KING BULLYING [END]

By IsriNasifah

700K 48K 1.4K

[01] Virgo Fernando Sombong, kasar, dan julukannya di sekolah adalah King Bullying karena Virgo sangat suka m... More

PROLOG
1. Buly
2. Ibu Tiri
3. Hari Buruk
4. Gara-gara Jam
5. Rumah Virgo
6. Tawuran
7. Upacara
8. Hujan
9. Rumah Sakit
10. Jalan-jalan
11. Berangkat Bareng
12. Pingsan
13. Pesta
14. Mama-nya Virgo
15. Virgo Ulang Tahun
16. Ucapan Terimakasih
17. Bekal
18. Bingung
19. Di usir
20. Tinggal bersama
21. Perasaan Virgo
22. Balapan
23. Teror
24. Mereka siapa?
25. Khawatir
26. Diculik
27. Curiga
28. Pelaku?
29. Koma
30. Ternyata
31. Menyerah
32. Kecewa
33. Bersama [Ending]
[Extra Chapter]
[PENTING]
[Extra chapter 03]
squel?

[Extra chapter 02]

21.7K 1K 24
By IsriNasifah

   "Assalamualaikum, papa!"

   "Waalaikum salam Vino."

   "Papa Pino kangen banget sama papa. Papa kapan pulang? Oh iya pa, Pino di sekolah pinter loh."

   Virgo tersenyum mendengar celotehan anak pertamanya. Albaskara Vino Fernando, namanya.

   "Papa juga kangen banget banget banget sama kalian. Papa pulangnya besok."

   "YEY!"

   "Vino pinter dong kan mama sama papa pinter juga."

   "Emang gitu ya pa? Berarti kalau orang tuanya nggak pinter nanti anaknya nggak pinter juga?"

   Virgo hanya tertawa, Vino berjalan menuju ruang keluarga dimana mamanya berada. Jujur saja Virgo sangat merindukan anak dan istrinya. Sudah satu bulan ini dia berada di kota yang berbeda dengan keluarga kecilnya ini.

   "Mama, Pino sudah telpon papa sendiri."

   "Wah beneran? Kok pinter banget sih."

   "Vino tolong handphonenya di kasih ke mama dulu ya, papa mau bicara sama mama."

   Vino mengangguk dan langsung menyerahkan handphone yang dia pegang ke mamanya.

   "Nih ma, mama Pino mau main robot boleh nggak? Janji cuma sebentar doang kok nanti langsung bobok."

   "Tapi ini sudah malam, tuh lihat jam udah pukul setengah delapan."

   Vino memegang kedua tangan mamanya, dan menatap mamanya dengan wajah yang sengaja di imut-imut kan. "Sebentar aja, ya ma?"

   Virgo yang melihat itu dari layar handphonenya merasa gemas. Kok bisa anaknya ini sangat pandai membujuk dengan wajah imutnya itu.

   Kirana mengangguk pelan, Vino langsung berlari menuju kamarnya untuk bermain.

   Virgo menatap penuh kerinduan pada wajah istrinya. "Kamu sudah makan mas?"

   "Sudah. Sayang besok aku pulang, nanti kita liburan yuk bertiga. Aku kangen banget sama kalian."

   Kirana terkekeh pelan, "sayang pingin peluk," ucap Virgo sambil merentangkan satu tangannya.

   "Kamu apa-apaan sih."

   Virgo tertawa lagi, dia sangat suka menggoda Kirana. Cuma begini saja Kirana pasti akan salah tingkah, wajahnya memerah karena malu.

   "Pingin cium juga," kini Virgo mengerucutkan bibirnya dan mendekat ke kamera.

   "Udah ya, aku mau ke kamar Vino dulu mau mastiin masih main atau udah tidur."

   Kirana menutup panggilan telepon itu, Virgo tau kalau itu hanya alibi karena Kirana sudah sangat malu. Virgo meletakkan handphonenya di kasur lalu mengambil koper dan memasukkan barang-barang miliknya yang akan dia bawa pulang besok.

                                    🌻🌻🌻

   Pukul setengah tujuh pagi, Kirana dan Vino sudah rapih. Kirana menunggu Varel yang katanya akan mengantar Vino ke sekolahnya.

