Possessive Badboy [END]

By Liviebluee

14.4M 1.1M 113K

Laki-laki itu menatap tajam gadis di hadapannya. "Kenapa dekat-dekat dia?" tanyanya dengan marah tertahan. G... More

Possessive Badboy 1
Possessive Badboy 2
Possessive Badboy 3
Possessive Badboy 4
Possessive Badboy 5
Possessive Badboy 6
Possessive Badboy 7
Possessive Badboy 8
Possessive Badboy 9
Possessive Badboy 10
Possessive Badboy 11
Possessive Badboy 12
Possessive Badboy 13
Possessive Badboy 14
Possessive Badboy 15
Possessive Badboy 16
Possessive Badboy 17
Possessive Badboy 18
Possessive Badboy 19
Possessive Badboy 20
Possessive Badboy 21
Possessive Badboy 22
Possessive Badboy 24
Possessive Badboy 25
Possessive Badboy 26
Possessive Badboy 27 + VISUAL CAST
Possessive Badboy 28
Possessive Badboy 29
Possessive Badboy 30
Possessive Badboy 31
Possessive Badboy 32
Possessive Badboy 33
Possessive Badboy 34
Possessive Badboy 35
Possessive Badboy 36
Possessive Badboy 37
Possessive Badboy 38
Possessive Badboy 39
Possessive Badboy 40
Possessive Badboy 41
Possessive Badboy 42
Possessive Badboy 43
Possessive Badboy 44
Possessive Badboy 45
Possessive Badboy 46
Possessive Badboy 47
Possessive Badboy 48
Possessive Badboy 49
Possessive Badboy 50
Possessive Badboy 51
Possessive Badboy 52
Possessive Badboy 53
Possessive Badboy 54
Possessive Badboy 55
Possessive Badboy 56
Possessive Badboy 57
Possessive Badboy 58
Possessive Badboy 59
Possessive Badboy 60 -End-
EXTRA PART I
POSSESSIVE BADBOY SPESIAL

Possessive Badboy 23

204K 19.8K 4.8K
By Liviebluee

SELAMAT MEMBACA


vote⭐ dan komen

-0o0-


“Serena.” Panggil Regha saat sudah berhadapan dengan gadis itu.

Merasa namanya dipanggil Serena mendongakkan kepala. Matanya membulat melihat Regha kini menatapnya. Gadis itu menundukkan kepala berusaha tidak memperdulikan Regha. Regha meraih tangan Serena.

“Lo kerja? sejak kapan?” tanya Regha menuntut.

Serena kini beralih menarik pergelangan tangan Regha agar menjauh dari caffe tersebut. Gadis itu memberanikan diri menatap Regha. Ia sejenak menghela napas.

“Kamu pergi ya, kalau kerja aku udah selesai nanti aku jelasin.”

Regha menggeleng. “Kita pulang.” putusnya.

Serena menahan tangan Regha yang ingin menariknya. Ia tahu betul Regha paling tidak suka jika perkataannya dibantah. Tapi kali ini Serena tidak bisa menuruti kemauan laki-laki itu untuk meninggalkan pekerjaannya. Ia sangat membutuhkan pekerjaan ini. Gadis itu menatap Kia yang berada di belakang Regha. Ia menyadari bahwa Regha bersama dengan Kia. Serena tersenyum tipis.

“Kamu jalan sama Kia, ya? Kalau gitu kamu pulang sama dia.” Ujar Serena singkat. Dengan langkah cepat ia meninggalkan Regha.

Regha berdecak kesal. Serena sengaja menghindarinya. Saat ia berniat mengejar Serena, sebuah tangan menahannya. Kia menatap penuh harap. Bolehkah ia egois untuk saat ini? ia tidak mau Regha meninggalkannya demi mengejar Serena. Ia tidak mau Regha mengacuhkannya karena kepeduliannya untuk gadis itu. Kia ingin menahan Regha setiap langkah kaki laki-laki itu selalu tertuju pada Serena. Ia ingin membuat Regha hanya menatapnya tanpa menoleh pada Serena. Ia ingin perasaan Regha tumbuh walau hanya sedikit untuknya.

