A Mission to Change the Stupi...

By hye___ri

337K 39.8K 3.1K

[KARYA ORIGINAL SENDIRI BUKAN TRANSLATE] Mina, seorang translator manhwa isekai tiba-tiba masuk ke dunia manh... More

Chapter 1; i hate her
Chapter 2; the stupid villainess
Chapter 3; first move
Chapter 4; breakup?
Chapter 5; the untold story
Chapter 6; the childhood friend
Chapter 7; town exploration (I)
Chapter 8; town exploration (II)
Chapter 9; unknown man
Chapter 10; before the party
Chapter 11; uninvited guest
Chapter 12; new friends (or maybe not?)
Chapter 13; a different story
Chapter 14; never ending guest
Chapter 15; dion
Chapter 16; leonore?
Chapter 17; what if
Chapter 18; a present and new business
Chapter 19; girl friend
Chapter 20; a date
Chapter 21; about life
Chapter 22; some story
Chapter 23; the oracle
Chapter 24; finding information
Chapter 25; the feeling of unsafe
Chapter 26; autumn collection
Chapter 27; the threat
Chapter 28; remember
Chapter 29; flower
Chapter 30; how it all started
Chapter 31; she's back
Chapter 32; revenge plan
Chapter 33; the engagement
Chapter 35; what fate do to us
Chapter xx; special
Chapter 36; move on
Chapter 37; diary
Chapter 38; winter disaster
Chapter 39; two years later
Chapter 40; who is he?
Chapter 41; love or obsession
Chapter 42; reyana
Chapter 43; old friend
Chapter 44; cuddles
Chapter 45; wish you know
Chapter 46; tell him
Chapter 47; tears
Chapter 48; the heart wants what it wants
Chapter 49; reminiscing
Chapter 50; we really need to talk

Chapter 34; regret

2.3K 339 29
By hye___ri

Jangan lupa tinggalkan jejak dan dukung terus cerita ini!

Selamat membaca~











Author's POV

"Daphne, apakah kau Daphne?"


"Aku merindukanmu, Daphne. Kemana saja kau selama ini?"


"Sayang, kalau aku menemukanmu, ayo kita menikah. Aku akan membuatkanmu pesta pernikahan termewah di Olympus,"


"Ugh,"


"Sampai kapan kau akan bersembunyi dariku, Daph?"


"...maaf...,"


"Apakah kamu senang bermain-main dengan perasaanku, sayang?"


"Aku tahu kau di sini. Aku tidak akan melepasmu lagi, gadisku,"


"HAH!"

Lilith terbangun dari mimpinya yang anehnya itu. Masalahnya, ia dihantui suara mantan yang, ya, dia bahkan belum move on sama sekali. Atau memang tidak ingin?

"Ini pasti karena percakapan menyebalkan tadi," rutuknya.

Ia kembali mengingat pembicaraan antara dirinya, Elois, dan Ophelia di taman tadi setelah pertunjukan Leonore selesai.


---


Beberapa jam yang lalu.

"Daphne!! Sayangku, cintaku, Taeyong untuk NCTku~" teriak seorang gadis sambil berlari ke arah Lilith dan memeluknya yang sedang sendirian di taman.

Lebih tepatnya memang sengaja sendirian karena Lilith tidak ingin reunian di antara dia dan sahabatnya jadi tontonan banyak orang. Lagipula dia juga takut kalo keceplosan manggil nama 'dewa/dewi' mereka, apalagi manggil nama Apollo tanpa embel-embel dewa serasa temen sendiri. Bisa-bisa dia ditangkap sama prajurit kuil.

Dan jangan tanya mengenai pengetahuan gadis itu terhadap boyband Korea. Tentu saja sinyal di Olympus jauh lebih baik daripada bumi, walaupun beda dimensi sekalipun, jadi tentu saja penghuni tempat itu tahu mengenai berbagai tren di bumi.

"Ah~ Aku juga merindukanmu Psyche! Ngomong-ngomong, ada apa dengan rambutmu? Kupikir kau tidak terlalu menyukai rambut gelap?" tanya Lilith sambil membalas pelukan Psyche, dalam bentuk manusia, yang tadi sempat menubruknya sebelum memeluknya kencang.

"Iya, kan? Si pak tua tukang selingkuh itu memang sama sekali tidak ingin menuai kebaikan. Aku bahkan sudah request untuk dilahirkan dengan rambut pirang yang sama, tetapi dia malah memberiku rambut segelap arang. Bahkan suami sialanku tidak mengenaliku sama sekali," cerocosnya.

