|| 𝐔𝐧𝐭𝐨𝐮𝐜𝐡𝐚𝐛𝐥𝐞 𝐌�...

By ssaattss

46.1K 3.1K 54

[ END ] ‼️ Cerita sudah di revisi. . Polos, keras kepala, pantang menyerah, kuat, pintar. Mungkin itu semua s... More

☀️Part 1☀️
☀️Part 2☀️
☀️Part 3☀️
☀️Part 4☀️
☀️Part 5☀️
☀️Part 6☀️
☀️Part 7☀️
☀️Part 8☀️
☀️Part 9☀️
☀️Part 10☀️
☀️Part 11☀️
☀️Part 12☀️
☀️Part 13☀️
☀️Part 14☀️
☀️Part 15☀️
☀️Part 16☀️
☀️Part 17☀️
☀️Part 18☀️
☀️Part 19☀️
☀️Part 20☀️
☀Part 21☀
☀Part 22☀
☀Part 23☀
☀Part 24☀
☀Part 25☀
☀Part 26☀
☀Part 27☀
☀Part 28☀
☀Part 29☀
☀️Part 30☀️
☀Part 31☀
☀️Part 32☀️
☀Part 33☀
☀Part 34☀
☀Part 35☀
☀Part 37☀
☀Extra part☀

☀Part 36☀

529 50 0
By ssaattss

( Hai hai disini anggap aja ya dira sama gita nya udah lulus hehe... Otaknya mentok buat sekolah😅 maaf🙏🏻 happy reading❤)

☀☀☀☀☀

Seminggu berlalu, tak ada kabar bagaimana zefan sekarang, gita sedih namun juga lega, entah kenapa dia seperti sangat mengenal ayra, dia masih belum bisa mengingat apapun.

Saat ini gita sedang siap siap, dia berencana untuk berkunjung kerumah ayra, dia sering menunjungi rumah ayra dengan harapan ingatannya akan pulih dengan cepat.

Ya dia tau jika dia sedang mengalami hilang ingatan saat ini, maka dari itu dia tak menolak leonal yang selalu berada disisinya.

"Hm gue harap gue bisa sembuh, ini udah yang ke 3 minggu" Gumam gita didepan cermin sebelum dia keluar kamarnya.

Dia tak menghubungi leonal. Sengaja, dia tak ingin terus merepotkan pria baik itu, jadi dia pergi menggunakan taksi.

☀☀☀☀☀

Ayra sedang duduk disofa bersama keenam anaknya yang sedang bermain dengan mainan genggam mereka.

"Jangan diketuk ketuk kekepala sayang nanti kepala kamu sakit" Ayra menahan tangan michel yang terus mengetuk mainannya kekepala.

"Nngg nngg"

"Kenapa cantik" Ayra mengusap kepala mishel dengan lembut.

"Bobo ya anak anak bunda, bobo siang" Ayra mengambil mainannya lalu mengayunkan ranjangnya dengan pelan.

"Nanti kalo udah besar jadi anak yang baik ya sayang, harus jadi anak pinter kayak ayah, harus jadi anak jagoan kayak ayah terutama pangeran pangeran bunda" Ayra terus saja nengucapkan harapan harapan agar anaknya seperti apa yang diharapkan.

Ting tong

Ayra menoleh kearah pintu lalu berjalan untuk membuka pintunya.

"Gita? Ayo masuk" Ayra mempersilahkan gita masuk, gita hanya tersenyum menuruti.

"Gita sama siapa kesini?" Tanya ayra menatap gita setelah menutup pintunya.

"Sendiri"

"Naek apa?"

"Taksi"

"Kak leo kemana?"

"Lagi kerja mungkin, lagian gue juga engga mungkin kan kemana mana sama kak leo, kita bukan siapa siapa" Jawab gita dengan kekehannya.

"Gita tau ga?" Sontak gita menoleh kearah ayra yang menatapnya dengan senyum.

"Apa?"

"Dulu gita bilang gita suka sama kak leo" Kekeh ayra, gita mengerutkan keningnya.

"Gue? Sayang sama kak leo?" Beo gita.

"Iya, gita suka banget sama kak leo, tapi ga tau kenapa kalo ketemu disekolah atau dimanapun kalian berantem mulu" Ucap ayra mengingat masa lalu yang membuat hidupnya berwarna.

"Ya kali ra" Kekeh gita mengayun ranjang baby.