“Tadi lo sendiri yang ngajak gue pulang, gue mau lo anterin gue.” Ucap Kia sedikit memerintah.

“Lo bisa pulang sendiri, kan?” tanya Regha merendahkan suaranya.

Kia mengepal tangan merasakan rasa sakit yang mulai menjalar. Dadanya terasa nyeri saat Regha malah menyuruhnya pulang sendiri. Kia ingin berteriak mengatakan kalau ia tidak suka dengan kedekatan Regha dan Serena. Kia mendongakkan kepala menatap Regha yang masih memperhatikan Serena yang sedang mengelap meja.

“Emang Serena harus di tungguin sama lo?” tanya Kia tidak habis pikir.

Regha menoleh pada gadis di hadapannya. “Gue harus jagain dia.”

Kia tersenyum miris. “Gha, dia bukan anak kecil yang butuh penjagaan ketat dari lo.”

Regha menaikkan alis, tidak suka dengan perkataan gadis itu. “Gue gak mau orang yang gue sayang kenapa-napa, jadi kalau lo mau pulang ya udah pulang sana!” usir Regha sedikit meninggikan suaranya.

Kia terdiam di tempat menatap punggung Regha yang meninggalkannya. Gadis itu menunduk membuat air matanya jatuh tanpa diminta. Dadanya sangat sakit saat Regha menegaskan bahwa Serena adalah orang yang ia sayang. Regha seakan memberi tetesan air garam pada luka dan meninggalkan rasa perih. Kia langsung menghapus air matanya dengan cepat. Tubuhnya yang gemetar berusaha menahan tangis lalu menghentikan taksi dan masuk ke dalamnya.

--0o0--

Praanggg!

“Kalau jalan liat-liat! Punya mata kan!?”

“Maaf saya gak sengaja, maafkan saya.”

“Maaf, maaf, emang maaf lo bisa bersihin jas mahal gue! Panggil atasan lo!”

“Ja—jangan mas, tolong jangan laporkan saya dengan atasan saya.”

“Bahkan gaji lo sebulan gak bisa beli jas mahal gue!”

“Sa—saya bersihin jasnya.”

Bruukkk!

Langkah kaki Regha semakin cepat mendekati Serena yang terjatuh di lantai. Ia membantu gadis itu berdiri. Regha melihat kaki Serena berdarah akibat tergores pecahan gelas. Hal itu mampu membuat emosinya tiba-tiba naik, napas Regha memburu  menatap penuh amarah laki-laki yang berdiri dengan angkuh.

Bugh!

Tanpa basa-basi Regha memberi pukulan kerasnya tepat mengenai wajah laki-laki itu. Laki-laki berjas hitam itu tersungkur jatuh dengan hidung yang berdarah.

“Brengsek! Mati lo!”

Regha kembali memukul laki-laki di bawahnya tanpa ampun. Wajahnya memerah melampiaskan kemarahan terhadap laki-laki yang sudah berani melukai Serena. Tidak ada yang boleh melukai Serena. Ia tidak akan membiarkan siapapun berani menyentuh gadis itu.

Regha ditahan oleh security yang melihat perkelahian itu. Regha berusaha memberontak untuk kembali memberikan bogemannya kepada laki-laki itu. Serena menahan dan menenangkan Regha untuk tidak melakukan apapun. Regha mulai mengatur emosinya.

“Apa-apain ini!?” tanya seorang pria paruh baya melotot tajam pada Serena.

Serena menunduk dalam.

“Ma—maaf pak.” Ujar Serena gugup.

“Serena, kamu baru seminggu kerja disini tapi sudah membuat keributan. Kamu saya pecat!” putus pria tersebut.