"Hah? Eros tidak mengenalimu?" ceplos Lilith. Lilith tentu tidak percaya pasangan bucin itu bisa-bisanya tidak mengenali satu sama lain saat bereinkarnasi.

Ophelia mengangguk, "kau tahu? Eros bahkan tadinya—,"

"Hey! Ada apa dengan perilaku kalian? Psyche sayang, kamu bahkan tidak memelukku saat pertama kali kita bertemu," ucap Elois protes sambil memanyunkan bibirnya. Andai saja memotong bibir orang lain tidak dosa. Jika begitu, Lilith sudah menyiapkan gunting kebun untuk memotong bibir menjijikan Elois.

"Mungkin perlu kuingatkan bahwa kau tidak mengenaliku saat pertemuan pertama, bahkan beberapa pertemuan kita selanjutnya. Bahkan kau malah sempat naksir Daphne. Untung saja Daphne masih waras untuk tidak memilihmu," ejek Ophelia.

"Oh, benarkah? Wah, aku tersanjung, Eros," ucap Lilith. Keren juga dirinya bisa memikat dewa bucin. Eh, untuk funfact saja bahwa dia sama sekali tidak bermaksud mengambil suami sahabatnya, ya. Dia tidak tertarik untuk menjalani hidup menyedihkan macam Leonore karena merebut suami orang lain. Lagipula Eros tidak menarik baginya.

"La-lagian, kamu reinkarnasi dalam rupa gadis berambut gelap, sayang. Aku sangat tahu kamu tidak menyukai rambut berwarna gelap karena katamu kalau malam nanti kelihatan seperti botak,"

"Ya, tetap saja, kau harusnya mengenaliku! Apakah kau juga tidak akan mencintaiku lagi jika pak tua memasukkan jiwaku ke tubuh gajah?" sewot Ophelia.

"Ya, ga gitu sayang,"

"Apa?! Maksudmu kau tidak akan mencintaiku?" ujar Ophelia tidak terima.

"Stop!" potong Lilith gemas, "Kalian mungkin lupa kalau aku jomblo di sini," ujarnya yang merasa dijadikan nyamuk. Mana tidak ada upahnya.

Mereka memandang ke arah gadis itu datar.

"Hm, sepertinya itu sedikit salahmu sih," ucap Ophelia.

Elois mengangguk, "jika saja kau tidak pakai acara reinkarnasi-reinkarnasi, pasti kau sudah berpasangan dengan Apollo dan memiliki banyak anak."

"Kalau mengejekku saja, kalian kompak," kesal Lilith.

Tiba-tiba, entah mengapa tanpa sadar sekeliling mereka ramai dan orang-orang di sana mulai berbisik-bisik mengenai Elois yang keceplosan manggil nama Apollo. Tuh kan, sudah kudagu. Lilith mengkode kedua sahabatnya agar mulai memanggil nama masing-masing dalam wujud manusia saat sesi ghibah dan langsung diangguki Elois dan Ophelia.

"Ngomong-ngomong, jadi bagaimana?" ucap Elois mengalihkan pembicaraan, tetapi malah ga jelas.

"Bagaimana apanya?" jawab Ophelia.

"Itu, Lily. Apakah kau akan mengatakan kepadanya bahwa kau sudah mendapatkan ingatanmu kembali?"

Lilith terdiam. Sebenarnya dia masih bimbang mengenai hal ini walaupun ia sempat mewanti-wanti siapapun yang tahu agar tidak memberitahu Apollo. Apakah memang lebih baik dewa itu tahu dengan sendirinya atau melalui Lilith?

"Elois, kamu membuat Lily sedih," ucap Ophelia.

"Tapi aku sungguh-sungguh, sayang. Kupikir ada baiknya jika kau langsung memberitahunya. Cepat atau lambat dia akan tahu segalanya. Apakah kau rela dia mengetahui hal itu dari orang lain?"

Lilith diam, tidak menggeleng dan tidak mengangguk. Dia ragu. Entah mengapa ini jadi keraguan pertamanya sejak ia melaksanakan misi reinkarnasinya karena kali ini ia sadar sepenuhnya bahwa Apollo mengetahui rencana—entah besar atau kecil—nya dan jika begitu, kemungkinan besar pria itu tahu bahwa dia adalah Daphne.

"Apakah dia sudah menyadari kehadiran kalian berdua?" tanyanya.

Ophelia dan Elois menggeleng.