"Ga percaya? Aku masih simpen fotonya" Ayra beranjak dari duduknya menuju rak buku disana, dia mengambil buku ah bukan itu seperti album, album yang sangat tebal.

Ayra kembali duduk di disamping gita dengan album foto dipangguannya.

"Nih liat ya" Ayra membuka halaman pertamanya, disana tertulis 'Aib para cecan cogan'.

Dihalaman selanjutnya tertulis 'baby cecan cogan' disana terlihat foto bayi bayi dengan nama dibawahnya.

"Ini kak yoga ga pake baju" Kekeh ayra menunjuk foto masa kecil yoga.

"Ini gue?" Beo gita menunjuk foto bayi perempuan dengan bandana dikepalanya.

"Iya ini kamu, lucu ya" Ucap ayra lalu mengganti halaman selanjutnya sampai seterusnya.

"Ga tau siapa yang fotoin, tapi aku berterima kasih banget yang fotoin ini semua" Ucap ayra mengusap foto foto kebersamaan mereka entah itu dikooridor, kantin, lapangan, saat camping, dan juga tak terlewatkan moment moment dira yang bertengkar dengan yoga, gita yang menjambak rambut leonal, gita yang sedang bermanja dengan leonal dan lainnya.

"Orang ini sampe fotoin kamu sama kak leonal yang lagi jambak jambakkan kayak gini" Kekeh ayra.

"Liar banget gue keknya" Batin gita.

"Ini pas nikahan aku sama A arya, disini kita kayak nikahan bareng" Ayra menunjuk foto mereka saling merangkul dengan baju couple, dia dan arya memakai couple berwarna putih, dira yoga berwarna biru, gita leonal berwarna merah hati.

"Jail banget yang foto ini" Gita tertawa menunjuk foto aib mereka benar benar aib, bagaimana bisa mereka mencetak foto tak enak dipandang seperti ini?

"Kak leo nya hahaha" Gita kembali menunjuk foto leonal yang sedang memasang wajah marah kening yang mengerut mulut terbuka menampilkan gigi giginya.

"Aku harap kamu inget semuanya gita, we miss you so much" Batin ayra.

"Ini terakhir kita foto" Ayra menunjuk foto dimana keenamnya berfoto dengan anak ayra dimasing masing tangannya.

"Ini mereka baru lahir ya?" Tanya gita menatap foto bayi kecil.

"Iya baru 2 hari, aku aja masih dirumah sakit" Jawab ayra menutup albumnya sudah selesai.

"Cerah banget kayaknya masa lalu" Celetuk gita.

"Semua berwarna dengan adanya kalian" Kekeh ayra lalu beranjak menuju dapur.

"Mau kemana?" Tanya gita nengikuti ayra.

"Tiba tiba aku pengen bolu" Jawab ayra.

Gita terus saja memperhatikan ayra yang sibuk dengan alat alat kuenya, dia seperti tak asing dengan semua ini.

"Dejavu" Batin gita.

"Boleh bantu?"

"Kenapa engga" Gitapun akhirnya ikut bergabung dengan ayra.

Mereka membuat kuenya dengan canda dan tawa mereka, entahlah gita nyaman seperti ini, membicarakan masa lalunya walaupun dia tak mengingat satu moment pun.

Ayra dengan senang bercerita pada gita bagaimana kehidupan mereka dimasa lalu, dengan fokus yang tak pernah berpaling dari adonannya.

Tring!

Oven berbunyi untuk yang keempat kalinya, bolu keemat ayrapun jadi.

"Banyak banget bikinnya" Celetuk gita menatap bolu dengan empat warna, hijau, putih, cokelat, dan rainbow.

"Akhirnya jadi!" Ucap ayra menyimpan kuenya.

Gita memegang kepalanya, ini sakit.
.
.
.
"Akhirnya jadi!"

"Gue suka bingung sama cowo, kenapa kalo masak berantakan, udah gitu muka penuh sama terigu"

"Kaya doang emang yang bener"

"Emang nih donal ribet"

"Kok gue? Emang pada dasarnya lo aja yang ga bisa masak"

"Mirror kuda mirror!"

"Terus kapan makanya?"

"Makan tinggal makan"

"B aja kali"

"Udah udah, ay mau makan?"

"Mau"

( Ada di part 18 )
.
.
.
"Aarrgghhh..." Gira merintih tubuhnya terjatuh tangannya memegang erat kepalanya seakan ketakutan.

