Love Defense {Complete} (Yunj...

By vipdlf

8.4K 1.1K 1.4K

Yunhyeong menyukai June dalam sepihak,dan yunhyeong mencintai June hingga titik darah penghabisan. Hanya June... More

BAG 1
BAG 2
BAG 3
BAG 4
BAG 5
BAG 6
BAG 7
BAG 8
BAG 9
BAG 10
BAG 11
BAG 12
BAG 13
BAG 14
BAG 15
BAG 16
BAG 17
penting!!!!!
BAG 18
BAG 19
BAG 20
BAG 21
BAG 22
BAG 23
BAG 24
BAG 25
BAG 26
BAG 27
BAG 29
BAG 30
BAG 31
BAG 32
BAG 33
BAG 34
BAB 35
Bab 36
BAG 37

BAG 28

277 32 44
By vipdlf

Aku sendiri adalah orang penderita self harm.. Tolong votment nya agar aku merasa lebih baik 🙏









"June.. ". Seseorang menepuk pundak nya.

Ia berbalik saat jinhwan memanggilnya,june tersenyum,btw june baru melihat jinhwan hari ini, kemarin jinhwan tak masuk sekolah.

" Hai.. Kemana kemarin.. ", tanya nya. Mereka berjalan beriringan ke kelas.

"Ahh.. Aku agak demam kemarin".

" Apa tidak apa-apa kau masuk sekarang? ". Mereka berhenti di Koridor.

" Aku baik sekarang hehe.... "Jinhwan terkejut karna june memegang dahi nya.

" Benarkah?? ", june bisa merasakan bahwa suhu jinhwan terlihat normal.

June segera menarik tangan nya saat yunhyeong dan Hanbin datang di belakang nya.

Yunhyeong pura-pura tak melihat, ia tidak ingin bertemu june sebenarnya, bagaimana jika dia berulah lagi,tapi Hanbin di samping nya sekarang, tak mungkin tiba-tiba yunhyeong pergi begitu saja.

"Romantis sekali.. ", Hanbin berkomentar sambil melewati mereka.

June gelagapan, ia seakan ingin menjelaskan bahwa ini salah paham,tapi apa june berhak menjelaskan nya,memang dia siapa? Yunhyeong justru tak melihat ke arah nya sedikit pun.

Jinhwan menyadari tatapan nanar itu.

" June... ".

" Hmm.. ". June tersadar, mereka kembali berjalan.

" Bagaimana liburan mu kemarin.? ", tanya jinhwan basa basi.

" Menyenangkan.. Btw kenapa kau tak jadi ikut? ".

" Ahh... Ya, aku sedikit sibuk sebenarnya hehee.. ",

" Sayang sekali.. ".



Jinhwan tersenyum, ia menatap punggung yunhyeong di depan nya yang jarak nya cukup jauh. Harus kah ia bertanya pada yunhyeong? Atau ia berpura-pura tak tau dan semuanya selesai. Tapi mengingat yunhyeong sampai membantu nya seperti ini, apa itu artinya yunhyeong masih mencintai june? Sial.. Jadi yunhyeong membodohi semua orang dan yang paling parah pagi ia menggunakan Hanbin? Tiba-tiba terlintas di pikiran nya sesuatu yang membuat nya tersenyum licik.

"Donghyuk!! ", Bobby terkejut saat donghyuk mengambil bukunya begitu tiba-tiba.

Yunhyeong menghela nafas, ia tau donghyuk sedang menghindari nya saat ini. Donghyuk pura-pura tak melihat yunhyeong datang.

" Ini terbalik.. ", beritahu Hanbin saat melewati meja donghyuk.

" F*ck.. ", maki donghyuk.

" Ada apa sih.. ", Bobby prustasi..

Lalu muncul lah june dan jinhwan. Donghyuk melemparkan buku Bobby untung Bobby dengan sigap menangkap nya... Yunhyeong sudah duduk ke maja paling belakang.

Donghyuk beranjak menghentikan june dan jinhwan di depan kelas, " Kalian cocok sekali... Lihat lah.. Kau imut, kulit mu bagus manis sekali.. ", donghyuk berbicara dengan kencang hingga semua orang di kelas mendengar nya.

" Dan lihat kau.. Bahu mu yang tegas.. Kalian seperti pasangan yang muncul dari dunia komik.. ". Celoteh nya.