   "Ma, ada yang ketuk pintu itu pasti om Parel."

   Kirana langsung berjalan menuju pintu dan membukanya. Varel langsung masuk dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci tangannya setelah itu dia menggendong Vino. "Om kangen sama ponakan om yang ganteng ini."

   "Tapi Pino nggak kangen sama om, Pino kangennya sama papa."

   Wajah Varel berubah jadi cemberut, sedangkan Kirana dan Vino tertawa.

   "Varel, aku titip Vino sama kamu ya, hari ini aku ada jadwal kuliah. Tapi kalo kamu nggak bisa, nanti titipin Vino ke neneknya aja."

   "Tenang aja bakal gue jagain kok, lo pulang jam berapa emangnya? Kalo boleh ya gue sama Vino seharian ini boleh nggak?"

   "Aku pulang sekitar jam empat sore, memangnya kamu nggak kerepotan?"

   "Ketimbang jagain bocah empat tahun doang gini nggak ngerepotin lah."

   "Mama sama om kok ngobrol terus sih, kapan Pino berangkat sekolahnya nanti terlambat tau."

   Kirana merapihkan rambut Vino lalu mencium kedua pipinya. "Ya sudah kalian hati-hati ya di jalan."

   Varel mengangguk, Vino melambaikan tangannya pada Kirana sambil terus tersenyum.

                                 🌻🌻🌻

   Kirana menatap layar handphonenya yang menunjukkan pukul empat lebih lima belas menit. Sejak tadi pagi sama sekali tidak ada kabar dari Virgo. Kirana mulai cemas, Virgo lupa mengabarinya atau saking capeknya perjalanan membuat Virgo tidak sempat mengabarinya. Atau jangan-jangan terjadi sesuatu pada Virgo ah entahlah.

   Kirana berdiri di sebelah mobilnya, dia membuka handphonenya lagi dan mencoba menelpon Virgo namun nomornya tidak aktif. Kirana meremat kemejanya, ia semakin cemas.

   "Sayang!"

   Secara tiba-tiba Kirana mendapatkan pelukan dari belakang. Langsung saja ia pukul-pukul tangan orang itu, setelah lepas Kirana berbalik arah dan berniat memukul wajah orang yang sangat tidak sopan karena memeluknya.

   Sebelum tangan Kirana mengenai wajah orang itu sudah lebih dulu menahan tangan Kirana. "Kamu mau mukul wajah suamimu sendiri huh?"

   Kirana langsung melepaskan pegangan tangan Virgo di tangannya lalu Kirana dengan memeluk tubuh tegap Virgo. Untung saja keadaan kampus saat ini sudah sepi jadi Kirana tidak akan merasa malu nanti kalau ada temannya yang melihat.

   "Kamu hebat sayang sekarang udah bisa mukul."

   "Kami kenapa nggak ngabarin aku dulu sih dan kenapa juga tiba-tiba datang ke kampus udah gitu meluk-meluk lagi kan aku refleks mukul kamu, maaf ya."

   Virgo menjauhkan tubuhnya dan langsung mencium kening Kirana. "Nggak papa, ya udah pulang yuk."

   "Oh ya mas, kita mampir ke apartemen Varel dulu ya jemput Vino."

   "Lah Vino sama Varel, aku kira Vino sama nenek dan kakeknya."

   "Tadinya sih mau aku titipkan ke kakek sama neneknya tapi Varel udah dulu bilang ke aku kalo dia mau main sama ponakannya aku nggak tega dong apalagi kan Varel kemarin lagi ada masalah, siapa tau Vino bisa bikin Varel lupain masalahnya."

   Virgo mengangguk,"tapi itu pacarnya Varel beneran batalin acara pernikahan mereka?"

   "Iya, kasihan banget nggak sih."

   "Oh iya tadi kamu dari bandara ke kampus aku naik taksi?"

   "Iya dong, aku kan mau bikin kejutan ke kamu."

                                    🌻🌻🌻

   "Dadah om Parel, Pino pulang dulu yaa."

   "Hati-hati ya Pino nya om Parel," ucap Varel sambil terkekeh.