Serena menatap sedih. “Ta—tapi pak...“

“Bagus! gue juga gak suka Serena dipimpin sama atasan gak becus kayak lo.” Kata Regha dengan sadis.

Baru saja ingin mengeluarkan suara untuk marah, Regha dan Serena langsung pergi meninggalkan caffe tersebut.


--0o0--


“Regha.” panggil Serena hati-hati.

Regha tidak mengubris panggilan gadis itu, ia berjalan mengambil kotak obat di atas meja. Kemudian berjongkok di hadapan gadis itu lalu mulai mengobati luka di kaki Serena.

“Reghaa.”

Serena menghembuskan napas panjang. Jelas Regha sedang marah dengannya. Regha bukan tipe orang yang menutupi kemarahannya. Laki-laki akan terang-terangan menunjukkan kemarahannya. Regha melakukan hal itu untuk menahan diri agar tidak lepas kendali memarahi Serena.

“Maaf.” Lirih Serena pelan. Hal itu mampu membuat Regha menaikkan pandangannya menatap gadis tersebut. Setelah selesai mengobati luka Serena ia mengambil duduk di samping gadis itu.

“Lo kerja buat apa? Huh!”

Serena meremat kuat tangannya.

“Lo bilang sama gue kalau lo butuh uang, Ser.” Ujarnya kesal.

“Aku gak bisa nerima uang kamu lagi.”

Regha mengusap kasar wajahnya. “Gue bisa ngasih segala yang lo mau,” balas Regha lagi.

Serena menggeleng. “Aku gak mau jadi beban kamu.” Cicit Serena dengan suara memelan.

“Lo gak pernah jadi beban gue.”

“Regha ak—“

BRAKK!

“JANGAN NGEBANTAH OMONGAN GUE, BISA!? LO KENAPA SEKERAS KEPALA INI SIH? KENAPA GAK BISA DENGERIN GUE!?" bentak Regha emosi.

Serena menutup matanya ketakutan saat Regha mengebrak meja. Suara bentakan keras laki-laki itu memenuhi ruangan yang tidak terlalu luas.

"SETIAP LO NGAMBIL KEPUTUSAN SENDIRI UJUNG-UJUNGNYA BUAT GUE NGERASA BERSALAH, SER!”

Serena menundukkan kepala dalam, tubuhnya bergetar hebat. Air mata yang sudah memenuhi pelupuk matanya kini jatuh membasahi pipi. Isakan pelan mulai terdengar membuat Regha tersadar dengan apa yang ia lakukan. Astaga, ia baru saja membentak Serena.

Laki-laki itu mengacak kesal rambutnya. Tangannya menarik pelan Serena kedalam pelukannya. Regha mengelus lembut punggung Serena. Ia memejamkan mata sejenak merasa bersalah.

“Maaf.” bisik Regha.

“Gue ngelakuin ini karena gue sayang sama lo.” Terang Regha. Ia merasakan anggukan kepala Serena dalam pelukannya.


****


Mau bilang apa buat mereka

1. Kia

2. Regha

3. Serena


Follow ig: @liviebluee

Terimakasih sudah membaca💙

Continue Reading

You'll Also Like

7.1K 199 66
WARNING⚠ BERLOGO 18+ KARNA BANYAK KATA² KASAR! yang gak cukup umur, ganti cerita dulu🔞 Awalnya semua baik-baik saja, gue udah biasa menjalan kan ak...
117K 10.2K 16
Gimana jadi nya kalo Minho yang cuek sama jisung yang banyak tingkah pacaran "Minho kiss" -jisung Minho menggeleng membuat jisung merengut "Gue kasia...
26.8K 579 4
Apa yang akan kamu lakukan ketika seseorang menyatakan cinta padamu? Menerima? Menolak? Atau pikir-pikir dulu? Yang pasti jawabannya sudah bisa diper...
8.6M 790K 68
(Sudah terbit. Tersedia di beberapa toko buku online kesayangan kalian❤) BEBERAPA PART DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. FOLLOW DULU SEBELUM B...