June Menyerngit, ada apa dengan teman nya yang satu ini. Jinhwan hanya tersenyum lalu pergi ke meja nya.

" Apa dia sakit? ", Bobby menggaruk leher nya yang tak gatal.

" Dasar aneh.. ", june menyingkirkan donghyuk di depan nya.

Donghyuk melirik yunhyeong di pojokan sana. Tapi yunhyeong tak bereaksi apapun.















Yunhyeong menyeringai saat siapa yang saat ini berdiri di hadapan nya. Dengan angkuh yunhyeong berjalan mendekati jinhwan.

" Woahh.. Wajah mu tampak berbeda, kau seperti baru saja mendapatkan sesuatu yang hebat ", sindir yunhyeong.

Jinhwan mendelik, "tidak perlu bertindak bodoh, apa aku harus berterima kasih padamu? ".

Yunhyeong mengetukan jari telunjuk di dagu nya seakan ia sedang berpikir, "haruskah? ", tanya nya kembali.

Jinhwan mendekat beberapa langkah, dari awal pertemuan nya dengan yunhyeong, sebenarnya ia sudah tidak menyukai sifat yunhyeong yang seenaknya itu.

" Kau berlebihan,sejujurnya kau tidak perlu sampai seperti itu, tapi ya... Kau sangat tau apa yang ku butuh kan".

"Ya... Lagi pula itu tidak seberapa untuk ku!! ", sombong yunhyeong.

"Dari pada berterima kasih, aku malah merasa kasihan pada mu!!! ", celetuk jinhwan.

Yunhyeong yang awalnya angkuh sedikit tercubit, hal yang tidak yunhyeong sukai adalah rasa di kasihani, dan disini orang yang tidak ia sukai sedang mengasihani nya.

" Ups... Maaf!! ", jinhwan tertawa, " Ini sangat menyenangkan, melihat harga dirimu jatuh karna cinta huh? Lihat!!seberapa rendah nya dirimu sekarang!!!Bukan kah kita sama? Aku gila karna harta dan kau gila karna cinta!! ".

Yunhyeong mengepal kan kedua tangan nya,"jangan sama kan aku dengan mu!! ", suara nya tertahan.

Sifat nya yang aga melunak akhir-akhir ini kembali mencuat menembus pertahanan nya.

"Kenapa? Apa aku benar? Kau pikir aku akan berterima kasih hah? Jangan bermimpi!! ", jinhwan semakin memanas. Ia tidak akan takut lagi selagi tau dimana kelemahan yunhyeong.

" Jinhwan kau sudah terlalu jauh!! ", yunhyeong memperingat kan.

Jinhwan melihat ke arah belakang yunhyeong, ia merasa suasana benar-benar berpihak padanya.

" Hanbin.. ", panggil jinhwan.

Hanbin tau yang berdiri membelakangi nya adalah yunhyeong, tapi sedang apa ia dengan jinhwan di sana? Hanbin menghampiri mereka saat jinhwan memanggilnya. Yunhyeong menegang!! Apa yang akan jinhwan katakan pada Hanbin? Tunggu apa mungkin??

" Kebetulan sekali kau disini!! ", jinhwan menyeringai.

Dan Hanbin bersumpah jinhwan sangat tidak cocok dengan ekpresi itu. Yunhyeong menoleh di mana Hanbin berdiri di samping nya.

" Kau ingin tau bukan apa yang terjadi di sini!!! ",pernyataan Jinhwan membuat yunhyeong melotot.

" Beritahu aku!! ", pinta Hanbin.

" Jinhwan!!! ", yunhyeong memekik. Tidak masuk akal, apa jinhwan ingin memanfaatkan keadaan?

Jinhwan tak menggubris, ia menatap Hanbin, " Apa kau tau kekasih mu memberi ku uang? ".

Hanbin melirik yunhyeong," Tidak!! Itu hak nya kenapa aku harus ikut campur!! ". Meskipun dalam hatinya ia ingin bertanya, bukan kah selama ini hubungan mereka buruk?

" Tapi kau tidak tau kenapa bukan? Aahh... Sayang sekali.. ", jinhwan pura-pura bersimpati, "yunhyeong memberi ku uang agar aku bisa hidup lebih baik karna___".

" Omong kosong!! Itu tidak benar", yunhyeong menggeleng kan kepala meyakinian Hanbin.