"Dia tidak tahu. Ah, lebih tepatnya belum. Dia akan segera tahu karena ingatan kami membuat perilaku dan ciri khas kami saat di Olympus lebih terlihat. Apalagi dia dekat denganku, Ly, dan dia tahu satu-satunya perempuan yang aku dekati adalah Psyche. Maka dari itu, ia akan langsung mengenali Ophelia," ucap Elois panjang lebar dan sangat masuk akal.

"Apakah menurut kalian aku perlu memberitahunya?"

Ophelia memegang tangan Lilith, "Lily, aku tahu ini sedikit aneh dan canggung ketika kau berhadapan langsung dengan mantan kekasihmu, walau sebenarnya kalian belum benar-benar berhubungan dan putus, tetapi kau harus tahu bahwa dia tidak pernah tidak mencintaimu. Sedetikpun," ujar Ophelia menatap Lilith sungguh-sungguh.

Lilith tersenyum miris dan tertawa hambar, "mencintaiku? Dengan cara berselingkuh dan bersetubuh dengan wanita, ah bahkan, banyak pria lain? Kalian bilang dia mencintaiku?" ucapnya tidak percaya.

Kedua insan itu saling bertatapan dan Elois tiba-tiba mengangguk. Ophelia lalu melanjutkan perkataannya.

"Dari mana kau yakin dia berselingkuh dan bersetubuh dengan orang-orang itu?" tanyanya.

Lilith menatap sahabatnya sendu, "aku di sana, Phel. Aku selalu berada di sekitar para selingkuhannya, baik dalam wujud keluarganya ataupun pelayannya. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri dirinya yang bercumbu dengan gadis bahkan pria lain. Aku melihatnya, Phel," tidak Daphne, kamu kuat. Kau adalah gadis paling kuat yang pernah aku tahu. Jangan menangis, kumohon.

"Lily... Apakah kau tahu fakta bahwa panahku tidak akan kehilangan kekuatannya saat salah satu dari pasangan itu belum mati?" ucap Elois.

Lilith tertegun. Tentu saja dia tidak tahu, memangnya dia membaca buku panduan busur panah asmara?

"Kau tidak tahu. Tentu saja. Faktanya, kau tidak mati Ly, kau masih hidup. Jiwamu belum sempat ke tempat Hades walaupun kau bereinkarnasi dengan sedikit campur tangannya, tetapi kau belum mati dan itu berarti efek dari panah itu tidak berkurang sama sekali,"

"Maksudmu?"

"Dewa itu menangis dan berkabung selama bertahun-tahun. Dia tidak percaya bahwa kau sudah mati meninggalkan rasa cinta yang sangat dalam di dalam hatinya. Ia kemudian meminta pertanggungjawabanku mengenai dampak panah itu. Aku kasihan Ly, maafkan aku, aku memberitahunya bahwa efek panah itu tidak akan hilang sampai salah satu dari kedua pihak mati. Tentu saja itu memberikannya kesimpulan bahwa kau masih hidup dan sejak saat itu dia sering turun ke dunia karena ia merasa bahwa ia mencium aromamu," terang Elois.

"Namun, tetap saja kan dia bercinta dengan para mahkluk itu?"

Ophelia menggeleng, "dia tidak pernah bercinta dengan orang lain, Ly. Dia selalu kembali dengan muka sendu dan mengatakan bahwa dia kehilanganmu. Katanya, ia salah mencium aromamu dan saat ingin merengkuh para kekasihnya, ia bilang bahwa ia kehilangan aromamu dan ia merasa jijik karena merengkuh orang lain selain dirimu. Pria itu juga berusaha mengunjungi kekasihnya setiap malam, untuk melihat bahwa para kekasihnya memiliki ingatan Daphnenya atau tidak, tetapi tentu saja hasilnya nihil karena itu bukan kamu."

Oke, ini menjawab pertanyaan bahwa Apollo lah pria yang masuk ke kamar tidurnya beberapa malam kemarin.

"Sampai akhirnya Zeus memberitahunya mengenai dirimu yang turun ke dunia saat reinkarnasimu yang kesembilan. Ia sangat kaget karena Zeus tahu mengenai keberadaanmu yang tidak benar-benar mati. Barulah saat itu ia memohon untuk diturunkan ke dunia juga agar dapat menemuimu. Aku bahkan tidak percaya dia sujud di hadapan ayah yang sangat ia benci."

Tentu saja ia sangat tahu mengapa Apollo membenci ayahnya sendiri. Bahkan cerita itu terkenal di dunia manusia dan tertulis di berbagai laman dunia maya. Namun, yang tidak ia percaya, Apollo melakukan itu? Bersujud? Demi bertemu dengannya? Tiba-tiba satu per satu air mata turun membasahi pipinya.

