Halo teman-teman hari ini aku back lagi dengan cerita Arthur nih!
Untuk bisa nyambung membaca cerita ini kalian bisa baca dulu "Married to my ex-twins" "Auristela" "Samira Wilkins" dan "Kalea Chalondra" Tapi kalau kalian mau kalian bisa baca ini langsung kok!
Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah
Happy Reading!!!
Gak di komen gak aku lanjutin ah ceritanya ☹️
Flora yang sudah berada di tempat kerjanya, mengecek beberapa surat lamaran yang masuk dan juga membalas beberapa orang yang mencoba untuk datang interview
Flora sebenarnya sudah memiliki kandidat untuk pengganti dirinya, dan nanti jika Arthur sudah menyetujui hari ini diadakan interview Flora akan mengabari calon penggantinya
Sampai saat ini Arthur belum mengonfirmasi apapun terkait pengganti kedudukan Flora sebagai sekertaris sah Arthur Simeon Achilles
Tok tok tok
"Permisi, Pak Arthur. Jadwal hari ini cukup padat, bisa di lihat"Ucap Flora memberikan sebuah tablet yang semula ia oegang pada Arthur
'Ni perempuan gak ada rasa sedihnya perasaan mau resign'Batin Arthur
"Apakah bisa di cek sekarang, atau mau saya bacakan saja pak?"Tanya Flora pada Arthur
Arthur mengerjapkan matanya, ia tersadar dari lamunannya, "Biar saya saja yang ngecek"Ucap Arthur
Flora tersenyum dan menganggukan kepalanya, "Jadi untuk peninjauan lokasi kemarin apa bisa di survei hari ini?"Tanya Arthur menatap Flora
"Bisa pak, saya akan panggil Rommy untuk menyiapkan mobil untuk anda kesana"Ucap Flora yang membuat Arthur mengerutkan dahinya
"Saya saja?"Tanya Arthur
Flora menganggukan kepalanya, "Saya harus memeriksa beberapa surat lamaran untuk menggantikan posisi saya Pak"Ucap Flora pada Arthur
Arthur keletakan tablet yang Flora bawa di mejanya, "Kamu harus ikut, ada sesuatu yang harus saya diskusikan nantinya terkait pembangunan"Ucap Arthur final
"Jangan khawatir Pak, terkait pembangunan, berkas sudah saya rekap dan nanti, di sana Pak Arthur akan di jelaskan langsung oleh kepala pembangunan"Ucap Flora menjelaskan
"Saya hanya mau kamu yang menjelaskan, jadi saya mewajibkan kamu ikut. Ini perintah"Ucap Arthur manatap mata Flora
Flora menarik nafasnya dan mengangguk, "Baik, Pak"Ucapnya
"Kalau gitu, saya permisi"Ucap Flora keluar dari ruangan Arthur
"Sikapnya Pak Arthur gak seperti biasanya sih?"Sungut Flora yang kembali memeriksa berkas dokumen yang akan dibawanya nanti ketika peninjauan
Arthur memikirkan cara bagaimana agar orang-orang yang melamar sebagai sekertaris menggantikan kedudukan Flora itu mengundurkan diri
Akhirnya ide cemerlang itu muncul didalam otak Arthur, "Sangat cerdas"Ucap Arthur pada dirinya sendiri
Arthur melangkahkan kakinya keluar dari pintu, mengetahui Arthur keluar dari ruangannya Flora menegakan tubuhnya serta memberi hormat pada Arthur
Arthur melangkahkan kakinya dengan tergesa, "Arki ada?"Tanya Arthur yang sampai dideoan ruangan Arki
Maydina selaku sekertaris Arki menegakan tubuhnya dan mengangguk
"Ada Pak, di dalam"Ucapnya
Arthur menganggukan kepalanya dan membuka pintu itu tanpa mengetuknya terlebih dahulu
"Okay, ada masalah apa lagi kali ini?"Tanya Arki yang duduk di kursi kebesarannya
Arthur jalan menuju soffa yang berada disana dan meletakan bokongnya
"Gimana? Udah ada pengganti Flora yang harus lo interview hari ini?"Tanya Arki mendekati sahabatnya
"Udah deh, lagian nih kenapa lo gak coba untuk menerima sekertaris pengganti Flora, lambat laun gue yakin, dia bakalan bisa beradaptasi sama lo"Ucap Arki berjalan duduk dihadapan Arthur
"Dia bisa beradaptasi sama gue, tapi gue gak bisa beradaptasi sama dia"Ucap Arthur pada Arki
Arki mengerutkan dahinya dan menatap Arthur dengan tajam, "Tunggu, kenapa gak bisa?"