"Hey.. Hey.. Aku belum selesai!! Kenapa kau mengelak nya, untuk apa kau memberiku uang jika bukan karna june? Kau meminta ku berhenti dari pekerjaan ku karna june mengincar ku begitu bukan?? ".

Hanbin yang tadinya tidak masalah sekarang meminta penjelasan dari sorot matanya." Apa itu benar? ",.

" Tentu saja tidak!!", elakkan yunhyeong, apa sekarang Hanbin lebih percaya jinhwan?

"Ya ampun!! Apa itu artinya kau__", jinhwan menunjuk yunhyeong, " Kau masih menyukai june? Jika tidak kenapa kau harus sampai memikirkan harus sebaik apa orang yang akan bersanding dengan june!!", jinhwan mengintip raut wajah Hanbin yang terkejut.

"Yunhyeong..? ", Hanbin menuntut.

Jinhwan tau bahwa Hanbin selalu berusaha mempercayai yunhyeong meskipun dia ragu. Tapi jinhwan tak akan membiarkan itu.

" Okay aku memang tidak bisa di percaya, tapi hanbin.. Coba kau pikir? Hubungan kami bahkan tak cukup baik, untuk apa yunhyeong memberikan uang sebanyak itu, aahh.. Dan juga apartemen, kau harus tau itu!!".

Jinhwan tak kehabisan ide, ia terus memprovokasi Hanbin. Dan Hanbin sepertinya sudah termakan omongan nya.

"Jangan percaya, aku tidak sebodoh itu, aku punya alasan lain!! ", yunhyeong beralasan.

" Katakan!! Apa itu?? ", Hanbin tak pernah sedingin ini padanya. Yunhyeong agak kecewa mendengar nada bicara itu.

Ia menatap jinhwan tak yakin, harus kan ia katakan.?

" Aku__", yunhyeong bergelut dengan pikiran nya. Hingga ia tak tau bagaimana cara menjelaskan.

"Lihat!!! Bahkan dia tak bisa menjawab!! ", sarkas jinhwan dengan kemenangan nya.

Hanbin menunduk, " Ku pikir kau sudah__".

"Aku punya alasan nya!! ", teriak yunhyeong, "kau tau bukan orang tua ku selalu sibuk, maka dari itu aku di besarkan oleh seorang pengasuh, setiap malam dia selalu menceritakan tentang putra kecil nya, itu menyenangkan aku bahkan ingin bertemu dengan putra nya, tapi bibi pengasuh bilang kita tidak bisa bertemu,saat itu aku bertanya tanya,kenapa? Ternyata bibi kehilangan putra kecil nya. Aku selalu berusaha menghibur nya karna dia sudah ku anggap keluarga ku sendiri. Hingga aku benar-benar bisa menemukan nya.. ".

Yunhyeong menatap jinhwan dengan sedih, " Tapi aku kecewa.. Dia tidak hidup dengan baik. Dia berbeda dengan orang yang bibi pengasuh ku ceritakan!! ".

" Apa-apaan ini, kenapa malah mendongeng!! ", jinhwan protes, yunhyeong terlalu terbelit belit menurut nya.

Hanbin mengikuti arah pandang yunhyeong dan ia mengerti sekarang, " Apa dia.. ".

" Ya.. ", jawab yunhyeong cepat.

" Apa yang kau bicara kan sebenarnya ", jinhwan mulai agak risih. Tak ada satu perkataan yunhyeong yang dapat ia pahami.

" Kau tau siapa pengasuh ku itu? ", tanya yunhyeong pada jinhwan.
.

" Dia bibi soo ah.. Dia lah pengasuh ku!! ".

Jinhwan mematung, pandangan nya kosong, tentu ia pernah mendengar nama itu dari tante nya, bukan kah itu nama ibunya? Jadi anak yang yunhyeong cerita kan itu adalah dirinya?..

" Tidak mungkin.. ", suara jinhwan memelan.

" Kau tau.. Bertapa kecewa nya aku saat tau bagaimana kau hidup. Aku bahkan tak bisa mengatakan pada bibi soo ah jika aku menemukan putra nya. Dan inilah alasan ku sebenarnya, bagaimana pun juga kau tidak boleh hidup seperti itu, bibi soo ah pasti sedih, aku memberikan nya atas nama ibu mu!! ", yunhyeong menangis.