"Lily, aku pernah berpesan agar kamu tidak menyiksa dirimu," Ophelia merengkuh tubuh Lilith, "kau sahabatku yang paling berharga. Aku sangat berharap kau bisa hidup bahagia. Kau berhasil Ly, dia tidak pernah melupakanmu barang sedetikpun. Maka dari itu, terimalah pelukannya, kalian ditakdirkan untuk satu sama lain."

Lilith menumpahkan seluruh emosinya di pelukan Ophelia. Ia menangis, antara terharu atau menyesali perbuatan egoisnya yang menyiksa satu sama lain. Namun, ia masih belum berkeinginan untuk memberitahu pria itu langsung. Ia merasa tidak pantas dan dia takut pria itu murka karena tingkah kekanak-kanakannya.

"Istirahatlah, Ly. Aku tahu ini belum saatnya. Segera katakan kepadanya detik di mana kau merasa dirimu kuat untuk memberitahunya. Aku tahu kau juga sangat mencintainya," ucap Elois sambil menepuk-nepuk kepala Lilith yang masih berada di dalam rengkuhan istrinya itu.


---


Lilith memeluk kedua lututnya. Mengapa dia jadi seperti ini? Tiba-tiba pendiriannya goyah karena pernyataan cinta yang bahkan tidak dikatakan oleh sang pria langsung. Sepertinya dia butuh menenangkan pikirannya.

Lilith kemudian mengambil mantel untuk menutupi gaun malamnya yang lumayan tipis dan berjalan menuju taman mansion keluarganya. Dia berjalan memutari air mancur besar di taman itu dan menatap pantulan dirinya di permukaan air.

"Kau kehilangan aromaku karena diriku yang lemah memilih kabur karena tidak kuat melihatmu memiliki kekasih baru," ucapnya kepada dirinya yang ada di air, seolah-olah dia sedang berbicara kepada si terkasih, "kau selalu bilang bahwa aku sebenarnya lemah, tetapi aku memanipulasi diriku sendiri agar aku berpikir bahwa aku kuat. Kau benar, Apollo, aku lemah."

Lilith tersenyum dan terkekeh kecil. Mungkin jika ada orang lewat, dia akan dianggap gila dan mungkin akan segera dibawa ke kuil untuk di-ruqiyah, eh maksudnya disucikan.

"Aku juga tidak tahu mengapa aku merasa dirimu mencintaiku hanya karena panah Eros, padahal seisi dunia tahu bahwa panah Eros hanya akan memanah orang yang memang ditakdirkan bersama. Aku terlalu kalut karena seluruh Olympus mempertanyakan cintamu kepadaku padahal satu-satunya mahkluk yang tahu sebesar apa cintamu adalah aku, orang yang kau cintai,"

Lilith menyeka air matanya yang tiba-tiba keluar, "lihat kan? Aku bahkan menangis sekarang. Aku lemah, Apollo. Wanita lemah ini mencintaimu, dengan sepenuh hatinya. Mengapa kau tidak menyesal karena telah mencintai wanita lemah ini? Mengapa kau tidak membunuh Eros yang lancang membuatmu jatuh cinta padaku?"

Lilith terduduk di sebelah air mancur dengan kepalanya yang menyandar pada pinggir air mancur tersebut. Air matanya tidak berhenti sesusah apapun dia berusaha menghentikannya. Ia sadar, ia menyiksa salah satu dewa terpenting dan terkuat di Olympus, padahal dewa itu mungkin dapat melakukan hal-hal lain yang lebih bermanfaat dibandingkan meratapi dirinya. Ia menutup matanya dan menyeka kasar air matanya.

"Aku telah memutuskan. Aku akan memberitahumu,"

"Memberitahuku apa?"


---

1751 words

Maaf banget baru up malem:( Semoga kalian masih setia buat baca ceritanya~

BTW makasih 100k+ readersnya! Masih ganyangka secepet dan sebanyak ini yang ngeliat. Hye terharu parah:") Makasih banyak untuk dukungan kalian walau hanya beberapa yang mau vote dan comment, tapi gapapa, hehe.

Sampai jumpa besok!

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 103K 32
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...
1.1M 81.3K 35
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
1.4M 70.3K 40
(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigra...
158K 9.9K 18
Ini dia jadinya kalo gadis bar-bar seperti Joana transmigrasi ke dalam sebuah novel romansa dan menjadi anak perempuan dari protagonis yang digambark...