MONEY GIRL [TELAH TERBIT]

By 2nisaa

33.6K 4.2K 1.2K

Cek informasi tentang pembelian buku di Instagram penerbit @viruspuitis.id [BEBERAPA PART DIHAPUS UNTUK KEPEN... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
12 (√)
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
END
BONUS
Berita baik (?)
Vote Cover?!
OPEN PO!

19

721 79 30
By 2nisaa

"Alka, ambilin mangkuk coba," ucap Lala.

Sudah dua bulan kira-kira Lala dan Alka berpacaran.

Lala sering ke rumah Alka karena Ayah Alka sibuk bekerja dan jarang di rumah.

Sedangkan Ibu Alka sudah lama meninggal. Lala main sekadar memberi makan Alka si:v

Pranggg

Lala memejamkan matanya, seraya menghembuskan napasnya lelah.

Lala sudah menduganya. Selama dua bulan berpacaran dengan Alka, Lala seperti dilatih merawat anak.

"Diam saja, panggil bi Siti suruh bersihin," ucap Lala.

"Aku bisa--"

"Nggak bisa. Duduk aja sana di meja makan."

Alka pun pasrah, akhirnya duduk diam di meja makan.

"Bi Siti yang sabar, ya, bi.. " bi Siti hanya terkekeh.

"Ini udah pekerjaan saya non,"

"Eh, minta tolong ambilin mangkuk dong bi, hehe.."

Dua menit kemudian..

"Nih makan." Lala menyajikan mie yang tadi ia masak.

"Makasiih Kak," ucap Alka lalu memakannya.

Lala ikut memakan mienya juga.

"Besok Kakak ada kelas?" tanya Alka ditengah makannya.

"Nggak."

"Besok jemput aku ya?"

"Males."

"Pliss! Ntar aku beliin anjing deh," ucap Alka membuat Lala menghentikan kegiatannya.

Lala 'kan emang udah dari dulu pengin anjing.

"Deal!" ucap Lala, senyumnya mengembang.

"Atau perlu aku beliin Daegal Kak?" tanya Alka lagi.

"Nggak perlu. Ntar gue dikeroyok penggemarnya. Penggemar Daegal aja lebih banyak dari penggemar gue."

Bener 'kan? Bener 'kan? Bener lah! Masa nggak.

"Oke deh. Besok Kakak harus jemput aku, terus ikut aku."

"Kemana?"

"Eum, rahasia."

Lala mengedikkan bahunya tidak peduli. Yaudah si, ikut aja.

"Btw, bulan depan gue mau magang. Gue ngga bisa sering main kayanya."

Alka menghentikan makannya dan menatap sedih Lala.

"Jangan magang Kak, sama aku aja. 'Kan aku kasih Kakak uang. Buat apa kerja?"

"Lo kira gue kuliah biar apa? Biar jadi Dokter lah! Yakali udah kuliah cape-cape malah ngga jadi Dokter. Ngga ada protes! Diem aja udah."
Alka mengerucutkan bibirnya.

Lala yang melihat itu gemas sendiri.

"Gemoy banget si lo? Padahal udah kelas tiga SMA."

"Ngga papa. Kakak mau jadi pacar aku karena aku lucu 'kan?"

"Itu alasan kedua mungkin. Gue 'kan suka uang lo." Jujur 'kann

Tak lama, mereka pun menyelesaikan makan mereka.

Mereka berencana untuk keluar sekadar jalan-jalan. Pakai mobil Lala dong.

"Pegangin sebentar Al. Gue ngga ada saku."

Lala menyerahkan ponselnya pada Alka lalu berjalan menuju mobilnya.
Baru dua langkah,

Prakk

Lala membalikkan badannya secara otomatis. Lagi?

Lala membuang napasnya kasar. Ini adalah ponsel kesembilan Lala.

Mesti beli lagi? Yang kemarin, saking sultannya sampai buang hp sembarangan semaunya sendiri sampai delapan kali.

Bukan cuma sampah, hp pun dibuang sembarangan. Dilarang membuang hp sembarangan:v

Nah yang sekarang, hp hancur lagi gara-gara tangan ajaib Alka.
Salahnya Lala si, minta pegangin Alka.

"Eh, maaf Kak. Aku ganti deh," ucap Alka tanpa rasa bersalah.

Lala memutar bola matanya malas.

"Masalahnya bukan itu. Ini tuh ponsel kesembilan gue. Setelah susah payah minta lagi nomor temen gue, sekarang harus minta lagi? Materi-materi yang belum kesalin ke laptop juga banyak. Arrgghh!"