Ia ingat bagaimana wanita itu merawat nya seperti anak nya sendiri, kadang yunhyeong cemburu jika bibi soo ah sudah menceritakan putra nya itu. Tapi melihat bagaimana sedih nya bibi soo ah saat mengingat putra kecil nya yang hilang entah kemana. Yunhyeong selalu menjadi pendengar setia, bahkan hampir setiap malam yunhyeong ingin di ceritakan tentang putra nya itu.

Hanbin menenangkan yunhyeong, ia merasa bersalah karna sempat termakan perkataan jinhwan.

Jinhwan masih linglung, ia bahkan sudah tak bisa berkata-kata lagi, harus nya ia sadar, yunhyeong memang pernah menyebutkan tau tentang ibunya waktu di hutan dulu. Bagaimana ia bisa lupa?

"Tunggu.. ", jinhwan menghentikan yunhyeong yang akan pergi.

" Di mana dia... ", mungkin maksud jinhwan itu ibunya.

" Dia sudah tenang di alam sana.. ", jawab yunhyeong tampa berbalik. Hanbin merangkul nya, mereka pergi meninggalkan jinhwan yang kalut.

" Kau pasti bohong!! Kau sengaja mempermainkan ku kan!! Yaaa... Song yunhyeong!! ", jinhwan berteriak, namun air mata nya tak bisa berhenti.

Ia tak pernah melihat seperti apa ibu nya itu. Tapi orang yang ia benci bahkan tau tentang sosok nya.

Yunhyeong dan Hanbin saling diam. Yunhyeong masih terbawa suasana tadi. Hanbin melirik diam diam. Apa yunhyeong marah padanya sekarang?

" Maaf", lirih Hanbin.

"tidak apa-apa", ucap yunhyeong.

Karna sebenarnya tidak semua nya bohong. Selain alasan karna jinhwan adalah putra pengasuh nya dulu, memang yang jinhwan katakan sebelum nya juga tidak semua nya bohong.

" Harusnya kau cerita padaku, jadi kita tak
Perlu salah paham seperti ini", ujar Hanbin.

"Aku tidak berpikir ini penting bagimu.. ".

" Tapi aku hampir salah paham!! Aku merasa buruk tidak tau apa-apa tentang mu". Jujur Hanbin.


'Dan aku merasa buruk karna menyembunyikan kenyataan nya'



"Itu hal wajar... Lagi pula sekarang sudah jelas bukan".

" Ya.. ", sejujurnya Hanbin ingin yunhyeong menjawab nya bahwa ia bersedia menceritakan semua yang ada padanya. Tapi Hanbin tak bisa memaksa, ia tau batasan nya.











Yunhyeong prov...


Hanbin menuntun ku menghampiri teman nya seperti biasa.

" Oh kalian duduklah.. ",Bobby bergeser sedikit dari tempat duduk nya.

June juga ada di sana, tunggu !! Apa dia tersenyum pada ku sekarang?

Saat aku akan duduk, tiba-tiba donghyuk datang terburu buru dan menempati nya lebih dulu. Bobby sampai menganga dengan tingkah nya. Aku menatap donghyuk dengan kesal. Bagaimana tidak, selama 2 hari ini dia bertingkah sangat menyebal kan. Aku bisa saja marah sekarang!! Hanbin segera menarik ku ke sebelah nya, hingga aku tidak berhadapan dengan june. Seperti nya semua orang berusaha menjauhkan ku dengan june. Sebenarnya aku tidak keberatan, tapi melihat donghyuk yang selalu masam pada ku itu juga membuat ku muak. Apa harus sampai seperti ini? Ok aku memang tidak akan peduli dengan pandangan semua orang pada ku, tapi.....





Donghyuk adalah teman ku sekarang, rasanya aku tak bisa mengabaikan seperti dulu lagi, aku mulai terusik jika dia ketus pada ku!!



"Akhir-akhir ini kau banyak belajar.. ", takjub donghyuk pada Bobby yang membawa buku sampai ke kantin.

" Ayah ku banyak menuntut.. ",jawab nya.

" Wahh.. Ke Universitas mana kau pergi? ", tanya Hanbin.

" Entahlah... Yang pasti nilai ku harus sempurna!! ". Ini pertama kalinya aku melihat si bodoh Bobby bertekad serius. Dia terlalu menyia-nyiakan hidup nya di sekolah.

" Ambisi yang bagus... ", ujar donghyuk.

Tatapan kami bertemu, namun donghyuk memalingkan wajah nya.

