aja bangunnya di rumah, eh tapi jangan bergadang ya nanti malam." Perempuan yang memakai dress berwarna pink itu terkekeh sendiri karena membujuk Ares agar tidak bergadang. Neira lelah sekali jika harus bergadang malam ini.

Dari kejauhan, Revan sudah melihat Neira yang tengah mondar-mandir sambil menggendong Ares menggunakan gendongan hipseat. Pria yang masih memakai setelan kantornya juga melihat belanjaan Neira yang cukup banyak, membuatnya berdecak memikirkan seribet apa gadis itu saat berbelanja tadi.

"Sudah aku bilang, jangan sampai kamu kerepotan." Suara dingin Revan mengejutkan Neira.

"Ih, kebiasan kamu mah. Bikin kaget terus," protes Neira. Perempuan itu menghampiri Revan yang berdiri dekat troli yang  berisi dua totebag besar berisi belanjaannya.

"Aku bisa ngatasinnya, Mas. Kamu gak lihat aku udah selesai, Ares juga masih baik-baik aja."

"Ck, terserah saja lah," decak Revan sebal. Ia kemudian mengangkut dua totebag belanjaan Neira. "Ayo."

Jangan lupakan pesona Revan yang mempu menarik perhatian orang-orang. Dari parkiran mobil sampai saat ini, Revan menjadi pusat perhatian orang di sekitarnya.

Banyak perempuan yang menggigit jarinya karena melihat Revan yang suamiable apalagi dengan jas yang melekat di tubuhnya, rambut yang sedikir berantakan membuat kesan sexy-nya bertambah.

Neira yang paham keadaan sekitar hanya mendengus. Pesona Revan memang bukan main, Neira jadi semakin merasa ia dan Revan bagaikan langit dan tanah.

"Aku bukan berjalan dengan seorang baby sitter, bukan?," tanya Revan sinis. Ia kesal karena Neira yang malah berjalan dibelakangnya.

Neira yang melihat guratan kemarahan di wajah Revan, mempercepat langkahnya agar bisa berjalan bersama Revan yang menunggunya.

"Maaf,"cicitnya setelah berada di samping Revan.

"Lain kali biasakan berjalan di sampingku. Jangan buat jarak yang tidak diperlukan, paham?" Revan menatap Neira yang lebih pendek darinya. Neira mengalihkan pandangannya, kemudian mengiyakan ucapan Revan.

Orang-orang menatap mereka bingung, karena penasaran siapa bayi yang berada digendongan Neira, perempuan yang sedang bersama Revan. Tapi untuk menyebarkan hal yang sensitif seperti ini sama saja menukar nyawa mereka dengan pada hal yang tidak ada artinya. Sudah pasti orang yang berani menebar rumor apalagi kehidupan pribadi keluarga Aksara tidak akan mendapat ampun baginya. Lebih baik mereka bungkam daripada hidup menderita.

Sesampainya di parkiran mobil, Revan menaruh totebag yang dibawanya ke bagasi terlebih dahulu, baru kemudian ia membukakan pintu untuk Neira.

Revan yang telah duduk di bangku kemudinya pun menyalakan mesin dan menjalankan mobilnya meninggalkan swalayan tersebut.

"Ceritakan apa yang kamu lakukan di rumah mama dan swalayan tadi," pinta Revan.

"Ya?"

Neira terkesiap karena permintaan Revan. "Perlu ku ulangi?," tanya Revan, melirik datar Neira.

"Eh? Enggak, Mas."

"Tadi di rumah mama, kami mengobrol banyak mas terutama tentang Ares. Ares udah mulai belajar jalan mas, tadi dia udah bisa jalan dua langkah. Aku sama mama sampai heboh banget liatnya," cerita Neira dengan mata berbinarnya.

"Mm, tadi mama sempet nyuruh aku buat kasih tau kamu sesuatu," ucap Neira ragu.

"Kasih tau apa?," sahut Revan.

"Katanya mama bingung, kapan kamu mau ngasih mama cucu lagi."

Suasana menjadi hening setelah Neira menyampaikan pesan mama mertuanya. Revan tampak tengah memikirkan sesuatu.

Ada sebuah dilema yang ia rasakan. Neira yang merasa ia salah mengatakan sesuatu, melanjutkan ceritanya. "Terus dari rumah mama aku langsung ke swalayan. Ares gemes banget loh mas, dia ngerengek minta dibeliin pisang."

"Hm."

"Ares memang harus banyak makan buah, supaya dia sehat." Revan melanjutkan ucapannya.

"Iya. Dia kalau aku lupa belum ngasih buah seharian, pasti langsung nunjuk ke meja makan," tutur Neira, sambil tersenyum.

Revan menolehkan kepalanya, ia mengelus rambut Ares. "Aku senang Ares bisa sehat," ucapnya tulus.

Neira dan Revan saling pandang, kemudian mereka tersenyum bersama. Neira tentu salting bertatapan dengan Revan seperti itu.

Pipinya panas sekali.

👶👶👶

Note: Maaf banget ya aku baru bisa update. Semoga ini feel-nya dapet huhu.

Oh ya, mohon maaf lahir dan batin ya manteman.

Vote dan komennya yuk dibakar biar rame ✌😄.

See u..

14 Mei 2021.

Continue Reading

You'll Also Like

264K 13.8K 65
Emang boleh se-bjir ini? Freyya tiba-tiba disuruh mengikuti blind date dengan Ketua BEM yang ternyata sangat problematik. Semakin Freyya mencoba untu...
107K 4.1K 38
[JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE, DAN KOMEN YA! KARENA DUKUNGAN KALIAN SANGAT BERHARGAđź’™] "KAK GAVIN, TERIMA AKU JADI PACAR KAKAK SEKARANG JUGA. AKU GAK NER...
5.3M 428K 55
1 Dalam #Chicklit 1 Dalam #CEO 1 Dalam #Comedy 1 Dalam #RomCom 1 Dalam #Campus 1 Dalam #Bucin 2 Dalam #Roman 3 Dalam #Romance 3 Dalam #Perjodohan ***...
3M 23.9K 45
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...