Kontak di hp Lala itu nggak banyak. Isinya cuma nomor pacar sekarang, nomor Ayah Alex sama Mama Lily.

Terus-menerus ganti hp membuat ia selalu kehilangan nomor kontak orang. Lala mah nggak gabut, hafalin nomor hp, ya,

"Hehe, maaf."

Udahlah. Nggak bisa kalau mau debat sama Alka. Wajahnya terlalu lucu.

Kalo mau marah nggak bisa aja, soalnya gemoy banget.

"Yuk lah berangkat."

Akhirnya mereka berangkat. Kemana? Entahlah.

••

"Lala, kamu kok ditelepon nggak dijawab si? Mama telepon dari siang loh!"

Lala yang baru kembali dari rumah sudah disambut omelan Mama Lily.

"Maaf Ma, hp Lala rusak."

"Lagi?! Sekarang kenapa lagi? Alka hobi buang hp juga?"

Sudah menjadi rahasia umum, kalau Vernon hobi buang hp Lala kalau Lala terlalu fokus pada hpnya.

"Ngga dibuang, cuma dijatohin."

"Apa bedanya?"

"Ngga ada si. Mama kemana?" tanya Lala.

"Ouhh, Mama sama Mama Anna mau jalan-jalan. Jaga rumah, ya, oh iya! Kalau ada paket, kamu taruh di kamar Mama, ya," ucap Mama lily kini hendak bersiap.

"Limited edition?" tanya Lala

"Iya dong! Udah, ya, Mama pergi. Byee Lala sayang, anak Mama yang paling cantik. Jaga rumah, ya, sayang."

Dan Mama Lily pun pergi.

Iya. Meskipun Lala sama Vernon putus, orang tua Lala dan orang tua Vernon tetap bersahabat.

Soalnya, terbukti kalau Vernon tidak selingkuh:v jadi, ya, it's okay.

Biarin anak-anak selesain masalah sendiri. Udah cukup dewasa, pikir mereka para orang tua.

Lala memutuskan untuk mandi. Tubuhnya lengket, setelah menjaga anak seharian penuh.

Sekarang ayo kita fokus ke tugas.
Meskipun Lala besok tidak ada kelas, ia tetap harus belajar.

Satu hal yang harus kalian tau, Lala itu baru ketauan pinternya setelah kuliah.

Ya walaupun sering bolos, tapi Lala itu jadi panutan di fakultas. Bukan panutan nomor satu si, tapi itu sudah bagus 'kan?

Lala beneran bertekad mau jadi Dokter.

••

"Gimana?" tanya Vernon pada laki-laki di depannya.

Mereka kini sedang di kantin perusahaan.

"Ngapain masih diperhatiin si Ver? Lala sekarang udah bahagia, harusnya lo lagi berusaha move on dongg," ucap Ricko, pria yang duduk di depan Vernon.

Ricko bekerja sebagai bawahan Vernon. Vernon sekarang adalah sekertaris Ayahnya.

Dalam waktu singkat, Vernon sudah mendapat kepercayaan Ayahnya dan dijadikan sekertaris.

"Gue tanya."

Ricko membuang napasnya kasar.
Ia adalah sahabat Vernon. Tentu saja ia dipihak Vernon.

Menurutnya, Lala salah karena tidak memberi Vernon kesempatan kedua padahal Vernon sudah menyesali perbuatannya.

"Biasa aja si. Kuliah, kencan sama bocah ceroboh itu terus pulang."

"Bagus deh."

Ricko benar-benar tidak mengerti dengan Vernon. Apanya yang bagus?

"Lala baik-baik aja 'kan Ver? Jangan suruh gue ngawasin Lala lagi ya? Beneran gue muak banget!"
Vernon terkekeh.

"Oke. Lo boleh berhenti kok. Bener kata lo, sekarang gue harus move on."

Ricko tersenyum mendengarnya.

"Kerja bagus brother!" ucap Ricko sambil menepuk pundak Vernon tiga kali.

Vernon hanya tersenyum lalu meminum kopinya.

Sepertinya sekarang memang ini waktunya bagi Vernon untuk melanjutkan hidup dan fokus pada pekerjaan.

To be continue

Makasih sudah membaca cerita aku sayanggg (〃゚3゚〃)

Follow my instagram
@ni.saa02
Follback? DM aja(◠‿◕)

Continue Reading

You'll Also Like

175K 13K 66
Kenapa kau tak menyayangi ku okaa-san aku juga ingin seperti anak yang lainya merasakan kasih sayang dri kaa-san nya tapi kenapa kau membenciku apa k...
642K 43.5K 40
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
5.3M 226K 54
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
1.9M 117K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...