" Dan kau jun?? ", tanya donghyuk.

Aku bahkan tak menoleh kesamping,aku menunggu suara june terdengar.

" Aku akan pergi ke tempat yang aku suka!! ", jawaban yang tidak nyambung sama sekali.

" Uch.. Jangan bilang kau akan pergi ke tempat jinhwan berada? Kalian ini romantis sekali ", donghyuk menggila.



Aku selalu penasaran, setiap kami berkumpul donghyuk selalu membahas jinhwan dalam percakapan kami, seakan dia ingin menunjukkan pada ku bahwa june akan hidup bahagia bersama dengan jinhwan. Itu memang menyakitkan jika di bayangkan, tapi apakah donghyuk harus mengingatkan nya sesering ini.

" Jinhwan? Kenapa__", Ucapan june terpotong.

"Kau tidak perlu malu, semua orang juga punya rencana, benarkan hahahaa.. ", donghyuk tertawa sambil melihat ku. Dan aku mulai tidak sabar dengan perlakuan nya.

" Aku selesai.. ", ucap ku bersikap sebiasa mungkin.

" Mau kemana? ", tanya Hanbin.

" Aku akan ke kelas duluan.. ",

" Kalau begitu ayo.. ", Hanbin juga mengikuti ku.












Setelah kelas selesai, aku menarik donghyuk yang berdiri di dekat pohon secara paksa. Dia meronta tapi aku tak akan membiarkan nya pergi!!!

" Sifat mu yang satu ini benar-benar tidak bisa di ubah!! ", ucap donghyuk?

"Katakan!! ", pintar ku. Seberapa banyak kebencian nya yang tertahan pada ku. Jika mau makan lepas kan sekarang!!

" Pantas saja june tak pernah menyukai mu!! ", lanjut nya.

Aku memejamkan kan mata, ku pikir donghyuk adalah anak yang akan menyenangkan, tapi karna hal yang belum jelas dia sudah menghakimi ku dengan keras.

" Kau ingin aku bagaimana? ", tanya ku padanya.

Donghyuk diam, mungkin dia merasa aku siap meledak saat ini juga.

" Kau pikir aku tidak berusaha menghindari nya? Aku melakukan segala cara agar melupakan nya dan kau menuduh ku memanfaatkan situasi? Apa ini adil untuk ku? Aku bahkan tak pernah mendekati june barang seinci pun, harus nya kau sadar akan hal itu!!! ", marah ku.

" Tapi aku tidak melihat nya seperti itu!! ". Donghyuk mencoba memberanikan diri.

" Karna kau hanya peduli pada teman mu!!!! ", suara ku naik beberapa oktaf.

Donghyuk terkesiap.

"Kau bilang, kita juga berteman. Lalu? Kau malah menghakimi ku tanpa mendengar kan penjelasan ku. Apa aku bukan teman mu? ", air mata ku keluar saat ini.

Aku benar-benar payah, bahkan sekarang aku tak ingin kehilangan teman seperti nya.

" A.. A.. Aku.. ___". Donghyuk terbata.

"Aku berusaha agar tidak berada di sekitar nya. Dan Hanbin? Aku tidak memanfaatkan nya, dia sendiri yang datang pada ku dan ingin membantu ku, dan saat ini aku dalam fase menerima nya perlahan, kau tak bisa menuntut ku bahkan jika kau memaksa!! ".

" Ini soal cinta!! Jika pun bisa aku akan membuang perasaan itu jauh jauh hari, untuk apa aku bertahan di sakiti,??, tidak masuk akal bukan".

Donghyuk mendengar kan ku dalam diam, dia menunduk, apa aku menakutinya?

"Aku bisa menjamin perasaan ku, kau bisa membantu ku juga, bukan nya menikam ku dengan cara kekanak-kanakan!! ".

"Tapi kau mencintai june!! ", lirih nya.

" Ya!! Dan aku sedang berusaha menghilang kan nya!! ", yakin ku.

" Kau... Bisa melakukan nya.. ", donghyuk menatap ku tak percaya.

" Untuk apa aku menerima Hanbin jika aku tak bisa..!! ", aku mencoba mendapatkan kepercayaan nya kembali.

" Baiklah... Aku minta maaf!! ", ucapnya.

" Aku memaafkan mu.. ", jawab ku cepat.