   Vino duduk di kursi belakang dan mulai bercerita banyak hal mulai dari kegiatan saat si sekolah, dan tadi saat bermain di apartemen Varel.

   "Papa, tadi aku udah bisa joget baby shark diajarin sama om Parel. Tadi juga om Parel ngajarin joget bang Jali, seru banget main sama om Parel."

   Virgo tertawa, "lebih seru main sama om Varel atau sama papa?"

   "Seru semua sih, Pino nggak bisa pilih."

   Sampai di rumah, Vino langsung membawa tasnya ke dalam kamar lalu pergi ke kamar mama dan papanya.

   "Mama, Papa, Pino boleh masuk nggak?"

   "Boleh sayang," mendengar itu Vino langsung membuka pintu kamar orang tuanya.

   "Mama lagi apa?" tanya Vino sambil ikutan jongkok.

   "Mama lagi merapihkan pakaian papa kamu sayang."

   Kirana memasukkan beberapa pakaian milik Virgo ke lemari. Setelah itu Kirana mendekat ke kamar mandi dan mengetuk pintunya.

   "Mas kamu lupa bawa handuk kan, ini aku bawain handuk sama kaos sama celana juga."

   Virgo membuka sedikit pintu kamar mandi lalu dia mengulurkan tangannya untuk mengambil handuk. Setelah selesai Virgo keluar kamar mandi dan hampir terjatuh saat tepat di depannya ada Vino. Entahlah, mungkin Vino ingin bermain bersamanya.

   "Papa lucu deh masa lupa bawa handuk ke kamar mandi, oh iya papa kan udah tua," ucap Vino dan di akhiri dengan tawa.

   Virgo yang gemas langsung saja mengangkat tubuh kecil Vino lalu mengecup pipi gembul anaknya.

   "Mama tolongin Pino dong ini papa ciumin pipi Pino terus, nanti kalau pipinya Pino jadi kempes gimana?"

   Kirana hanya tertawa lalu mengambil alih Vino dari Virgo. "Kamu tuh ya mas, jangan gitu dong sampe anaknya minta tolong gini."

   "Habisnya aku gemes banget sama Vino."

                                   🌻🌻🌻

   "Mama bikin apa?"

   "Susu buat Vino."

   "Tapi Pino bosan minum susu terus," ucap Vino sambil menunduk.

   "Jagoan papa kok gitu, minum susu bagus loh sayang. Katanya kamu mau jadi tentara masa minum susu bosan," Virgo datang dan langsung mensejajarkan tubuhnya dengan Vino.

   "Aku nggak mau jadi tentara!"

   "Terus maunya jadi apa?"

   "Polwan."

   Kirana dan Virgo tertawa terbahak-bahak, Vino juga ikut tertawa walaupun dia tidak tau apa yang membuat orang tuanya tertawa. Melihat ekspresi Vino membuat keduanya semakin tertawa, Vino masih sangat polos.

   "Maksudnya Vino mau jadi polisi?" tanya Kirana.

   Vino menggeleng, "polwan ma, Vino mau jadi polwan."

   "Vino sayang, polwan itu singkatan dari polisi wanita. Vino kan laki-laki masa jadi polwan sih."

   "Ih Pino bingung, ya udah deh Pino mau jadi mobil polisi aja kayak mobil-mobilan punya Pino yang di belikan sama kakek."

   Virgo mengelus pipi Vino lalu mengecupnya. "Terserah Pino aja deh."

                              🌻🌻🌻

   Setelah sholat isya berjamaah, Kirana, Virgo, dan Vino makan malam bersama sambil menonton televisi. Sebenarnya tadi Vino sudah makan tapi dia ingin makan lagi saat melihat papanya makan dengan lahap.

   "Vino besok kita piknik ke taman mau nggak?"

   "Mau mau mau!"

   Setelah makan Vino tertidur di pangkuan Kirana. Virgo tersenyum lalu mengelus rambut Vino. Virgo sangat bahagia mempunyai Kirana dan Virgo di hidupnya.

   Virgo mengangkat Vino dan memindahkannya ke dalam kamar. Walaupun umur Vino baru empat tahun tapi dia sudah mempunya kamar sendiri.

   "Terima kasih mas karena kamu, aku sama Vino bisa hidup dengan layak."