"Ya gak bisa, gue udah terbiasa ada Flora, lagi pula gue yakin gak ada yang bisa gantiin posisi Flora"Ucap Arthur penuh denagn keyakinan
"Lo suka sama Flora?"Tebak Arki yang mendapatkan tatapan tajam dari Arthur
"Lo gila? Masa gue suka sama sekertaris gue sendiri, gak mungkin lah!"Elak Arthur pada Arki
Arthur mengalihkan pandangannya, "Terus kenapa lo bilang lo gak bisa beradaptasi sama orang baru selain Flora?"Tanya Arki mulai menyelidik
"Ah udah deh, cerita sama lo gak bakalan nemu solusi!"Sungut Arthur dengan kesal dan beranjak dari ruangan Arki
"Lo tuh suka sama dia, tapi lo gengsi"Teriak Arki dari dalam ruangannya
"Gila lo"Balas Arthur menutup pintu ruangan Arki dengan keras
Maydina yang menyaksikan Arthur dan Arki saling melemparkan nada keras itu melirik keduanya
"Abis berantem apa ya?"Lirih Maydina menatap kedua belah pihak baik Arthur maupun Arki
Arthur berjalan menuju ruangan kepala HRD Kantor Achilles Corp, "P-pak, Ar-rhtur"Ucap Michael terkejut atas kedatangan Arthur ke ruangannya
Pasalnya Arthur memang tidak pernah datang keruangan beberapa karyawannya kecuali ruangan Arki yang notabenenya adalah sahabat dari SMA
"Tolak semua pelamar yang akan mengisi posisi Flora saat ini"Perintah Arthur
Kepala HRD itu menganggukan kepalanya dengan gugup, "B-baik, Pak-k"Ucapnya
Tanpa panjang lebar lagi Arthur kelaur dari ruangan kepala HRD dikantornya
"Pak Arthur"Ucap Thania dengan para timnya
Baik Thania, Zara, Romeo, dan Clara menegakan tubuhnya memberikan hormat
Arthur yang tidak peduli akan hal itu pun berjalan tanpa melirik para karyawannya yang membungkukan badan memberi hormat
"Huh"Ucap Thania ketika Arthur sudah tidak berada lagi di sekitar mereka
"Auranya tegang banget"Ucap Clara yang diangguki oleh orang yang berada disana
"Coba lo pada bayangin, Flora bisa tahan 9 tahun kerja jadi sekertaris pribadinya Pak Arthur"Ucap Romeo menimpali
Zara menganggukan kepalanya, "Gue rasa, Flora tu bener-bener tahan banting banget deh"Sahut Zara
"Pokoknya jangan sampai Flora itu resign, aduh gue gak mau ada kejadian kaya dulu-dulu"Ucap Thania mengidikan bahunya ngeri
Pasalnya dulu ada anak training yang benar-benar membuat Arthur marah besar
Hanya ia meletakan gunting dimeja Arthur, padahal Arthur sangat phobia sekali dengan gunting
Bahkan anak training yang baru magang menjadi sekertaris Arthur sampai kena bentakan yang membuatnya nangis tersedu-sedu
Akhirnya, Arthur tidak masuk ke kantor selama 3 hari karena demam yang tinggi dan shock yang membuatnya lemas beberapa hari
"Flora, berangkat sekarang!"Perintah Arthur yang baru saja keluar dari ruangannya
Flora menganggukan kepalanya, "Baik Pak, semua berkas sudah lengkap dan akan saya panggilkan Rommy untuk menyiapkan mobil"Ucap Flora
Arthur menganggukan kepalanya dan berjalan di depan Flora, Flora mengikuti langkah Arthur dibelakangnya dengan langkah cepatnya
Rommy yang telah siap dideoan pintu perusahaan itu membuka mobil Arthur untuk dimasuki oleh CEO dan Sekertaris CEO yang tidak lain adalah Flora
"Interview bisa di lakukan besok?"Tanya Arthur melirik Flora
Flora dengan senyumannya mengangguk, "Bisa, Pak. Biar saya cek"Ucapnya membuka tablet yang ia keluarkan dari tas
Flora membelalakan kedua matanya menatap beberapa lamaran pengunduran diri dan pembatalan untuk interview
Sedangkan Arthur yang telah mengetahui hal itu hanya menyunggingkan senyum smirk nya dengan samar
"Bagaimana? bisa?"Tanya Arthur menetralkan wajahnya
Flora dengan panik menutup tabletnya, "Kalau lusa bagaimana Pak?"Tanya Flora bingung
Arthur menggelengkan kepalanya, "Kemarin kamu bilang hari ini, dan saya memintanya besok karena hari ini ada peninjauan lokasi pembangunan, dan sekarang kamu memintanya lusa?"Tanya Arthur menatap Flora dengan tatapan tidak percayanya
"Kamu kira waktu saya bisa terbuang dengan sia-sia seperti itu?"Tanya Arthur dengan wajah seriusnya
"Maaf, Pak"Ucap Flora dengan penuh penyesalan
"Sudahlah-"Ucap Arthur mengakhiri percakapan mereka dengan penuh kemenangan
Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa
See you all!