Donghyuk tersenyum, dia memegang kedua pundak ku. Tinggi kami yang hampir sama membuat ku bisa menatap wajah ceria nya kembali.

" Tapi kau jangan seperti kemarin, kau tau? Kau hampir membuat Hanbin terluka karna kau melindungi june tanpa sadar!! ", sindir nya secara halus.

" Tidak akan lagi.. Aku jamin itu!! ".

"Biarkan si brengsek june itu pergi kemana pun, kau harus lihat bertapa tulus nya orang di samping mu!! ", tambah nya lagi.

Aku mengangguk, setidaknya kami kembali seperti semula. Meski aku sendiri tak yakin, apa aku bisa melakukan nya. Tapi aku tidak akan mengecewakan donghyuk untuk kedua kalinya. Kita lihat bagaimana cerita nya berlangsung.

































" Masuk lah... ".

Aku menelusuri ruangan yang sudah tak asing lagi untuk ku. Hanya beberapa benda baru dan tata letak nya yang berubah. Aku tidak percaya akan datang ke tempat ini lagi, rasanya sungguh sesak, padahal ruangan ini cukup luas. Lucu sekali, bahkan sekarang aku duduk di tempat yang sama.

"Kau tampak lebih baik.. ", ujar dr. Kang

Saat ini dia persis seperti dokter sungguhan.

" Hmm... Aku sangat baik", acuh ku.

"Kita lihat saja.!! ", dr. Kang menghampiri ku. Dia duduk tepat di depan ku, pandangan nya mulai terlihat serius.

" Jadi.. Dimana kau melakukannya? ", tanya nya menelisik tubuhku.

Dr. Kang menyentuh kedua pergelangan tangan ku, " Kau cukup cerdik tidak melakukan nya di tempat terbuka".

Aku agak risih, saat aku akan menarik diri, justru dr. Kang malah menyingkap lengan kiri ku ke atas hingga nampak lah beberapa luka yang belum mengering, dan luka yang sudah mengering.

Dr. Kang menutup mata,ia kembali pada lengan kanan ku dan mendesah pelan, "kau melakukan nya baru baru ini", tebak nya.

Aku hanya diam. Ini lah aku yang sebenarnya, pada akhirnya aku adalah orang yang sakit, dimana aku selalu melakukan self harm jika ada sesuatu yang tidak berjalan baik.

Apa itu self harm?

Itu adalah ketika orang menyakiti diri sendiri sebagai cara mengatasi, mengungkapkan atau bertahan dari keadaan yang sangat sulit dan menyakitkan. Dan biasanya di lakukan secara menyakiti fisik seperti menyayat, mencakar, Memukul, menggigit, membenturkan kepala ke dinding, menelan zat berbahaya hingga overdosis.

Untuk aku sendiri, aku suka sekali menyayat lengan ku, karna jika aku melakukan nya di pergelangan tangan itu akan terlihat oleh orang-orang, dan aku benci di kasihani. Itu lah kenyataan nya. Dan ada beberapa luka di bahu dan di bawah leher belakang ku. Setidaknya aku berhasil menutupi dari semuanya.

Ketika benda tajam itu menggores dalam daging ku, itu tak menyakitkan sama sekali di bandingkan dengan rasa sakit yang ku alami. Aku pernah melakukan nya dulu, dan sekarang aku melakukan nya lagi. Tidak ada yang bisa mencegah ku, tidak ada yang membuat ku merasa lebih baik dengan semuanya. Dan saat ini dr. Kang mencoba kembali menolong ku.












"Kita akan kembali mulai dari awal lagi yunhyeong!! ". Ujar dr. Kang menatap ku dengan nanar.







TBC.. Mungkin kah???

Continue Reading

You'll Also Like

67.9K 5.9K 22
7 hari. Hanya 7 hari waktu untuk membuat si 'pangeran' angkuh aka oh sehun untuk mencintainya. Bisakah? Bisakah seorang murid pindahan aka luhan untu...
3K 256 21
[COMPLETED] ▪︎15▪︎ Kehidupan anak muda sebagai pembalap motor yang terlihat keren, namun tidak gentleman. START : 27-07-19 FINAL : 22-10-19
56.2K 4K 31
Betapa terlukanya hatiku karena dirimu. Betapa hancurnya hatiku melihatmu menggandeng tangannya di depan mataku. Kau keterlaluan, sungguh keterlaluan...
2.4M 172K 32
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...