   "Harusnya aku yang berterimakasih sama kamu dan Vino, karena kalian aku jadi bahagia setiap harinya. Maaf karena kadang-kadang aku kayak anak kecil yang ngambekkan."

   "Itu wajar karena kita juga masih muda untuk menjalani hubungan ini."

   Virgo mengecup ringan bibir Kirana beberapa kali. Dan terakhir Virgo mengecup kening Kirana.

   "Mas kamu nggak ada pemikiran untuk punya anak lagi?"

   Virgo terkekeh pelan, "kalau mau punya anak lagi tentu saja aku mau, tapi untuk sekarang ini nggak dulu. Aku mau nunggu kamu lulus wisuda dan supaya jarak antara Vino sama adiknya nanti agak jauh. Nunggu dua tahun lagi nggak masalah buat aku."

   Kirana tersenyum. Ternyata benar kalau Virgo memang benar-benar mencintainya.

                                  🌻🌻🌻

   Jam sepuluh pagi, Kirana, Virgo, dan Vino pergi ke taman yang ada di dekat rumah mereka. Vino sangat antusias, dia menggandeng tangan kedua orang tuanya.

   Virgo menggelar karpet yang dia bawa dari rumah setelah itu Kirana langsung membuka tas berisi makanan-makanan dan minuman lalu di tata di atas karpet. Vino duduk di antara papa dan mamanya, sedari tadi senyumnya sama sekali tidak luntur.

   Virgo mengambil handphone di saku celananya lalu memotret Vino. Dan akhirnya mereka berfoto bersama.

   "Mama, papa, Pino mau main ke rumah nenek."

   "Memangnya Vino nggak capek sepulang sekolah langsung ke taman terus mau main ke rumah nenek?"

   Vino menggeleng pelan, "main ke rumah nenek nanti aja ya."

   Saat perjalanan pulang, ada mobil yang tiba-tiba saja berhenti di sebelah mereka dan ternyata itu nenek dan kakeknya Vino.

   "Cucuku, astaga kok keringetan gini darimana saja sih kalian?"

   "Piknik nek."

   "Oalah, kok nggak ngajak nenek sih."

   "Eh masuk ke mobil sini, nggak kepanasan apa," semuanya menoleh ke dalam mobil ada kakeknya Vino.

   Vino sedang bermain bersama kakeknya di kamar Vino. Varel dan Kirana duduk di sofa ruang keluarga bersama mama Vina.

   "Vino kan udah lumayan besar kenapa kalian nggak punya anak lagi?"

   "Vino masih kecil ma," jawab Virgo.

   "Halah alasan, Kirana kamu nggak mau gitu punya bayi lagi?"

   "Ma udahlah jangan tanya-tanya gitu terus kasihan Kirana. Mama kan tau sendiri kalau Kirana masih kuliah biar lulus dulu dong."

   Vina tersenyum lalu memeluk anak satu-satunya yang sekarang sudah mempunyai keluarga sendiri. Dia tidak menyangka kalau anaknya yang dulunya egois, nakal, tapi sekarang pemikiran sangat dewasa. Virgo selalu mementingkan pendidikan.

   "Mama bangga sama kamu Igo."

   Kirana dan Vino sudah tertidur, kedua orangtuanya juga sudah pulang sedari tadi. Hari ini Vino ingin tidur dengannya dan Kirana, jadi Vino dia tempat kan di tengah-tengah antara dirinya dan Kirana.

   Virgo mencium pipi Vino lalu beralih mencium singkat bibir Kirana.

   "Jangan tinggalin aku ya."

   01 April 2021

Gimana-gimana sama chapter ini?

Gaje nggak sih wkwk.

Cerita ini sampe sini aja atau gimana ya, kasih saran dong.

Follow akun IsriNasifah

Terimakasih 💚  

  

  

Continue Reading

You'll Also Like

3.6M 289K 48
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
719K 33.9K 40
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
Here With Me By Lili

Teen Fiction

1K 104 9
Satu tahun tinggal di panti asuhan membuat hidup Yui benar-benar berubah. Tak ada lagi teriakan pertengkaran antara Ibu dan Ayahnya. Meski Yui harus...
3M 255K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...