Warning⚠
Happy reading
"Eh?"
Jisung menatap bingung Minho, "apa kau ingin menginap?"
Dan dapat Jisung lihat Minho mengangguk, "Ya"
"Eh, kenapa?"
Menarik pinggang ramping Jisung mengikis jarak diantara mereka, "Aku merindukanmu"
Ha? Apa tadi dia bilang?
Jisung menatap datar Minho, "kita sudah bersama seharian ini, dan kau masih rindu padaku huh?"
Minho memiringkan kepalanya, menyatukan hidung keduanya
"Minho kita masih diluar"
Jisung melangkah ke belakang saat Minho berjalan perlahan kedepan
Meraba tangan Jisung mengambil kunci rumah yang dipegangnya, memasukkannya kedalam lubang kunci
Cklek
"Hmphh"
Minho melahap bibir Jisung, menekan tengkuknya mendorong pintu agar menutup dengan kakinya
Bruk
Badan keduanya terjatuh di atas sofa ruang tamu rumah Jisung, "M-minho"
Minho yang sedang mencumbu leher Jisung berdehem, "hmm"
"Aahh"
Toktok
"M-minho a-aku ngghh harus aahh membuka pintu sshh"
"HAN JISUNG BUKA PINTUNYA DONG DILUAR DINGIN TAU" itu Felix
Minho bersumpah akan membunuh adik bungsunya itu, ia mengerang lalu berdiri dari menindih badan Jisung masuk kedalam kamar kekasihnya
Menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang, menatap nanar celananya yang menggembung
Jisung hanya terkekeh, lucu sekali Minho jika sedang merajuk
Memperbaiki penampilannya lalu berjalan untuk membuka pintu
Cklek
"Kenapa lama, diluar dingin kau tau"
Felix melangkah masuk mendahului Jisung lalu duduk di sofa rumah Jisung
Drrtt
Felix merogoh saku celananya saat merasakan ponselnya berdering
Changbin is calling...
Menggeser tombol hijau lalu mendekatkan ponselnya ketelinga,
"Halo"
"Kau dimana?"
"Rumah Jisung"
"Ayo pergi, aku akan menjemputmu"
"Baiklah aku akan mengirimkan lokasinya"
"Hmmm"
Bip
"Aduh Ji maaf, aku tidak bisa menemanimu" sesal Felix
Jisung mengangguk, "tak apa pergilah"
Felix berdiri dari duduknya lalu melangkah keluar melambaikan tangan pada Jisung, "sampai jumpa"
"Sepertinya aku kenal mobil ini" Felix menatap mobil yang terparkir tak jauh dari rumah Jisung, mengedikkan bahu acuh Felix kembali melanjutkan langkahnya
Jisung menutup pintu kemudian menguncinya, ia harus meladeni bayi besar yang sedang merajuk itu
"Minho"
Bisa Jisung lihat Minho berbaring telentang dengan tangan menutup wajahnya, jangan lupakan celana yang sedari tadi menggembung membuatnya kesulitan bernafas
Jisung melangkah mendekati Minho lalu duduk disampingnya
Mencolek kecil bahu Minho
"Hmm?" Gumam Minho namun matanya masih terpejam
"Maafkan aku huh?"
"Ya"
Meletakkan tangan kecilnya diatas paha Minho lalu mulai merambat naik menuju selangkangannya, meremasnya
"Sshh"
Minho membuka mata, Jisung menarik turun celananya juga underwear miliknya
Kejantanannya mengacung menampar kecil pipi Jisung
"Aahh Hannie"
Jisung melahap miliknya, menyedotnya kuat hingga pipinya yang gembul itu terlihat mencekung
Kepalanya naik turun dengan lidah yang bermain disekitar kepala kejantanannya
Tangan Jisung meremas twinsball miliknya juga separuh kejantanannya yang tidak masuk ke dalam mulut kekasihnya
"Aahh sayanghh"
"Ahh sshh"
Mata Minho terpejam kuat merasakan sensasi hangat dari mulut Jisung, melirik kebawah dimana Jisung dengan wajah memerah juga kejantanannya yang menyumpal mulut kecilnya. Sexy.
Minho menaikkan pinggulnya, memaju mundurkan miliknya melecehkan mulut kecil Jisung
Jisung kelimpungan, kejantanan Minho menyodok sampai ke tenggorokan membuatnya sulit bernafas, satu bulir air mata mengalir melewati pipinya
Bisa ia rasakan kejantanan Minho mulai membesar, bengkak dan panas hingga----
Slurpt---
Cairan Minho menembak kuat didalam mulut Jisung, sangat banyak hingga sebagian mengalir menuruni dagu
Jisung menelannya, "Jangan ditelan sayang"
Minho menarik tangan Jisung, meraup bibirnya membersihkannya dari sisa cairannya
"Ngghh"
Membalikkan posisi mereka, Minho menindih tubuh Jisung
Melepas pagutan mereka hingga benang saliva terbentang, mengecup singkat bibir kekasihnya
"Kenapa tidak dilanjutkan?" Hey milik Jisung juga berkedut kau tau!
"Apapun untukmu squirrel"
"Aahh"
TBC