"Gita? Kenapa?" Ayra yang melihatnya panik dan khawatir lalu berjongkok memegang bahu gita.
.
.
"Kak gue ga ngerti"
.
.
"S-sakit arghh" Gita terus saja mundur hingga dirinya terpojok disudut laci.

"Gita kenapa??? Bilang sama aku"
.
.
"Iya dah yang udah lulus mah beda"
.
.
"S-sa..." Ayra membolakan matanya saat melihat gita tak sadarkan diri.

"Gita!" Ayra dengan cepat merengkuh kepala gita dipangkuannya.

"Gita buka mata kamu!" Ayra sudah setengah panik dia menidurkan gita dan mengambil minyak angin, menyodorkannya pada hidung gita.

"Gita bangun hiks" Air matanya menitik dengan tangan sibuk mengusap tangan gita.

"Gita buka mata kamu hiks"

"Gita jangan lagi hiks.. Aku ga bakal ceritain apa apa lagi kekamu hiks... Maafin ayra hiks" Ayra menggenggam tangan gita erat.

Tak lama dia melihat gita yang membuka matanya.

"Gita hiks" Dengan cepat ayra memeluk gita menangis disana.

"Gita jangan dipikirin hiks... Gapapa kalo gita ga bisa inget semuanya hiks... Jangan dipaksain nanti gita sakit lagi hiks..."

"Ayra kenapa lo nangis? Gue gapapa hey" Ucap gita mengusap punggung ayra pelan.

Ayra melepaskan pelukannya lalu mengusap pipinya.

"Gita jangan paksain buat inget inget, kata dokter jangan dipaksain, nanti juga perlahan kamu inget semuanya lagi" Ucap ayra membuat gita menyernyitkan keningnya.

"Inget semuanya? Dokter? Apasih ra ngomongnya" Kekeh gita berdiri sambil menarik ayra.

"Iya gita jangan paksain inget inget masa lalu kalo gita ga bisa nginget nya" Ucap ayra lagi.

"Hey emang gue amnesia apa? Gue inget semuanya"

Ayra terdiam menatap gita, tunggu dia tak salah dengar bukan?

"Apa yang kamu tau terakhir kali?" Tanya ayra serius.

"Gue lagi ditaman, tiba tiba k-ketemu zefan, gue pergi dari sana, dijalan kerumah lo gue liat ada mobil trek oleng gue berhenti tapi gue kena juga, terus gue tiba tiba bangun disini" Sedetik kemudian ayra memeluk gita erat, membuat sang empu keheranan.

"Kenapa si ra? Aneh banget" Ujar gita.

"Abis kecelakaan kamu koma sebulan, terus kamu sadar kamu pacaran sama kak zefan, tapi seminggu lalu kamu putusin kak zefan karena berantem sama kak leo" Jelas ayra.

"Gue koma? Sebulan? Gue pacaran lagi sama kak zefan? Ga mungkin" Ucap gita menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Tapi itu yang kenyataannya, udah udah jangan inget inget lagi nanti kamu amnesia lagi, ayo makan kue" Ayra menarik gita menuju meja makan.

"Wisss kue bolu siapa yang buat?" Tanya gita menatap kue bolunya.

"Kita yang bikin" Jawab ayra memotong kuenya.

"Kapan?" Beo gita menatap ayra.

"Ga penting, yang penting kamu baik baik aja" Ucap ayra dengan senyuman indah dan cerah yang tercetak dibibirnya.

Sedangkan gita hanya diam menuruti ayra, dia tak mengerti dengan apa yang terjadi?

"Bingung gue jadinya"

"Makasih tuhan Engkau mendengar permintaan kita semua"
















1313.

Jangan lupa vote & komen
Lanjut ya!

See you❤

Continue Reading

You'll Also Like

182K 3K 50
"Heh inget ya, sampe kapan pun gw g akan sudi jatuh cinta sama lo, dan jangan mentang²lo kesayangan nya bunda, jadi lo semena²nya sendiri, enggak ya...
106K 3.6K 53
Reynaldi Andreas, dia sudah menikah sejak SMA dengan salah satu perempuan yang paling dia cintai, Reynaldi mencintai istrinya dengan amat sangat. Tid...
541K 26.4K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
74K 15.4K 30
tentang Felix-nya saya.